Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN IV

A. Judul : Ekstraksi Minyak Kemiri Secara Soxhletasi


B. Tujuan : Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode
soxhletasi
C. Dasar Teori
Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan, dan
beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut
organik. Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman
dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode
ekstraksi dan pelarut tertentu untuk mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel
tanaman yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga
terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka
larutan terpekat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan
antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel (Team Teaching: 8: 2013). 1
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih bahan dari suatu padatan atau cairan. Proses
ekstraksi diawali dengan terjadinya penggumpalan ekstrak dalam pelarut sehingga pada bidang antar
muka bahan dan pelarut terjadi pengendapan massa bahan. Prinsip ekstraksi dengan pelarut
berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Komponen yang
larut dapat berupa cair maupun padat.
Menurut Hui dalam Rizka (2012), ada beberapa metode ekstraksi senyawa organik bahan alam
yang umum digunakan antara lain : 1) maserasi, merupakan proses perendaman sampel dengan
pelarut organik pada temperatur ruangan, 2) perkolasi yang merupakan proses melewatkan pelarut
organik pada sampel sehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut, 3)
soxhletasi yaitu proses menggunakan soxhlet dengan pemanasan, 4) destilasi uap yaitu proses yang
lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahan pada suhu yang cukup tinggi dan lebih
tinggi dari pelarut yang digunakan, 5) pengempaan yaitu metode yang banyak digunakan dalam proses
industri seperti pada isolasi CPO dari buah kelapa sawit dan isolasi katekin dari daun gambir (Rizki
Aulia Rahma: 2012).2
Penentuan kadar minyak atau lemak suatu bahan dapat dilakukan dengan alat ekstraktor
Soxhlet. Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang
digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, bahan yang diuji

1 Team Teaching.2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo: Laboratorium Kimia
FMIPA UNG. (Hal: 8)
2 Rizki Aulia Rahma. 2012. Ekstraksi Senyawa Likopen dari Buah Tomat. (online). http://rizkaauliarahma.wordpr
ess.com/. (Diakses tanggal 26 April 2013 Pukul 14.31 WITA)
harus cukup kering, karena jika masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke
dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren: 36: 1986). 3
1. Pengertian Soxhletasi
Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel
padat dengan cara penyarian berulang ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua komponen
yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Pelarut yang digunakan ada 2 jenis, yaitu
heksana ( C6H14 ) untuk sampel kering dan metanol (CH 3OH ) untuk sampel basah. Jadi, pelarut yang
dugunakan tergantung dari sampel alam yang digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai
pengganti sokletasi adalah pengekstrakan berulang ulang ( continous extraction ) dari sampel pelarut
(Rahman: 2012)4
Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh
pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klonsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam
labu alas bulat setelah melewati pipa sifon ( Rene: 20: 2011) 5
2. Prinsip Kerja Soxhletasi
Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantung ekstraksi (kertas, karton, dan
sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu. Wadah gelas yang
mengandung kantung diletakkan antara labu penyulingan dengan labu pendingin aliran balik dan
dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut, yang menguap dan
mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipet, berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas
bahan yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah
gelas dan setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis dipindahkan ke dalam labu. Dengan
demikian zat yang terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya. Pada
cara ini diperlukan bahan pelarut dalam jumlah kecil, juga simplisia selalu baru artinya suplai bahan
pelarut bebas bahan aktif berlangsung secara terus-menerus (pembaharuan pendekatan konsentrasi
secara kontinyu). Keburukannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama (sampai
beberapa jam) sehingga kebutuhan energinya tinggi (listrik, gas). Selanjutnya, simplisia di bagian
tengah alat pemanas langsung berhubungan dengan labu, dimana pelarut menguap. Pemanasan

3 Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press (Hal. 36)
4 Rahman Dunggio. 2012. Soxhletasi. (online).
http://rdunggiochm.blogspot.com/. (diakses tanggal 26 April 2013 Pukul 14.12
WITA)
5 Rene Nursaerah M. L. 2011. Mempelajari Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis dengan Berbagai Jenis Pelarut.
Bandung: Universitas Pasundan (Hal. 20)
bergantung pada lama ekstraksi, khususnya titik didih bahan pelarut yang digunakan, dapat
berpengaruh negatif terhadap bahan tumbuhan yang peka suhu (glikosida, alkaloida). Demikian pula
bahan terekstraksi yang terakumulasi dalam labu mengalami beban panas dalam waktu lama.
Meskipun cara soxhlet sering digunakan pada laboratorium penelitian untuk pengekstraksi tumbuhan,
namun peranannya dalam pembuatan sediaan tumbuhan kecil artinya (Anonim: 2011) 6
3. Alat ekstraksi Soxhletasi

Gambar 1. Alat Soxhletasi


Nama-nama instrumen dan fungsinya:
1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan.
2. Timbal/klongsong berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F/ vapor berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh
ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6. Hot plate atau penangas berfungsi sebagai pemanas larutan
7. Water in sebagai tempat air masuk
8. Water out sebagai tempat air keluar7

4. Kelebihan dan Kelemahan Soxhletasi


Metode soxhletasi memiliki kelebihan dan kekurangan pada proses ekstraksi. Adapun
kelebihan dan kelemahan dari metode ini sebagai berikut.
Keuntungan:

6 Anonim. 2012. Prinsip Ekstraksi dengan cara Soxhletasi. (online). http://nurfaisyah.web.id. (diakses tanggal 26
April 2013 Pukul 14.10 WITA
7 vsgdywydudinxnman
a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap
pemanasan secara langsung.

b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit

c) pemanasannya dapat diatur


Kerugian:
a) Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-
menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.

b) Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam


pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume
pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.

c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan
titik didih yang terlalu tinggi8
D. Alat dan Bahan
1) Alat
No Gambar Nama Fungsi
1 Seperangkat alat Untuk mengekstrak
Soxhletasi simplisia

2 Neraca analitik Untuk menimbang


sampel

3 Spatula Untuk mengambil


sampel dalam bentuk
padat dari wadahnya
pada saat ditimbang

8 vhguwie
4 Cawan porselin Sebagai tempat
sampel pada proses
penimbangan

5 Kertas saring Untuk membungkus


sampel
7 klem Untuk menjepit alat
soxhletasi

8 Tatakan statif dan statif Sebagai tempat klem

9 Penangas Untuk memanaskan


larutan
10 Pipa aquarium

2) Bahan

No Nama Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia


1 n-heksan - Rumus molekul: C6H14 - Memiliki rantai lurus
- Massa molar: 86.18 g/mol - Seyawa alkana
- Tampilan: cairan tak - Bereaksi dengan halogen
berwarna (reaksi halogenasi)
- Massa jenis: 0.6548 g/mL
- Titik leleh: 95 C, 178 K,
-139 F
- Titik didih: 69 C, 342 K,
156 F
- Kelarutan dalam air: 13
mg/L pada 20C
2 kemiri - -
3 Batu didih - Ukuran kecil, bentuknya - digunakan untuk mencegah
tidak rata, dan berpori, terjadinya letupan saat
yang biasanya larutan dipanaskan
dimasukkan ke dalam
cairan yang sedang
dipanaskan. Biasanya,
batu didih terbuat dari
bahan silika, kalsium
karbonat, porselen,
maupun karbon.
E. Prosedur Kerja

Kemiri

- Menimbang kemiri yang teah dihaluskan sebanyak


6,25 g
- Membungkus dengan kertas saring dimana bagian
atas dan bagian bawah kertas saring diikat
dengan benang wol
- Memasukkan simplisia ke dalam klongsong
- Memasukkan n-heksan ke dalam labu alas bulat
- Menambahkan beberapa batu didih
- Menghubungkan labu, klongsong dan kondensor
- Menghubungkan pendingin air
- Memanaskan labu dengan penangas air
- Melakukan ekstraksi selama 3 jam
- Mendinginkan labu
- Menimbang labu evaporasi kosong
- Memasukkan hasil akstrak ke dalam labu
evaporasi yang telah tercampur dengan n-
heksan
- Menguapkan pelarut dengan cara evaporasi pada
evaporator
- Menimbang residu

Berat minyak kemiri yang


diperoleh sebanyak 4, 78 g

F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil pengamatan
1 Menimbang kemiri yang telah
dihaluskan sebanyak 6,25 g
2 Membungkus dengan kertas saring
kemudian mengikat bagian atas dan
bawahnya menggunakan benang wol
3 Memasukkan simplisia ke dalaam
klongsong
4 Memasukkan n-heksan ke dalam labu
alas bulat
5
Menambahkan beberapa batu didih
6
Menghubungkan labu, klongsong dan
7 kondensor menggunakan vaselin
Menghubungkan pendingin air
kemudian memanaskan labu dengan
8 penangas air
Melakukan ekstraksi selama 3 jam
9 Mendinginkan labu 291,15 g
10 Menimbang labu evaporasi kosong
Memasukkan hasil ekstrak ke dalam
labu evaporasi yang telah tercampur
11 dengan n-heksan
12 Menguapkan dengan alat evaporator 296,12 g
Menimbang minyak kemiri sebagai
13 residu 296,12 g- 291,15 g= 4,97 g
Menghitung massa minyak kemiri

Anda mungkin juga menyukai