HUJAN (PRECIPITATION)
3.1 Umum
Dari daur (siklus) hidrologi terlihat bahwa air yang berada di bumi baik langsung
maupun tidak langsung berasal dari air hujan (precipitation). Dengan demikian untuk
menyelesaikan masalah dalam hidrologi, besaran dan sifat hujan penting untuk
dipahami oleh hidrologis.
Lama hujan:
Intensitas hujan adalah kedalaman hujan (d) per satuan waktu (t)
Frekuensi hujan (f) adaiah waktu rerata antara 2 (dua) kejadian hujan untuk
kedalaman dan lama hujan yang sama:
misal d = 100 mm, t = 6 jam, setiap 50 tahun
f = 1/50 = 0.02
Temporally
Temporal rainfall distribution : variasi kedalaman hujan untuk kurun waktu
kejadian hujan
Bentuk terputus (discrete) : hyetograph
Spatially
Spatial rainfall distribution, peta isohyets
Seasonally
contoh beberapa kedalaman hujan (Soemarto, 1987)
Cherrapoongee (India) : 10 000 mm/tahun
Lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah : 4 000 mm/tahun
Malang, Jawa Timur : 3 000 mm/tahun
Singapura : 2300mm/tahun
Belanda : 750 mm/tahun
Teheran (Iran) : 220 mm/tahun
3.5 Pengukuran hujan
penakar hujan biasa : biasanya berupa data harian, misal dicatat setiap jam
07.00
penakar hujan otomatik: dengan interval waktu yang lebih pendek, misal menit.
Poligon Thiessen
relatif lebih teliti
kurang fleksibel
tidak memperhitungkan faktor topografi
objektif
Dengan :
n : jumlah stasiun
Pi : kedalaman hujan di stasiun I
i : bobot stasiun I = Ai / Atotal
Ai : luas daerah pengaruh sta I
Atotal : luas total
Isohyet
Flexible
perlu kerapatan jaringan yang cukup untuk membuat peta isohyets yang akurat
subjektif
Dalam praktek di lapangan sering dijumpai rangkaian data yang tidak lengkap
karena:
kerusakan alat
kelalaian petugas
Untuk mengatasi hal tersebut dapat diisi dengan cara yang ada misal:
dengan
n : banyaknya stasiun hujan di sekitar stasiun X
Px : kedalaman hujan yang diperkirakan di stasiun X
Pi : kedalaman hujan di stasiun i
Anx : hujan rerata (normal) tahunan di stasiun X
Ani : hujan rerata di stasiun i
b. Reciprocal Square Distance Method
Dengan :
n : banyaknya stasiun hujan
dxi : jarak stasiun X ke stasiun i
Px : kedalaman hujan yang diperkirakan di stasiun X
Pi : kedalaman hujan di stasiun i
Hujan rancangan (design rainfall) merupakan suatu pola hujan yang digunakan
dalam rancangan hidrologi.
Hujan rancangan digunakan sebagai masukan (input) suatu model hidrologi untuk
menentukan debit rancangan dengan menggunakan model hujan-aliran. Pemilihan
pola hujan rancangan akan tergantung dari model hujan-aliran tang akan digunakan.
Hujan rancangan dapat diperkirakan berdasarkan hujan di suatu stasiun hujan ataupun
berdasarkan karakteristik hujan di DAS yang ditinjau.
hujan titik
dengan menggunakan rangkaian data hujan maksimum tahunan untuk lama
hujan tertentu (analisis statistic, analisis frekuensi)
hujan DAS
berdasarkan hasil analisis hujan titik dengan mengguankan kurva hubungan
antara kedalaman hujan titik dengan luas DAS (depth area duration cutve)
Kurva intensitas-lama hujan-frekuensi (IDF curve)
Design hyetographs
dengan analisis kejadian hujan otomatik, pola tipikal hujan dapat ditentukan
dengan grafik hubungan antara waktu dan kedalaman hujan (profil hujan)
apabila data hujan otomatik tidak tersedia, dapat digunakan beberapa rumus
empiris seperti rumus Mononobe:
dengan:
: intensitas hujan pada durasi t dengan kala ulang T tahun (mm/jam)