INCE NURHIDAYATUL IM
L23114505
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
berkah dan anugerah-Nya sehingga laporan praktik lapang terpadu 2017 ini
dapat terselesaikan. Tak lupa pula Shalawat dan Salam kita kirimkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya.
Laporan ini dibuat berdasarkan hasil praktik lapang yang dilakukan pada
tanggal 24-26 Maret 2017, di Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari,
Kabupaten Bulukumba.
Kami menyadari bahwa laporan praktik lapang terpadu 2017 ini tak luput
dari kesalahan dan kekhilafan. Keterbatasan pengetahuan membuat laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran sangat diperlukan
demi kesempurnaan laporan ini.
INCE NURHIDAYATUL IM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
IV. PENUTUP................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
L A M P I R A N...................................................................................................15
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
A. Latar Belakang
Kabupaten Bulukumba adalah salah satu Daerah Tingkat II di
provinsiSulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotakabupaten ini terletak di Kota
Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67 km dan berpenduduk
sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan sensus penduduk 2010). Kabupaten
Bulukumba mempunyai 10 kecamatan, 27 kelurahan, serta 109 desa. Secara
geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 520 sampai
540 Lintang Selatan dan 11950 sampai 12028 Bujur Timur. Berbatasan
dengan Kabupaten Sinjai di Sebelah Utara, Sebelah timur dengan Teluk Bone,
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Sebelah Barat
dengan Kabupaten Bantaeng (Pemkab Bulukumba, 2016).
Usaha Perikanan adalah semua usaha perorangan dan badan usaha untuk
menangkap ikan, atau membudidayakan ikan termasuk kegiatan menyimpan,
mendinginkan, atau mengawetkan untuk tujuan komersil (Peraturan Pemerintah,
1990).
Menurut UU RI nomor 31 tahun 2004 bab I ayat 1 dan 5 dan PP RI no. 15
tahun 1991 bahwa industri dan proyek perikanan tangkap adalah usaha atau
industri mulai dari pra prokuksi perikanan tangkap, produksi perikanan tangkap,
pemuatan hasil perikanan tangkap, pengangkutan hasil perikanan tangkap,
penyimpanan hasil perikanan tangkap, penanganan hasil perikanan tangkap,
pengolahan hasil perikanan tangkap, dan pemasaran hasil perikanan tangkap.
Mallawa (2016) mengatakan, Industri dan proyek perikanan tangkap
sebagai suatu sistim didukung oleh beberapa sub sistim dan komponen atau
elemen. Sub sistim dari sistim industri dan proyek perikanan tangkap
dikelompokkan ke dalam yaitu :
1. Sub sistim utama terdiri atas sub sistim sumber daya ikan dan
lingkungannya, sub sistim produksi, sub sistim penangahan dan
pengolahan hasil perikanan dan sub sistim pemasaran, dan
2. Sub sistim pendukung terdiri atas sub sistim jasa keuangan, sub sistim
sarana/prasarana, sub sistim sumber daya manusia, dan sub sistim hukum
dan kelembagaan.
Keragaan dari masing-masing sub sistim tersebut bervariasi antar daerah
dan sangat dipengaruhi oleh faktor demografi, klimatologi, oseanografi, sosial
2
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktik lapang industri dan proyek perikanan tangkap di
Bulukumba sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sub sistem dan keragaan industri perikanan di
Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba
2. Untuk mengetahui tingkat keramahan alat tangkap di Kelurahan Tanah
Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba
II. METODE PRAKTIK
C. Metode Praktik
Adapun metode yang digunakan dalam praktik lapang daerah
penangkapan ini adalah sebagai berikut :
1. Metode observasi
Metode observasi yaitu pengamatan langsung di lapangan yang
dilakukan untuk melihat dan mengetahui apa saja industri dan proyek
perikanan tangkap yang ada di Kelurahan Tanah Beru Kecamatan Bonto
Bahari, Kabupaten Bulukumba.Tahap observasiadalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data sekunder melalui wawancara penduduk di
Kelurahan Tanah Beru yang berprofesi sebagai nelayan.
b. Mencatat hasil wawancara pada kuisioner
c. Pengisian tabel kerja pada lembar kerja kuisioner dan pembuatan
laporan hasil praktik.
2. Metode wawancara (interview )
Metode wawancara yakni penulis melakukan wawancara
(Tanyajawab) dengan pihak terkait yang dianggap mampu memberikan
informasi dan memiliki industri perikanan dalam hal ini adalah nelayan yang
4
18. Ga
19. 20. 21. 22. 23.
nta
17. 4 4 4 4 7.
ran
g
32. Uj
33. 34. 35. 36. 37.
un
31. 9 9 9 1 1.
g
loe
39. Bo
nto 40. 41. 42. 43. 44.
38. ba 5 6 5 5 9.
har
i
73. Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan, maka sebagian besar ikan
laut diperairan Kabupaten Bulukumba berpotensi ekspor, seperti : cakalang,
tuna, tongkol, layang, kembung, tembang, lamuru, kerapu dan beberapa ikan laut
lainnya. Ikan layang dan tongkol menjadi jenis ikan yang terbesar dengan jumlah
masing-masing 9.092,9 ton dan 8.432,5 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 2 berikut ini :
93. T
94. 95. 96. 97. 98.
u
92. 1 3 2 2 2
n
a
100.
Ca
k
101. 102. 103. 104. 105.
a
99. 1 3 1 1 2
l
a
n
g
107.
Ton
108. 109. 110. 111. 112.
106. g
1 3 8 8 1
3 k
o
l
121.
Ke
m 122. 123. 124. 125. 126.
120.
b 3 7 4 4 6
5
u
n
g
128.
Te
m 129. 130. 131. 132. 133.
127.
b 2 1 2 2 3
6
a
n
g
135.
La
136. 137. 138. 139. 140.
134. m
1 1 1 1 2
7 u
r
u
142.
Ker 143. 144. 145. 146. 147.
141.
a 4 1 6 5 8
8
p
u
163.
164. 165. 166. 167. 168.
162. Kak
6 2 6 6 1
11 a
p
170.
Lai
171. 172. 173. 174. 175.
169. n
1 1 8 8 1
12 n
y
a
177.
Ju
178. 179. 180. 181. 182.
176. m
3 3 3 3 5
l
a
h
183. Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014
C. Keragaan Industri PT
187. Industri dan perikanan tangkap perikanan tangkap terdiri dari tiga
kelompok besar yaitu :
1. Keragaan Industri Primer Perikanan Tangkap
188. Keragaan Usaha Penangkapan Ikan. Di kelurahan Tanah
Beru jenis alat penangkapan ikan yang banyak digunakan adalahpurse
seine dengan skala usaha menengah, gill net dengan skala usaha
tradisional, pancing rawai dengan skala usaha menengah dan headline
dengan skala usaha tradisional.
189. Keragaan kapal penangkapan ikan. Kapal penangkapan
ikan di kelurahan Tana Beru terdiri dari kapal <5 GT yang digunakan oleh
nelayan dengan alat tangkap gill net, pancing rawai dan headline. Kapal 30
GT biasanya digunakan oleh nelayan dengan alat tangkap purse seine.
2. Keragaan Industri Sekunder Perikanan Tangkap
190. Keragaan Usaha Pengelolaan. Usaha pengelolaan hasil-
hasil perikanan di Tanah Beru meliputi usaha pengeringan ikan dengan
skala usaha yang bersifat tradisional karena hanya dilakukan oleh industri
rumah tangga dan usaha pengasapan ikan yang juga berskala tradisional.
3. Keragaan Industri Tersier Perikanan Tangkap
191. Keragaan Usaha Pemasaran. Usaha pemasaran di Tanah
Beru dilakukan dengan skala usaha tingkat menengah dimana ikan hasil
tangkapan hanya dijual secara lokal di Kabupaten Bulukumba.
225.
226.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan praktik lapang industri dan proyek perikanan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
B. Saran
Sebaiknya praktik lapang industri dan proyek perikanan tangkap
selanjutnya menganalisa lebih banyak alat tangkap, tidak Cuma tiga alat tangkap
saja agar diketahui tingkap perbedaan keramahan lingkungan untuk alat tangkap
yang ada pada suatu wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Mallawa, achmar. 2016. Industri dan Proyek Perikana Tangkap. Bahan Ajar Mata
Kuliah Industri dan Proyek Perikanan Tangkap Departemen Perikanan
Unhas, Makassar.
N
No Sub Sistem Komponen/Elemen Keterangan
(Cakalang, Baby
1. Ikan Pelagis Besar
Tuna)
(Tembang,
2. Ikan Pelagis Kecil Tongkol, Layang,
kembung)
(Cumi-cumi,
3. Non Ikan sotong)
Lingkungannya:
2. Perairan Selayar
2. Gill net
3. Pancing rawai
4. Handline
Penanganan dan
3 Penanganan :
Pengolahan Hasil
1. Pendinginan ES
2. ALDI
3. Air Laut
Pengolahan
1. Penggaraman
2. Pengeringan
3. Pengasapan
(Pasar,
4 Pemasaran 1. Penjualan Pagandeng,
Pengumpul)
2. Transportasi
3. Promosi -
2. Biaya/trip
2. Jaring
2. ABK
8 Kelembagaan -
handline Tradisonal
Alat Tangkap
No. Kriteria/Sub Kriteria
Purse Jaring Rawai
seine Insang Dasar
6 By catch rendah 4 2 2
7 Dampak ke biodiversity 3 2 2
9 Investasi rendah 2 4 4
14 Legal 4 4 4