Laporan Praktikum Getaran Teredam
Laporan Praktikum Getaran Teredam
GETARAN TEREDAM
Disusun Oleh :
DIONISIUS ANDY KRISTANTO NRP. 2412 100 106
Asisten :
IBRAHIM MASUD ABDURRAHMAN NRP. 2410 100 124
GETARAN TEREDAM
Disusun Oleh :
DIONISIUS ANDY KRISTANTO NRP. 2412 100 106
Asisten :
IBRAHIM MASUD ABDURRAHMAN NRP. 2410 100 124
i
ABSTRAK
Getaran teredam sangat banyak diterapkan pada
kehidupan sehari hari, misalnya pada suspense pada berbagai
kendaraan yang memanfaatkan redaman pada getaran. Getaran
teredam sendiri dibedakan menjadi getaran kurang teredam
(underdamped), getaran teredam kritis (critical damped), dan
getaran teredam berlebih (Over damped). Pada laporan ini
adakn lakukan perhitugan rasio redaman pada sistempegas
dengan redaman yang berbeda, untuk dapat mengetahui jenis
getaran teredam yang terjadi pada system tersebut.
ii
ABSTRACT
Vibration damped very widely applied in daily life, for
example in suspense on a variety of vehicles that utilize the
vibration damping. Damped vibration itself can be divided
into less vibration damped (underdamped), critically damped
vibration (critical damped), and excessive vibration damped
(Over damped). In this report adakn do a calculated damping
ratio on sistempegas with different damping, to be able to
know the kind of muffled vibrations that occur in the system.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum
Akustik dan getaran ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. JerrySusatio, MT selaku dosen pengajar mata
kuliah Akustik dan getaran.
2. Saudara asisten yang telah membimbing dalam
pelaksanaan praktikum Akustik dan getaran.
3. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya
kegiatan praktikum Akustik dan getaran.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca
pada umumnya.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................ i
ABSTRAK ........................................................................ ii
ABSTRACT ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................... 2
1.4 Sistematika Laporan.................................................... 2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Getaran Harmonik ....................................................... 3
2.2 Jenis Getaran Teredam ................................................ 4
2.2.1 Getaran Kurang Teredam (under-damped).......... 5
2.2.2 Getaran Teredam Kritis(Critically-damped)6
2.2.3 Getaran Teradam Lebih (Over-damped)..7
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Bahan .................................................... 8
3.2 Prosedur Percobaan ..................................................... 8
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ............................................................... 10
4.2 Pembahasan ................................................................. 15
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................... 18
5.2 Saran ............................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
praktikum akustik dan getaran tentang getaran teredam
kali ini adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Konstanta pegas dan rasio redaman pada
suatu sistem pegas.
b. Membandingkan rasio redaman dari jenis damper
yang digunakan.
c. Menentukan jenis peredaman dalam sistem pegas.
Dimana :
K = konstanta gaya (N/m)
x = simpangan (m)
F = gaya pemulih (N)
3
4
.(3)
= .....(5)
..(6)
Sebenarnya tidaklah mungkin menentukan
frekuensi dengan adanya redaman, sebab
gerak itu tidak periodik lagi. Jika redaman kecil,
maka frekuensi tersebut akan mendekati frekuensi
asli artinya gerak partikel tersebut bergetar
harmonik.
8
9
10
11
13
20
15
10
5 Series1
0
2465
3389
309
617
925
1233
1541
1849
2157
2773
3081
3697
1
-5
-10
4.5
4
3.5
3
2.5
2 Series1
1.5
1
0.5
0
287
573
859
3433
1145
1431
1717
2003
2289
2575
2861
3147
3719
1
15
10
0 Series1
859
287
573
3147
1145
1431
1717
2003
2289
2575
2861
3433
3719
1
-5
-10
-15
5.1 Simpulan
Dari praktikum akustik dan getaran tentang getaran
teredam yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
antara lain.
1. Jenis getaranteredam ada tiga antara lain getaran kurang
teredam (underdamped), getaran teredam kritis (critical
damped), dan getaran teredam lebih (over damped), dimana
yang membedakan antara ketiganya adalah terletak pada
rasio redaman nya.
2. Nilai viskositas dari sebuah fluida bila dipakai sebagai
redaman dalam system getaran ternyata berbanding lurus
dengan nilai rasio redaman, dimana bila viskositas suatu
fluida semakin besar semakin besar pula rasio redaman
yang dihasilkan pada sebuah system getaran.
5.1 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum
getaran teredam. Adalah instrument yang digunkanan dalam
praktikum ini kurang memadahi sehingga praktikan agak
kesulitan dalam pengambilan data selain itu juga
menghasilkan error yang cukup tinggi, sebaiknya instrument
praktikum diperbaharui lagi sehingga data hasil pengukuran
praktikum menjadi lebih akurat.
18
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pembahasan Jurnal
Aplikasi redaman :
shockbreaker pada kendaraan
Kegunaan dari shockbreaker ini adalah untuk meredam
getaran sehingga jalannya kendaraan dapat memberikan
kenyamanan pada penumpang. Energi gerak dari bagian
yang bergetar diubah melalui gerakan menjadi energi
panas.
Tanpa Peredam
13
Dengan Peredam