Anda di halaman 1dari 11

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


2.1.1 Spesifikasi Bahan baku
1. Natrium Hidroksida (NaOH)
Wujud : Padat
Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Kemurnian : 98% (minimal)
Impuritas
Na2CO3 : 0,4% (maksimal)
NaCl : 300 ppm (maksimal)
Na2SO4 : 400 ppm (maksimal)
Fe : 10 ppm (maksimal)
(www.asc.co.id)
2. Phenol (C6H5OH)
Wujud : Padat
Warna : Putih
Bau : Aromatik
Kemurnian : 98%
Impuritas : C7H8O 2% (maksimal)
(www.metropolitanphenolpratama.co.id)
3. Karbon Dioksida (CO2)
Wujud : Gas
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Tidak Berbau
Kemurnian : 99,8% (maksimal)
(www.krakatausteel.com)

4. Asam Sulfat (H2SO4)


Wujud : Cairan
Warna : tidak berwarna sampai sedikit kuning
Bau : Tidak berbau
Kemurnia : 98% (minimal)
Impuritas
Fe : 100 ppm (maksimal)
Mn : 1 ppm (maksimal)
Pb : 10 ppm (maksimal)
(www.indoacid.com)
2.1.2 Spesifikasi Produk
1. Asam Salisilat
Wujud : Padat berbentuk kristal
Warna : Tidak berwarna
Bau : Berbau harum diawal kemudian menyengat
Kemurnian : 99% (minimal)
Impuritas
Phenol : 0,2% (maksimal)
Debu : 0,3% (maksimal)
(www.gaophemchem.com)

2.2 Konsep Proses


Proses pembuatan asam salisilat dari phenol dan natrium hidroksida
menggunakan proses kolbe schmitt.

2.2.1 Dasar Reaksi


Pembuatan asam salisilat dari phenol dan natrium hidroksida terdiri dari tiga
reaksi dan terjadi pada tiga jenis reaktor yang berbeda, dengan kondisi tekanan
dan suhu yang berbeda pula. Reaksi pertama adalah proses pembuatan sodium
phenolat pada suhu 90OC dan tekanan 1 atm.
90OC 1atm
C6H5OH + NaOH C6H5ONa + H2O
Reaksi tersebut dilanjutkan dengan proses karboksilasi yaitu mereaksikan
sodium phonlat dengan gas karbon dioksida pada suhu 180OC dan tekanan 7 atm.
180OC 7atm
C6H5ONa + CO2 C7H5O3Na
Reaksi yang terakhir adalah mereaksikan sodium salisilat dengan asam
organik yaitu asam sulfat membentuk asam salisilat pada kondisi 60 OC dan
tekanan 1 atm.
60OC 1atm
C7H5O3Na + H2SO4 C7H6O3Na
Pembentukan asam salisilat dengan proses kolbe schmitt konversi reaksi yang
terjadi sebesar 85-90%.

2.2.2 Sifat Reaksi


2.2.2.1 Tinajauan Termodinamika
Dilihat dari tinjauan termodinamika, reaksi pembentukan asam salisilat dari
phenol dan natrium hidroksida merupakan reaksi eksotermis. Reaksi ini
dibuktikan dengan perhitungan menggunakan panas pembentukan standar (H)
yang bernilai negatif.
Diketahui data kapasitas panas atau Cp sebagai berikut:
1. Kapasitas Panas Padatan
Cp = A + BT + CT2
Dimana : Cp = kapasitas panas, J/mol oK
T = suhu (oK)
A, B, C = konstanta
Kompone
n A B C Cp
C6H5OH 9,769 4,0832,E-01 -1,9001,E-05 1,2976,E+02
NaOH 51,234 1,3088,E-02 2,3369,E-05 5,7209,E+01
C7H6O3 36,78 3,1990,E-01 3,7930,E-04 1,6579,E+02
(Perrys Chemical Engineering Book 8th Edition)

2. Kapasitas Panas Cairan


Cp = A + BT + CT2 + DT3
Dimana : Cp = kapasitas panas, J/mol oK
T = suhu (oK)
A, B, C, D = konstanta
Komponen A B C D Cp
H2O 92,053 -3,9953,E-02 -2,1103,E-04 5,3469,E-07 7,5557,E+01
H2SO4 26,004 7,0337,E-01 -1,3856,E-03 1,0342,E-06 1,3993,E+02
Na2SO4 233,515 -4,8368,E-04 -3,4665,E-05 1,5771,E-08 2,3071,E+02
(Perrys Chemical Engineering Book 8th Edition)
3. Kapasitas Panas Gas
Cp = A + BT + CT2 + DT3
Dimana : Cp = kapasitas panas, J/mol oK
T = suhu (oK)
A, B, C, D, E = konstanta
Kompone
A B C D E Cp
n
4,2315, -1,9555, 3,9968, -2,9872, 3,8414,
CO2 27,437
E-02 E-05 E-09 E-13 E+01
(Perrys Chemical Engineering Book 8th Edition)
4. Nilai Entalphi Pembentukan Standar T 298oK (Hof)
Komponen Hf
C6H5OH -96,3575
NaOH -426,6006
C6H5ONa -329,2000
H2O -285,8400
CO2 -393,5136
C7H5O3Na -812,8000
H2SO4 -810,3990
C7H6O3 -585,3000
Na2SO4 -1382,8120
(Reaklaitis, 1983.,Perrys 8th edition.,nist.com)

5. Perhitungan Panas Pembentukan Standar (H) Reaksi I


298 298

H R o
= Cp C 6 H 5 OH dT + Cp NaOH dT
363 363

= [129,761 x (298 363)] + [ 57,2086 x (298 363)]


= -8434,4647 + -3718,6165
= -12153,0812 j/mol
= -12,1531 kj/mol
363 363

H P O
= Cp C 6 H 5 ONa dT + Cp H 2 O dT
298 298

= [142,761 x (363 298)] + [75,5565 x (363 298)]


= 9278,7500 + 4911,1735
= 14189,9235 j/mol
= 14,1899 kj/mol
HO298 = Hof Produk HOf Reaktan
= -615,0400 (-522,9582)
= -92,0818 kj/mol
Sehingga nilai
H = HOR + HOP + HO298
= -90,0450 kj/mol
H yang diperoleh adalah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis ( reaksi yang berlangsung dengan
melepaskan panas ).

6. Perhitungan Panas Pembentukan Standar (H) Reaksi II


298 298

HoR = Cp C 6 H 5 ONa dT + Cp CO2 dT


382 382

= [129,761 x (298 382)] + [38,4185 x (298 382)]


= -11991,0000 + -3226,7526
= -15217,7526 j/mol
= -15,2178 kj/mol
HOP = [180,48 x (453 298)]
= 27974,4000 j/mol
= 27,9744 kj/mol
Ho298 = HOf Produk HOf Reaktan
= -812,8000 (-722,7136)
= -90,0864 kj/mol
Sehingga nilai
H = HOR + HOP + Ho298
= -77,3298 kj/mol
H yang diperoleh adalah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis ( reaksi yang berlangsung dengan
melepaskan panas ).

7. Perhitungan Panas Pembentukan Standar (H) Reaksi III


HoR = [2 x 360,16 x (298 - 333)] + [139,9301 x (298 - 333)]
= -12633,6000 + -4897,5530
= -17531,1530 j/mol
= -17,5312 kj/mol
HOP = [2 x 165,7936 (333 298)] + [230,7099 x (333 298)]
= 11605,5490 + 8074,8441
= 19680,3931 j/mol
= 19,6804 kj/mol
Ho298 = Hof Produk Hof Reaktan
= -1968,1120 (-1623,1990_
= -344,9130 kj/mol
Sehingga nilai
H = HOR + HOP + HO298
= -342,7638 kj/mol
H yang diperoleh adalah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis ( reaksi yang berlangsung dengan
melepaskan panas ).

2.2.2.2 Tinjauan Kinetika


Dengan data energi bebas Bibbs standar atau G f0 pada temperatur 2980K
adalah sebagai berikut:
CO2 = -394,4000
NaOH = -379,4940
H2O = -228,6418
C6H5OH = -32,8900
H2SO4 = -690,0030
Na2SO4 = -1270,2000
(Carl L. Yaws, Chemical Properties Handbook, 1999)

C7H6O3 = -1264,2027
C7H5O3Na = -846,0986
C6H5ONa = -1472,8035
(nist.com)
Reaksi pembentukan asam salisilat ini dapat bersifat searah (irreversibel) atau
dapat balik (reversibel) dapat ditentukan secara themodinamika, yaitu berdasarkan
pesamaan:
d ( G 0/ RT ) H 0
Vant Hoff: =
dT R T2
Go = - RT ln K
(J.M. Smith and H.C. Van Ness, 1975)
dimana : Go298 = Perubahan entalphy karena reaksi (KJ/mol)
R = Konstanta gas ideal (8,314 x 10-3 KJ/mol K)
T = Temperatur, K
K = Konstanta kesetimbangan reaksi
1. Penentuan Harga K (Konstanta Kesetimbangan) Reaksi 1
Go298 = GoP GoR
= [(G C6H5ONa + g H2O)] - [(G C6H5OH + G NaOH)]
= [(-517,2300) + (-228,6418)] - [(-32,8900) + (-379,4940)]
= (-1074,740382) (-412,384)
= -662,3564 kj/mol

Go298 = -RT ln K298


-662,3564= -8,3140E-03 x 298 x ln K298
-662,3564= -2,4776 x ln K298
ln K298 = exp(267,3409)
K298 = 1,2726E+116

Maka harga K (konstanta kesetimbangan) pada suhu 363OK (T2) adalah:


K 363 H 1 1
ln
K 298
=
R (
T2 T1 )
K 363 (92,0818) 1 1
ln
K 298
=
8,314 x 10
3(363

298 )
K 363
ln = (-11075,5162) x (-6,0088,E-04)
K 298
K363 = exp 6,6551 x K298
K363 = 7,7673E+02 x 1,2726E+116
K363 = 9,9884E+118
Harga K pada suhu (363OK) adalah 9,9884E+118 sehingga untuk reaksi I
pembuatan sodium phenolat bersifat searah (irreversibel).

2. Penentuan Harga K (Konstanta Kesetimbangan) Reaksi II


Go298 = GoP GoR
= [(G C7H5O3Na)] - [(G C6H5ONa) + (G CO2)]
= (-1472,8035) (-1240,4986)
= -232,3050

Go298 = -RT ln K298


-232,3050= (-8,3140E-03) x 298 x ln K298
-232,3050= -2,4776 x ln K298
ln K298 = exp(9,3763E+01)
K298 = 5,258E+40

Maka harga K (konstanta kesetimbangan) pada suhu 453OK (T2) adalah:


K 453 H 1 1
ln
K 298
=
R (
T2 T1 )
K 453
ln
K 298
=
(90,0864)
8,314 x 10
3 ( 4531 2981 )
K 453
ln = 9301,1528 x -0,0011
K 298
K453 = exp -10,6796 x K298
K453 = 2,30101E-05 x 5,258E+40
K453 = 1,2099E+36
Harga K pada suhu (453OK) adalah 1,2099E+36 sehingga untuk reaksi I
pembuatan sodium phenolat bersifat searah (irreversibel).

3. Penentuan Hraga K (Konstanta Kesetmibangan) Reaksi III


Go298 = GoP GoR
= [(2 x G C7H6O3) + (G Na2SO4)] [(2 x G C7H5O3Na) + (G
H2SO4)]
= (-3798,6054) (-3635,6101)
= -162,9953

Go298 = RT lnK298
-162,9953= (-8,3140E-03) x 298 x ln K298
-162,9953= -2,4776 x ln K298
ln K298 = exp(-162,9953)
K298 = 3,7283E+28

Maka harga K (konstanta kesetimbangan) pada suhu 333OK (T2) adalah:


K 333 H 1 1
ln
K 298
=
R
(
T2 T1 )
K 333
ln
K 298
=
(344,9130)
8,314 x 10
3 ( 3331 2981 )
K 333
ln = (-41227,3033) x (-0,0004)
K 298
K333 = exp(14,5409) x K298
K333 = (2,0656E+06) x (3,7283E+28)
K333 = 7,7012E+34
Harga K pada suhu (333OK) adalah = 7,7012E+34 sehingga untuk reaksi III
pembuatan asam salisilat bersifat searah (irreversibel).
2.3 Diagram Alir Proses
2.3.1 Deskripsi Proses
Pra rancangan pabrik pembuatan asam salisilat menggunakan proses Kolbe
Schmitt. Proses ini lebih dipilih karena reaksi karboksilasi dapat dilakukan
pada temperatur sekitar 180oC, yaitu antara CO2 dengan natrium phenolate
yang terlebih dahulu dibuat dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan
senyawa phenol. Kemajuan sintesis yang telah dikembangkan ini meningkatkan
jumlah asam salisilat yang dihasilkan. Selain itu diperoleh konversi Phenol
yang lebih tinggi serta proses pemurnian asam salisilat yang tidak begitu rumit.
Selain penghematan energi karena temperatur yang digunakan lebih rendah,
juga bahan baku yang digunakan seperti phenol cukup murah dan mudah
didapat.

2.3.1.1 Proses Persiapan Sodium Phenolate


Phenol (89%) liquid dan natrium hdiroksida (50%) dialirkan menuju Mixer
(M-03) untuk selanjutnya diumpankan ke Reaktor I (R-01). Produk yang
dihasilkan adalah natrium phenolate dengan kandungan air yang masih sangat
tinggi, maka kemudian diuapkan dalam Evaporasi (EV-01), agar diperoleh
natrium phenolate dengan kadar air yang rendah. Natrium phenolate kemudian
diumpankan ke dalam Reaktor II (R-02) untuk proses karboksilasi.

2.3.1.2 Proses Karboksilasi


Karbon dioksida berlebih pada tekanan 7 atm diumpankan ke dalam Reaktor
II (R-201) untuk direaksikan dengan sodium phenolate. Karbon dioksida
berlebih sangat diperlukan untuk memperoleh konversi yang tinggi dari asam
0
salisilat. Temperatur dijaga tetap pada suhu 180 C untuk menjaga agar reaksi
karboksilasi dapat berlangsung sempurna. Produk yang keluar dari reaktor II
(R-201) berupa campuran sodium salisilat.

2.3.1.2 Proses Pemurnian


Setelah proses karboksilasi berlangsung, maka natrium salisilat yang
dihasilkan diumpankan kedalam Reaktor III (R-03). Penambahan asam kuat pada
air yang berisi natrium salisilatdilakukan dengan penambahan asam sulfat dengan
konsentrasi 60% pada suhu 60oC. Hasil didapat diumpankan kedalam Dekanter
untuk memisahkan natrium sulfat yang merupakan hasil samping. Sedangkan
campuran asam salisilat yang didapatkan diumpankan kedalam Evaporator (EV-
02) untuk dipekatkan, selanjutnya hasil yang didapat diumpankan kedalam
Kristalizer (K-01) untuk diubah menjadi padatan. Asam salisilat yang didapatkan
diteruskan menuju Centrifuge (Cf-01) untuk memsiahakan asam salisilat padat
dan mother liquair (larutan induk), dimana larutan induk tersebut akan
diumpankan kembali kedalam Evaporator (EV-02), sedangkan asam salislat yang
didapatkan akan dibawa menuju Rotary Dryer (RD-01) dengan Screw Conveyor
(SC-01). Asam salisilat kering disimpan dalam Gudang Penyimpanan (GP-03)
dengan menggunakan Screw Conveyor (SC-02).
2.4 Diagram Alir Neraca Massa
2.5
2.6

Anda mungkin juga menyukai