Kelompok 7
Nurul Hikmawati B04130053
Munawarah Syam B04130089
Nuzula Ramadian B04130131
Aisyah Nurlatifah B04130176
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PENDAHULUAN
METODE PRAKTIKUM
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung Folin Wu,
tabung reaksi, Erlenmeyer, pipet Mohr, pipet tetes, corong, kertas saring, gelas
piala, spektrofotometer, dan penangas air.
Prosedur Praktikum
Metode Follin Wu, metode ini digunakan dalam analisis kuantitatif gula
dalam darah. Prinsip pengukuran kadar glukosa darah dengan metode Folin Wu
adalah ion kupri akan direduksi oleh gula dalam darah menjadi kupro dan
mengendap menjadi Cu2O. Penambahan pereaksi fosfomolibdat akan melarutkan
Cu2O dan warna larutan menjadi biru tua, karena ada oksida Mo. Dengan
demikian, banyaknya Cu2O yang terbentuk berhubungan linier dengan banyaknya
glukosa di dalam darah. Filtrat yang berwarna biru tua yang terbentuk akibat
melarutnya Cu2O karena oksida Mo dapat diukur kadar glukosanya dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm. Metode ini
memiliki beberapa keuntungan, antara lain hanya dibutuhkan dua pelarut, filtrat
yang terbentuk lebih netral, dan proses filtrasi lebih cepat (Kuswurj 2009).
Hasil pengukuran kadar glukosa dalam darah yang telah diuji praktikum
ini menunjukkan bahwa kadar glukosa sampel satu sebesar 0,605 mg/dL, dan
kadar glukosa sampel dua sebesar 1,028 mg/dL sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa pemamah biak memiliki kadar glukosa yang rendah. Tetapi
hasil perhitungan kadar glukosa dalam praktikum jauh lebih rendah dari literatur.
Hal ini dapat disebabkan karena darah sampel terlalu encer pada saat pengenceran
dan kondisi probandus yang tidak sehat.
Blanko 0.011 - -
Sample 1 0.070 0.605 0.059
Sampel 2 0.119 1.028 0.108
Standar 1.157 - -
Pengolahan Data
Absorban sampel terkoreksi = absorban sampel 1 absorban blanko
= 0.070-0.011
= 0.059 A
= x 10 mg/dL
= 0.605 mg/dL
Absorban sampel terkoreksi = absorban sampel 2 absorban blanko
= 0.119-0.011
= 0.108 A
= x 10 mg/dL
= 1.028 mg/dL
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berkman S, Henry RJ, Golub OJ, Segalove M. 1953. Tungstic Acid and
Precipitation of Blood Proteins. The Journal of Biological Chemistry. 937-
943. [terhubung berkala]. http://www.jbc.org. [19 Mei 2014].
Girindra A. 1989. Biokimia Patologi. Bogor: IPB.
Harbome. 1987. Analisis Fisikokimia. Jakarta: UI Press.
Kuswurj R. 2009. Penentuan kadar gula reduksi nira tebu. [terhubung berkala].
http://www.risvank.com/tag/lane-eynon.htm [19 Mei 2014]
Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Murray RK. et al. 2003. Biokimia Harper, edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Poedjiadi A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit UI-Press: Jakarta.
Sacher, Richard. 2007. Laboratorium: Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.