Anda di halaman 1dari 23

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN REMAJA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.I
2. Usia : 41Tahun
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SMP
5. Alamat dan Telepon : Jorong Piladang
6. Tanggal pengkajian : 28 Juli 2016
Hub Status Imunisasi Ket
BC Polio Hepatitis DPT Campak
No Nama JK dg Umur Pekerjaan
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
KK
1. Tn.I L KK 41 th Wiraswasta Tn.I dan Ny.S tidak
2. Ny. S P Istri 38 th Ibu rumah tahu apakah mereka
tangga mendapatkan
3. An. R P Anak 14 th Pelajar imunisasi lengkap
4. An. P P Anak 10 th Pelajar atau tidak
5. An. A P Anak 4 th Belum
sekolah
7. Komposisi Keluarga

1
8. Genogram

Penyakit Jantung

Tn.I 41 thn Ny.S 38 thn Demam tinggi

An. R 14 thn An. P 10 thn An. A 4 thn

Keterangan :

O : Perempuan : Identifikasi Klien


: Laki laki : Identifikasi Klien
: Meninggal
: Menikah
: Tinggal Serumah

2
9. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. I adalah tipe keluarga nuclear family (keluarga inti). Keluarga Tn. I
terdiri dari Tn. I dan Ny. S dan tiga orang anak perempuan yang tinggal dalam satu
rumah. Secara ekonomi dan sosial keluarga Tn. I tidak tergantung lagi kepada orang tua
dan pengambilan keputusan berada di tangan Tn. I.

10. Suku bangsa


Tn. I dan Ny.S bersuku Minang (Tn. I bersuku Tanjung dan Ny. S bersuku
Koto). Keluarga Tn.I tidak terlalu suka makan-makanan yang pedas. Dalam kehidupan
sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat yang mempengaruhi. Pengambilan keputusan
berada pada kepala keluarga. Penggunaan bahasa sehari-hari adalah bahasa Minang dan
tidak terdapat hambataan dalam berkomunikasi sehari-hari.

11. Agama
Keluarga Tn. I beragama Islam. Keluarga Tn.I jarang melakukan sholat 5 waktu di rumah
dan tidak ada sholat berjamaah di Mesjid atau pun di Musholla. Tetapi, Tn. I ada
menjalankan sholat Jumat. Ny. S tidak aktif di dalam kegiatan pengajian di musholla dan
mengikuti acara-acara pengajian lainnya seperti syukuran, dll.

12. Status Sosial Ekonomi


Keluarga Tn.I menengah ke atas, Tn. I adalah seorang wiraswasta dengan pendapatan
Rp 5.000.000/bulan. Pengeluaran difokuskan untuk masalah kesehatan Ny.S serta untuk
kebutuhan sehari-hari seperti untuk pembayaran listrik dan biaya sekolah anak-anak.

13. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn.I jarang berkumpul bersama di rumah seperti nonton TV pada malam hari.
Hal ini disebabkan oleh kesibukan terutama untuk menjaga mini market yang di
kelolanya. Namun, keluarga Tn.I sering pergi berwisata sekeluarga minimal 1x dalam
sebulan.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Anak tertua Tn. I berusia 14 tahun, saat ini sekolah di SMP. Tahap perkembangan
keluarga Tn.I adalah tahap perkembangan keluarga remaja dengan tugas perkembangan
sbb:
Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

3
15. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah kekurangoptimalan keluarga dalam
memberikan kebebasan yang seimbang terhadap anak-anaknya, mempertahankan
hubungan intim dalam keluarga, serta mempertahankan komunikasi yang terbuka antara
anak dan orang tua. Hal ini terlihat pada permasalahan yang dialami anak R di sekolah
dimana kurangnya komunikasi antara Tn.I dan Ny.S dan antara orang tua dan anak dalam
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu Tn. I terlalu protektif terhadap
anak-anak perempuannya, karena TN. I takut anaknya akan terpengaruhi oleh pergaulan
bebas jaman sekarang, sehingga ketiga anaknya sering dilarang bergaul dengan teman
sebayanya. Anak-anak Tn. I lebih sering main di rumah. Anak R, sering mencurahkan
perasaannya melalui tulisan di buku hariannya.
Diagnosa : Resiko tinggi konflik keluarga (hubungan keluarga tidak harmonis) b.d
KMK mengenal masalah yang terjadi pada remaja

16. Riwayat Keluarga Inti


Tn.I sudah 15 tahun menikah dengan Ny.S dan mempunyai tiga orang anak perempuan.
Anak pertama berumur 14 tahun, anak kedua 10 tahun , dan anak ketiga 4 tahun,

Riwayat Kehatan keluarga Saat Ini :


Tn.I tidak mengalami keluhan kesehatan sedangkan Ny.S setiap sekali tiga hari menjalani
pengobatan alternatif karena Ny.S mengeluh mengalami gangguan pernapasan terutama
jika terkena oleh debu dan cuaca dingin. Ketiga orang anaknya saat ini tidak mengalami
gangguan kesehatan.
Penjajakan Tahap II (Pola nafas tidak efektif pada keluarga Tn. I khususnya pada
Ny. S b.d KMK mengenal masalah yang dialami NY. S yaitu penyakit asma bronkhial)
a) Kemampuan mengenal masalah
Ny. S mengatakan bahwa tingginya sesak napas yang dialaminya disebabkan
karena sedah diderita sejak masih usia anak-anak. Dahulunya Ny. S sering terpapar
cuaca dingin pada malam hari karena ikut orang tuanya berjualan. Ny. S alergi
terhadap debu dan bulu-halus sejak kecil. Ny. S belum memahami sepenuhnya
tentang asma bronkial, yang diketahui hanya asma tersebut disebabkan oleh debu dan
cuaca dingin. Ny. S mengatakan ketika asmanya kambuh, Ny. S merasa sangat sesak
dan sulit bernapas sehiga susah untuk melakukan aktifitas
b) Kemampuan mengambil keputusan
Ny. S tidak mengetahui akibat lanjut yang akan terjadi jika permasalahan
asma bronkial ini tidak segera diatasi yaitu bisa memperparah kondisi paru-parunya
bahkan menyebabkan kematian, sehingga Ny. S tidak terlalu serius mengobati
penyakitnya.
c) Kemampuan merawat

4
Ny. S mengatakan bahwa hanya sekali memeriksakan kesehatan karena
menurut Ny. S penyakitnya tidak kambuh setiap saat.Ny. S juga tidak mengikuti
kegiatan posbindu dengan alasan tidak sempat karena sibuk dan tidak pernah
berolahraga dengan alasan tidak ada waktu. Dalam mengolah makanan, masih sama
untuk seluruh anggota keluarga,Ny. S jarang mempersiapkan sayur dan buah untuk
anggota keluarganya. Bila merasakan keluhan sesak napas, Ny. S pergi ke pengobatan
alternatif.
d) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Ny. S mengatakan sering menggunakan penyedap rasa dan makanan siap saji
untuk anggota keluarganya. Untuk lingkungan sekitar, Ny. S mengatakan lingkungan
sekitar rumah nya selalu ramai karena berada dekat persimpangan, akan tetapi Ny. S
dan keluarga jarang berinteraksi dengan tetangga karena sibuk menjaga mini market
sedangkan malam hari Ny. S sudah tidak sempat berinteraksi lagi karena kelelahan.
e) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa sesak napasnya muncul hanya pada waktu-waktu
tertentu sehingga Ny. S tidak melakukan perawatan terkait dengan asmanya. Bila
sudah merasakan gangguan pernapasan yang berlebihan, barulah Ny. S pergi ke
pengobatan alternatif minimla sekali 3 hari sampai gangguan pernapasannya tidak
ada lagi. Ny. S tidak mau ke Puskesmas atau dokter karena menurutnya tentangganya
yang menderita penyakit yang sama dengan Ny. S yang berobat ke puskesmas tetap
tidak sehat, dan menghabiskan banyak biaya.

17. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Tn.I pernah dirawat dengan diagnose TB pada tahun 1998 dan mengkonsumsi obat
selama 6 bulan. Tn. I mengatakan dulunya beliau adalah seorang perokok dan
pengkonsumsi alcohol akibatnya Tn. I mengalami batuk selama satu minggu yang
tidak sembuh-sembuh lalu Tn. I berobat ke bidan terdekat dan dianjurkan untuk
memeriksakan dahak kemudian diberi obat oleh bidan tersebut. Namun, batuknya
semakin parah dan pengobatannya dihentikan. Setelah itu, Tn. I berobat ke dokter
spesialis dan diberi obat satu bulan makan, tetapi tidak cocok dan pengobatan
dihentikan kembali. Kemudian Tn.I kembali berobat ke dokter spesialis lalu Tn.I
dianjurkan ke RS dan dirawat selama seminggu dengan pengobatan selama 6 bulan.
Ny.S menderita penyakit gangguan pernapasan. Ny.S kurang mengetahui apa tentang
penyakitnya. Ny.S pernah berobat ke dokter sekali. Akan tetapi, sekarang Ny.S
berobat ke pengobatan alternatif selama sekali dalam tiga hari.
An.R (anak pertama), dahulunya, pernah mengalami penyakit kelainan darah yang
ditandai dengan membirunya kulit anak secara mendadak seperti lebam di seluruh
tubuh dan kemudian diperiksakan ke RS M. Djamil dan dianjurkan untuk dirawat.
Tetapi, keluarga menolak untuk dirawat dan kemudian keluarga berdiskusi dengan
anggota keluarga lainnya (mamak si anak) dan anak dibawa ke dokter spesialis. Anak

5
diberi obat makan dan kemudian sembuh. Anak R juga pernah mengalami penyakit
demam sehingga keluarnya darah dari telinga pada saat anak berumur 5 tahun,
kemudian anak dibawa berobat ke THT.
Riwayat kesehatan keluarga Ny.S mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Riwayat
kesehatan keluarga Tn.I tidak ada riwayat penyakit turunan.

III. Pengkajian Lingkungan


18. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn.I tinggal bersama istri dan anak-anaknya di sebuah ruko yang terdiri dari
dua tingkat. Tingkat pertama, 2 petak dijadikan mini market, 2 petak lainnya
disewakan. Sedangkan pada tingkat kedua terdapat 9 kamar , 3 di antaranya di isi
dijadikan gudang, dan 2 lainnya untuk keluarga Tn.I. Terdapat 2 kamar mandi, 1
dapur, dan 1 ruangan menonton TV. Sanitasi ruang menonton TV dan dapur terpapar
dengan sinar matahari. Namun, kamar yang digunakan keluarga tidak cukup ventilasi
dan kurang terkena paparan sinar matahari.
Sumber air minum berasal dari air sumur dan menggunakan listrik sebagai
penerangan. Peralatan mandi lengkap. Kamar mandi dan dapur cukup bersih, tidak
terdapat jentik-jentik nyamuk, septik tank ada.
Hunian satu kamar dihuni maksimal 3 orang, privasi orang di kamar terjamin karena
kamar memiliki pintu dan kunci. Anak perempuan pertama dan kedua mempunyai
kamar sendiri.
Pembuangan sampah telah ada disediakan di belakang rumah.
Tidak ada binatang peliharaan
Rumah kurang aman karena berada di tepi jalan. Rumah tidak dikelilingi oleh pagar.
Jalan di depan rumah ramai. Rumah pernah mengalami kemalingan.

Denah Rumah Tn.I


Lantai 1

V
IV VI
I II

III

Keterangan:
I = Ruko games online (disewakan)
II = Ruko warnet (disewakan)
III = Mini market
IV = Ruang Makan
V = Dapur

6
VI = Kamar mandi

Lantai 2

IX X XI
XII
VIII
V VI VII

I II III IV

Keterangan:
I, II, III, = Gudang
VI, VII = kamar tamu
IV = Kamar An. R
V = Kamar Tn. I, Ny. S, An. Ri, dan An. Ra
X = Ruang nonton TV
XI = Dapur
XII = Kamar mandi

19. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW


Hubungan keluarga Tn.I dengan tetangga berjalan cukup baik. Namun, keluarga Tn.I
tidak dapat berinteraksi terlalu sering karena sibuk menjaga mini marketnya. Tipe
komunitas bersifat homogen, yaitu umumnya bersuku minang. Sebagian besar komunitas
adalah penduduk pribumi dan hanya sebagian kecil penduduk pendatang. Sebagian besar
penduduk bekerja sebagai petani dan pedagang. Perumahan penduduk dilingkungan
rumah Tn.I lumayan padat, jalan yang digunakan kurang aman. Pelayanan kesehatan yang
ada berupa praktek bidan, dokter, pusksemas, tetapi jarak RS dengan rumah Tn.I cukup
jauh kira-kira 10 km.

20. Mobilitas Geografis


Tn.I dan Ny. S sudah tinggal bersama selama 15 tahun. Sebelumnya Tn. I dan Ny. S juga
pernah tinggal di Payakumbuh dan juga mempunyai toko di sana.

21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Tn.I dan Ny.S hampir tidak pernah berkumpul pada malam hari bersama keluarganya.
Kadang-kadang keluarga Tn.I mengadakan acara kumpul bersama dengan keluarga besar
terutama jika ada sebuah helatan.
Interaksi masyarakat : keluarga Tn I dan Ny S ada berinteraksi dengan masyarakat di
lingkungan rumahnya, tetapi tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan di lingkungan rumah
ataupun lingkungan di masyarakat.

22. Sistem Pendukung Keluarga.

7
Apabila timbul masalah kesehatan, keluarga ada menggunakan sistem pendukung yang
tersedia di lingkungannya seperti: praktek bidan lokasinya 300m dan RS 10 km dari
rumahnya. Keluarga Tn.I tidak menggunakan ASKES untuk berobat ke pelayanan
kesehatan. Akan tetapi Ny. S lebih percaya dengan pengobatan alternative.
IV. Struktur Keluarga
23. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar keluarga kurang baik, tertutup, komunikasi antara kedua orang tua
berlawanan arah. Ketika terjadi masalah, Tn.I dan Ny.S sering mengeluarkan kata-kata
menghujat layaknya kekerasan verbal. Pola komunikasi yang ditemukan dalam keluarga
adalah pola komunikasi disfungsional. Anak
Diagnosa : Ketidakefektifan Koping

24. Struktur Kekuatan Keluarga


Tn.I merupakan pemegang kendali untuk keluarganya dan Tn.I sebagai pemimpin rumah
tangga. Dalam setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan keluarga Tn.I yaitu
apabila ada suatu masalah atau perdebatan pendapat dalam keluarga maka pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah berada di tangan Tn.I. Tn.I cenderung mengambil
keputusan sendiri tanpa ada kesepakatan antara Tn.I dan Ny.S terutama menyangkut
masalah anaknya. Selain itu, ketika terdapat masalah pada anak keluarga cenderung tidak
berespon secara terbuka terhadap masalah tersebut.
Diagnosa : Gangguan Proses Keluarga Tn. I b.d KMK Tn. I mengambil keputusan
pada masalah yang di hadapi keluarga

25. Struktur Peran


Tn.I berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung jawab
dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny.S berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Baik Tn.I dan Ny.S kurang memberikan perhatian dan kasih sayang pada ketiga anak
perempuannya. Tn.I dan Ny.S kurang memperlihatkan kemesraaan sebagai sepasang
suami istri.

26. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga Tn.I memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga seperti norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Jika ada keluarga yang sakit biasanya di bawa ke
pelayanan kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menjalani hidup berdasarkan
tutunan agama Islam, tetapi kurang maksimal.

V. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Tn. I mengatakan pernikahannya langgeng-langgeng saja dan Tn.I senang dengan
pernikahan yang telah dijalaninya selama 15 tahun ini. Walau kadang masih ada
kesalahpahaman namun masih bisa diselesaikan dengan baik. Tn.I mengatakan senang
punya istri seperti Ny.Sserta Tn.I sayang pada istri. Baik Tn.I dan Ny.S mengembangkan

8
sikap saling menghargai. Akan tetapi, keluarga Tn.I sulit membina hubungan yang akrab
dengan anggota keluarganya. Keluarga Tn.I kurang hangat.

28. Fungsi Sosialisasi


Tn.I mengatakan bahwa interaksi keluarganya baik. Ia dan istrinyaa hidup bersama dan
saling menyesuaikan dengan lingkungan yang ada dan berinteraksi dengan
tetangga.Keluarga Tn.I selalu menjaga hubungan baik dengan tetangga mereka,jika ada
tetangga yang sakit,pesta dan meninggal dunia anggota keluarga Tn.Imenjenguk dan ikut
peran serta membantu tetangganya.Pengasuhan terhadap anak dilakukan secara bersama-
sama. Namun, dalam mengasuh anak kurang terdapat kerjasama antara Tn.I dan Ny.S.

29. Fungsi Perawatan Kesehatan


Menurut keluarga Tn.I,sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh
aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan. Sedangkan sakit adalah suatu
keadaan dimana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan/ seluruh aktivitas sehari-hari
tidak dapat dilakukan dengan baik dan optimal.
Tugas perawatan keluarga :
Keluarga sudah mengenali penyakit yang dialami oleh Tn.I beberapa tahun yang lalu
(14 tahun yang lalu) yaitu penyakit TB. Penyakit TB yang diderita oleh Tn.I
disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik seperti merokok dan konsumsi alcohol.
Tanda gejala yang dialami oleh Tn.I adalah batuk yang tidak sembuh-sembuh.
Sedangkan, untuk penyakit yang diderita oleh Ny.S sudah dikenali oleh keluarga yaitu
gangguan pernapasan karena alergi debu. Tanda gejala yang dialami oleh Ny.S adalah
batuk, sesak napas terutama ketika terpapar debu.
Tn.I dan Ny.S sudah memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan. Tn.I sudah
mendapatkan pengobatan dari dokter dan telah mengkonsumsi obat selama 6 bulan
dan kemudian sembuh. Akan tetapi, Ny.S saat ini tidak lagi memeriksakan diri pada
unit pelayanan kesehatan. Ny.S menjalani perngobatan alternative yang dilakukan
selama sekali dalam tiga hari. Keluarga tidak menyerah dengan masalah kesehatan
yang dialaminya.
Keluarga mengatakan bahwa sejauh ini, mereka telah melakukan perawatan terhadap
penyakit yang diderita.Ny.S sudah menghindari allergen-alergen yang akan
mencetuskan terjadinya penyakit.
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan. Hal ini tampak dari keadaan
rumah yang cukup bersih.
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka selalu
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, seperti praktek bidan, praktek dokter yang
terdekat atau ke Rumah Sakit setempat. Keluarga sangat merasakan manfaat adanya
pelayanan kesehatan.

30. Fungsi Reproduksi

9
Tn.I dan Ny.S mempunyai anak 3 orang anak perempuan. Tn.I dan Ny.S saat ini
belum mepunyai rencana untuk memiliki anak lagi.

31. Fungsi Ekonomi


Keluarga Tn.I sangat mampu mengatur keuangannya dengan baik. Keluarga dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kondisi keuangan yang ada dan mempunyai
tabungan,keluarga Tn.I mengatakan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
meningkatkan status kesehatan keluarga dengan membawa ke bidan/puskesmas dan
rumah sakit.
VI. Stres dan Koping Keluarga
32. Stresor Jangka Pendek
Keluarga Tn.I saat ini sedang mempunyai masalah dengan anak pertamanya yang
suka membuat ulah seperti cabut dari sekolah, mencuri, dan sering telat pulang. Tn.I dan
Ny.S mengatakan bingung dan pusing bagaimana mengatasi masalah yang dialami oleh
anak perempuannya tersebut.

33. Stresor Jangka Panjang


Tn.I ingin membuat rumah sendiri serta juga ingin memperbaiki rumah sedang
didiami saat ini.

34. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stresor


Terhadap stress jangka pendek, keluarga belum bisa mengatasi masalah tersebut.
Sedangkan terhadap stress jangka panjang keluarga Tn.I sudah mulai menabung.

35. Strategi Koping yang Digunakan


Keluarga menggunakan sistem otoriter, dimana Tn.I mempunyai kendali paling
besar dalam mengatasi masalah, semua keputusan berada di tangan Tn.I. Keluarga Tn.I
tidak menggunakan sistem dukungan social yang ada.

36. Strategi Adaptasi Disfungsional


Keluarga Tn I memiliki adaptasi yang disfungsional karena Tn I dan anggota keluarga
lainnya sangat tertutup terhadap semua persolan yang dihadapi. Bahkan antara Tn I dan
Ny S sendiri tidak terjalin komunikasi yang terbuka terutama berhubungan dengan
masalah anaknya. Ny.S mengatakan jika ada masalah berat, sering sakit kepala dan
kadang-kadang menangis.
Diagnosa : Ketidakefektifan Koping

VII. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan
No Tn. I Ny. S An.Ro An. Ri An. Ra
Fisik
TB : 165cm TB : 140 cm TB : 155 cm TB : 130cm TB : 80cm
1. Keadaan Umum
BB : 55 kg BB : 40 Kg BB : 45 kg BB : 35 kg BB : 20 kg
2. Kepala : Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)

10
Pemeriksaan
No Tn. I Ny. S An.Ro An. Ri An. Ra
Fisik
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, tidak Ikal, tidak Lurus, tidak Ikal , tidak Lurus, tidak
rontok, dan rontok dan rontok, dan rontok, dan rontok, dan
tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah
Rambut
dicabut, dicabut,berw dicabut, dicabut, dicabut,
berwarna arna hitam berwarna berwarna berwarna
hitam. hitam. hitam. hitam.
Konjungtiva, Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis , tidak , tidak , tidak
selera tidak selera tidak anemis, anemis, anemis,
Mata ikterik, iktenik, selera tidak selera tidak selera tidak
penglihatan penglihatan ikterik, ikterik, ikterik,
baik baik. penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
normal normal normal normal normal
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-) cerumen(-) cerumen(-)
Telinga
pendengaran pendengaran pendengara pendengara pendengaran
baik, simetris baik, simetris n baik, n baik, baik,
simetris simetris simetris
Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis (-), sinusitis (+), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),
Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-),
Hidung
Penciuman Penciuman Penciuman Penciuman Penciuman
baik, baik, baik, baik, baik,
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Lidah Lidah Lidah Lidah Lidah
bersih, caries bersih, caries bersih, caries bersih, caries bersih, caries
dentisc (-), dentisc (-), dentisc (-), dentisc (-), dentisc (-),
Sariawan (-) Sariawan (-) Sariawan (-) Sariawan (-) Sariawan (-)
Mulut
gigi lengkap gigi lengkap gigi lengkap gigi lengkap gigi lengkap
membrane membrane membrane membrane membrane
mukosa mukosa mukosa mukosa mukosa
lembab. lembab lembab. lembab. lembab.
Bersih, Bersih, Bersih Bersih Bersih
turgor kulit turgor kulit ,turgor kulit ,turgor kulit ,turgor kulit
3. Kulit
baik,suhu baik suhu 37 baik suhu 37 baik suhu 37 baik suhu 37
36,5 C C C C C
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjer kelenjer kelenjer kelenjer kelenjer
4. Leher
tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan
KGB KGB KGB KGB KGB

Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba
5. Thorak benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada lesi tidak ada lesitidak ada tidak ada tidak ada
dan lecet dan lecet lesi dan lesi dan lesi dan
lecet lecet lecet
6. Sistem Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
Pernafasan vesikuler, vesikuler, RR vesikuler, vesikuler, vesikuler,
RR = 20 x/i, = 26 x/i, RR = 20 x/i, RR = 20 x/i, RR = 39 x/i,
retraksi retraksi retraksi retraksi retraksi
dinding dada dinding dada dinding dinding dinding
(-) (-) dada (-) dada (-) dada (-)
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan

11
Pemeriksaan
No Tn. I Ny. S An.Ro An. Ri An. Ra
Fisik
otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu
nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-)
TD : 100/90 TD : 130/100 TD : 120/90 Tidak Tidak
mmHg mmHg mmHg dilakukan dilakukan
ND : 80 x/i, ND : 79 x/i, ND : 82 x/i, pemeriksaan pemeriksaan
IC tidak IC tidak IC tidak
Sistem
7. terlihat, terlihat, terlihat,
Cardivaskuler
irama teratur, irama teratur, irama
bunyi bunyi teratur,
jantung jelas jantung jelas bunyi
jantung jelas
BAB normal BAB normal BAB BAB BAB
8. Sistem GIT
normal normal normal
BAK lancar, BAK Tidak Tidak Tidak
Sistem
9. Frekuensi 5- lancar,5-7 dilakukan dilakukan dilakukan
Genitourinaria
6x/hari x/hari pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Ekstremitas Ekstremitas Tidak Tidak Tidak
tidak edema, tidak edema, dilakukan dilakukan dilakukan
tidak nyeri tidak nyeri pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
10. Sistem Muskulis
varises (-) varises (-)
reflek patella reflek patella
(+) (+)

VIII. Harapan keluarga terhadap petugas yang ada


Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi adalah agar masalah
tersebut dapat teratasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa
gangguan kesehatan.
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga dapat
memberikan solusi yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dan
membantu keluarga dalam mengatasi masalah tersebut selain itu dengan adanya kunjungan
rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan, mereka tentang kesehatan.

IX. ANALIA DATA

ANALISA DATA TAHAP I


Tanggal Data Masalah
28 Juli DS: Ketidakefektifan
2016 Tn. I mengatakan bahwa Ny.S tidak menyampaikan Koping
bahwa mereka mendapat surat panggilan dari sekolah
berhubung dengan masalah yang dihadapi oleh anaknya
Tn.I mengatakan bahwa jika ada masalah dalam
keluarga Tn.I yang banyak mengambil keputusan
Tn.I mengatakan jika terdapat masalah dalam keluarga
mereka tidak meminta bantuan pada orang lain karena
Tn.I merasa kurang percaya dengan orang lain tersebut
Ny.S mengatakan bingung menghadapi masalah anak
pertamanya
DO :
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga Tn.I
adalah pola komunikasi disfungsional
Prilaku destruktif Tn.I terhadap anaknya
Penyelesaian masalah yang dilakukan tidak adekuat,

12
lebih berfokus pada satu pihak yaitu Tn.I
Ketidakmampuana keluarga mengekspresikan
keinginan dan perasaannya secara verbal dan terbuka
Ketidakmampuan keluarga dalam menyelesaikan
masalah secara verbal
Tidak adanya kehangatan dalam keluarga

ANALISA DATA TAHAP 2


Tanggal Data Masalah
DS:
Tn.I mengatakan cukup tahu mengenai masalah yang
sedang dihadapi anaknya
Tn I mengatakan tidak terlalu tahu hal apa yang
menyebabkan anaknya bertingkah laku tidak baik
Tn I mengatakan apabila anaknya mempunyai sebuah
keinginan, dia akan mengambil perhatian orang
tuanya, hal ini disebabkan karena sang anak ingin
keinginannya terpenuhi, jika tidak terpenuhi anak akan
terus meminta
Tn I mengatakan bahwa beliau tahu apa yang akan
terjadi jika beliau terus mengikuti keinginan
anaknyadan hal buruk apa yang akan terjadi. KMK merawat
28 Juli Tn I mengatakan sejauh ini beliau memenuhi semua keluarga dengan
2016 permintaan anaknya masalah gangguan
Tn.I mengatakan kalau ada masalah, mereka (suami proses keluarga
dan istri) lebih memilih diam terlebih dahulu
Tn I mengatakan bahwa beliau saat ini bingung dan
tidak terlalu mengubris masalah apa yang tengah
dihadapi oleh anakya
Tn. I mengatakan tidak tahu lagi mengatasi masalah
yang tengah dihadapinya terutama yang sedang
dialami oleh putri pertamanya
Tn I mengatakan saat terjadi masalah beliau lebih
memilih untuk menyelesaikan dengan sendiri tanpa
ada bantuan dari support system lainnya
Tn I mengatakan bahwa beliau kurang percaya dan
tertutup dengan anggota keluarga besar yang lain

Diagnosa Keperawatan Keluarga:


Ketidakefektifan koping pada keluarga Tn.I berhubungan dengan KMK merawat keluarga
dengan masalah gangguan proses keluarga.

ANALISA DATA TAHAP 3


Tanggal Data Masalah
28 Juli DS: Resiko tinggi konflik
2016 Tn. I mengatakan sering berselisih pendapat dan keluarga (hubungan
bertengkar dengan istrinya keluarga tidak
Tn.I mengatakan bahwa dia harmonis)
Tn.I mengatakan jika terdapat masalah dalam keluarga

13
mereka jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya
Tn.I mengatakan melarang anaknya keluar rumah
karena takut anaknya terpengaruh lingkungan yang
buruk
Ny.S mengatakan tidak bisa membantah Tn. I karena
emosi Tn. I sering tidak terkontrol
DO :
Anak R mengungkapkan perasaannya lewat buku
harian
Anak-anak Tn. I tanpak berada dirumah dan sibuk
dengan aktivitas masing-masing
Tn. I dan Ny. S berada di mini market yang mereka
kelola
Anak-anak Tn. I tidak ceria seperti anak2-anak pada
umumnya
Anak R terdengar membentak adiknya apabila merasa
terganggu

ANALISA DATA TAHAP 4


Tanggal Data Masalah
DS:
Tn.I mengatakan cukup tahu mengenai masalah yang
sedang dihadapi anaknya
Tn I mengatakan tidak terlalu tahu hal apa yang
menyebabkan anaknya bertingkah laku tidak baik
Tn I mengatakan apabila anaknya mempunyai sebuah
keinginan, dia akan mengambil perhatian orang
tuanya, hal ini disebabkan karena sang anak ingin
keinginannya terpenuhi, jika tidak terpenuhi anak
akan terus meminta
Tn I mengatakan bahwa beliau tahu apa yang akan
terjadi jika beliau terus mengikuti keinginan
anaknyadan hal buruk apa yang akan terjadi. KMK merawat
28 Juli Tn I mengatakan sejauh ini beliau memenuhi semua keluarga mengenal
2016 permintaan anaknya masalah yang terjadi
Tn.I mengatakan kalau ada masalah, mereka (suami pada remaja
dan istri) lebih memilih diam terlebih dahulu
Tn I mengatakan bahwa beliau saat ini bingung dan
tidak terlalu mengubris masalah apa yang tengah
dihadapi oleh anakya
Tn. I mengatakan tidak tahu lagi mengatasi masalah
yang tengah dihadapinya terutama yang sedang
dialami oleh putri pertamanya
Tn I mengatakan saat terjadi masalah beliau lebih
memilih untuk menyelesaikan dengan sendiri tanpa
ada bantuan dari support system lainnya
Tn I mengatakan bahwa beliau kurang percaya dan
tertutup dengan anggota keluarga besar yang lain
Diagnosa Keperawatan Keluarga:
Resiko tinggi konflik keluarga(hubungan keluarga tidak harmonis) b.d KMK mengenal
masalah pada remaja

ANALISA DATA TAHAP 5


Tanggal Data Masalah
28 Juli DS: Gangguan Proses

14
Tn. I mengatakan bahwa dia jarang berdiskusi dengan
istrinya dalam mengambil keputusan apabila terjadi
suatu masalah
Tn.I mengatakan baha dirinya jarang merespon secara
terbuka apabila terjadi masalah pada anaknya
Tn.I mengatakan jika terdapat masalah dalam keluarga
mereka tidak meminta bantuan pada orang lain karena
2016 Tn.I merasa kurang percaya dengan orang lain tersebut keluarga
Ny.S mengatakan dia tidak berani membantah
perkataan suami
DO :
Tn. I tampak sering member perintah dan menyuruh-
nyuruh istrinya dengan nada yang agak tinggi
Ny. I tanpak selalu mengikuti perintah suami tanpa
berkata-kata

ANALISA DATA TAHAP 6


Tanggal Data Masalah
DS:
Tn. I jarang berdiskusi dalam mengambil keputusan
dan memutuskan sendiri
Tn I mengatakan bahwa dia cenderung tidak
merespon masalah yang diungkapkan anaknya
karena sibuk
Tn I mengatakan sejauh ini beliau memenuhi semua
permintaan anaknya KMK Tn. I
28 Juli Tn.I mengatakan kalau ada masalah, mereka (suami mengambil keputusan
2016 dan istri) lebih memilih diam terlebih dahulu dalam menyelesaikan
Tn I mengatakan bahwa beliau saat ini bingung dan masalah
tidak terlalu mengubris masalah apa yang tengah
dihadapi oleh anakya
Tn I mengatakan saat terjadi masalah beliau lebih
memilih untuk menyelesaikan dengan sendiri tanpa
ada bantuan dari support system lainnya
Tn I mengatakan bahwa beliau kurang percaya dan
tertutup dengan anggota keluarga besar yang lain

Diagnosa Keperawatan Keluarga:


Gangguan proses keluarga Tn I b.d KMK Tn. I mengambil keputusan yang di hadapi
keluarga

X. SKORING MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Tn.I berhubungan dengan KMK merawat
keluarga dengan masalah gangguan proses keluarga.
N Kriteria Nila Bobo Skor Pembenaran
o i t
1. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Jika tidak dilakukan intervensi akan
Ancaman bertambah parah dan menganggu proses
kesehatan/resiko perkembangan anak R0 (remaja) yaitu
terjadinya prilaku menyimpang
2. Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Cara mengatasi masalah ini dapat
masalah dapat dilakukan dengan mengubah pola
diubah : komunikasi dalam keluarga menjadi
sebagian komunikasi yang lebih terbuka dimana

15
setiap anggota keluarga mampu untuk
mengungkapkan keinginan dan perasaan
secara verbal dan terbuka.
3. Potensial 2 1 2/3x1=2/ Masalah ini dapat di cegah jika keluarga
masalah untuk 3 mau menerapkan komunikasi yang
dicegah : terbuka dan strategi pemecahan masalah
Cukup yang baik
4. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Keluarga(Ny S) merasakan masalah pada
masalah : anaknya sebagai masalah berat dan harus
Masalah berat segera di tangani karena jika tidak
harus segera di tertangani dengan cepat dapat
tangani mengakibatkan hal buruk lainnya pada
anaknya.
TOTAL 3 2/3

2. Resiko tinggi konflik keluarga(hubungan keluarga tidak harmonis) b.d KMK mengenal
masalah pada remaja
N Kriteria Nila Bobo Skor Pembenaran
o i t
1. Sifat masalah : 2 1 2/3x1=2/ Jika tidak dilakukan intervensi akan
Ancaman 3 muncul konflik keluarga pada TN. I
kesehatan/resiko
2. Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Cara mengatasi masalah ini dapat
masalah dapat dilakukan dengan mengubah pola
diubah : komunikasi dalam keluarga menjadi
Sebagian komunikasi yang lebih terbuka dimana
setiap anggota keluarga mampu untuk
mengungkapkan keinginan dan perasaan
secara verbal dan terbuka.
3. Potensial 1 1 1/3x1=1/ Masalah ini dapat di cegah Tn. I
masalah untuk 3 memperbaiki cara komunikasi dengan
dicegah : anggota keluarganya yang lain. Akan
Rendah tetapi melihat watak Tn. I masalh ini
agak sulit dicegah
4. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Keluarga(Ny S) merasakan masalah pada
masalah : anaknya sebagai masalah berat dan harus
Masalah berat segera di tangani karena jika tidak
harus segera di tertangani dengan cepat dapat
tangani mengakibatkan hal buruk lainnya pada
anaknya.
TOTAL 3

3.Gangguan proses keluarga Tn I b.d KMK Tn. I mengambil keputusan yang di hadapi
keluarga
N Kriteria Nila Bobo Skor Pembenaran
o i t
1. Sifat masalah : 2 1 2/3x1=2/ Jika tidak dilakukan intervensi akan
Ancaman 3 muncul konflik keluarga pada TN. I
kesehatan/resiko
2. Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Cara mengatasi masalah ini dapat
masalah dapat dilakukan dengan mengubah pola
diubah : komunikasi dalam keluarga menjadi
Sebagian komunikasi yang lebih terbuka dimana
setiap anggota keluarga mampu untuk
mengungkapkan keinginan dan perasaan

16
secara verbal dan terbuka.
3. Potensial 2 1 2/3x1=2/ Masalah ini dapat di cegah Tn. I
masalah untuk 3 memperbaiki cara komuni kasi dengan
dicegah : anggota keluarganya yang lain. Akan
cukup tetapi melihat watak Tn. I masalh ini
agak suli dicegah
4. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Keluarga(Ny S) merasakan masalah pada
masalah : anaknya sebagai masalah berat dan harus
Masalah berat segera di tangani karena jika tidak
harus segera di tertangani dengan cepat dapat
tangani mengakibatkan hal buruk lainnya pada
anaknya.
TOTAL 3 1/3

Diagnosa berdasarkan prioritas :


1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Tn.I berhubungan dengan KMK merawat
keluarga dengan masalah gangguan proses keluarga.
2. Gangguan proses keluarga Tn I b.d KMK Tn. I mengambil keputusan yang di hadapi
keluarga
3. Resiko tinggi konflik keluarga(hubungan keluarga tidak harmonis) b.d KMK
mengenal masalah pada remaja

17
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn I

18
No Diagnosa Tujuan umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Evaluasi Intervensi
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan
koping pada keluarga intervensi intervensi keperawatan
Tn I berhubungan keperawatan selama 4 selama 1 x 30 menit.
dengan KMK merawat x 30 menit Pertermuan diharapkan
keluarga dengan pertempuan keluarga mampu
masalah gangguan diharapkan mengenal masalah
proses keluarga ketidaefektifan gangguan proses
koping tidak terjadi keluarga dengan kriteria
1.1 Mampu menyebutkan RV Keluarga dapat menyebutkan 1.1.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang
defenisi gangguan defenisigangguan proses keluarga dengan gangguan proses keluarga
proses keluarga bantuan minimal: Gangguan proses 1.1.2 Berikan reinforcement (+)
keluarga adalah keadaan ketika keluarga 1.1.3 Jelaskan tentang pengertian gangguan
yang normalnya mampu mengatasi proses keluarga
masalahnya dengan baik, tetapi ketika 1.1.4 Bimbing keluarga untuk mengulangi
masalah muncul keluarga tidak mampu kembali apa yang telah dijelaskan.
mengatasi masalah tersebut dengan baik. 1.1.5 Beri kesempatan keluaga untuk bertanya
1.1.6 Jawab pertanyaan keluarga.

1.2 Mampu menyebutkan RV Keluarga dapat menyebutkan faktor 1.2.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang
penyebab terjadinya penyebab terjadinyagangguan proses penyebab terjadinya gangguan proses
gangguan proses keluarga keluarga dengan bantuan maksimal : keluarga
1) System keluarga yang tidak 1.2..2 Berikan reinforcement positif
berfungsi dengan baik 1.2.3 Jelaskan tentang faktor
2) Ketidakmampuan keluarga penyebabterjadinya gangguan proses
memenuhi kebutuhan fisik seluruh keluarga
anggota keluarga 1.2.4 Bimbing keluarga untuk mengulangi
3) Ketidakmampuan keluarga kembali apa yang telah dijelaskan
memenuhi kebutuhan emosi 1.2.5 Beri kesempatan keluarga untuk
seluruh anggota keluarga bertanya
4) Ketidakmampuan keluarga 1.2.6Jawab petanyaan keluagra
memenuhi kebutuhan spiritual
seluruh anggota keluarga
5) Ketidakmampuan keluarga
mengekspresikan atau menerima
perasaan secara terbuka
6) Ketidakmampuan mencari atau
menerima bantuan secara tepat
(referensi : NANDA, NOC, NIC)
1.3 Mampu menyebutkan RV 1.3.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda
tanda dan gejala telah Tanda dan gejala terjadinya gangguan proses dan gejalagangguan proses keluarga
terjadinya gangguan proses keluarga : 1.3.2 Berikan reinforcement (+)
keluarga 1) System keluarga yang tidak 1.3.3 Jelaskan tentang tanda dan
berfungsi gejalagangguan proses keluarga
2) Mengadaptasi krisis secara 1.3.4 Bimbing keluarga untuk mengulangi
destruktif kembali apa yang telah dijelaskan
3) Komunikasi dalam keluarga yang 1.3.5 Beri kesempatan keluarga untuk betanya 19
tertutup 1.3.6 Jawab pertanyaan kelurga

1.4 Mampu mengidentifikasi RV 1.4.1 Bimbing keluarga untuk


tanda dan gejala gangguan Tanda dan gejala gangguan proses keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala
proses keluarga yang terjadi yang terjadi pada An Ro adalah: gangguan proses keluarga yang terjadi
CATATAN PERAWATAN

No Dx Tgl Tujuan Implementasi Evaluasi


1 Ketidakefektifan 28 1. Keluarga mampu mengenal Subjektif:
koping Juli masalah gangguan proses Menurut Tn I, gangguan proses keluarga adalah terjadinya
berhubungan 2016 keluarga masalah yang banyak dalam keluarga yang sulit untuk
dengan KMK 1.1 Keluarga mampu diselesaikan.
merawat keluarga menyebutkan pengertian 1. Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian Menurut Tn I, penyebab gangguan proses keluarga adalah
dengan gangguan gangguan proses keluarga gangguan proses keluarga kurangnya komunikasi antara masing-masing anggota
proses keluarga Menurut Tn Igangguan proses keluargaadalah keluarga.
terjadinya masalah dalam keluarga yang sulit untuk Tn I diam dan mengalihkan pembicaraan.
diselesaikan.
Objektif:
2. Merikan reinforcement(+) atas jawaban keluarga
Jawaban keluarga cukup sesuai dengan standar : keluarga mampu
3. Mengklarifikasi konsep dan menjelaskan pengertian
mengenal masalah gangguan proses keluarga, namun keluarga
gangguan proses keluarga.
belum mampu menyelesaikan masalah dengan baik
Gangguan proses keluarga adalah ketidakmampuan
Analisis:
keluarga menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
Keluarga mampu menyebutkan pengertian dan penyebab
keluarga
gangguan proses keluarga dan belum mampu menyebutkan cara
4. Meminta keluarga mengulang kembali pengertian
menyelesaikan masalah dengan baik
gangguan proses keluarga Tn I mengatakan gangguan
Perencanaan:
proses keluarga adalahterjadinya masalah yang baik
Intervensi dihentikan dan lanjutkan padakemampuan optimal
dalam keluarga dan sulit untuk diatasi
keluarga dalam menyelesaikan masalah dengan baikdan
5. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.
kemampuan keluarga menyebutkan tanda gejala gangguan proses
6. Jawab pertanyaan keluarga
keluarga yang terjadi apada anggota keluarga

20
1.2 Keluarga mampu 1. Menggali pengetahuan keluarga tentang penyebab
menyebutkan penyebab gangguan proses keluarga
gangguan proses keluarga Tn I mengatakan penyebab gangguan proses keluarga
adalah kurangnya perhatian terhadap keluarga karena
kesibukan Tn I dan Ny S sehari-hari.
2. Mengklarifikasi konsep dan menjelaskan penyebab
gangguan proses keluarga
Penyebab gangguan proses keluarga adalah
Komunikasi yang tertutup
Ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan
fisisk, emosi, dan spiritual anggota keluarga
Ketidakmampuan keluarga menyampaikan
keinginannya secara terbuka
3. Meminta keluarga mengulang kembali tentang penyebab
gangguan proses keluarga
Tn I mengatakan penyebab gangguan proses keluarga
adalah kurangnya komunikasi antara masing-masing
anggota keluarga.
4. Menggali pengetahuan keluarga
tentang penyelesaian masalah dengangangguan proses
keluarga
Tn I mengatakan cara mengatasi dalam keluarganya
adalah dengan diam terlebih dahulu.
5. Mengklarifikasi konsep dan
menjelaskan cara penyelesaian masalah yang baik dengan
masalahgangguan proses keluarga

21
Cara penyelesaian masalah yang baik adalah
Menggunakan komunikasi yang terbuka dalam
keluarga
Menggunakan sumber dukungan social terdekat yang
ada
6. Meminta keluarga mengulang
kembali tentang bagaimana cara penyelesaian masalah
dengan gangguan proses keluarga
Tn I diam, mengalihkan pembicaraan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai