Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721)
787799
Email : rsia_Pbh2@yahoo.co.id
BAB I
DEFINISI
Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah istilah yang digunakan untuk mencuci
tangan dengan menggunakan antiseptik pencuci tangan. Kebersihan tangan yang baik
berarti mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik seperti alkohol atau
menggunakan sabun dan air untuk membantu menghentikan penyebaran kuman.
Secara umum, cuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran,
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Dengan kata lain, cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu
secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan menggunakan antiseptik. Manfaat
dari mencuci tangan adalah mengurangi jumlah mikroorganisme dari kulit dan tangan,
menghilangkan kotoran dari kulit, dan memutuskan mata rantai penularan infeksi.
Selain itu, kebiasaan cuci tangan oleh petugas kesehatan di rumah sakit
merupakan perilaku yang mendasar dalam upaya pencegahan infeksi. Hal ini mengingat
rumah sakit adalah tempat berkumpulnya segala macam penyakit baik penyakit menular
maupun tidak menular. Oleh sebab itu, seluruh petugas kesehatan yang bekerja di rumah
sakit seharusnya mengetahui pentingnya pencegahan infeksi silang (nosokomial).
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan hand hygiene mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena
berhubungan dengan keselamatan pasien di RSIA Puri Betik Hati termasuk
pencegahan dan pengontrolan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat dicegah
dengan selalu menjaga kebersihan tangan yaitu dengan cuci tangan. Tindakan ini benar-
benar efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyebaran infeksi
nosokomial.
Pelaksana tindakan cuci tangan (hand hygiene) di RSIA Puri Betik Hati
adalah semua pasien yang berobat ke rumah sakit, tenaga kesehatan (medis, perawat,
farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya), seluruh pegawai yang bekerja di rumah
sakit, serta pengunjung dan seluruh unit di Rumah Sakit. Petugas kesehatan terutama
perawat memiliki andil yang besar dalam pencegahan infeksi nosokomial ini karena
perawat berinteraksi secara langsung dengan pasien.
Sebelum menyentuh pasien, banyak aktivitas lainnya yang dilakukan oleh petugas
medis. Untuk menjamin kebersihan tangan, petugas medis wajib mencuci tangan
sebelum melakukan tindakan kepada pasien. Hal ini dilakukan untuk melindungi
pasien dari infeksi berbahaya yang terbawa dari tangan petugas medis.
Cuci tangan sebelum melakukan prosedur steril/ bersih dilakukan untuk melindungi
pasien dari infeksi berbahaya. Hal ini dapat dilakukan sebelum memberikan tetes
mata, pemeriksaan mulut, hidung dan telinga pasien, sebelum membalut luka
pasien, melakukan injeksi perkutan, sebelum pemasangan kateter, sebelum
memasang alat bantu pernafasan, sebelum menyiapkan obat-obatan, alat-alat steril
dan sebagainya.
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
Cuci tangan setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi dilakukan
untuk melindungi petugas kesehatan dari infeksi berbahaya pasien. Hal ini dapat
dilakukan dengan mencuci tangan setelah melakukan tindakan yang memungkinkan
kontak dengan darah pasien, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi yang
mengandung mikroorganisme.
Pasien yang ditangani oleh petugas medis memiliki kemungkinan yang cukup besar
dalam menularkan infeksi/ kuman. Untuk mencegah penularan kuman/ infeksi
maka petugas medis wajib mencuci tangan setelah menyentuh pasien.
Sumber kuman/ infeksi bukan hanya terdapat pada tubuh pasien, melainkan juga
pada lingkungan sekitar pasien seperti dari selimut yang digunakan pasien, alat-alat
makan, bantal dan sebagainya. Saat petugas medis menangani pasien, tidak dapat
dihindari bahwa petugas medis juga menyentuh lingkungan sekitar pasien. Untuk
mencegah penularan kuman/ infeksi dari lingkungan sekitar pasien maka petugas
medis wajib mencuci tangan setelah selesai bertugas dari kamar rawat pasien.
Selain itu pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di rumah sakit juga memiliki
kewajiban menjaga kebersihan tangan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial. Pasien wajib mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, dan
setelah tangan berhubungan dengan bagian-bagian yang terinfeksi. Keluarga pasien dan
pengunjung juga wajib mencuci tangan setelah menyentuh pasien yang terinfeksi,
setelah menyentuh alat-alat atau barang yang terkontaminasi, dan sebelum memberikan
pasien makan.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bertujuan untuk membantu melepaskan
kotoran dan mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Cuci tangan
dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir ini dilakukan apabila tangan
jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein.
Tindakan cuci tangan ini dapat dilakukan dengan menggunakan sabun biasa atau
sabun antiseptik tergantung dari kebutuhan pemakaiannya. Cuci tangan dengan
sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepaskan mikroorganisme secara
mekanik sedangkan sabun antiseptik (antimikroba) selain melepaskan
mikroorganisme juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dari hampir
sebagian besar mikroorganisme. Langkah-langkah/ prosedur cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir ini sebaiknya dilakukan selama 40-60 detik.
a. Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang bersalin
harus melakukan cuci tangan persiapan bedah.
b. Cuci tangan ini dilakukan di tempat cuci tangan khusus dan air yang digunakan
adalah air yang mengalir serta sudah teruji secara biologis.
d. Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih luas,
dari ujung jari ke siku
TATA LAKSANA
Tindakan cuci tangan (hand hygiene) harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan
yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati baik tenaga medis maupun tenaga non medis,
pasien, dan pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi
nosokomial di rumah sakit. Petugas kesehatan wajib melakukan tindakan cuci tangan
sebelum dan setelah melakukan perawatan kepada pasien di unit IGD, HCU, Kamar
Bersalin, Kamar Operasi. Tindakan cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat :
1. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan seperti perhiasan atau
jam tangan.
2. Mengatur posisi berdiri menghadap keran air agar memperoleh posisi yang
nyaman.
e. Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan
mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya.
7. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian
kemudian membersihkan ibu jari dengan lengan secara bergantian.
10. Menggunakan handuk untuk mematikan keran atau menggunakan siku, bukan
dengan jari karena jari yang telah selesai dicuci pada prinsipnya bersih.
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Diadaptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
1. Tuang segenggam penuh bahan antiseptik berbasis alkohol pada telapak tangan.
e. Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan
mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya.
2. Membasahi kedua tangan di bawah air mengalir dari ujung jari sampai siku
8. Setelah seluruh pergelangan tangan di scrub, bagian lengan bawah juga di scrub.
Pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku.
9. Ulangi kembali pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku.
10. Membilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh. Pastikan tangan ditahan
lebih tinggi dari siku.
11. Membiarkan sisa air menetes melalui siku, lalu keringkan dengan handuk steril.
Pada kegiatan/ tindakan cuci tangan (hand hygiene) ini diperlukan sosialisasi di
rumah sakit secara berkelanjutan agar karyawan yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati
baik tenaga medis maupun tenaga non medis, pasien, dan pengunjung rumah sakit
terbiasa mencuci tangan. Selain itu perlu juga diingatkan kepada siapa saja di rumah
sakit mengenai menjaga kebersihan tangan. Khusus untuk petugas medis harus terus-
menerus digiatkan tindakan cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi
nosokomial di lingkungan rumah sakit.
1. Petugas kesehatan di rumah sakit sebaiknya menjaga kuku agar tetap bersih dan
pendek, tidak boleh lebih 3 mm melebihi ujung jari.
2. Petugas kesehatan di rumah sakit dilarang untuk menggunakan kuku buatan selama
memberi perawatan kepada pasien karena dapat menjadi tempat pertumbuhan
mikroorganisme.
4. Petugas kesehatan di rumah sakit harus melepaskan perhiasan dari jari dan
tangannya sebelum memberi perawatan kepada pasien.
BAB IV
DOKUMENTASI
Tindakan cuci tangan (hand hygiene) dilakukan dan berkaitan dengan segala
aktivitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan cuci tangan harus dilakukan oleh
petugas medis sebelum memulai pelayanan kepada pasien. Selain itu, seluruh karyawan
yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati, pasien, dan pengunjung juga harus menjaga
kebersihan tangan melalui tindakan cuci tangan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan
atau mengurangi mikroorganisme yang ada pada tangan sehingga penyebaran penyakit
termasuk infeksi nosokomial di rumah sakit dapat dikurangi.
2. Dokumen Implementasi