Anda di halaman 1dari 5

8.

Bagaimana anda mendesain fasilitas yang diperlukan


untuk menjuang keberhasilan proses kultur sel
tanaman secara in vitro?
1. Desain dan denah laboratorium kultur sel

Gambar 1. Denah Pembagian ruang laboratorium kultur sel


Keterangan :
A = Ruang sterilisasi dengan meja laboratorium (1), otoklaf (2 dan 3) dan alat
sterilisasi panas kering (4).
B = Ruang cuci dengan meja laboratorium (1) dan sink tempat mencuci peralatan
(2).
C = Ruang gelap dengan meja laboratorium (1) dan sink tempat mencuci tangan
(2).
D = Ruang penyimpanan bahan-bahan kimia dan alat gelas.
E = Ruang transfer
F dan G = Ruang kultur dengan system pengaturan suhu.
H = Ruang utama laboratorium dengan meja laboratorium (1), lemari pendingin
(2), sentrifusa (3), dan unit penyulingan air (4).

2. Ruangan ruangan dalam laboratorium kultur sel

a. Ruang persiapan

Yang dimaksud dengan ruang persiapan adalah ruangan untuk segala aktivitas
dalam rangka persiapan pelaksanaan aplikasi teknik kultur jaringan.
Kegiatannya antara lain :
a. Pembuatan dan penyimpanan larutan stok
b. Pembuatan media, mulai dari pencampuran larutan stok
c. Sterilisasi medium maupun alat-alat
d. Sterilisasi tahap awal terhadap eksplan
e. Pencucian dan pengeringan alat-alat laboratorium
Ruangan ini difasilitasi dengan :
- Tempat mencuci alat-alat
- Kamar mandi/wc
- Tempat penyimpanan alat-alat

Alat yang lazim ditempatkan di ruangan ini :

- Autoklaf
- pH-meter
- Alat-alat pecah belah
- Tabung gas
- Stok akuades
- Stok alkohol

b. Ruang Transfer

Ruang transfer dikenal pula sebagai ruang inokulasi . sesuai dengan namanya,
di dalam ruangan ini dilakukan kegiatan transfer, inokulasi atau pengkulturan
yakni menanamkan eksplan pada medium cair atau padat.
Dalam ruangan ini ditempatkan suatu alat utama yang dikenal sebagai laminar
air flow cabinet (LAFC) atau dalam bentuk sederhana berupa ent-kas yang
dikenal pula sebagai kotak pindah. Segala aktivitas penanaman dilakukan
dengan LAFC/ent-kas. Di dalam ruangan transfer ditempatkan pula alat-alat
lain, seperti :
- Mikroskop stereo
- Lampu spritus
- Alat-alat inokulasi
- Lampu UV
- Lampu neon

c. Ruang Kultur

Ruangan kultur adalah suatu ruangan untuk menempatkan botol-botol kultur


yang sudah terdapat eksplan di dalamnya. Botol-botol tersebut ditempatkan
pada rak-rak kultur yang dilengkapi dengan lampu neon dengan intensitas
kira-kira 50 mol m-2 s-1.
Ruangan ini dilengkapi pula dengan AC untuk mendapatkan suhu udara yang
dikehendaki, yaitu 25 1oC. Di dalam ruangan ini terdapat pula peralatan lain
seperti :
a. Timer pengatur fotoperiodesitas
b. Thermometer udara
c. Higrometer
d. Shaker

d. Ruang Stok

Sesuai dengan namanya, ruang stok adalah suatu ruangan tempat penyimpanan
stok medium. Stok medium perlu di inkubasikan terlebih dahulu, paling tidak
selama satu minggu sebelum digunakan. Tujuan inkubasi adalah untuk
memberikan kesempatan kepada spora jamur ataupun bakteri yang tidak mati
pada saat steriisasi agar dapat berkembang melalui medium yang
terkontaminasi dapat dibuang. Dengan demikian kerugian waktu, biaya dan
tenaga akibat pemakaian medium yang terkontaminasi dapat dihindarkan.

e. Ruang Timbang

Ruang timbang adalah suatu ruangan tempat berlangsungnya aktivitas


penimbangan bahan-bahan kimia maupun penimbangan bahan-bahan kimia
maupun penimbangan eksplan. Di ruangan ini, ditempatkan alat timbang
berupa analitik untuk menimbang bahan dengan bobot yang kecil dan neraca
digital untuk menimbang bahan dengan bobot yang lebih besar. Selain itu dapat
dilengkapi pula dengan rak-rak tempat meletakan botol-botol atau kaleng-
kaleng bahan kimia yang tidak mudah rusak pada suhu kamar, sedangkan
bahan-bahan yang peka terhadap suhu tinggi, misalnya beberapa jenis zat
pengatur tumbuh, disimpan didalam lemari pendingin atau di dalam freezer.

f. Ruang Aklimatisasi

Yang dimaksud dengan uang aklimatisasi adalah ruangan untuk menempatkan


tanaman-tanaman mini ( planlet ) hasil perbanyakan melalui kultur jaringan
sebelum di pindah ke lapangan. Di dalam ruang atau area aklimatisasi ini,
tanaman mini tersebut mengalami masa-masa penyesuaian diri dengan keadaan
in vivo, terutama terhadap suhu dan kelembapan yang jauh berbeda dari keadaa
in vitro. Organisasi karena itu, suhu dan kelembapan di dalam ruang
aklimatisasi perlu mendapat perhatian yang serius. Suhu diusahakan lebih
rendah dari pada keadaan lapangan, namun lebih tunggi dari keadaan in vitro
sedangkan kelembapan udara di atur antara 80-90%.

3. Peralatan di laboratorium kultur sel

a. Alat timbang analtik

Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan


pada media kultur. Timbangan analitik sangat penting dalam kultur jaringan
karena memudahkan untuk mengukur nutrisi. Timbangan ini dapat
menimbang dengan ketelitian 10-4.

b. pH Meter
pH meter digunakan untuk mengukur nilai pH di media kultur jaringan. pH
merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat media
maupun larutan stok. Kisaran nilai pH yang dipandang paling sesuai untuk
kebanyakan media kultur jaringan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel tanaman antara 5,5 5,8. Pada nilai pH yang terlalu
asam (< 4,5) agar akan terhidrolisis dan sulit membentuk gel.

c. Destilator

Kegiatan kultur jaringan mutlak harus menggunakan air destilasi atau air
suling (air yang bebas dari mineral organik dan an organik) agar kebutuhan
akan tanaman hara organik dan an organik ditetapkan sesuai dengan
kebutuhannya. Untuk itu, destilator merupakan alat yang vital untuk
melakukan kegiatan kultur jaringan.

d. Laminar airflow

Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan
inokulasi/ penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang
digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan
pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro.
Laminar airflow merupakan alat yang harus dimiliki untuk melakukan
kegiatan kultur jaringan karena dalam kgiatan kultur jaringan terutama pada
saat kegiatan transfer atau mengkulturkan tanaman harus bekerja pada tempat
dan ruang yang steril.

- .

Anda mungkin juga menyukai