PENDAHULUAN
Macam-macam Praktikum
1. Membuktikan unsur-unsur yang ada dalam protein
2. Kelarutan Albumin
3. Uji Biuret
Tujuan Praktikum
1. Membuktikan unsur-unsur yang ada dalam protein
Untuk membuktikan unsur unsur apa saja yang ada dalam protein.
2. Kelarutan Albumin
Membuktikan kelarutan albumin terhadap macam macam pelarut
3. Uji Biuret
Untuk menunjukkan atau membuktikan adanya ikatan peptida yang
membentuk protein.
Tempe
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga
dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit
degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan
lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare,
penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Asam Lemak
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami
penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam
linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai
efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat
menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B
kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan
sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam
tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam
nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Mineral
Antioksidan
H2N C H H2N C H
R R
Bentuk non ionic bentuk non polar
Sifat kelarutan pada protein sangat tergantung dari jenis protein, selain
itu jenis dan macam pelarut yang cocok juga berperan. Contohnya albumin
dapat larut dalam air, asam, basa dan larutan garam encer dapat digumpalkan
oleh panas dan dapat di endapkan oleh garam jenuh (Amonium sulfat),
misalkan serum Albumin, laktat bumin ( pada susu ), oval bumin (pada telur ).
O
dengan gugus C NH2.
O
- C NH2 atau gugus CH2NH2 juga positif dalam uji Biuret.
O
O O
Hampir semua sampel makanan yang mengandung protein akan
memberikan warna ungu atau tes akan positif. Hal ini karena protein memiliki
jumlah besar ikatan peptida. Protein pada dasarnya berbeda asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Asam amino ini sebenarnya mirip dengan
molekul biuret dan mereka bereaksi dengan cara yang sama bahwa tidak
biuret. Karena ini sesuatu yang mengandung protein akan memiliki hasil yang
positif dan biuret sampel akan berubah menjadi ungu. Namun dalam kasus
asam amino bebas seperti Glycine hasil tidak positif, karena tidak ada ikatan-
ikatan peptida hadir dalam asam amino bebas.
Sebuah uji biuret juga akan mengukur konsentrasi protein sejak
frekuensi ikatan-ikatan peptida akan sama untuk semua jenis asam amino. Jika
konsentrasi adalah lebih, sampel akan berubah menjadi ungu yang lebih
mendalam.
Meskipun tes biuret uji terbaik untuk memeriksa protein, yang dapat
menggunakan tes lain untuk menegaskan kembali apakah sampel yang telah
diuji positif benar-benar merupakan protein atau hanya polipeptida
Uji Biuret dilakukan dengan tujuan menentukan adanya protein atau ikatan
peptida termasuk hasil hidrolisis protein protein seperti metaprotein ,
proteosa ,pepton, polipeptida kecuali asam amino biuret diproduksi dengan
memanaskan urea kira kira pada suhu 100o.
BAB III
PROSEDUR
Metode
2. Kelarutan Albumin
Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Penjepit tabung reaksi
d. Rak tabung reaksi
e. Gelas ukur
f. Vorteks
Bahan
a. Larutan Albumin 2 %, 4 %, 6%, 8%, dan 10%
b. NaOH 0,2 %
c. NaCO3 0,2 %
d. Larutan HCl 0,2 %
e. Aquades
3. Uji Biuret
Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Penjepit tabung reaksi
d. Rak tabung reaksi
e. Gelas ukur
f. Vorteks
Bahan
a. Larutan protein
b. NaOH 10 %
c. CuSO4 0,01 M
Cara Kerja
1. Membuktikan unsur-unsur yang ada dalam protein
a. Memasukkan larutan albumin sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi
yang kering, memanaskan langsung di atas pembakar spiritus. Setelah
itu memperhatikan gejala yang nampak (bau, warna yang terbentuk,
uap air).
b. Memasukkan sedikit larutan albumin ke dalam tabung reaksi kering,
kemudian menambahkan larutan NaOH pekat ( 2 kali jumlah
albumin). Memanaskan dengan hati hati di atas pembakar spiritus,
dan memperhatikan gejala yang nampak (bau, warna yang terbentuk,
uap air).
2. Kelarutan Albumin
a. Menyiapkan 4 tabung reaksi, memasukkan 1 ml larutan albumin 2 % ,
4%, 6%, 8%, dan 10% pada masing masing tabung reaksi.
b. Kemudian menambahkan ke dalam tabung reaksi :
i. Ke 1: 1 ml aquades
ii. Ke 2: 1 ml larutan NaOH 0,2 %
iii. Ke 3: 1 ml Larutan HCl 0,2 %
iv. Ke 4: 1 ml larutan NaCO3 0,2 %
c. Masing masing tabung reaksi di vorteks selama 1 2 menit, dan
membiarkan sesaat dan mengamati perubahan yang terjadi.
3. Uji Biuret
a. Menyiapkan 3 macam larutan protein
b. Memasukkan setiap larutan protein ke dalam tabung reaksi, masing
masing sebanyak 3 ml.
c. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 10 % ke dalam setiap tabung reaksi
berisi setiap jenis larutan protein, homogenkan dengan vorteks.
d. Memasukkan 1 tetes larutan CuSO 4 0,01 M kemudian mengaduk. Jika
tidak timbul warna, menambahkan lagi 1 2 tetes CuSO4.
e. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
BAB VI
Hasil
1. Membuktikan unsur-unsur yang ada dalam protein
Hasil
Hasil
No. Bahan Perlakuan
Sebelum Sesudah
Analisis
1. Larutan albumin sebanyak 2 ml dipanaskan di atas pembakar spirtus.
Sebelum dipanaskan, albumin berwarna kuning dan tidak berbau.
Setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi hitam kecoklatan. Selain
itu, baunya seperti rambut terbakar dan terdapat uap air di dinding
tabung.
2. Larutan albumin sebanyak 2 ml sebelumnya berwarna kuning, tidak
berbau. Setelah ditambah Larutan NaOH 4 ml, albumin menjadi tidak
berwarna dan tidak berbau. Kemudian dipanaskan di atas pembakar
spirtus. Dan mengalami perubahan warna menjadi coklat keemasan,
terdapat uap air di dinding tabung reaksi dan muncul bau seperti rambut
terbakar.
3. Larutan kentang sebanyak 2 ml sebelumnya berwarna coklat muda,
tidak berbau. Setelah ditambah Larutan NaOH 4 ml, larutan kentang
menjadi coklat kehijaun. Kemudian dipanaskan di atas pembakar
spirtus. Dan mengalami perubahan warna menjadi coklat keemasan
jernih dan muncul bau seperti rambut terbakar.
4. Larutan tempe sebanyak 2 ml sebelumnya berwarna putih kekuningan
keruh, tidak berbau. Setelah ditambah Larutan NaOH 4 ml, larutan
tempe menjadi kuning kehijaun keruh. Kemudian dipanaskan di atas
pembakar spirtus. Dan tidak mengalami perubahan warna (kuning
kehijauan keruh) dan muncul bau seperti rambut terbakar.
2. Kelarutan Albumin
Hasil
No Hasil
Bahan Perlakuan
. Sebelum Sesudah
Homogen
Tidak ada bau
3. Albumin 1 ml albumin 2% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml HCl 0,2% tidak Ada busa diatas
berwarna permukaan +++
- Warna HCl + (setelah di
tidak vorteks) setinggi
berwarna 2 cm
- Bau: amis
- Homogen
Tidak ada bau
4. Albumin 1 ml albumin 2% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml NaCO3 0,2 % tidak Ada busa diatas
berwarna permukaan +
- Warna NaCO3 (setelah di
tidak vorteks) setinggi
berwarna 0,7 cm
- Bau: amis
Tidak ada bau
Hasil
No Bahan Perlakuan
Sebelum Sesudah
Hasil
No Bahan Perlakuan
Sebelum Sesudah
1. Albumin 1 ml albumin 8% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml aquades tidak - Ada busa diatas
berwarna permukaan
- Warna aquades +++
tidak (setelah di
berwarna vorteks) setinggi
- Bau: amis 2cm
- Homogen
- Gelembung busa
besar-besar dan
tidak rapat
2. Albumin 1 ml albumin 8% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml NaOH 0,2% tidak - Ada busa diatas
berwarna permukaan
- Warna NaOH +++
tidak (setelah di
berwarna vorteks) setinggi
2cm
- Homogen
- Gelembung busa
besar-besar dan
tidak rapat
3. Albumin 1 ml albumin 8% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml HCl 0,2% tidak - Ada busa diatas
berwarna permukaan
- Warna HCl +++
tidak (setelah di
berwarna vorteks) setinggi
- Bau: amis 2cm
- Homogen
- Gelembung busa
besar-besar dan
tidak rapat
4. Albumin 1 ml albumin 8% + - Warna albumin- tidak berwarna
1 ml NaCO3 0,2 % tidak - Ada busa diatas
berwarna permukaan
- Warna NaCO3 +++
tidak (setelah di
berwarna vorteks) setinggi
- Bau: amis 2cm
- Homogen
- Gelembung busa
besar-besar dan
tidak rapat
Hasil
No Bahan Perlakuan
Sebelum Sesudah
Analisis
a. Dengan larutan albumin 2%
1. Albumin 2% sebanyak 1 ml ditambah 1 ml aquades, sebelum di
divorteks albumin tidak berwarna. Kemudian divorteks, albumin
menjadi larut dan tidak berwarna. Serta terdapat busa (++) diatas
permukaan setinggi 1 cm, Homogen.
2. Albumin 2% sebanyak 1 ml ditambah 1 ml NaOH 0,2%, sebelum di
divorteks albumin tidak berwarna. Kemudian divorteks, albumin
menjadi larut, tidak bau dan tidak berwarna. Serta terdapat busa (+++)
diatas permukaan setinggi 1,5 cm, Homogen.
3. Albumin 2% sebanyak 1 ml ditambah 1 ml HCl 0,2%, sebelum di
divorteks albumin tidak berwarna. Kemudian divorteks, albumin
menjadi larut, tidak ada bau dan tidak berwarna. Serta terdapat busa
(++++) diatas permukaan setinggi 2 cm, Homogen.
4. Albumin 2% sebanyak 1 ml ditambah 1 ml NaCO3 0,2 %, sebelum di
divorteks, albumin tidak berwarna. Kemudian divorteks, albumin
menjadi larut, tidak ada bau dan tidak berwarna. Serta terdapat busa
(+) diatas permukaan setinggi 0,7 cm, Homogen.
3. Uji Biuret
Hasil
No Bahan Perlakuan Hasil
. Sebelum Sesudah
Pembahasan
1. Membuktikan unsur-unsur yang ada dalam protein
Tujuan dari percobaan ini untuk membuktikan unsur unsur yang
ada dalam protein. Pada percobaan pertama hanya larutan albumin tanpa
ditambah NaOH dan pada percobaan kedua larutan albumin yang
ditambahkan NaOH yang selanjutnya masing masing dipanaskan yang
kemudian menghasilkan bau seperti rambut terbakar. Hal ini membuktikan
adanya unsure N serta pada bagian dasar tabung berwarna kuning
keemasan yang menunjukkan adanya unsur C. Perubahan yang lain pada
percobaan ini yaitu timbulnya uap air yang menunjukkan adanya unsure
H. Karena pada percobaan ini menunjukkan adanya unsure N, C, dan H
dalam larutan albumin. Hal ini menunjukkan bahwa albumin mengandung
proteindengan menggunakan larutan kentang dan larutan tempe. Sama
halnya dengan percobaan dengan menggunakan larutan kentang dan
larutan tempe, yang menghasilkan bau seperti rambut terbakar. Hal ini
membuktikan adanya unsur N pada kentang dan tempe.
2. Kelarutan Albumin
Uji kelarutan albumin bertujuan untuk membuktikan kelarutan
albumin terhadap macam-macam pelarut. Pada percobaan ini dihasilkan
perubahan yang sama yaitu bahwa albumin akan larut dalam pelarut air,
asam, basa, dan larutan garam encer.
Saat albumin dicampur dengan air kemudian divorteks hasilnya albumin
tersebut larut dalam air, antara albumin dengan air tidak bisa dibedakan
lagi komponen-komponennya. Hal ini dikarenakan gugus karbohidrat akan
melepas H+ sedangkan gugus amino akan menerima H+.
Begitu juga ketika albumin dicampur dengan basa ( NaOH ), hasilnya
sama yaitu albumin larut dalam basa. Hal ini disebabkan basa bukan
merupakan pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
Ketika bercampur dengan albumin (protein) maka albumin tersebut
berubah dalam bentuk H2N CH COO - karena ion OH- yang tinggi
mampu
3. Uji Biuret
Uji Biuret dilakukan dengan tujuan menentukan adanya protein
atau ikatan peptide, Dalam suasana basa CuSO 4 bereaksi dengan senyawa
yang mengandung dua atau lebih ikatan peptida membentuk kompleks
berwarna ungu reaksi positif tersebut terjadi dengan adanya perubahan
warna menjadi ungu atau merah muda akibat terjadinya pernyawaan antara
cadangan N dari peptida dan O dari air. Pada reaksi ini kemungkinan
terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dengan pasangan elektron bebas
dari gugus NH ataupun gugus CO dan rantai peptida.
Albumin yang ditambah NaOH 10% 1 ml kemudian dikocok,
berwarna putih bening, setelah ditambahkan 3 tetes CuSO4 0,01 M
menjadi ungu. Hal ini terjadi karena CuSO4 dalam suasana basa bereaksi
dengan senyawa yang mengandung dua atau lebih ikatan peptide, yaitu
antara Cu2+ dengan pasangan elektron dari gugus NH atau gugus CO
dari peptida. Sehingga menghasilkan kompleks berwarna ungu
(menunjukkan bahwa ikatan peptidanya panjang).
Pada ekstrak kentang 90 % sebanyak 3 ml ditambah NaOH 10%
kemudian dikocok, dan ditetesi dengan 3 tetes CuSO4 0,01 M menjadi
kehitaman (++). Sedangkan pada ekstrak tempe 90% sebanyak 3 ml
ditambah NaOH 10% kemudian dikocok, berwarna putih keruh
selanjutnya ditetesi dengan 3 tetes CuSO4 0,01 M menjadi berwarna hijau
kebiruan. Karena kadar protein pada tiap bahan berbeda sehingga warna
yang dihasilkan pun berbeda. Sehingga jumlah ikatan peptidanya juga
berbeda. Semua bahan ini memberikan reaksi yang positif karena dalam
suasana basa ion Ca2+ dan CuSO4 bereaksi dengan pasangan elektron dari
gugus -NH atau CO dari peptida. Dari bahan bahan yang di ujikan
dalam uji biuret ini ketiganya mempunyai ikatan peptida.
BAB V
KESIMPULAN
2. Kelarutan Albumin
Albumin dapat dilarutkan dalam air, basa kuat, asam kuat serta garam encer.
3. Uji Biuret
a. Dengan terbentuknya warna ungu pada suatu senyawa menunjukkan
bahwa senyawa tersebut memilki ikatan peptida panjang.
b. Dari ekstrak protein tersebut yang memiliki ikatan peptida panjang adalah
albumin.
DAFTAR PUSTAKA