Anda di halaman 1dari 6

ADAB TIDUR DALAM ISLAM DAN MANFAATNYA

10 April 2011 pukul 0:31

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk
mengulang (murojaah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu anhu

Bahwasanya Rasulullah shallallahu allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum


(sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya [Hadist Riwayat
Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits :

Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu


terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat (HR. Al-Bukhari No. 247
dan Muslim No. 2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai
tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah
posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah :

Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no.
2710)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di


bawah pipi kanannya (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877
dan Ibnu Hibban No. 2350)
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur
malam atau pun tidur siang.

Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa
Jalla (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Quran, antara lain :

1. Membaca ayat kursi

2. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh

3. Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq
dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang
dapat di jangkau dengannya di mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal
ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016
(cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut :

Bismikarabbii wa dhotu jambii wa bika arfauhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in


arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ibaadakasshaalihiin

Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula
aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat
padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau
memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714,
Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika
tidur malam untuk mengucapkan doa :
laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa
aziizulghaffaru

Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb
yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia
lagi Maha Pengampun. (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-
Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian
maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut :

Audzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa iqaabihi wa syarri ibaadihi wa min


hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya,
dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka
kepadaku (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar :

Bahwasanya Rasululloh shallallahu alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan


batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu alaihi
wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan (HR. Ibnu Majah No.
3497)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika
hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan
mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan bismillah, karena
ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No.
2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca doa sebelum berdiri dari tempat
pembaringan, yaitu :

Alhamdulillahilladzii ahyaanaa badamaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-
Nya kami dibangkitkan (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya
sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan)


kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun
kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun
tangan

Maka bangunlah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk
sambil mengusap wajah dengan tangannya. [HR. Muslim No. 763 (182)]
Bersiwak.

Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya


dengan bersiwak. (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan


air dari hidung).

Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali
karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya (HR. Bukhari No. 3295 dan
Muslim No. 238)

Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam :

Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya
ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim
No.278)

Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6
tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-
apa. (HR. Muslim)

Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian


meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan
kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat.
(Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya
berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau
bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut.
(HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai