1 Team Teaching.2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo: Laboratorium Kimia
FMIPA UNG. (Hal: 8)
2 Rizki Aulia Rahma. 2012. Ekstraksi Senyawa Likopen dari Buah Tomat. (online). http://rizkaauliarahma.wordpr
ess.com/. (Diakses tanggal 26 April 2013 Pukul 14.31 WITA)
harus cukup kering, karena jika masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke
dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren: 36: 1986). 3
1. Pengertian Soxhletasi
Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel
padat dengan cara penyarian berulang ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua komponen
yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Pelarut yang digunakan ada 2 jenis, yaitu
heksana ( C6H14 ) untuk sampel kering dan metanol (CH 3OH ) untuk sampel basah. Jadi, pelarut yang
dugunakan tergantung dari sampel alam yang digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai
pengganti sokletasi adalah pengekstrakan berulang ulang ( continous extraction ) dari sampel pelarut
(Rahman: 2012)4
Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh
pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klonsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam
labu alas bulat setelah melewati pipa sifon ( Rene: 20: 2011) 5
2. Prinsip Kerja Soxhletasi
Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantung ekstraksi (kertas, karton, dan
sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu. Wadah gelas yang
mengandung kantung diletakkan antara labu penyulingan dengan labu pendingin aliran balik dan
dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut, yang menguap dan
mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipet, berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas
bahan yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah
gelas dan setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis dipindahkan ke dalam labu. Dengan
demikian zat yang terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya. Pada
cara ini diperlukan bahan pelarut dalam jumlah kecil, juga simplisia selalu baru artinya suplai bahan
pelarut bebas bahan aktif berlangsung secara terus-menerus (pembaharuan pendekatan konsentrasi
secara kontinyu). Keburukannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama (sampai
beberapa jam) sehingga kebutuhan energinya tinggi (listrik, gas). Selanjutnya, simplisia di bagian
tengah alat pemanas langsung berhubungan dengan labu, dimana pelarut menguap. Pemanasan
3 Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press (Hal. 36)
4 Rahman Dunggio. 2012. Soxhletasi. (online).
http://rdunggiochm.blogspot.com/. (diakses tanggal 26 April 2013 Pukul 14.12
WITA)
5 Rene Nursaerah M. L. 2011. Mempelajari Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis dengan Berbagai Jenis Pelarut.
Bandung: Universitas Pasundan (Hal. 20)
bergantung pada lama ekstraksi, khususnya titik didih bahan pelarut yang digunakan, dapat
berpengaruh negatif terhadap bahan tumbuhan yang peka suhu (glikosida, alkaloida). Demikian pula
bahan terekstraksi yang terakumulasi dalam labu mengalami beban panas dalam waktu lama.
Meskipun cara soxhlet sering digunakan pada laboratorium penelitian untuk pengekstraksi tumbuhan,
namun peranannya dalam pembuatan sediaan tumbuhan kecil artinya (Anonim: 2011) 6
3. Alat ekstraksi Soxhletasi
6 Anonim. 2012. Prinsip Ekstraksi dengan cara Soxhletasi. (online). http://nurfaisyah.web.id. (diakses tanggal 26
April 2013 Pukul 14.10 WITA
7 vsgdywydudinxnman
a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap
pemanasan secara langsung.
c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan
titik didih yang terlalu tinggi8
D. Alat dan Bahan
1) Alat
No Gambar Nama Fungsi
1 Seperangkat alat Untuk mengekstrak
Soxhletasi simplisia
8 vhguwie
4 Cawan porselin Sebagai tempat
sampel pada proses
penimbangan
2) Bahan
Kemiri
F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil pengamatan
1 Menimbang kemiri yang telah
dihaluskan sebanyak 6,25 g
2 Membungkus dengan kertas saring
kemudian mengikat bagian atas dan
bawahnya menggunakan benang wol
3 Memasukkan simplisia ke dalaam
klongsong
4 Memasukkan n-heksan ke dalam labu
alas bulat
5
Menambahkan beberapa batu didih
6
Menghubungkan labu, klongsong dan
7 kondensor menggunakan vaselin
Menghubungkan pendingin air
kemudian memanaskan labu dengan
8 penangas air
Melakukan ekstraksi selama 3 jam
9 Mendinginkan labu 291,15 g
10 Menimbang labu evaporasi kosong
Memasukkan hasil ekstrak ke dalam
labu evaporasi yang telah tercampur
11 dengan n-heksan
12 Menguapkan dengan alat evaporator 296,12 g
Menimbang minyak kemiri sebagai
13 residu 296,12 g- 291,15 g= 4,97 g
Menghitung massa minyak kemiri