Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Manajemen Pendidikan
Oleh :
Nama : SULASTRI
Nim : Q 100070576
i
BAB I
PENDAHULUAN
usaha sadar dan terencana untuk menunjukkan suasana belajar dan proses
nalar, dan emosinya. Karena pentingnya peranan membaca dan menulis, cara
guru mengajar harus benar. Seorang guru harus tepat dalam memilih metode.
Metode yang baik adalah metode yang mudah diterima siswa dan hasilnya
sekolah.
1
2
belajar usia sekolah, kualitas guru mengajar juga harus ditingkatkan, terutama
guru banyak dituntut agar selalu dekat dengan anak didik, serta dapat
mengembangkan kemampuan berfikir anak. Semua itu dapat dicapai apabila ada
komunikasi dan interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Di sinilah
secara matang, terutama bagi peserta didik di sekolah. Karena bahasa Inggris
maka peserta didik perlu sekali belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat
dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya
sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk sekolah menengah
berwacana. Adapun fungsi dan tujuan pengajaran bahasa Inggris, dalam konteks
rangka mengakses informasi, dan dalam konteks sehari-hari, sebagai alat untuk
bahasa dalam budaya Inggris. Mata pelajaran bahasa Inggris memiliki tujuan
Inggris sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar.
Mengembangkan pemahaman
4
aspek kemampuan berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara rutin
menulis siswa masih rendah dan masih merupakan beban bagi siswa. Hal ini
disebabkan adanya hambatan yang berasal dari siswa itu sendiri, mereka
kewajiban yang dilakukan atas perintah guru dan bukan merupakan kemauan
bahwa kompetensi menulis siswa rendah, hal ini terbukti dari hasil belajar
yang diperoleh dari 40 siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 1 Surakarta
Discussion text yang ditulis siswa masih terdapat kesalahan tulis pada Social
penulisan discussion text masih jauh dari tingkat ketuntasan kompetensi yang
diharapkan.
aktif namun tanpa tujuan, ada juga yang berdiam diri, mereka masih belum
pengamatan pada pra siklus terdapat 28 siswa (70 %) aktif mengikuti proses
pembelajaran di kelas dan masih terdapat 12 siswa (30%) yang belum siap
lapangan pada tahap pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2009
sebagai berikut.
6
Catatan Lapangan
linier, (2) kurang latihan, dan (3) kurang terampil dalam mengekspresikan ide
berikut penjelasannya.
menulis, dengan teknik yang monoton atau membosankan atau bahkan melalui
ceramah dan pemberian tugas. Cara mengajar seperti ini tidak memotivasi
menyenangkan.
untuk menghasilkan tulisan yang baik diperlukan latihan secara terus menerus
dan berulang kali, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan
pembelajaran di kelas.
abstrak, artinya discussion text dipelajari siswa hanya secara teoritis dan
penulisan discussion text ini bisa mengungkapkan isi hati anak, pengalaman
apa saja yang telah mereka alami atau bahkan dapat digunakan sebagai dasar
The Genre Based Approach sebagai salah satu pilihan untuk memotivasi
Mengapa konsep The Genre Based Approach dipilih untuk digunakan dan
lewat bermacam-macam discussion text yang terdapat dalam daftar teks pada
of Text. Serta ada 3 aspek yang perlu dikembangkan antara lain: social
guru kualitas proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dan kualitas hasil
B. Fokus Penelitian
discussion text?
2. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
3. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Surakarta.
4. Daftar Istilah
1. GBA adalah konsep The Genre Based Approach. Konsep ini merupakan
pembelajaran klasikal antara guru dan siswa terjadi interaksi timbal balik
antara guru dan siswa pada tahap ini, guru memberikan contoh teks
outentik yang bergenre sama (discussion text) baik secara tulis maupun
lisan.
6. JCOT, Joint Construction of Text, pada tahapan ini fokus terhadap aspek
sharing informasi dan penjelasan dari guru. Dilanjutkan dengan tugas yang
pengarahan.
10. SFL, Systematic Functional Linguistic, Pendekatan ini fokus pada tujuan,
interaksi dari guru yang berbeda dan terkait pada konteks yang sistematik.
recommendation.
melaksanakan pembelajaran