LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
Harga Diri Rendah Kronis
3. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis menurut
Ade herman (2011) adalah penolakan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yangtidak realistis.
Citra tubuh :
Harga diri :
1. Penolakan,
2. Kurang penghargaan, Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak
konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut,
3. Persaingan antar saudara,
4. Kesalahan dan kegagalan berulang,
Peran :
Identitas :
d. Mekanisme koping
Mekanisme koping jangka pendek yang biasa dilakukan klien
harga diri rendah adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara
dari krisis, misalnya pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV
terus-menerus. Kegiatan mengganti identitas sementara, misalnya ikut
kelompok sosial, keagamaan dan politik. Kegiatan yang memberi
dukungan sementara, seperti mengikuti suatu kompetisi atau kontes
popularitas. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas
sementara, seperti penyalahgunaan obat-obatan. Jika mekanisme
koping jangka pendek tidak memberi hasil yang diharapkan individu
akan mengembangkan mekanisme koping jangka panjang, antara lain
adalah menutup identitas, dimana klien terlalu cepat mengadopsi
identitas yang disenangi dari orang-orang yang berarti tanpa
mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri, identitas
negatif, dimana asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat. Sedangkan mekanisme pertahanan ego yang sering
digunakan adalah fantasi, regresi, disasosiasi, isolasi, proyeksi,
mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain.
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri rendah
adalah :
1. System limbic yaitu posisi emosi, dilihat dari emosi pada klien
denganharga diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa
tidak berguna atau gagal terus menerus.
2. Hipotalamus yang juga mengatur mood dan motivasi, karena melihat
kondisi klien dengan harga diri rendah dengan membutuhkan lebih banyak
motivasi dan dukungan dari perawat dalam melaksanakan tindakan yang
sudah dijadwalkan bersama-sama dengan perawat padahal klien mengatakan
bahwa membutuhkan latihan yang telah dijadwalkan tersebut.
3. Thalamus, sistem pintu gerbang atau menyaring fungsi untuk mengatur
arus informasi sensori yang berhubungan dengan perasaan untuk mencegah
berlebihan di korteks. Kemungkinan pada klien dengan harga diri rendah
apabila ada kerusakan pada thalamus ini maka arus informasi sensori yang
masuk tidak dapat dicegah atau dipilih sehingga menjadi berlebihan yang
mengakibatkan perasaan negatif yang ada selalu mendominasi pikiran dari
klien.
(Stuart dan Sunden, 1998 : 230 yang dikupip oleh Ernawati dalami 2009)
1. Respon adaptif
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman
yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif
maupun yang negatif dari dirinya.
2. Respon maladaptif
Adalah respon individu dalam menghadapi masalah dimana individu tidak
mampu memecahkan masalah tersebut. Respon maladaftifnya adalah :
1. Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai
dirinya yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
2. Kerancuan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas
sehingga tidak memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan
3. Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu
mempunyai kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu
berhubungan sengan orang lain secara intim. Tidak ada rasa percaya
diri atau tidak dapat membina hubungan baik dengan orang lain
C. Pohon Masalah
Effect (dampak) : Perubahan Presepsi Sensori: Halusinasi
Isolasi Sosial
No MASALAH DATA
1 Harga Diri Rendah DS :
- Klien mengungkapkan dirinya merasa
Kronis
tidak berguna
- Klien mengungkapkan dirinya merasa
tidak mampu
- Klien mengungkapkan dirinya tidak
semangat untuk beraktivitas atau
bekerja
- Klien mengungkapkan dirinya malas
melakukan perawatan diri
DO :
- Mengkritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu
- Pandangan hidup yang pesismis
- Tidak menerima pujian
- Penurunan produktivitas
- Penolakan terhadap kemampuan diri
- Jarang memperhatikan perawatan diri
- Berpakaian tidk rapih
- Tidak berani menatap bicara
- Lebih banyak menunduk
- Bicara lambat dengan nada suara lemah
F. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronis
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan
Ruang : Melati
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny.L
Umur : 31 Tahun
Alamat : Kemiling
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
No. CM : 01xxxx
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Kemiling
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
Tinggi badan : 179 cm
Berat badan : 62 Kg
C. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
C. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat
jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu
berkomunikasi.
Masalah Keperawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis
sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
L. Kemampuan Penilaian :
Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau
membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri :
Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
2. BAB / BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, mandiri.
3. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi,
mandiri.
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
6. Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg,
trihexiperidine 2x2 mg.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah periksa di RSJ PROVINSI LAMPUNG tetapi rawat
jalan.
system menyiapkan
pendukung lingkungan di
dilingkungan rumah
sekitar.
Harga Diri TUM Klien mampu 1. Lakukan
Rendah Klien dapat duduk pendekatan
berhubungan melakukan berdampingan dengan baik,
dengan Koping keputusan dengan perawat menerima klien
Individu Tidak yang Klien mampu apa adanya dan
Efektif efektif untuk berbincang -bersikap empati
mengendalik bincang dengan 2. Cepat
perawat mengendalikan
an situasi
Klien mampu perasaan dan
kehidupan
merespon reaksi
yang
tindakan perawat perawatan diri
demikian
sendiri misalnya
menurunkan
rasa marah
perasaan
,empati.
rendah diri
3. Sediakan waktu
TUK 1
untuk berdiskusi
Klien dapat
dan bina
menbina
hubungan yang
hubungan
sopan.
terapeutik 4. Berikan
dengan kesempatan
perawat kepada klien
untuk merespon
TUK 2 Klien dapat 1. Tunjukan
Klien dapat mengungkapkan emosional yang
mengenali perasaannya sesuai
dan Klien mampu 2. Gunakan
mengenali tekhnik
mengekspres
emosinya dan komunikasi
ikan
dapat terapeutik
emosinya
mengekspresikan terbuka,
3. Bantu klien
nya
mengekspresika
n perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikas
ikan situasi
kehidupan yang
tidak berada
dalam
kemampuan dan
mengontrolny
5. Dorong untuk
menyatakan
secara verbal
perasaan
perasaan yang
berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
kesempatan untuk Pk :
merespon Anjurkan klien mampu
berkomunikasi,mampu memulai
berbicara dan tidak janggung
16 Januari 2013 2 3. Mengidentifikasi S:
Jam 17.00 kemampuan dan aspek Klien mengatakan cara penilaian
positif yang dimiliki positif tidak boleh berfikir jelek
dengan : terhadap orang lain,sopan santun
Membantu dan ramah yang diutamakan.
mengidentifikasi O:
dengan aspek yang Klien dapat mengungkapkan
positif perasaannya
Mendorong agar
A : SP 3 teratasi sebagian
berpenilaian positif
Membantu Pp :lanjutkan SP 1 keluarga
mengungkapkan Pk :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan, merasa hidupnya tidak berguna dan tidak berarti,
merasa tidak memiliki kemampuan
DO : Klien terlihat tidak berani menatap lawan bicara, banyak
menundukkan kepala, dan bicara lambat
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Klien membina hubungan saling percaya
- Klien mengidentifikasi kemampuan positifnya
- Klien menilai kemampuan yang dapat di gunakan
- Klien memilih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien melatih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien merencanakan kegiatan yang telah dilatih
4. Rencana Keperawatan
1. Membuat jadwal kegiatan klien
2. Mengajarkan klien latihan merapihkan tempat tidur
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat siang bu, saya perawat.dari poltekkes. Apakah benar
dengan ibu..
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini?
c. Kontrak
Jika ibu merasa bosan dan tidak berarti, bagaimana kalau kita
membicarakan perasaan dan kemampuan yang ibu miliki? Dimana kita
bercakap-cakap? Berapa lama? Bagaimana jika 30 menit?
2. Fase Kerja
Ibu, coba ibu sebutkan kemampuan apa saja yang pernah ibu miliki?
Bagus, apalagi? Wah, bagus sekali ada 7 kemampuan yang ibu miliki, mari
kita buat daftar nya ya bu? Coba ibu pilih yang mana yang bias ibu
kerjakan sesuai kemampuan saat ini?
Baik yang nomor 2, merapihkan tempat tidur, bagus
Nomor 3 mencuci piring, menyapu dan menggambar ya bu?
Baik, mari kita merapihkan tempat tidur, pertama pindahkan bantal dan
selimut. Bagus! Angkat sepreinya dan kasurnya di balik, kemudian pasang
seprei kita mulai dari atas ya. Bagus! Sekarang bagian kaki dan pinggir di
rapihkan.
Bagus sekarang ambil bantal, dan selimut letakkan di bawah kaki.
Bagus, kita masukkan ke jadwal harian ya Mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur? Bila selesai mengerjakan beri tanda ya, bila M
berarti dilakukan secara mandiri, beri tanda B berarti dibantu oleh
keluarga.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan merapihkan tempat tidur?
b. Evaluasi objektif
Coba sekarang ulangi kembali langkah-langkah merapihkan tempat
tidur?
c. Rencana tindak lanjut
Bagus, jangan lupa merapihkan tempat tidur sesuai jadwal ya 2 kali
sehari.
d. Kontrak yang akan datang
Besok saya akan datang kembali lagi, kita latihan kegiatan yang ke-2.
Mau jam berapa? Baik jam 10 ya, sampai jumpa.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa (Sp2)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan prasaan tidak berarti dan tidak berguna tidak
dirasakan lagi belakangan ini.
DO : klien terlihat rapi dan merapikan tempat tidurnya
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Harga Rendah
3. Tujuan
- Klien membina hubungan saling percaya
- Klien mengidentifikasi kemampuan positifnya
- Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
- Klien memilih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien melatih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien merencanakan kegiatan yang telah dilatih
4. Rencana keperawatan
- Evaluasi jadwal kegiatan klien
- Mengajarkan klien latihan mencuci piring
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi bu, saya suster santi dari poltekes
b. Evaluasi atau validasi
bagaimana perasaan ibu saat ini? Bagaimana dengan perasaan negatif
yang sering ibu rasakan?
c. Kontrak
sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan mencuci piring.
Bagaimana selama 20 menit? dimana mencucinya?
2. Fase Kerja
ibu, pertama kali bersihkan sisa makanan, sabuni seluruh permukaan
piring, kemudian bilas hingga bersih piringnya lalu letakan pada rak piring
yang tersedia. Jika ada gelas cucilah gelas dahulu, baru piringnya sekarang
kita bisa mulai yaa.....
bagus, sekarang masukan kegiatan ini kejadwal ya mau berapa kali
sehari? Baik 3 kali sehari ya?
jangan lupa beri tanda ya selesai melakukan
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
bagaimana perasaan ibu setelah latihan mencuci piring?
b. evaluasi objektif
coba sekarang ulangi langkah-langkah mencuci piring?
c. rencana tindak lanjut
bagus sekali. Jangan lupa cuci piring sesuai jadwal ya bu, 3x sehari.
d. kontrak yang akan datang
besok saya akan datang lagi untuk latihan kegiatan ketiga mau jam
berapa? Jam 09 : 00. baik sampai jumpa
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan hidupnya lebih berarti dan berguna
DO : Klien terlihat mengerjakan latihan membereskan tempat tidur dan
mencuci piring sesuai jadwal.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Klien membina hubungan saling percaya
- Klien mengidentifikasi kemampuan positifnya
- Klien menilai kemampuan yang dapat di gunakan
- Klien memilih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien melatih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien merencanakan kegiatan yang telah dilatih
4. Rencana Keperawatan
1. Evaluasi jadwal kegiatan klien
2. Mengajarkan klien menyapu lantai
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bu, saya perawat .. dari poltekkes
2. Fase Kerja
Sebelum menyapu siapkan sapu dan pengki. Bagaimana biasanya ibu
menyapu?
Ya, bagus! Jadi menyapu dilakukan dari arah sudut ruangan, dibawah
meja dan kursi, kolong tempat tidur semua disapu dengan bersih. Mari
kita mulai berlatih.
Bagus sekali, mari kita tambahkan kegiatan menyapu ke dalam jadwal
kegiatan. Mau berapa kali sehari? Baik 2 kali sehari ya?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan menyapu?
b. Evaluasi objektif
Sekarang coba ibu ulang kembali cara menyapu?
c. Rencana tindak lanjut
Ya, benar sekali! Jangan lupa menyapu lantai sesuai jadwal ya bu, 2
kali sehari.
d. Kontrak yang akan datang
Besok saya akan kembali lagi, kita akan latihan yang ke-4. Mau jam
berapa? Jam 11, sampai jumpa nanti ya bu.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah tidak lagi merasakan perasaan tersebut.
DO : Klien terlihat melakukan latihan kegiatan membereskan tempat
tidur, mencuci piring, menyapu sesuai jadwal
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Klien membina hubungan saling percaya
- Klien mengidentifikasi kemampuan positifnya
- Klien menilai kemampuan yang dapat di gunakan
- Klien memilih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien melatih kegiatan sesuai kemampuan
- Klien merencanakan kegiatan yang telah dilatih
4. Rencana Keperawatan
1. Evaluasi jadwal kegiatan klien
2. Mengajarkan klien latihan menggambar
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat siang bu, saya perawat.dari poltekkes.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini? Bagaiman dengan perasaan negatif
yang pernah ibu rasakan?
c. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan menggambar ya
bu. Kita bertemu selama 30 menit ya?
2. Fase Kerja
Hari ini ibu mau menggambar apa?
Menggambar pisang, baik persiapan yang telah disiapkan apa saja?
Luar biasa! Ibu telah mempersiapkan pensil warna dan kertasnya. Jadi
kita mulai yaa
Wah, bagus sekali gambarnya. Bagaimana kalau kita tambahkan jadwal
menggambar ke dalam jadwal kegiatan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan menggambar?
b. Evaluasi objektif
Coba ibu ulangi lagi langkah-langkah menggambar?
c. Rencana tindak lanjut
Ya, benar sekali. Jangan lupa menggambar ya bu 2 kali sehari
d. Kontrak yang akan datang
Besok, saya akan datang lagi untuk mengevaluasi.
Jam berapa? Jam 11, sampai jumpa ya bu...
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa (SP 1)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga
DS : keluarga klien mengatakan klien tidak seperti yang dulu lagi,
merasa hidupnya tidak berguna, merasa tidak berarti
DO : keluarga klien terlihat bingung dengan keadaan klien
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Keluarga mengenal masalah Harga Diri Rendah
- Keluarga mengambil keputusan merawat Harga Diri Rendah
- Keluarga merawat Harga Diri Rendah
- Keluarga mendukung lingkungan Harga Diri Rendah
- Keluarga menilai perkembangan klien
- Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4. Rencana Keperawatan
- Menjelaskan kepada keluarga klien mengenai Harga Diri Rendah
- Mengajarkan keluarga klien latihan memberi Pujian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
selamat pagi bu, saya perawat Tiara panggil saya Suster Tiara. Saya
mahasiswa Poltekkes. Nama ibu siapa ya bu?
b. Evaluasi/Validasi
bagaimana kalau kita sekarang membicarakan hal yang ibu alami?
c. Kontrak
berapa lama kita bercakap-cakap? Sekarang sekitar 10 menit saja dulu
ya bu, baru saya menemui anak ibu untuk melatih dan mengatasi
masalahnya, kemudian saya akan menemui ibu kembali.
2. Fase Kerja
coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan dalam merawat anak ibu?
apa yang telah keluarga lakukan untuk mengatasinya
tidak ada, baik saya akan menemui anak ibu. Nanti saya akan menemui
ibu lagi
(percakapan lanjutan...)
ibu, gejala yang anak ibu alami ini dimnamakan Harga Diri Rendah ini
ada booklet tentang Harga Diri Rendah, mari kita lihat
Harga Diri Rendah adalah kondisi dimana seseorang menilai dirinya lebih
rendah dari pada orang lain, tanda-tandanya tidak lebih dari pada orang
lain, tanda-tandanya tidak berani menatap wajah orang lain, menghindar
bertemu orang lain, sering mengatakan tidak berguna. Penyebab penolakan
dan harapan orang tua tidak realistis, sering gagal, ketergantungan orang
lain, ataupun akibat trauma. Mana diantaranya ada di dalam diri anak ibu
saat ini?
cara merawatnya diskusikan hal-hal positif, beri kesempatan pada anak
ibu untuk mengerjakan aktivitas, beri pujian padanya
tadi anak ibu sudah mengungkapkan kemampuan dimilikinya ada 4,
kegiatan yang dilatih merapikan tempat tidur, mencuci piring, menyapu,
dan menggambar. Tadi saya sudah melatih kegiatan pertama merapikakan
tempat tidur 2x sehari sesuai jadwal yang dibuat. Pantau, beri pujian
tentang tindakan yang telah dilakukan oleh anak ibu
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengetahui Harga Diri Rendah dan
cara memberi pujian?
b. Evaluasi Objektif
coba ibu ulangi sekarang cara memberi pujian?
c. Rencana tindak lanjut
jangan lupa pantau kegiatan anak ibu lakukan dan beri pujian setelah
anak ibu melakukan kegiatannya.
d. Kontrak yang akan datang
baik bu, minggu depan saya akan datang lagi untuk melatih kegiatan
kedua mecuci piring, saya mohon diri. Pertemuan selanjutnya diwaktu
yang sama ya bu. Sampai jumpa.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga
DS : keluarga klien mengatakan sudah membimbing dan memberi
pujian setelah merapikan tempat tidurnya.
DO : keluarga klien terlihat baik sekali dalam berlatih merawat Ny.L
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Keluarga mengenal masalah Harga Diri Rendah
- Keluarga mengambil keputusan merawat Harga Diri Rendah
- Keluarga merawat Harga Diri Rendah
- Keluarga mendukung lingkungan Harga Diri Rendah
- Keluarga menilai perkembangan klien
- Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4. Rencana keperawatan
- Evaluasi latihan keluarga merawat klien
- Mengajarkan keluarga melatih mecuci piring
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Dalam Terapeutik
selamat pagi bu, saya suster Yohana dari Poltekkes
b. Evaluasi/validasi
bagaimana kondisi Ny.L saat ini?
bagaimana kegiatan ibu dalam membimbing Ny.L merapikan tempat
tidur dan memebrikan pujian?
c. Kontrak
sesuai kesepakatan minggu lalu, sekarang kita akan melatih Ny.L
mencuci piring dengan cara yang benar, pertemun sealama 20 menit ya
bu?
2. Fase Kerja
sebelum Ny.L mencuci piring disediakan alat-alatnya
setelah Ny.L selesai mencuci piring jangan lupa ibu beri pujian untuk
meningkatkan harga dirinya
bagaimana kalau kita temui Ny.L sekarang untuk latihan mencuci piring
(perawat dan keluarga melatih klien mencuci piring)
(percakapan lanjutan....)
tadi kita sudah melatih Ny.L mencuci piring
bagus sekali ibu sudah memberikan pujian setelah Ny.L selesai mencuci
piring
Ny.L akan mencuci piring 2x sehari sesuai jadwal jangan lupa beri pujian
setelah Ny.L selesai melakukan kegiatannya, ingatkan jika Ny.L lupa dan
pantau selalu Ny.L
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
bagaimana perasaan ibu setelah berlatih cara merawat Ny.L ?
b. Evaluasi Objektif
coba sebutkan kembali, apa yang perlu ibu lakukan setelah Ny.L
selesai mencuci piring?
c. Rencana tindak lanjut
benar sekali, jangan lupa ibu pantau pelaksanaan jadwal Ny.L untuk
mecuci piring dan beri pujian . pantau semua segala aktivitasnya.
1. Proses Keperawatan
1. Kondisi Keluarga
DS : keluarga klien mengatakan sudah membimbing dan memberikan
pujian kepada ny.L setelah merapikan tempat tidur dan mencuci
piring
DO : keluarga klien terlihat baik sekali dalam berlatih merawat ny.L
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Keluarga mengenal masalah harga diri rendah
- Keluarga mengambil keputusan merawat harga diri rendah
- Keluarga merawat harga diri rendah
- Keluarga mendukung lingkungan harga diri rendah
- Keluarga menilai perkembangan klien
- Keluarga memanfatkan pelayanan fasilitas kesehatan
4. Rencana Keperawatan
- Evaluasi latihan keluarga merawat klien
- Mengajarkan keluarga melatih klien menyapu
2. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. salam terapeutik
selamat pagi buu... saya suster tiara dari poltekkes
b. evaluasi falidasi
bagaimana kondisi ny.l saat ini
bagaimana kegiatan ibu dalam membimbing ny.L merapikan tempat tidur,
mencuci piring dan memberikan pujian?
c. kontrak
sesuai kesepakatan minggu lalu, sekarang kita akan melatih ny.L
menyapu. Pertemuan kita 30 menit ya?
2. Fase Kerja
apa saja perlengkapan menyapu bu? Nani kita dampingi nyonya L saat
menyapu. Ibu masih ingat kan langkahnnya, ibuk lakukan setelah N.L
selesai melakukannya? Sekarang kita temui Ny.L ya, bu untuk latihan
menyapu?
ibu Ny.L sudah menyapu dengan baik, tetap beri pujian setiap Ny.L
selesai melakukan kegiatan menyapu dan ingatkan untuk mengerjakannya
jika Ny.L lupa.
Tadi Ny.L sudah mengisi jadwal kegiatannya untuk menyapu sehari dua
kali. Pantau dan berikan pujian pad kegiatan apapun yang Ny.L lakukan ya
bu.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah melatih Ny.L menyapu?
b. Evaluasi Objektif
Coba ibu peragagakan hal yang perlu ibu lakukan setelah Ny.L selesai
menyapu?
c. Rencana Tindak Lanjut
Ya bagus sekali. Jangan lupa ibu pantau jadwal Ny.L untuk menyapu
dan beri pujian. Ingatkan jika lupa.
d. Kontrak Yang Akan Datang
Baik bu, waktu kita sudah habis, saya akan kembali minggu depan
untuk melatih Ny.L, menggambar waktunnya jam 11 pagi ya bu?
Sampai jumpa
Strategi Pelaksnaan Tindakan Keperawatan Jiwa( SP 4)
Masalah Utama : Gangguan Harga Diri Rendah
Pertemuan : ke-4 keluarga
Nama Klien : Ny. L
Tanggal : 14 Januari 2017
Ruang : Melati
A. Proses keperawatan
1. kondisi keluarga
DS : keluarga klien mengatakan sudahmembimbng dan memberikan
pujian kepada Ny.L setelah merapikan tempat tidur, mencuci pring
dan menyapu.
DO : keluarga klien terlihat baik sekali dalam berlatih merawat ny.l
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tujuan
- Keluarga mengenal masalah harga diri rendah
- Keluarga mengambil keputusan merawat harga diri rendah
- Keluarga merawat harga diri rendah
- Keluarga mendukung lingkungan harga diri rendah
- Keluarga menilai perkembangan klien
- Keluarga memanfatkan pelayanan fasilitas kesehatan
4. Rencana Keperawatan
- Evaluasi latihan keluarga merawat klien
- Mengajarkan keluarga melatih klien menyapu
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
selamat pagi buu... saya suster tiara dari poltekkes
b. Evaluasi Falidasi
bagaimana kondisi ny.L saat ini
bagaimana kegiatan ibu dalam membimbing ny.L merapikan tempat
tidur, mencuci piring dan memberikan pujian?
c. Kontrak
sesuai kesepakatan minggu lalu, sekarang kita akan melatih ny.l
menyapu. Pertemuan kita 30 menit ya?
2. Fase Kerja
Hari ini Ny.L akan menggambar apa bu?
ok, buah-buahan apa saja alat dan perlengkapan yang telah ibu bantu
persiapkan?
baik, seperti biasannya nanti kita sama-sama dampingi Ny.L menggambar
ya bu, Ibu ingat kan? Apa saja yang haru ibu lakukan setelah Ny.L setelah
selesai menggambar?
sekarang kita temuai Ny.L dan melatihnna menggambar
(perawat dan keluarga melati klien menggambar)
Tadi Ny.L sudah menggambar buah-buahan,Ny.L ingin melakukan
kegiatan menggambar dua kali sehari sesuai jadwalnya. Pantau
pelaksanaanya ya bu?
iya, ada berapa hal yang ibu perhatikan, ibu ingin menyampaikan pada
kader kesehatan Ny.L mengalami kemunduran atau tidak lagi melakukan
kegiatan yang telah di latih, tidak mau berinteraksi,minum obat,atau ibu
kunjungi puskesmas walaupun belum waktunta kontrol. Namun jika belum
teratasi maka kami akan merujuk ke rumah sakit umum yang punya
faselitas pelayanan kesehatan kerja."
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah melatih nyonya L menggambar?
b. Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan kondisi-kondisi ny.L yang perlu segera
dilaporkan?
c. Rencana Tindak Lanjut
Ya bagus sekali. Jangan lupa ibu pantau jadwal Ny.L untuk menyapu
dan beri pujian. Ingatkan jika lupa.
d. Kontrak yang akan datang
Baik bu, waktu kita sudah habis, minggu depan kita sama-sama
mengevaluasi kemampuan ny.L jam 11 ya bu..?
CATATAN PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Fitria,Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Salemba Medika
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book