Anda di halaman 1dari 8

06:44 Hening PW Anemia adalah keadaan yang menunjukkan kadar hemoglobin

(Hb) seseorang lebih rendah dari kadar hemoglobin normal. Di Indonesia anemia
terjadi akibat kekurangan nutrien (terutama zat besi), di samping protein dan
mineral lain, seperti mangan, cuprum, seng, dan lain-lain. Zat-zat tersebut
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam tubuh kita. Keadaan anemia
menyebabkan kapasitas pengangkutan oksigen oleh sel darah merah menurun.

Bila menemukan anak dengan anemia, maka penting untuk menentukan apakah
disertai kelainan atau gangguan pada leukosit dan trombosit. Bila anemia disertai
kelainan leukosit dan trombosit maka keadaan ini umumnya berhubungan dengan
sumsum tulang (seperti pada leukimia, anemia aplastik) atau penyakit imunologis
(AIDS dan SLE).

Usia eritrosit normal adalah 120 hari, setelah itu musnah dari sirkulasi. Pada kondisi
normal, kehilangan/penghancuran eritrosit diimbangi dengan proses pembentukan
eritrosis. Sebaliknya pada anemia, terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan
eritrosit dengan proses hemolisis dan/atau perdarahan.

Kriteria anemia menurut WHO

Usia Kadar Hb (g/dL)

6 bulan < 5 tahun <11

> 5 14 tahun <12

perempuan sehat <12

perempuan hamil <11

lelaki dewasa <13


Pada anak berdasarkan gangguan fungsional secara umum anemia dapat dibagi
menjadi 3 kategori besar:

A. Gangguan pembentukan sel eritrosit

Kegagalan sumsum tulang, disebabkan oleh anemia aplastik, keganasan,


osteopetrosis, dll.

Kegagalan produksi eritropoietin, disebabkan penyakit gagal ginjal kronik,


hipotiroid, malnutrisi protein, dll.

Gangguan pematangan sel eritrosit akibat defisiensi zat besi, thalasemia, keracunan
logam, dll

Gangguan pematangan sel inti karena defisiensi vitamin B12, asam folat, dll

B. Kehilangan darah akibat perdarahan (akut dan kronik)

C. Proses penghancuran sel eritrosit (hemolitik) akibat kelainan Hb, penurunan


produksi globin karena thalasemia, kelainan dinding sel darah merah, kelainan sel
darah merah, infeksi, dll.

Anemia kah anak saya ?

Anak anemia jarang memperlihatkan gejala dan tidak ditemukan kelainan pada
pemeriksaan fisisnya sampai nilai hematokrit kurang dari 25%. Penilaian pucat
sangat bervariasi terutama pada anak berkulit putih atau berkulit gelap. Pucat
dapat dideteksi dengan memeriksa telapak tangan atau kaki serta kuku.
Pemeriksaan fisis harus memperhatikan 3 tanda gejala utama, yaitu pucat atau
anemia, perdarahan, dan pembesaran organ hati, limpa serta pembesaran kelenjar
getah bening. Pemeriksaan standar yang dibutuhkan adalah pemeriksaan darah
tepi lengkap.

Jika tidak tertangani dengan baik, anemia dapat menyebabkan keterlambatan


perkembangan. Sheriff dkk menganjurkan agar skrining defisiensi besi dilakukan
sebelum umur 8 bulan, karena anemia pada umur 8 bulan mengakibatkan
keterlambatan perkembangan pada umur 18 bulan. Sebaiknya skrining dilakukan
sebelum usia 6 bulan.

Anemia dan kecerdasan

Menurut McCann dan Ames (2007) lebih dari 40 laporan penelitian anak dan remaja
dengan anemia (>60% pada usia <2 tahun) menyimpulkan bahwa anemia pada
umur <2 tahun maupun >2 tahun mengakibatkan rendahnya kemampuan kognitif
dan gangguan perilaku anak.

Metallinos-Katsaras dkk (2004) memberikan 15mg besi setiap hari selama 2 bulan
pada 21 anak anemia umur 3-4 tahun dan plasebo pada 28 anak dengan besi
cukup. Setelah 2 bulan pada anak anemia terlihat peningkatan bermakna pada
penurunan kesalahan, peningkatan ketepatan, dan lebih efisien.

2016.10.10 Monday

06:15 Hening PW Anemia defisiensi vitamin B12 atau folat bisa disebabkan oleh
banyak hal. Antara lain dari pola makan, gangguan genetik, dan lain sebagainya.
Kurangnya vitamin B12 ataupun folat akan memengaruhi kemampuan tubuh dalam
menghasilkan sel darah merah yang sehat dan yang berfungsi dengan baik untuk
membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Sel darah merah yang terbentuk berukuran besar dengan struktur yang abnormal,
dikeluarkan ke aliran darah sebelum sel darah merah matang atau biasa disebut
bentuk megaloblas-nya. Keadaan ini disebut juga anemia megaloblastik, di mana
sel darah merah tidak dapat melakukan fungsinya karena cacat.

Penyebab dari Anemia Defisiensi Vitamin B12

Menderita anemia pernisiosa

Tubuh menyerap vitamin B12 melalui lambung. Agar vitamin B12 bisa diserap dari
makanan yang Anda makan, sebuah protein bernama faktor intrinsik akan
menempelkan dirinya pada vitamin B12.

Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun yang memengaruhi perut. Penyakit


autoimun berarti sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel sehat tubuh Anda
sendiri. Dalam anemia pernisiosa, sistem kekebalan tubuh Anda akan menyerang
sel di dalam perut yang menghasilkan faktor intrinsik. Akibatnya, defisiensi terjadi
karena tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12.

Ada beberapa hal yang meningkatkan risiko Anda mengembangkan anemia


pernisiosa. Meski penyebab utamanya tidak diketahui, berikut ini adalah beberapa
hal yang bisa meningkatkan risiko:

Lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria.

Lebih sering terjadi pada usia di atas 60 tahun.

Faktor keturunan dari keluarga dekat atau kerabat menderita kondisi yang sama.

Memiliki penyakit autoimun lainnya seperti penyakit Addison dan vitiligo. Nyatanya,
terdapat keterkaitan antara anemia pernisiosa dengan penyakit kekebalan tubuh
lainnya.

Faktor makanan yang dikonsumsi

Daging, ikan, dan produk olahan susu adalah menu makanan yang menyediakan
cukup banyak kandungan vitamin B12. Vegetarian atau orang yang hanya
mengonsumsi makanan berasal dari tumbuhan, mungkin tidak memiliki cukup
vitamin B12 dalam menu mereka. Atau orang-orang yang memiliki menu sangat
sederhana dalam jangka waktu lama.

Tubuh biasanya menyimpan vitamin B12 yang bertahan selama dua sampai empat
tahun. Untuk menjaga penyimpanan vitamin tersebut tetap pada tingkat yang
sehat, sangat penting untuk memiliki vitamin B12 dalam menu makanan Anda.

Penyakit yang memengaruhi usus

Ketika tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12 seperti biasanya, mungkin
disebabkan oleh penyakit yang memengaruhi usus atau sebagian dari sistem
pencernaan. Salah satunya penyakit Crohn. Ini adalah penyakit jangka panjang
yang menyebabkan peradangan pada dinding sistem pencernaan. Kondisi ini bisa
membuat tubuh Anda kekurangan vitamin B12.

Kondisi yang memengaruhi lambung


Terhalangnya proses penyerapan vitamin B12 bisa disebabkan oleh kondisi lambung
atau operasi lambung. Misalnya risiko mendapat anemia defisiensi vitamin B12
meningkat disebabkan gastrektomi atau prosedur operasi di mana sebagian dari
lambung diangkat.

Karena konsumsi obat-obatan tertentu

Vitamin B12 bisa berkurang dari dalam tubuh karena konsumsi beberapa jenis obat-
obatan. Misalnya proton pump inhibitor (PPIs), yaitu obat untuk mengatasi masalah
pencernaan, bisa membuat defisiensi vitamin B12 memburuk. Obat-obatan PPIs
mencegah pembuatan asam lambung secara berlebihan. Asam lambung inilah yang
dibutuhkan untuk melepaskan vitamin B12 dari makanan yang Anda makan. Dokter
Anda bisa mengidentifikasi jika ada obat-obatan yang berdampak pada kadar
vitamin B12 Anda.

Penyebab dari Anemia Defisiensi Folat

Folat adalah vitamin yang larut dalam air. Karena itu, tubuh tidak akan bisa
menyimpan folat dalam jangka waktu lama. Biasanya tubuh menyimpan folat cukup
untuk bertahan selama empat bulan. Untuk memastikan tubuh memiliki cadangan
folat yang cukup, kita harus mendapatkan asupan folat dari makanan sehari-hari.
Anemia defisiensi folat bisa berkembang karena beberapa alasan yang sama seperti
anemia defisiensi vitamin B12. Beberapa penyebabnya dijelaskan di bawah ini.

Makanan yang dikonsumsi

Beberapa orang mungkin tidak mendapatkan folat dalam kehidupan sehari-hari.


Beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya adalah makanan yang tidak sehat
dan tidak seimbang. Selain itu, mungkin mereka baru saja mengubah jenis atau
pola makanan harian, misalnya untuk alasan menurunkan berat badan. Orang yang
mengonsumsi minuman beralkohol juga berisiko mengalami anemia defisiensi folat.

Terjadinya malabsorpsi
Jika Anda menderita penyakit Celiac, kondisi ini bisa memengaruhi sistem
pencernaan. Akibatnya tubuh tidak bisa menyerap folat secara efektif.

Buang air kecil secara berlebihan

Bagi penderita penyakit jantung, ginjal, dan hati, mungkin akan kehilangan folat
dari tubuh. Hal ini disebabkan efek dari penyakit tersebut yang membuat Anda
buang air kecil secara berlebihan. Beberapa hal yang bisa membuat Anda buang air
kecil berlebihan:

Gagal jantung kongestif, terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah
secukupnya ke seluruh tubuh

Kerusakan hati akut. Sering kali hal ini disebabkan oleh terlalu banyak
mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Dialisis (prosedur cuci darah) jangka panjang: mesin dialisis menyaring produk
sampah dari darah

Karena konsumsi obat-obatan tertentu

Folat kadang sulit diserap dan jumlahnya bisa berkurang. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa efek dari obat-obatan. Dokter akan mengawasi Anda jika
dirasa perlu untuk dilakukan. Dokter akan mengetahui obat-obatan apa saja yang
bisa memengaruhi tingkat folat dalam tubuh.

Beberapa penyebab lainnya

Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan cenderung


mengembangkan anemia defisiensi folat karena tubuh mereka yang sedang
berkembang membutuhkan lebih banyak vitamin folat daripada bayi lahir usia
kandungan normal.
Defisiensi folat bisa terjadi karena tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin
yang kadang-kadang melebihi tingkat normalnya. Hal-hal yang membuat tubuh
membutuhkan folat lebih banyak:

Menderita kanker

Ketika hamil

Melawan infeksi atau kondisi kesehatan yang menyebabkan inflamasi dan/atau


pembengkakan

Memiliki kelainan darah, misalnya anemia sel sabit. Ini adalah kelainan karena
faktor turunan yang menyebabkan sel darah merah berubah bentuk

Faktor kehamilan

Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil, disarankan minum suplemen asam
folat 0,4 miligram per hari. Ini dilakukan hingga kehamilan berumur 12 minggu. Hal
ini akan membantu bayi tumbuh dan berkembang, serta memastikan Anda dan bayi
memiliki cukup folat dalam tubuh.

Jika mengalami kehamilan dengan kondisi tertentu, tubuh mungkin butuh tambahan
asam folat. Untuk mencegah agar anemia tidak terjadi, dokter akan mengawasi
dengan seksama. Anda bisa membeli langsung tablet asam folat atau meminta
resep dari dokter dan membawanya ke apotek, toko swalayan besar, atau ke toko
makanan sehat. Bagi penderita diabetes, Anda mungkin perlu asam folat dengan
dosis lebih tinggi. Anda sebaiknya mengonsumsi asam folat sebanyak 5 miligram
per hari.

06:16 Hening PW Penyebab Kekurangan Vitamin B12

Sebabnya bisa terjadi akibat seseorang jarang mengkonsumsi daging. Karena


sumber makanan hewani banyak sekali mengandung vitamin B12. Kedua, salahnya
persepsi dan pengetahuan bahwa semua vitamin terdapat di sayuran dan buah
serta daging selalu membawa dampak efek negatif bagi tubuh. Padahal vitamin B12
tidak ada di buah-buahan. Jika ada di dalam sayuran pun, bukan seperti sayuran
yang sering kita temui yang berwarna hijau. Ketiga tentu adanya kekurangan
vitamin B12 disebabkan adanya masalah pada sistem pencernaan. Iritasi pada
lambung yang mengakibatkan sel di lambung tidak bekerja dengan baik sehingga
sel ini berhenti memproduksi zat yang mampu menyerap vitamin B12. Lalu
permasalahan pada saluran pencernaan dimana sekresi asam lambung tidak
memadai hingga vitamin B12 tidak terserap karena vitamin B12 masih menempel
pada protein. Keempat karena vegetarian. Mereka yang melarang dirinya makan
daging akan kesulitan dalam pemenuhan vitamin B12.

Anda mungkin juga menyukai