Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari
daftar item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk merakit,
mencampur atau memproduksi produk akhir.
BOM terdiri dari berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai
keperluan. BOM dibuat sebagai bagian dari proses desain dan
digunakan oleh manufacturing engineer untuk menentukan item yang
harus dibeli atau diproduksi. Perencanaan pengendalian produksi dan
persediaan menggunakan BOM yang di-hubungkan dengan master
production schedule, untuk menentukan release item yang dibeli atau
diproduksi.
Bom Biasa juga disebut senjata nuklir, Senjata nuklir adalah senjata
yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah
yang dahsyat - sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota.
Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran - semasa
Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima
dan Nagasaki.Pada masa itu daya ledak bom nuklir yg dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kilo(ribuan) ton TNT. Sedangkan bom
nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 mega(jutaan) ton TNT
Bentuk bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki
Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika
Serikat, Rusia, Britania Raya (Inggris), Perancis, Republik Rakyat Tiongkok,
India, Korea Utara dan Pakistan. Selain itu, negara Israel dipercayai
mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan Israel enggan
mengkonfirmasi apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak. Lihat daftar
negara dengan senjata nuklir lebih lanjut.
Pada senjata tipe fisi, masa fissile material (uranium yang diperkaya
atau plutonium) dirancang mencapai supercritical mass - jumlah massa yang
diperlukan untuk membentuk reaksi rantai- dengan menabrakkan sebutir
bahan sub-critical terhadap butiran lainnya (the "gun" method), atau dengan
memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak
kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai
semula. (the "implosion" method). Metoda yang kedua dianggap lebih
canggih dibandingkan yang pertama. Dan juga penggunaan plutonium
sebagai bahan fisil hanya bisa di metoda kedua.
Dasar kerja desain Tellr-Ulam pada bomb hidrogen: sebuah bomb fisi
menghasilkan radiasi yang kemudian mengkompresi dan memanasi butiran
bahan fusi pada bagian lain.
Ada juga tipe senjata nuklir lain, sebagai contoh boosted fission
weapon, yang merupakan senjata fisi yang memperbesar 'yield'-nya dengan
sedikit menggunakan reaksi fisi. Tetapi fisi ini bukan berasal dari bom fusi.
Pada tipe 'boosted bom', neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fusi
terutama berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bomb fisi. contoh senjata
didesain untuk keperluan khusus; bomb neutron adalah senjata termonuklir
yang menghasilkan ledakan relatif kecil, tetapi dengan jumlah radiasi
neutron yang banyak. Meledaknya senjata nuklir ini diikuti dengan pancaran
radiasi neutron. Senjata jenis ini, secara teori bisa digunakan untuk
membawa korban yang tinggi tanpa menghancurkan infrastruktur dan hanya
membuat fallout yang kecil. Membubuhi senjata nuklir dengan bahan
tertentu (sebagain contoh cobalt atau emas) menghasilkan senjata yang
dinamai "salted bomb". Senjata jenis ini menghasilkan kontaminasi
radioactive yang sangat tinggi. Sebagian besar variasi di disain senjata nuklir
terletak pada beda "yield" untuk berbagai keperluan, dan untuk mencapai
ukuran fisik yang sekecil mungkin.
Trinitrotoluena
TNT pertama kali diproduksi
Trinitrotoluena (TNT, atau pertama kali pada tahun 1863 oleh
Trotyl) adalah hidrokarbon kimiawan jerman bernama Joseph
beraroma menyengat berwarna Wilbrand dan pada skala industri
kuning pucat yang melebur pada tahun 1891 juga oleh Jerman, dan
suhu 354 K (178 F, 81 C). pada tahun 1901 diadopsi untuk
Trinitrotoluena adalah bahan kekuatan militer. Selama Perang
peledak yang digunakan sendiri Dunia I produksi TNT terbatas
atau dicampur, misalnya dalam karena jumlah toluena sebagai
Torpex, Tritonal, Composition B produk sampingan dari industri
atau Amatol. TNT dipersiapkan kokas yang terbatas. Setelah 1940,
dengan nitrasi toluene C6H5CH3; toluena tersedia lebih banyak
rumus kimianya C6H2(NO2)3CH3, sebagai hasil sampingan dari
and IUPAC name 2,4,6- industri minyak bumi dan selama
trinitrotoluene. Perang Dunia II TNT diproduksi
secara luas.
HISTORY
Toksisitas TNT
TNT adalah senyawa yang ditemukan pada hewan yang
sangat beracun (quite oxic). tertelan atau terkontaminasi
TNT juga dapat diserap melalui Trinitrotoluena.
kulit.
Menyebabkan iritasi dan noda
kuning terang.
Orang yang terkena TNT selama
periode tertentu cenderung TNT juga diduga memiliki efek
mengalami anemia dan kelainan merugikan bagi fertilitas laki-laki
fungsi hati. dan juga bersifat karsinogen.
Memberikan efek yang buruk TNT yang mencemari
pada darah dan hati, pembesaran lingkungan perairan biasa disebut
limpa dan efek berbahaya lainnya red water", yang mungkin sulit
pada sistem imunitas juga dan mahal untuk penanganannya.
Bahan peledak (explosives) adalah bahan/zat yang berbentuk cair,
padat, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi berupa
panas, benturan, gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain
yang lebih stabil, yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas dan
perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang amat singkat, disertai
efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
Jenis-jenis Peledak
Ledakan merupakan reaksi kimia yang merambat dari satu titik ke titik
lain dalam massa bahan peledak tersebut. Berdasarkan kecepatan rambat
tersebut bahan peledak dibagi menjadi :
a) Bahan peledak rendah (Low explosives). Kecepatan rambat
reaksinya rendah (umumnya dibawah 1.000 m/detik), umumnya
digunakan sebagai bahan pendorong atau propelan. Misalnya : black powder
(sumbu api), propelan (single base, double base).
b) Bahan peledak tinggi (High Explosives) yang terdiri dari :
(1) Bahan peledak non initial
(2) Bahan peledak penghantar
(3) Bahan peledak penghancur
(4) Bahan peledak initial. Misalnya: Mercury fuminate, Tetrazene,
Diazodiaminophenol.
Kepekaan Ledakan
a) Peledak pertama, Peledak inisiasi yaitu bahan peledak yang
mudah meledak dengan adanya api, benturan, gesekan dan semacamnya.
Misalnya : PbN6, Hg(ONC)2, C6H2N4O5 dan lain-lain. Bahan ini biasanya
digunakan sebagai muatan primer dalam pemicu.
b) Peledak kedua, Peledak non inisiasi yaitu bahan peledak yang
hanya meledak bila telah dipicu oleh peledak pertama.
Permissible explosive
Khusus untuk tambang batubara bawah tanah. Untuk menghindari
ledakan dari gas metan (CH4) dan debu akibat aktifitas peledakan
Ciri-Ciri:
- Temperatur peledakan rendah
- Volume gas sedikit dan tidak beracun
- Penyalaan singkat
Contoh: Nitroglyserin, Straight dynamite, Amonium dynamite
Propelan
Propelan merupakan suatu bahan bakar yang proses
pembakarannya tidak memerlukan udara (oksigen), karena kebutuhan
oksigen yang diperlukan untuk proses pembakaran telah terkandung dalam
Propelan itu sendiri.
1) Berdasarkan fasa propelan dapat dibagi menjadi dua golongan,
yaitu :
a) Propelan padat terdiri dari : dasar tunggal (single base), dasar
ganda (double base) dan komposisi.
b) Propelan cair dapat dibedakan menjadi monopropelan dan
bipropelan. Monopropelan artinya dalam propelan tersebut telah
mengandung unsur utama dalam tiap molekulnya.Bipropelan berarti bahan
bakar dan oksidator terpisah dan baru akan tercampur di dalam ruang bakar.
2) Berdasarkan sifat campurannya, propelan padat dapat menjadi dua
macam, yaitu:
a) Tipe propelan padat homogen, yaitu propelan padat dengan
nitroselulosa sebagai bahan dasar dalam komposisinya dan bahan lain yang
pada umumnya berupa senyawa organik.
1. Disebut single base propelan kalau propelan homogen tersebut
dibuat dari nitroselulosa sebagai bahan utama dalam komposisinya.
2. Disebut double base propelan bila propelan homogen tersebut
dibuat dengan nitroselulosa dan nitrogliserin sebagai bahan utama dalam
komposisinya.
3. Disebut triple base propelan bila propelan homogen tersebut
dibuat dengan nitroselulosa, nitrogliserin, dan nitroguanidin sebagai bahan
utama dalam komposisinya.
b) Tipe komposisi propelan padat, yaitu suatu jenis propelan padat
yang dibuat dengan mencampurkan bahan bakar dengan bahan pengikat
lainnya dengan oksidator ditambah berbagai macam additive.
TRINITROTOLUENA (TNT)
Preparasi
Karakter Explosive
TNT berbeda dengan dinamit. TNT adalah senyawa kimia yang
spesifik, sementara dinamit adalah suatu campuran nitrogliserin yang
dikompresi menjadi bentuk silinder dan dibungkus dengan kertas.
Setelah ledakan, TNT terurai sebagai berikut:
2C7H5N3O6 3N2 + 5H2O + 7CO + 7C
Reaksi ini eksotermik dengan energi aktivasi yang tinggi. Adanya
karbon pada produk, menyebabkan ledakan TNT memiliki penampilan jelaga.
Dan karena TNT memiliki kelebihan karbon, campuran bahan peledak yang
kaya dengan senyawa oksigen dapat menghasilkan lebih banyak energi per
kilogram dari TNT saja.
Selama abad ke-20, amatol, campuran TNT dengan ammonium
nitrat adalah bahan peledak militer yang secara luas digunakan.
Aplikasi
TNT paling umum digunakan untuk bahan peledak dan industri aplikasi
militer. Hal ini dinilai karena ketidakpekaannya terhadap shock dan gesekan,
yang mengurangi risiko ledakan disengaja. TNT meleleh pada 80C (176F),
jauh di bawah suhu di mana ia akan meledak secara spontan, sehingga
aman bila dikombinasikan dengan bahan peledak lain. TNT tidak menyerap
atau larut dalam air, yang memungkinkan untuk digunakan secara efektif
dalam lingkungan basah. Selain itu, cukup stabil bila dibandingkan bahan
peledak tinggi lainnya.
Meskipun TNT tersedia dalam berbagai ukuran (misalnya 250 g, 500 g,
1.000 g), namun lebih sering ditemui dalam campuran dengan bahan
peledak lain/ditambah bahan lainnya. Contoh campuran bahan peledak yang
mengandung TNT meliputi:
Amatol
Amatol adalah highly explosive material yang terbuat dari campuran
TNT dan ammonium nitrat . Amatol digunakan secara luas selama Perang
Dunia I dan Perang Dunia II. Ia akhirnya digantikan dengan alternatif lain
seperti Torpex dan Tritonal.
Biasanya, Amatol digunakan sebagai bahan peledak dalam senjata
militer seperti pesawat bom, peluru dan ranjau laut.
Amatol saat ini dikenal dengan nama amonite, dengan komposisi 20%
TNT dan 80% amonium nitrat.
Ammonal
Ammonal adalah bahan peledak (explosive) yang terdiri dari Amonium
Nitrat 58,6% Aluminium 21% 2,4% Trinitrotoluena 18%. Fungsi amonium
nitrat sebagai senyawa oksidator dan aluminium sebagai peningkat daya.
Ednatol
Ednatol adalah bahan peledak (explosive) yang terdiri dari 58%
ethylenedinitramine dan 42% TNT. Dikembangkan di Amerika sekitar tahun
1935 dengan kecepatan detonasi 7.400 meter per detik.
Octol
Octol adalah bahan peledak yang biasa dipakai sebagai hulu ledak
dalam peluru kendali.
Dua formulasi umum yang digunakan dalam Octol:
70% HMX & 30% TNT
75% HMX & 25% TNT
Minol
Minol adalah bahan peledak (explosive) yang dikembangkan pada awal
Perang Dunia II dan biasa digunakan untuk senjata bawah air (ranjau laut
atau torpedo laut).
Empat tipe komposisi Minol:
- Minol-1: 48% TNT, 42% ammonium nitrat dan 10% bubuk
aluminium.
- Minol-2: 40% TNT, 40% ammonium nitrat dan 20% bubuk
aluminium.
- Minol-3: 42% TNT, 38% ammonium nitrat dan 20% bubuk
aluminium.
- Minol-4: 40% TNT, 40% ammonium nitrat & bubuk potassium nitrat
(90/10) dan 20% bubuk aluminiumium.
Torpex
Torpex adalah bahan peledak (explosive) yang digunakan dalam
Perang Dunia II. Nama ini merupakan singkatan dari Torpedo dan Explosive.
Torpex umum digunakan sebagai senjata bawah air.
Pabrik BOM
-CV. Sari Bahari yang terletak di Malang Jawa Timur.
-PT Kaltim Nitrate Indonesia di Bontang, Kalimantan Timur
(memproduksi Amonium Nitrat)
-PT Multi Nitrotama Kimia di Cikampek, Jawa Barat (Memproduksi
Amonium Nitrat)
-Pabrik energetic material center, Kantor Manajemen Pusat di Desa
Sadawarna, Kecematan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
- PT Dahana (persero) Tasikmalaya, Jawa barat.
1. PT. Dahana
Dyno Nobel dibeli pada tahun 2008 oleh Incitec Pivot Limited (ASX-IPL)
suato TOP ASX 50 perusahaan. Incitec Pivot adalah produsen bahan
kimia memasok pupuk pertanian dan bahan kimia industri untuk pasar
Australia dan internasional. Dyno Nobel mempekerjakan lebih dari
3000 orang dan memiliki 34 fasilitas manufaktur di Australia, Kanada,
Amerika Serikat, Indonesia, Meksiko, Amerika Selatan, dan Papua
Nugini. Dyno Nobel terkenal akan performa keamanan yang sangat
baik dan sebagia penyedia produk dan layanan yang inovatid peledak,
yang ebrsama-sama memberikan kinerja yang inovatif untuk
pelanggan. Produk-produk yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel : Produk-Produk PT. DNX
3. PT. Orica
Orica telah mempelopori teknologi baru selama lebih dari satu abad,
beradaptasi dengan kebutuhan industri pertambangan global yang
berubah. Beroperasi secara global, Orica memiliki kantor regional di
Australia, Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Utara, dan
Amerika Latin.
Tabel : Produk - Produk PT. Orica