Anda di halaman 1dari 20

Data Perencanaan

1. Mutu beton : dengan K275 = fck = 27,5 MPa


f ck
fc' = {0,76 + 0,2 log } fck
15
27,5
= {0,76 + 0,2 log } 27,5
15
= 22,347 MPa
2. Agregat kasar = batu pecah
3. Agregat halus = pasir
4. Semen = semen Portland type 1
5. Benda uji = kubus
6. Jumlah benda uji = 3 buah
7. Umur rencana = 28 hari

Tahap Perencanaan
1. fc' = 22,347 MPa
2. Menentukan deviasi standar (s) benda uji < 15 tidak tersedia nilai deviasi
standar
3. fcr' = 22,347 MPa
M = KS (nilai tambah / margin berdasarkan tabel 5 untuk 21 < fc' < 35, maka
M = 8,5 MPa
fcr' = 22,347 + 8,5
= 30,847 MPa
4. Jenis semen Portland type 1
5. Jenis agregat
Agregat kasar = batu pecah
Agregat halus = pasir
6. Faktor air semen (fas)
Berdasarkan SNI T-15-1990-03:6 Tabel 2 perkiraan kuat tekan beton dengan
fas 0,5 dan jenis semen serta agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia
buku Teknologi Beton Ir. Tn Mulyono, MT halaman 183 di dapat kekuatan
tekannya adalah 45 MPa berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 grafik 2 untuk
kuat tekan 30,847, maka di dapat faktor air semen 0,64.
7. Faktor air semen maksimum
Dari tabel 3 SNI T-15-1990-03:7 Faktor air semen ditetapkan sebesar = 0,64
karena faktor air semen dari grafik > faktor air semen dari tabel maka
digunakan 0,60.
8. Nilai Slump
Batasan slump dalam kondisi pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan balok
dan beton berdasarkan tabel 8.2 buku Teknologi Beton Ir. Tn Mulyono, MT
hal 161 ditetapkan setinggi 25,4 101,6 mm diambil ukuran slump 30 60
mm.
9. Menetapkan ukuran agregat maksimum
Agregat maksimum ditetapkan 10 mm
10. Kadar air bebas
Dengan ukuran butir agregat kasar mm dan nilai slump 0 100 mm, maka
pada tabel 6 SNI T-15-1990-03:13 maka kadar air bebas harus diperhitungkan

2 1
antara 205 230 kg/m3 untuk agregat gabungan kadar air bebas = Wf +
3 3

2 1
Wc = 205 + 230 = 213 kg/m3.
3 3
Keterangan : Wf = perkiraan jumlah air untuk agregat halus
Wc = perkiraan jumlah air untuk agregat kasar
11. Berat semen yang diperlukan
Berat semen dihitung dengan rumus :
Kadar air bebas 213
Berat semen = = 0,64 = 355 kg/m3
fa s
12. Menetapkan kebutuhan semen minimum
Dari tabel 3 SNI-T-15-1991-03:7 untuk beton yang tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung, maka diperoleh kebutuhan semen minimum 325
kg/m3
13. Menetapkan kebutuhan semen minimum = 325 kg/m3 < kebutuhan semen
yang diperlukan = 355 kg/m3 maka dipakai jumlah semen yang nilainya lebih
besar yaitu 355 kg/m3
14. Menentukan daerah gradasi agregat halus
Berdasarkan analisis saringan agregat halus, gradasi agregat halus termasuk
daerah 3
15. Menetapkan perbandingan agregat halus dan agregat kasar
Dari grafik 4 SK SNI T-15-1990-03 untuk kelompok butir agregat maksimum
10 mm pada nilai slump 30 60 mm dan nilai faktor air semen 0,60 untuk
agregat halus termasuk daerah 3 diperoleh harga antara 36 43,9.
36 43,9
Persentase agregat halus = = 39,95%
2
Persentase agregat kasar = 100% 39,95% = 60,05%
16. Menghitung berat jenis agregat campuran
Berat jenis campuran dihitung dengan rumus
Bj campuran = (PH BJ agregat halus) + (PK BJ agregat kasar)
Keterangan = PH : persentase berat agregat halus
PK : Persentase berat agregat kasar
Sehingga :
Bj campuran = (39,95% 2,57) + (60,05% 2,39)
= 2,4619
17. Menentukan berat jenis beton
Dari grafik 6 dalam SK SNI T-15-1990-03 dengan nilai berat jenis agregat
campuran 2,4619 kandungan air 213 beton 2263.
18. Menghitung kebutuhan agregat campuran
Kebutuhan agregat campuran = Berat jenis beton Kebutuhan semen
Kadar air bebas
= 2263 355 213
= 1695 kg/m3
19. Kebutuhan agregat halus
Kebutuhan agregat halus = Kebutuhan agregat campuran persentase
agregat halus
= 1695 39,95%
= 677,1525 kg/m3

20. Kebutuhan agregat kasar


Kebutuhan agregat kasar = Kebutuhan agregat campuran persentase
agregat halus
= 1695 677,1525 = 1017,8475 kg/m3
21. Koreksi terhadap kelembaban agregat
(kadar air agregat (%) penyerapan air agregat (%)
Koreksi air agregat = berat agregat
100%
Koreksi jumlah air = jumlah air sebelum koreksi koreksi air agregat
Agregat halus Agregat kasar
Kadar air = 3,04% Kadar air = 0,10%
Penyerapan = 0,482% Penyerapan = 0,064%

a. Koreksi air agregat halus


= (0,0304 0,00482) 677,1525 = 17,3215 kg
b. Koreksi air agregat kasar
= (0,001 0,00064) 1017,8475 = 0,3664 kg
c. Koreksi jumlah air
= 213 17,3215 0,3664
= 195,3121 kg
d. Berat agregat halus
= 677,1525 + 17,3215
= 694,474 kg
e. Berat agregat kasar
= 1017,8475 + 0,3644
= 1018,2139 kg

Rekapitulasi Hasil
1. Jadi proporsi untuk 1 m3 beton adalah
Semen = 355 kg/m3
Air = 195,3121 kg
Agregat halus = 694,474 kg
Agregat kasar = 1018,2139 kg
2. Untuk tiap campuran benda uji (3 kubus ukuran 15 15 15) dan jika
SF = 1,2 maka :
Volume beton = 1,2 3 15 15 15
= 12,150 cm3
= 0,01215 m3
Jadi setiap kali adukan 3 buah sampel memerlukan :
Semen = 355 0,01215 = 3,9487 kg
Air = 195,3121 0,01215 = 2,1203 lt
Agregat halus = 694,474 0,01215 = 7,3476 kg
Agregat kasar = 1018,2139 0,01215 = 14,0859 kg
PERENCANAAN CAMPURAN BETON
( Berdasarkan SNI 03- 2834 2000 )
TABEL/GRAFIK/
No. URAIAN NILAI
PERHITUNGAN
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan fc= 22,347 Mpa
2 Deviasi standard - -
3 Nilai tambah - 8.5 Mpa
Kekuatan rata-rata yang Rumus Tabel 5 30,847 Mpa
4
ditargetkan SNI 03 2847 -2002
5 Jenis semen Ditetapkan I (Biasa)
Kasar Ditetapkan Batu pecah
6 Jenis agregat
Halus Ditetapkan Pasir
0,60
SNI T-15-1990-03,
7 Faktor air semen bebas (Ambil nilai
grafik 2
terkecil)
8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan 0,55
9 Slump Ditetapkan 30 60
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm
Tabel 6
11 Kadar air bebas 213 liter/m3
SNI T-15-1990-03:13
Kadar air bebas
12 Jumlah Semen 355 kg/m3
f.a.s
13 Jumlah semen maksimum -
Tabel 3
14 Jumlah semen minimum 325 kg/m3
SNI-T-15-1991-03 : 7
Faktor air semen yang di
15 - 0,64
sesuaikan
Susunan besar butir agregat
16 Grafik Daerah 3
halus
Grafik 4
17 Persen agregat halus 39,95 %
SK. SNI-T-15-1990-03
Berat jenis relative agregat
18 2,461
(SSD) -
Grafik 6
19 Berat jenis beton 2263 kg/m3
SK.SNI-T-15-1990-03
20 Kadar agregat gabungan 19 - (12 + 11) 1695 kg/m3
21 Kadar agregat halus 17 x 20 677,152 kg/m3
22 Kadar agregat kasar 20 - 21 1017,8475 kg/m3

Proporsi Campuran Semen Air Agregat Agregat


(kg) (liter) Halus Kasar
(kg) (kg)
3
Tiap m 325 174,5143 604,7445 1159,3412
Tiap Campuran 3,9487 2,1203 7,3476 14,0859
Data Perencanaan

1. Mutu beton : dengan K275 = fck = 27,5 MPa


f ck
fc' = {0,76 + 0,2 log } fck
15
27,5
= {0,76 + 0,2 log } fck
15
= 22,347 MPa
2. Agregat kasar = batu pecah
3. Agregat halus = pasir
4. Semen = semen Portland type 1
5. Benda uji = kubus
6. Jumlah benda uji = 2buah
7. Umur rencana = 28 hari

Tahap Perencanaan
1. fc' = 22,347 MPa
2. Menentukan deviasi standar (s) benda uji < 15 tidak tersedia nilai deviasi
standar
3. fcr' = fc' + M
M = KS (nilai tambah / margin berdasarkan tabel 5 untuk 21 < fc' < 35, maka
M = 8,5 MPa
fcr' = 22,347 + 8,5
= 30,847 MPa
4. Jenis semen Portland type 1
5. Jenis agregat
Agregat kasar = batu pecah
Agregat halus = pasir
6. Faktor air semen (fas)
Berdasarkan SNI T-15-1990-03:6 Tabel 2 perkiraan kuat tekan beton dengan
FAS 0,5 dan jenis semen serta agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia
buku Teknologi Beton Ir. Tn Mulyono, MT halaman 183 di dapat kekuatan
tekannya adalah 45 MPa berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 grafik 1 untuk
kuat tekan 30,847, maka di dapat faktor air semen 0,52.
7. Faktor air semen maksimum
Dari tabel 3 SNI T-15-1990-03:7 Faktor air semen ditetapkan sebesar = 0,60
karena faktor air semen dari grafik > faktor air semen dari tabel maka
digunakan 0,60.
8. Nilai Slump
Batasan slump dalam kondisi pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan balok
dan beton berdasarkan tabel 8.2 buku Teknologi Beton Ir. Tn Mulyono, MT
hal 161 ditetapkan setinggi 25,4 101,6 mm diambil ukuran slump 30 60
mm.
9. Menetapkan ukuran agregat maksimum
Agregat maksimum ditetapkan 10 mm
10. Kadar air bebas
Dengan ukuran butir agregat kasar mm dan nilai slump 0 100 mm, maka
pada tabel 6 SNI T-15-1990-03:13 maka kadar air bebas harus diperhitungkan
antara 205 230 kg/m3 untuk agregat gabungan kadar air bebas yang akan
digunakan dihitung dengan rumus
2 1
Kadar air bebas = Wf + Wc
3 3
2 1
= 205 + 230
3 3
= 213,33 kg/m3.
Keterangan : Wf = perkiraan jumlah air untuk agregat halus
Wc = perkiraan jumlah air untuk agregat kasar
11. Berat semen yang diperlukan
Berat semen dihitung dengan rumus :
Kadar air bebas 213
Berat semen = = 0,52 = 409,615 kg/m3
FAS
12. Menetapkan kebutuhan semen minimum
Dari tabel 3 SNI-T-15-1991-03:7 untuk beton yang tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung, maka diperoleh kebutuhan semen minimum 325
kg/m3
13. Menetapkan kebutuhan semen minimum = 325 kg/m3 < kebutuhan semen
yang diperlukan = 409,615 kg/m3 maka dipakai jumlah semen yang nilainya
lebih besar yaitu 409,615 kg/m3
14. Menentukan daerah gradasi agregat halus
Berdasarkan analisis saringan agregat halus, gradasi agregat halus termasuk
daerah 3
15. Menetapkan perbandingan agregat halus dan agregat kasar
Dari grafik 4 SK SNI T-15-1990-03 untuk kelompok butir agregat maksimum
10 mm pada nilai slump 30 60 mm dan nilai faktor air semen 0,52 untuk
agregat halus termasuk daerah 3 diperoleh harga antara 34,5 39,9.
34,5 39,9
Persentase agregat halus = = 37,2%
2
Persentase agregat kasar = 100% 37,2% = 62,8%
16. Menghitung berat jenis agregat campuran
Berat jenis campuran dihitung dengan rumus
Bj campuran = (37,2% 2,57) + (62,8 2,39)
= 2,45
17. Menentukan berat jenis beton
Dari grafik (6) dalam SK SNI T-15-1990-03 dengan nilai berat jenis agregat
campuran 2,45 kandungan air 213 liter/m3 beton diperoleh berat jenis beton
2225kg/m3.
18. Menghitung kebutuhan agregat campuran
Kebutuhan agregat campuran = Berat jenis beton Kebutuhan semen
Kadar air bebas
= 2225 409,615 213
= 6102,385 kg/m3
19. Kebutuhan agregat halus
Kebutuhan agregat halus = Kebutuhan agregat campuran persentase
agregat halus
= 6102,385 37,2%
= 596,08722 kg/m3
20. Kebutuhan agregat kasar
Kebutuhan agregat kasar = Kebutuhan agregat campuran persentase
agregat halus
= 6102,385 596,08722
= 1006,29778 kg/m3
21. Koreksi terhadap kelembaban agregat
(kadar air agregat (%) penyerapan air agregat (%)
Koreksi air agregat = berat agregat
100%
Koreksi jumlah air = jumlah air sebelum koreksi koreksi air agregat
Agregat halus Agregat kasar
Kadar air = 3,04% Kadar air = 0,10%
Penyerapan = 0,482% Penyerapan = 0,064%

a. Koreksi air agregat halus


= (0,0304 0,00482) 596,08722 = 15,247 kg
b. Koreksi air agregat kasar
= (0,001 0,00064) 1006,29778 = 0,36226 kg
c. Koreksi jumlah air
= 213 15,247 0,36226
= 197,390 kg
d. Berat agregat halus
= 596,08722 + 15,247
= 685,0505 kg
e. Berat agregat kasar
= 1006,29778 + 0,36226
= 1006,65954 kg

Rekapitulasi Hasil
1. Jadi proporsi untuk 1 m3 beton adalah
Semen = 409,615 kg/m3
Air = 197,39 kg
Agregat halus = 596,08722 kg
Agregat kasar = 1006,29728 kg
2. Untuk tiap campuran benda uji (2 silinder ukuran diameter 15 cm tinggi 30
cm) dan jika SF = 1,2 maka :
1
Volume beton = 1,2 2 152 30
4
= 12723,450 cm3
= 0,01272345 m3
Jadi setiap kali adukan 2 buah sampel memerlukan :
Semen = 409,615 0,01272345 = 5,2117 kg
Air = 197,39 0,01272345 = 2,5114 lt
Agregat halus = 596,08722 0,01272345 = 7,58428 kg
Agregat kasar = 1006,29728 0,01272345 = 12,803579 kg

PERENCANAAN CAMPURAN BETON


( Berdasarkan SNI 03- 2834 2000 )
TABEL/GRAFIK/
No. URAIAN NILAI
PERHITUNGAN
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan fc= 22,347 Mpa
2 Deviasi standar - -
3 Nilai tambah - 8.5 Mpa
Kekuatan rata-rata yang Rumus Tabel 5 30,847 Mpa
4
ditargetkan SNI 03 2847 -2002
5 Jenis semen Ditetapkan I (Biasa)
Kasar Batu pecah
6 Jenis agregat
Halus Pasir
0,52
SNI T-15-1990-03,
7 Faktor air semen bebas (Ambil nilai
grafik 2
terkecil)
8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan 0,60
9 Slump Ditetapkan 30 60
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm
Tabel 6
11 Kadar air bebas 213 liter/m3
SNI T-15-1990-03:13
Kadar air bebas
12 Jumlah Semen 409,615 kg/m3
f.a.s
13 Jumlah semen maksimum -
Tabel 3
14 Jumlah semen minimum 325 kg/m3
SNI-T-15-1991-03 : 7
Faktor air semen yang di
15 - 0,60
sesuaikan
Susunan besar butir agregat
16 Grafik Daerah 3
halus
Grafik 4
17 Persen agregat halus 37,2 %
SK. SNI-T-15-1990-03
Berat jenis relative agregat
18 2,455
(SSD) -
Grafik 6
19 Berat jenis beton 2205 kg/m3
SK.SNI-T-15-1990-03
20 Kadar agregat gabungan 19 - (12 + 11) 1602,385 kg/m3
21 Kadar agregat halus 17 x 20 5596,08722 kg/m3
22 Kadar agregat kasar 20 - 21 1006,29778 kg/m3

Proporsi Campuran Semen Air Agregat Agregat


(kg) (liter) Halus Kasar
(kg) (kg)
Tiap m3 409,615 197,390 596,0872 100,297
Tiap Campuran 5,2117 2,5114 7,5842 12,803679

Anda mungkin juga menyukai