Beberapa Ayat Al Quran
Beberapa Ayat Al Quran
Akuntansi Syariah
Gustani July 25, 2016 Dasar Akuntansi Syariah No Comments
Akuntansi syariah baik dalam praktis maupun teoritis harus selalu mengacu pada ketentuan-
ketentuan yang bersumber dari hukum Islam. Sumber hukum Islam yang paling pertama dan
utama yang dijadikan rujukan akuntansi syariah adalah Al Quran. Al Quran adalah kitab suci
umat Islam, sebagai pedoman dalam semua aktivitas kehidupan (way of life) seorang muslim.
Dalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang dapat dikaitkan dengan praktek akuntansi. Berikut
ini adalah beberapa Ayat Al-Quran landasan akuntansi syariah:
Penjelasan:
Merupakan ayat terpanjang dalam Al Quran dan secara jelas berisi perintah praktek pencatatan
dalam transaksi ekonomi. Ayat ini merupakan ayat yang paling terang-terangan membahas
praktek akuntansi, terdapat 8 kata yang berakar dari kata mencatat ( ) dalam ayat tersebut,
sedang mencatat merupakan bagian dari fungsi utama akuntansi.
Penjelasan:
Walau tidak secara spesifik menjelaskan tentang akuntansi, tapi ayat ini dapat dijadikan landasan
seorang akuntan dalam bekerja, yaitu mencatat suatu transaksi sesuai dengan posisinya.
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Dalam Ayat ini Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan. Sifat adil dan benar
sangat penting bagi seorang akuntan dalam menjalankan tugasnya. Bahkan adalah / keadilan
adalah asas dalam akuntansi syariah. Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai posisinya. Sedang
kebalikan dari keadilan adalah kedzhaliman.
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
Penjelasan:
Ayat ini menjelaskan tentang larangan berbuat curang. Yang dimaksud dengan orang-orang yang
curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dalam akuntansi
syariah dilarang dalam berbuat curang. Kita mengenal beberapa kasus kecurangan dalam
akuntansi yang menyebabkan suatu perusahaan pailit, yang terkenal kasus enron. Termasuk
praktek earning management dilarang dalam akuntansi syariah kecuali untuk mendatang
mashlahah dan menghindari mudharat.
Penjelasan:
Ayat ini menjelaskan larangan mengambil harta orang lain dengan cara batil. Etika dalam
akuntansi syariah melarang seorang akuntan untuk mengambil atau mengakui suatu aset pihak
lain tanpa melalui transaksi yang sah seperti jual-beli.