TUNTUTANKURIKULUM 2013
Disusun Oleh :
Tarbiyah: PGMI / A
2016 M/1437 H
1
Daftar Isi
Daftar Isi..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan......................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam
sebuah kurikulum. Melalui penilaian dapat dilihat apakah tujuan
pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah
tercapai atau belum. Model penilaian ini selalu berkembang dan
disempurkan seiring dengan perkembangan dan perubahan
kurikulum yang berlaku.
1
dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif..
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diperoleh tujuan
penulisan sebagai berikut:
2
6. BAB II PEMBAHASAN
3
dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada
umumnya. Sebagai contoh penilaian otentik antara lain
keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau
menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan
bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta
memamerkan dan menampilkan sesuatu. Lebih lanjut Ormiston
menyatakan belajar otentik mencerminkan tugas dan pemecahan
masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah.
4
prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan
lain-lain telah dianggap gagal memperoleh gambaran yang utuh
mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau
masyarakat.
5
kemampuan pembelajar untuk mendemonstrasikan pengetahuan
yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak
sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah
diketahui pembelajar, melainkan kinerja secara nyata dari
pengetahuan yang telah dikuasai.
1. Penilaian Kinerja
2. Penilaian Proyek
6
dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,
penyelidikan, dan lain-lain.
3. Penilaian Portofolio
4. Penilaian Tertulis
7
kurikulum 2013. Karena, penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,baik dalam
rangaka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring ,
dan lain-lain. Penilaian otentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau konstektual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih
autentik. Karenanya, penilaian otentik sangat relevan dengan
pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya
jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
8
27.
28.
9
29. BAB III PENUTUP
Kesimpulan
30. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Ketika
menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi
belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan
konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai
prestasi luar sekolah.
1. Penilaian kinerja
2. Penilaian proyek
3. Penilaian portofolio
4. Penilaian tertulis
10
34. Daftar Pustaka
35.
11