Anda di halaman 1dari 36
SUHU DAN KALOR se Pi yay fi Sh, - yeeathe a ~ woe - = F . os Sow t Kalor merupakan salah satu peristiwa fisika yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari hari. Salah satu contoh peristiwa yang berhubungan dengan kalor misalnya saat memasak air didalam panci. Ketika air yang berada didalam panci diletakkan diatas api kompor, air yang semula dingin lama kelamaan akan mengalami kenaikan suhu. Ketika suhu air sudah mencapai 1000C, air tersebut akan mendidih. Jika air dalam panci tersebut terus menerus dipanaskan, maka air tersebut akan menguap sehingga volume air dalam panci akan berkurang dan lama kelamaan akan habis. KALOR alor merupakan hal yang sering kita temui (alam kehidupan sehari hari. Salah satu ontoh kalor misalnya ketika gelas yang awalnya dingin berubah menjadi panas etika dituangkan air panas ke dalamnya. nteraksi yang menyebabkan perubahan suhu adalah perpindahan energi darisatu bahan ke bahan lainnya. Perpindahan energi yang anya terjadi karena perbedaan suhu disebut aliran kalor atau perpindahan — kalor edangkan energi yang dipindahkan disebut alor (Young & Freedman, 2002). Schingga alor adalah energi yang dipindahkan dari sebuah obyek ke obyek lain karena adanya Kalor mengalir secara spontan dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor berhubungan dengan perpindahan energi, oleh sebab itu dibutuhkan adanya hubungan antara satuan kuantitas kalor dengan satuan energi mekanik.salah satu ilmuan yang membuktikan hubungan ini adalah James Prescott Joule. Joule melakukan sebuah eksperimen hingga akhirnya ditetapkan bahwa sejumlah usaha ang dilakukan selalu sama dengan sional untuk kalor bukanlah jumlah kalor yang masuk. Satuan interne kalori melainkan Joule sebagai dasar energi dalam semua bentuk termasuk kalor. TEMPERATUR Temperatur adalah sebuah pengukuran dari energi kinetik rata rata dari masing masing molekul individual. Satuan internasional temperatur adalah kelvin (Giancoli, 2014). Temperatur berasal dari ide kualitatif panas dan dingin yang berdasarkan — indra sentuhan. Jika suatu benda terasa panas ketika disentuh maka benda tersebut memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan benda serupa yang ketika disentuh terasa dingin. Namun kita tidak dapat mengukur berapa besarnya temparatur benda tersebut hanya dengan sentuhan tangan saja. Temperatur juga berhubungan dengan energi kinetik molekul dari bahan. Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya temperatur benda —_ adalah termometer. Ketika termometer menyentuh sebuah benda yang bersuhu tinggi (panas), cairan berwarna merah yang merupakan alkohol berekspansi dan naik dalam tabung. Ketika termometer disentuhkan pada sebuah benda misalnya teh hangat, alkohol yang ada di dalam tabung termometer akan bergerak naik hingga ketika mencapai kesetimbangan (alkohol tidak bergerak naik lagi). Keadaan ini disebut sebagai kesetimbangan ermal. Skala yang ditujukkan oleh alkohol ketika alkohol tidak bergerak lagi merupakan suhu dari benda yang kita ukur. gelas pertama berisi air tech sebesar 30 gram dengan suhu 400 C sedangkan gelas kedua berisi air teh scbesar 50 gram dengan suhu 200 C. Ketika kedua air tch dalam gelas dicampurkan, maka kalor akan mengalir dari air teh yang bersuhu tinggi yaitu 400 C ke air teh yang bersuhu 200 C. Hal ini menunjukkan bahwa arah arus kalor tidak dipengaruhi oleh besarnya energi internal melainkan dipengaruhi oleh temperatur. Gi Se ! Dalam pembahasan kalor, sering kita jumpai istilah konduktor dan isolator. Salah satu contoh isolator adalah kayu, gabus plastik, kain, atau serat gelas. Bahan yang bersifat isolator berfungsi untuk) menghambat tercapainya kesetimbangan termal. Isolator ideal adalah bahan yang tidak memungkinkan terjadinya interaksi sama sekali antara kedua sistem (Young & Freedman, 2002). Konduktor adalah bahan yang dapat dengan baik menghantarkan kalor/ panas. Contoh dari konduktor adalah besi, alumunium, baja, atau tembaga. ENERGI TERMAL DAN ENERGI INTERNAL Kadang terjadi kesalahan dalam mengartikan energi termal dengan energi internal. Energi internal adalah jumlah total dari seluruh energi molekul di dalam sebuah obyek. Misalnya ada dua batang besi yang panas bermassa sama akan memiliki temperatur yang sama namun keduanya akan mempunyai energi termal dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan besi panas yang hanya satu batang. Energi internal “U” adalah jumlah energi kinetik translasional dari semua atom. Penjumlahan ini sama dengan rata rata energi kinetik permolekul dikalikan jumlah total molekul, N (Giancoli,2004). Cara menghitung energi internal “U” dari gas monoatom ideal sebesar n mol yaitu U=N (1/2 my2) U=3/2 NkT U=3/2 nRT KALOR JENIS Kuantitas kalor Q yang dibutuhkan untuk mengubah temperatur dari material adalah sebanding dengan massa m dari material serta perubahan temperatur AT. Jumlah kalor Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu benda bermassa m dari T; menjadi Tz sehingga perubahan suhu nya AT=T2-T). Kuantitas kalor sebanding dengan besarnya massa sebuah benda (lihat animasi gambar). Kuantitas kalor juga bergantung pada sifat alami bahan (lihat animasi gambar). Sehingga dari animasi tersebut diketahui bahwa kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur air sebesar 1C° berbeda dengan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur alumunium sebesar 1C*. Dengan menyatukan hubungan tersebut maka diperoleh: Q=m ¢ AT Q =jumlah kalor (J) m = massa benda (kg) c= kalor jenis (I/kg.Co) Alureiriuns Kalor Jenis (c}) Tembaga Kaa [Bes atu bala Timah hitam Kayu ‘lkeohal TeaT) Air rakes Air Es(-5<) alr (15 #0) Usp (110°C) Tubuh manus (reterets) Protein Kalor jenis gas berbeda dengan kalor jenis padat dan cair dimana kalor jenis gas lebih rumit. Kalor jenis gas dipengaruhi oleh perubahan temperatur gas tersebut. Jika pada zat padat dan cair perubahan temperatur hanya berpengaruh sedikit terhadap —_ perubahan volume, sedangkan pada gas perubahan temperatur sangat berpengaruh bersamaan dengan perubahan volume. Saat temperatur dinaikkan pada volume konstan akan menyebabkan tekanan gas meningkat. Paling umum, kita berhubungan dengan kalor jenis gas yang dijaga pada a) tekanan konstan (Cp) atau b) volume konstan (Cv) Untuk benda cair dan benda padat perbedaan Cp dan Cv dapat diabaikan. Cy (volume konstan) Uap (100°C) 0.350 Oksigen : 0.155 Helium A; 075 Karbondioksida | | 0,153 Nitrogen é 0,177 gas (tabel 14-2. Giancoli, 2004) KALORIMETRI Sistem adalah obyek atau sekumpulan obyek yang dipertimbangkan atau diamati. Sistem dibedakan menjadi sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem tertutup adalah sistem dimana tidak ada massa yang masuk atau keluar namun masih memungkinkan terjadinya pertukaran energi. Sistem terbuka merupakan sebuah sistem dimana massa dapat masuk dan keluar serta masih memungkinkan terjadinya pertukaran energi. Sebuah sistem tertutup disebut sistem terisolasi jika tidak ada energi dan massa dalam bentuk apapun dapat menembusnya. untuk menghitung kalorimetri digunakan alat yang disebut dengan kalorimeter. ilustrasi percobaan menggunakan kalorimeter dapat diamati dari ilustrasi pada lembar selanjutnya: KALORIMETER subu air dalam kalorimeter KONDUKSI Salah satu contoh konduksi dapat kita lihat pada ilustrasi animasi. Pada ilustrasi tersebut, sebatang besi yang ujungnya dipanaskan sedang ujung lainnya dipegang oleh tangan kita. Pada awalnya bagian ujung besi tempat tangan kita memeégane terasa dingin, namun lama kelamaan akan terasa panas hingsa akhirnya tangan kita tidak sanggup lagi menahan panasnya. Hal inimembuktikan bahwakalor yang dihasilkan oleh api merambat pada batang besi tersebuthingga sampai ke tangan kita Atom atom yang terdapat di dalam besi bergerak saling bertumbukan. Tumbukan tersebut menghantarkan energi kalor, sehingea atom atom dari ujung besi yang dipanaskan akan bertumbukan seterusnya sepanjang batang besi hingga energi kalor yang dihantarkan sampai pada tangan kita. ‘Perpindahan panas hanya terjadi pada daerah yang memiliki perbedaan suhu. |Aliran kalor ang terjadi adalah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi animasi pada lembar berikutnya. KONVEKSI Konveksi adalah perpindahan panas yang disebabkan oleh gerakan massa pada fluida dari satu daerah ruang ke daerah lainnya. Contoh peristiwa konveksi adalah ketika kita sedang memasak air di dalam panci. Ilustrasi dapat dilihat pada animasi dibawah im: i digi dengan erate lesa kant ur animasi peristiwa konveksi yaitu saat memanaskan air, air yang berada dibagian - ‘bawah akan terangkat ke | atas dan air yang berada diatas akan terdorong kebawah Arus paiias karenakonveksi berbanding lurus dengan Juas permukaan. Ini alasan mengapa luas permukaan radiator dan kipas pendingin harus besar. 2) Kekentalan fluida memungkinkan konveksi alami b erjalan lambat di dekat permukaan stasioner menghasilkan dengan 5/4 daya dari perbedaan suhu antara permukaan dan bagian utama fluida. (Young & Freedman, 2002) RADIASI Salah satu contoh Radiasi adalah mekanisme perpindahan panas melalui radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang dimaksud misalnya cahaya tampak, inframerah dan radiasi ultra ungu.radiasi dalam kehidupan sehari hari adalah sinar matahi yang menyinari bumi. Cahaya ‘matahari merambat tanpa membutuhkan medium untuk sampai ke bumi. — Radiasi yang dipancarkan benda biasa tidak hanya bergantung pada suhu, tetapi juga pada sifat sifat lainnya seperti rupa benda, sifat permukaannya, bahan pembuatnya. Radiasi juga bergantung pada apakah benda tersebut memantulkan atau tidak memantulkan radiasi dari lingkungan sekitar yang jatuh padanya (Krane, 1992:91). Sifat-sifat permukaan suatu benda, seperti telah disinggung di depan, ikut berpengaruh pada intensitas spektral radiasi yang dipancarkan oleh benda itu. Lebih jauh sifat permukaan ini termasuk kemampuan memantulkan radiasi, warna permukaan dan lain sebagainya. Jadi, intensitas radiasi keseluruhan semata-mata bukan hanya tergantung dari suhu benda itu (Rosyid, M. Farchani, 2013). Setiap benda bahkan pada suhu biasa, mengeluarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Pada suhu biasa misalnya 200C, hampir seluruh energi dibawa oleh gelombang inframerah dengan panjang gelombang lebih panjang daripada cahaya tampak. Saat suhu naik, panjang gelombang menjadi lebih pendek. Pada suhu 8000C sebuah benda mengeluarkan radiasi yang cukup terlihat sehingga berpendar sendiri dan tampak “merah panas” walaupun pada suhu itu kebanyakan energi dibawa melalui gelombang inframerah. Pada suhu 30000C yaitu suhu filamen lampu pijar, radiasi mengandung cukup cahaya tampak sehingga benda akan terlihat “putih panas”(Young & Freedman, 2002: 479). PEMUAIAN PANJANG Jika suatu benda padat dipanaskan benda tersebut akan memuai kesegala arah. Namun, untuk benda padat yang panjang tapi luas penampangnya sangat kecil, misalnya jarum rajut, maka hanya dapat memperhatikan pemuaian panjangnya saja. Ketika tiga batang logam yang berbeda jenis (aluminium, tembaga dan besi) dan sama panjang dipanaskan, maka walaupun ketiga batang yang panjangnya sama ini mengalami kenaikan suhu yang sama, tetapi pertambahan panjang ketiganya ini Perbedaan pertambahan panjang ini oleh perbedaan koefisiea muai Koefisien muai panjang adalah (a) perbandingan antara pertambahan panjang (AD terhadap panjang awalbenda(lo)per satuankenaiakn suhu (AT). Secara sistematis ditulis AlIooAT. PEMUAIAN LUAS Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis. Pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai Inas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau daridua dimensi maka koefisien muai uas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang sebelum botoldils! denganair botol yang dlisi dengan airmendidih 10°C . PEMUAIAN VOLUME Pemuaian volum adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena ity untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. AV =VoAT ys3a (UN 2012) 1. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90 C (kalor jenis air = 1 kal/gr.C) dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25 C. Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses ini, maka suhu akhir campuran adalah... A.15,.4C (UN 2013) 2. Es bermassa M gram bersuhu 0 C, dimasukkan kedalam air bermassa 340 gram suhu 20 C yang ditempatkan dalam bejana khusus. Anggap bejana tidak menyerap/melepas kalor. Jika Les = 80 kal/gram, Cair = 1 kal/g.C, semua es mencair dankesetimbangan termal tercapai pada suhu maka massa ¢8 (UN 2009) 3.Dua batang logam P dan Q disambungkan pada salah satu ujungnya dan pada ujung-ujung yang lain diberi suhu yang berbeda. A B c Bila panjang dan luas penampanglogam sama tetapikonduktivitas logam P dua kali konduktivitas logam Q. maka suhu tepat disambungan B 4. Beberapa zat yang memulii massa sama besar dipanaskan dengan | stor sama besar sehingga mengalami kenaikan suhu seperti dalam tabel berikut. 4 Pemyataan yang tepat terkait data tersebut adalah |A. Zat B dan zat D memiliki kalor jenis sama besar. B. Kalor jenis zat A lebih kecil dari pada zat C. ic Kalor jenis zat D lebih besar daripada zat C. D. Zat D memiliki kalor jenis paling besar. E. Zat C memiliki kalor jenis paling kecil UN 2014 5. Panjang sebatang besi ketika dipanaskan sampai suhunya mencapai 65 °C) adalah 50,024 cm. Jika panjang besi sebelum dipanaskan 50 cm dan koefisien| muai panjang besi 1,2 x 10-5 “C—1 maka suhu batang besi sebelum dipanaskan| adalah eal A. 15°C IB. 20°C Ic. 25°C iD. E. . 30°C ~ 35°C TUN 2015 6. Pada sebuah bejana kaca yang volumenya 500 mL penuh berisi alkohol pada suhu 10 °C. Bejana dipanaskan sehingga suhunya menjadi 50 °C. Jika ‘koefisien muai volume alkohol 1,1 * 10-4 °C-1 makavolume alkohol yang tumpah adalah .... (koefisien mmuai panjang kaca = 3 =x 10-6 °C-1) A. 0,20mL B. 1,20mL IC. 2,02 mL D. E. |. 2,22 mL . 3,012 Ml UN 2014 7. Sebanyak 150 gram air panas bersuhu 100 °C ditambahkan ke dalam bejana! yang berisi 300 gram air yang bersuhu 10°C sampai campuran air itu mencapai kesetimbangan termal. Suhu campuran saat mencapai kesetimbangan termal adalah » BRE . 30°C ~ SSC . 40°C - 50°C 8. Tiga kilogram batang timah hitam dengan kalor jenis 1400 J. Kg-1 C-1 bersuhu 800C dicelupkan ke dalam 10 ke air dengan kalor jenis 4200 J. Kg-1 C-1. Setelah terjadi kesetimbangan termal, sulu akhir campuran 200C. Suhuair| mula mula adalah 200C 18 0c 1400 12 0C 10 0C 9. Dua buah batang logam P dan Q dengan suhu ujung-ujung berbeda diletakkan seperti pada gambar. Apabila koefesian konduktivitas logam P adalah setengah kali koefesian konduktivitas logam Q, serta AC = 2 di titik Cc adalah... 10. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 20 C di masukka ke dalam bejana air ber 100 gram dengan suhu 80 C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0.22 kal/gram.C dan kalor air 1 kal/ eram.C, maka suhu akhir campuran air dan alumunium mendekati: 2

Anda mungkin juga menyukai