Anda di halaman 1dari 3

Beberapa Ayat Al-Quran Landasan

Akuntansi Syariah
Gustani July 25, 2016 Dasar Akuntansi Syariah No Comments

Akuntansi syariah baik dalam praktis maupun teoritis harus selalu mengacu pada ketentuan-
ketentuan yang bersumber dari hukum Islam. Sumber hukum Islam yang paling pertama dan
utama yang dijadikan rujukan akuntansi syariah adalah Al Quran. Al Quran adalah kitab suci
umat Islam, sebagai pedoman dalam semua aktivitas kehidupan (way of life) seorang muslim.
Dalam Al Quran terdapat beberapa ayat yang dapat dikaitkan dengan praktek akuntansi. Berikut
ini adalah beberapa Ayat Al-Quran landasan akuntansi syariah:

1. QS Al-Baqarah (2) Ayat 282


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah[179] tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak
mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua
oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu
ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi
itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis
hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih
adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.
dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.

Penjelasan:

Merupakan ayat terpanjang dalam Al Quran dan secara jelas berisi perintah praktek pencatatan
dalam transaksi ekonomi. Ayat ini merupakan ayat yang paling terang-terangan membahas
praktek akuntansi, terdapat 8 kata yang berakar dari kata mencatat ( ) dalam ayat tersebut,
sedang mencatat merupakan bagian dari fungsi utama akuntansi.

2. QS An-Nisa (4) Ayat 58


Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

Penjelasan:

Walau tidak secara spesifik menjelaskan tentang akuntansi, tapi ayat ini dapat dijadikan landasan
seorang akuntan dalam bekerja, yaitu mencatat suatu transaksi sesuai dengan posisinya.

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

3. Q.S An Nahl (16) Ayat 90


Penjelasan:

Dalam Ayat ini Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan. Sifat adil dan benar
sangat penting bagi seorang akuntan dalam menjalankan tugasnya. Bahkan adalah / keadilan
adalah asas dalam akuntansi syariah. Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai posisinya. Sedang
kebalikan dari keadilan adalah kedzhaliman.

4. Q.S Al Muthaffifin (83) Ayat 1-3


1. kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi,

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

Penjelasan:

Ayat ini menjelaskan tentang larangan berbuat curang. Yang dimaksud dengan orang-orang yang
curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dalam akuntansi
syariah dilarang dalam berbuat curang. Kita mengenal beberapa kasus kecurangan dalam
akuntansi yang menyebabkan suatu perusahaan pailit, yang terkenal kasus enron. Termasuk
praktek earning management dilarang dalam akuntansi syariah kecuali untuk mendatang
mashlahah dan menghindari mudharat.

5. Q.S An Nisa (4) Ayat 29


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.

Penjelasan:

Ayat ini menjelaskan larangan mengambil harta orang lain dengan cara batil. Etika dalam
akuntansi syariah melarang seorang akuntan untuk mengambil atau mengakui suatu aset pihak
lain tanpa melalui transaksi yang sah seperti jual-beli.

Anda mungkin juga menyukai