4. Referensi
5. Prosedur /
6. Langkah- 1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar prosedur
langkah operasional yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat
kegawatan pasien, berdasarkan prioritas tindakan :
a. Pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit
1) Melakukan triase,
2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan
jiwa dan pencegahan kecacatan,
3) Melakukan tindakan sesuai dengan masalah keperawatan
yang muncul.
Contoh: Jalan nafas tidak efektif
Tindakan Mandiri Keperawatan
a) Monitor pernafasan : rate, irama, pengembangan
dinding dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi,
penggunaan otot tambahan pernafasan, bunyi nafas,
bunyi nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop,
b) Melakukan pemasangan pulse oksimetri,
c) Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan,
d) Lakukan jaw thrust (khusus pasien dengan dugaan
cedera servikal ), chin lift, atau head tilt,
e) Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi miring
aman
f) Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,
g) Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan,
h) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi,
i) Lakukan suction bila perlu
j) Lakukan pemasangan Oro Pharingeal Airway (OPA),
Nasopharyngeal Airway (NPA), Laryngeal Mask
Airway (LMA)
Tindakan Kolaborasi
a) Beri obat sesuai indikasi : bronkodilator, mukolitik,
antibiotik, steroid,
b) Pemasangan EndoTracheal Tube (ETT)
2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan
keperawatan,
3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien ( patient safety ), dan
privacy,
4. Menerapkan prinsip standar baku ( standar precaution ),
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan.
7. Unit Terkait Unit Gawat Darurat
8. Dokumen
Terkait