Paper Mesin Cuci
Paper Mesin Cuci
Pendahuluan
Di jaman sekarang, aktifitas sehari-hari kita jarang yang tidak terlepas dari
peralatan elektronik, terutama peralatan elektronik yang pembuatannya melalui proses
manufaktur. Salah satu aktifitas yang tidak terlepas dari alat manufaktur adalah mencuci.
Mencuci dengan sebuah mesin cuci sudah merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh
tiap orang, walau di Indonesia sendiri, masih banyak orang yang menggunakan tangan
(manual) dalam proses mencuci. Padahal, mesin cuci sudah muncul sekitar dua abad yang
lalu.
Mesin cuci mekanis muncul di awal 1800-an , meskipun awalnya semua
bertenaga manusia. Prinsip kerja mesin cuci pada waktu itu adalah membersihkan
pakaian dengan cara menggosok pakaian, sementara prinsip selanjutnya adalah dengan
cara membersihkan pakaian melalui air. Mesin cuci komersial bertenaga uap muncul di
tahun 1850-an, tetapi mesin cuci bertenaga manusia yang muncul sejak awal masih tetap
digunakan hingga awal 1900-an. The Automatic Electric Washer dan Hurley Machine
Corporation adalah dua perusahaan yang mulai menjual mesin cuci bertenaga listrik pada
tahun 1907, sementara Maytag menawarkan pemeras mesin cuci bertenaga listrik pada
tahun 1911. Sejak saat itulah, mesin cuci mengalami perkembangan yang cukup pesat
dengan berbagai teknologi yang diterapkan serta menjadi primadona masyarakat pada
waktu itu hingga sekarang.
Mesin cuci beroperasi dengan motor, yang terhubung ke agitator melalui unit
yang disebut transmisi. Motor dan transmisi terletak di bagian bawah mesin , sedangkan
agitator terletak di tengah mesin. Cara kerja transmisi mesin cuci mirip dengan transmisi
mobil yang mengubah kecepatan dan arah agitator. Dalam satu arah, transmisi memutar
pengaduk dan bak dari satu arah kembali ke arah sebelumnya. Motor pada mesin cuci
juga terhubung ke pompa. Ketika motor bergerak pada fase spin (pengeringan) maka
pompa secara otomatis membuang air di dalam bak mesin cuci tersebut lalu
mengalirkannya melalui pipa pembuangan.
Berikut adalah komponen-komponen pada mesin cuci beserta fungsinya :
1. Leveling feet berfungsi untuk mengatur kedataran mesin cuci agar saat mesin cuci
beroperasi tidak terjadi getaran atau vibrasi.
2. Motor berfungsi untuk memutar agitator yang akan mencuci pakaian.
3. Agitator merupakan bilah yang dapat bergerak memutar bolak balik, berfungsi untuk
menciptakan pusaran air untuk mengucek pakaian.
4. Drum merupakan tempat pakaian yang akan dicuci.
Page | 1
5. Lid switch berfungsi untuk mengontrol apakah tutup (lid) dalam keadaan terbuka atau
tertutup. Bila tutup mesin cuci terbuka maka mesin cuci tidak bisa beroperasi, switch
ini berfungsi sebagai pengaman.
6. PCB (Printed Circuit Board) untuk meletakkan komponen elektronika.
7. Control dan Monitor merupakan otak dari mesin cuci. Pada mesin cuci otomatis alat
ini dapat mengatur waktu pencucian, waktu bilas, level air, dan waktu pengeringan.
Dengan alat ini mesin cuci akan bekerja otomatis mulai dari pakaian kotor masuk
sampai kering.
8. Water inlet valve berfungsi mengatur air yang masuk ke mesin cuci berdasarkan
perintah alat control.
9. Drain hose merupakan saluran buang dari air hasil pencucian.
II.Isi
A. Klasifikasi Proses Pembentukan
Proses pembentukan merupakan salah satu proses manufaktur untuk
dihasilkannya produk dengan cara memberikan deformasi plastis pada material kerja
tanpa dihasilkannya geram. Terdapat bermacam-macam jenis proses pembentukan.
Untuk mudah dipahami, proses pembentukan diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pembentukan berdasarkan temperatur pengerjaan
Pengerjaan panas ( Hot Working )
Proses pembentukan dilakukan pada daerah temperatur rekristalisasi.
Pada daerah rekristalisasi terjadi peristiwa pelunakan secara terus menerus
hingga menyebabkan material mudah untuk dideformasi. Karena sifat
material tersebut ulet dan relatif lebih lunak maka tidak dibutuhkan gaya yang
terlalu besar untuk mendeformasi material sekaligus dapat dihindari
terjadinya retak pada produk.
Pegerjaan dingin ( Cold Working )
Proses pembentukan dilakukan dibawah temperatur rekristalisasi.
Terjadi peristiwa strain hardening (pegerasan regangan) dimana logam hasil
akan bersifat makin kuat dan makin keras, tetapi seiring dengan hal tersebut
akan menyebabkan produk bersifat relatif lebih getas sehingga apabila
dideformasi akan mudah meyebabkan terjadinya retak.
B. PCB
1. Diskripsi dan Bahan Baku PCB
PCB (Printed Circuit Board) adalah suatu board tipis tempat letak komponen
elektronika, yang di pasang dan di rangkai, di mana bagian sisi nya terbuat dari lapisan
tembaga untuk menyolder kaki kaki komponen. PCB bisa lebih dari 1 layer. PCB ada
yang terbuat dari bahan fiber atau sejenisnya pada bagian yang non conductive.
Ketebalan tembaga pada PCB bermacam macam, ada yang 35 micrometer ada juga
yang 17-18 micrometer. Bahan PCB yang lain adalah paper phenolic atau pertinax,
biasanya berwarna coklat, bahan jenis ini lebih populer karena harganya yang lebih
murah.
Untuk PCB yang di pakai untuk Through hole plating, biasanya memakai yang
berbahan fiberglass, karena jamur tidak suka akan bahan ini, dan materialnya lebih
kuat dan tidak mudah bengkok di bandingkan yang berbahan pertinax. PCB dapat di
jumpai di hampir semua peralatan elektronika, seperti radio, handphone, televisi, dan
lain lain.
Page | 3
2. Proses Pembentukan PCB
a. PCB Machining : Ini termasuk pengeboran , melubangi dan routing pada PCB
dengan standar mesin dan juga teknologi baru seperti laser dan air jet cutting.
Kekuatan papan perlu dipertimbangkan saat permesinan untuk diameter lubang
yang akurat. Lubang kecil membuat metode ini mahal dan kurang dapat
diandalkan karena berkurangnya rasio aspek dan juga membuat plating sulit.
b. CB Plating : Hal ini pada dasarnya adalah proses metalisasi yang dapat
ditimbulkan baik oleh proses kimia basah seperti tanpa listrik plating dan
elektrolit atau proses kering seperti sputtering dan CVD. Sementara plating
electroless menimbulkan aspek rasio tinggi dan tidak ada arus eksternal
sehingga membentuk inti dari teknologi aditif , plating elektrolit adalah metode
yang disukai untuk metalisasi dalam jumlah banyak.
c. PCB Etching adalah suatu proses untuk membuang bagian logam yang tidak
dibutuhkan dari Papan PCB kosong. Dengan teknik ini, rangkaian skematik
yang telah tercetak di papan PCB kosong dapat diproses dan digunakan untuk
merakit sebuah rangkaian elektronik.
b. Roll Penjepit/penekan
Roll penjepit ini berada tepat disebelah busur pembentuk. Roll ini bekerja
secara statis ( diam ) namun berputar pada saat terjadi gesekan dengan pelat
yang digerakkan oleh busur, rol ini berputar dengan arah tegak lurus pada
sumbu poros, yang berfungsi untuk menjepit dan menekan pelat pada proses
pembengkokan terjadi.
Page | 5
III. Kesimpulan
Mesin cuci merupakan salah satu produk elektronik yang memiliki beberapa
komponen untuk menjadikan sebuah alat mesin cuci dapat digunakan. Diantaranya adalah
Leveling feet, motor, agitator, drum/tabung, Lid switch, Control dan Monitor, Water inlet
valve, dan Drain hose. Semua komponen tersebut dalam pembuatannya menggunakan
proses manufaktur.
PCB (Printed Circuit Board) dan kabin tabung dalam mesin cuci merupakan
komponen penyusun mesin cuci yang memiliki fungsi yang berbeda. Dalam
pembuatannya, PCB dibuat dengan bahan dasar fiber. Sedangkan untuk kabin tabung
mesin cuci berbahan dasar Stainless steel. Material kabin yang berupa lembaran logam
dipres menggunakan mesin dan kemudian dibengkokkan sesuai dengan bentuk yang
diharapkan menggunakan metode roll bending. Sedangkan untuk PCB sendiri dalam
pengerjaannya menggunakan banyak metode diantaranya machining, drilling, dan
plating.
Adanya pilihan bahan baku dan proses pembentukan dalam pembuatan PCB
maupun kabin tabung merupakan suatu pilihan yang dinamakan jalan alternatif. Jalan
alternatif tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas dari suatu produk yang di hasilkan.
Bahan yang bagus dan proses yang rumit, biasanya akan menghasilkan suatu produk
dengan nilai yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Page | 6