PENDAHULUAN
a b c
Gambar 1.1 Bentuk tampang balok girder: a.PCI Girder, b.Box Girder, dan c.PCU
Girder (sumber: Dokumentasi pribadi, https://dukenmarga.
wordpress.com/category/sipil/, https://aghostariyanto.wordpress.com/2011 /11/24/
beton-pracetak-precast-concrete)
Berdasarkan tempat pencetakannya, balok girder dibedakan atas dua jenis
yaitu cast-in-situ dan precast.
Berdasarkan proses penarikan kabel, Balok girder dibagi atas dua jenis
yaitu pre-tension dan post-tension.
1.2.Perumusan Masalah
Struktur jembatan Sudirman memiliki panjang total 35,8 m dan lebar 19,8
m. Jumlah girder yang digunakan pada satu bentang yaitu 10 buah balok. Ukuran
balok dengan tinggi balok precast 1,70 m. Profil memanjang dan melintang
struktur jembatan Sudirman dapat diperhatikan seperti gambar dibawah ini :
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
a. Mengevaluasi / menganalisa kembali Jembatan Sudirman
menggunakan PC I dan Box Girder.
b. Mengontrol apakah struktur balok girder tersebut aman atau tidak
menerima beban yang terjadi.
c. Membandingkan dengan menghitung volume material balok PCI
Girder dan PC Box Girder .
1.4. Manfaat
Mulai
Perumusan Masalah
Tujuan
OK OK
A
A
Hasil
Kesimpulan
Selesai
Sifat alami beton adalah lemah terhadap Tarik, namun kuat dalam keadaan
tekan. Menurut Edward G. Nawy (2001), kuat tarik beton bervariasi antara 8
sampai 14 persen dari kuat tekannya. Karena rendahnya kuat tarik pada beton,
maka retak akibat lentur sering terjadi meskipun pembebanan masih rendah.
Untuk meminimalisir keretakan yang terjadi akibat tarik tersebut,
diberikan gaya eksentris dalam arah longitudinal elemen struktur tersebut.
Gaya ini bekerja dengan mengurangi tegangan tarik yang terjadi pada daerah
tumpuan dan daerah kritis pada saat beban bekerja. Akibat gaya ini hampir
semua elemen beton memikul tekan pada saat semua beban rencana bekerja di
struktur tersebut.
Gaya longitudinal di atas disebut gaya pratekan, yaitu gaya tekan yang
mengakibatkan tegangan awal pada penampang di sepanjang bentang sebelum
beban rencana bekerja.
Kondisi awal:
.0 . .
= +
.(1.7.3.1)
.0 . .
= +
.(1.7.3.2)
Kondisi Layan:
.0 . .
= +
.(1.7.3.3)
.0 . .
= +
.(1.7.3.4)
Dimana:
Lebar jembatan dan jarak web untuk gelagar kotak ganda, lebar
jembatan tidak lebih dari 12 m, jarak web : 4 7,5 m dan panjang bagian
kantilever sampai dengan lebar gelagar. Sedangkan untuk tebal sayap
atas, tebal minimum untuk sayap atas yang didasarkan pada panjang
bentang antar web. Dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:
Bentang antar web Tebal minimum sayap atas
Kurang dari 3 m 175 mm
Antara 3 4,5 m 200 mm
Antara 4,5 7,5 m 250 mm
Lebih dari 7,5 m Digunakan sistem rib atau hollow
Tabel 1.1 Ketentuan tebal sayap atas minimum profil box
Untuk tebal web, jika pada web terdapat tendon maka tebal web
minimum adalah 200 mm, jika terdapat duct baik vertikal maupun
longitudinal pada web maka tebal minimum web adalah 250 mm, jika
gelagar menggunakan strand 12,5 mm maka tebal minimum web adalah
300 mm, sedangkan jika pada web diangkurkan tendon maka tebal
minimum web adalah 350 mm.
Sedangkan untuk ketentuan tebal sayap bawah profil box, jika pada
sayap tidak diletakkan duct maka tebal sayap bawah minimum adalah 175
mm sedangkan jika terdapat duct pada sayap bawah maka tebal
minimumnya adalah 200-250 mm.
1.7.4.2 AASHTO I-Beams
Untuk strand kawat atau wires yang digunakan pada profil adalah
strand ASTM A-416 produksi Freyssinet Prestressing System grade 270.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 2. Spesifikasi Strand Berdasarkan ASTM A-416
Diameter mm Min. Breaking Strand Steel Weight
(in.) Strength, kN Area mm2 Kg/1000m
Grade 1725 (250)
6.40 (0.250) 40.0 (9,000) 23.2 (0.036) 182 (122)
7.90 (0.313) 64.5 (14,500) 37.4 (0.058) 294 (197)
9.50 (9.50) 89.0 (20,000) 51.6 (0.080) 405 (272)
11.10 (0.438) 120.1 (27,000) 69.7 (0.108) 548 (367)
12.70 (0.500) 160.1 (36,000) 92.9 (0.144) 730 (490)
15.20 (0.600) 240.2 (54,000) 139.4 (0.216) 1,094 (737)
Grade 1860 (270)
9.53 (0.375) 102.3 (23,000) 54.80 (0.085) 432 (290)
11.11 (0.438) 137.9 (31,000) 74.2 (0.115) 582 (390)
12.70 (0.500) 183.7 (41,300) 98.70 (0.153) 775 (520)
15.24 (0.600) 260.7 (58,600) 140.0 (0.217) 1,102 (740)
(Sumber: Freyssinet Prestressing System brochure)
1.7.Sistematika Penulisan
Penulisan ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Burns, H. & T. Y. Lin Ned. 1993. Desain Struktur Beton Prategang. Terjemahan
Ir. Daniel Indrawan M.C.E. Jilid I. Jakarta : Erlangga