Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KERANGKA KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Langkah-langkah
I. Pengkajian Data
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data dalam bentuk data
subjektif, data objektif, dan data penunjang yang akan memberikan gambaran
keadaan kesehatan balita.
Nomor register
Untuk mempermudah pencarian jika sewaktu-waktu memerlukan data rekam
medis klien
Tanggal
Untuk mengetahui tanggal pengkajian saat ini
Jam/ Waktu Kunjungan
Untuk mengetahui waktu kunjungan
Tempat
Untuk mengetahui tempat dilakukan pengkajian

a. DATA SUBJEKTIF
Data subjektif yang perlu dikaji meliputi Identitas anak dimana nama anak
dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Umur diketahui untuk mengantisipasi
diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan selain itu juga
sebagai pertimbangan dosis apabila perlu terapi obat serta saat memberikan
asuhan (Saifudin, 2002). Jenis kelamin Mencocokkan identitas kelamin sesuai
nama anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama anak
dengan pasien yang lain (Varney, 2008).Anak nomer berapa untuk
mengetahui paritas dari orang tua dan menentukan pola asuh, jarak anak.
Alamat dikaji dengan jelas dan lengkap diperlukan agar sewaktu-waktu
terjadi kegawatdaruratan atau perlu tindakan segera dapat dengan mudah
menghubungi. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Ibu Riwayat Prenatal
Anamnesis mengenai Riwayat ANC (frekuensi, tempat dan keluhan tiap
trimester) dikaji dengan jelas bahwa kebutuhan ibu saat kehamilan sudah
terpenuhi dan mendapatkan berbagai informasi nifas dan bayi baru lahir
karena pengetahuan ibu tentang bayi baru lahir dan nifas mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi seperti ASI (Dwienda, 2014). Gerakan
janin pertama kali : menghindari adanya fetal distress yang dapat memberikan
efek berkelanjutan saat bertumbuh dewasa (Sinclair, 2009). Pola kebiasaan
ibu (merokok, narkoba, jamu, tradisi keluarga terhadap bayi dan ASI,
binatang peliharaan) berhubungan dengan penerimaan bayi terhadap
lingkungan keluarga dan rumah seperti adat istiadat dalam menyambut
kelahiran. Status TT : mengetahui resiko terjadinya infeksi tetanus
neonatorum pasca lahir sehingga dapat mempersiapkan profilaksis lebih dini
seperti ATS. HPHT : untuk memastikan umur kehamilan ibu terhadap berat
bayi baru lahir sampai sekarang apakah sesuai (Depkes RI. 2005) Riwayat
Natal Umumnya pada bayi baru lahir normal, ibu melahirkan pada usia
kehamilan > 37-40 minggu dengan persalinan normal tanpa penyulit atau
persalinan dengan penyulit namun keadaan bayi segera setelah lahir normal
atau tidak ada penyulit (Kosim, 2012). Pola Nutrisi perlu dikaji Mengetahui
pola makanan yang meliputi frekuensi dan volume. Pada anak dalam masa
pertumbuhan Kebutuhan makan dengan jeda maksimal 6-8 jam. Pada 24 jam
pertama bayi mengonsumsi sekitar 7 ml susu setiap kali menyusu, pada 24
jam kedua konsumsi meningkat 14 ml setiap kali menyusu (Hidayat, 2008).
Data Aktivitas dikaji karena pada Anak normal melakukan pergerakan sesuai
dengan usianya. Tidak adanya atau sedikitnya aktivitas kemungkinan gejala
suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (Saifudin,
2002)

Alasan Kunjungan
Alasan orang tua membawa Balitaberkunjung. Apakah Balitatermasuk
pasien rujukan. Informasi ini penting untuk mengetahui masalah yang
dihadapi oleh Balita.

Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh ibu mengenai bayinya yang menyebabkan
adanya gangguan dan dasar penegakkan diagnosis. Pada Balitafisiologis
biasanya tidak ada keluhan yang disampaikan pada ibu.
Riwayat Natal
Berisi jenis persalinan, keadaan lahir, antropometri lahir. Hal ini perlu dikaji
untuk mengetahui data kelahiran Balita.
Riwayat Imunisasi
Mengetahui imunisasi apa saja yang telah diberikan pada Balita.
Riwayat Kehamilan Ibu
Faktor risiko kelainan tumbuh kembang yang berasal dari ibu selama hamil,
yaitu gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupun gizi yang baik,
gangguan endokrin pada ibu (diabetes militus), ibu yang mendapat terapi
sitostatika atau mengaami infeksi rubela, toxoplasmosis, sifilis dan herpes.
Faktor lingkungan yang lain adalah radiasi yang dapat menyebabkan
kerusakan pada organ otak janin (Marni, 2010).

b. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
Alasan:
Mengetahui keadaan umum Balita, antropometri, danTTV
Keadaan umum:
Mengetahui status kesehatan Balita.
Antropometri:
Mengetahui ukuran tubuh Balita
TTV :
- Suhu :
Normalnya 36,5 37,50C. Jika suhu > 380C dianggap tidak normal dan
merupakan tanda adanya infeksi.
- Nadi :
Nadi berkisar antara 60-100 kali permenit. Denyut nadi yang cepat dapat
disebabkan oleh infeksi atau salah satu tanda syok
- Pernafasan :
Pemeriksaan respirasi yang pertama adalah pastikan jalan nafas bersih dan
cukup ventilasi. Normalnya 40-60 kali/menit. Respirasi yang meningkat
menandakan bayi mengalami sesak nafas.
Pemeriksaan Fisik
Adakah penyulit / kelainan pada Balita yang menyebabkan demam thypoid
a. Kulit
Menilai adakah gangguan kulit
b. Kepala
Menilai bersih atau tidaknya kepala, adakah luka atau benjolan.
c. Wajah
Menilai apakah ada oedem pada wajah, pucat/tidak.
d. Mata
Menilaiwarna sklera dan konjunctiva untuk mengetahui resiko anemia
pada Balita.
e. Hidung
Menilai apakah ada sekret, polip, dan pernafasan cuping hidung.
Pernafasan cuping hidung menandakan adanya gangguan nafas pada
Balita.
f. Mulut
Menilai kondisi bibir dan lidah. Warna bibir yang pucat dan kering
menandakan anemia.
g. Telinga
Menilai bersih atau tidaknya telinga, adakah luka atau benjolan.
h. Dada
Dilakukan untuk menilai kebersihan, kesimetrisan, adakah retraksi dinding
dada dan suara nafas tambahan.Retraksi dinding dada dan suara nafas
tambahan menandakan adanya gangguan nafas.
i. Abdomen
Meliputi pemeriksaan secara inspeksi untuk melihat bentuk dari abdomen,
adanya lesi dan benjolan. Palpasi untuk mengetahui adanya benjolan dan
seberapa besar benjolan tersebut.
j. Genetalia
Dilakukan untuk mengetahui keadaan genetalia Balita apakah Balita lahir
dalam keadaan prematur, aterm, atau posterm(Untuk Balita <2 tahun).
k. Ekstremitas
Memeriksa bentuk dan ukuran kaki dan tangan, memeriksa kelengkapan
jari, dan melihat adanya sianosis.

II. INTERPRETASI DATA


Identifikasi terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang
benar atas data yang dikumpulkan. Diagnosa kebidanan ini dibuat sesuai
standard nomenklatur kebidanan.
Dx: By/Anak.... dengan ....
Dasar : Data subjektif dan data objektif yang menunjang kasus
Masalah :Masalah utama yang dialami klien saat ini. Perlu dikaji
untuk menentukan kebutuhan klien yang dapat diberikan saat ini.
Kebutuhan :Untuk menangani masalah yang dihadapi klien saat ini

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah
ditemukan berdasarkan data yang ada kemungkinan dapat menimbulkan
keadaan yang lebih parah.

IV. KEBUTUHAN SEGERA


Langkah ini mencakup tentang kebutuhan akan tindakan yang harus segera
dilakukan untuk mengatasi diagnosa atau masalah potensial yang terjadi agar
tidak terjadi komplikasi.

V. INTERVENSI
Dx: By/Anak .... dengan ....
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama .... diharapkan data dasar yang
diperoleh dapat menunjang sehingga dapat segera dilakukan rujukan ke
tingkat lebih tinggi.
Kriteria Hasil:
Bayi mendapat surat rujukan ke tingkat lebih tinggi

Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu klien.
R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif
antara klien dan petugas kesehatan.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu klien
R/ ibu mempunyai hak untuk mengetahui kondisi kesehatannya saat ini
3. Kolaborasi dengan dokter spesialis terkait penanganan lanjutan bayi
R/ Bayi mendapat penanganan yang tepat dan cepat

VI. IMPLEMENTASI
Merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan yang telah dibuat sebelumnya.

VII. EVALUASI
Langkah ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif
dalam pelaksanaannya. Meliputi evaluasi tindakan yang dilakukan segera dan
evaluasi asuhan kebidanan yang meliputi catatan perkembangan. Untuk
pencatatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP. Dan dilihat dari
kriteria hasil yang dicantumkan di rencana asuhan.

Anda mungkin juga menyukai