BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
Oleh:
Nindiaswari Putri A1D115048
Nabila Nurhuda A1D115051
kedalam sel inang, dengan harapan sifat yang ada pada DNA asing tersebut dapat
terekspresi dalam sel inang. Salah satu vektor yang bisa digunakan untuk
membawa molekul DNA asing masuk dalam sel inang adalah plasmid. Plasmid
digunakan untuk melakukan rekayasa pada berbagai organisme yang tidak bisa
diperoleh secara alami. Rekayasa ini dilakukan pada tingkat genetik sehingga
ganda dan dapat bereplikasi sendiri di luar kromosom dan tidak mengandung gen-
gen esensial. Plasmid terdapat secara alami maupun sudah mengalami modifikasi
marker yang dapat digunakan sebagai tempat penyisipan fragmen DNA asing
4. memiliki titik awal replikasi sehingga dapat melakukan replikasi dalam sel inang
1. plasmid untuk kloning prokariot, sebagai contoh adalah plasmid pUC 19 dan pBR
322
2. plasmid yang digunakan untuk kloning eukariot yang digunakan adalah plasmid
Ti
ini plasmid digunakan untuk membawa suatu rangkaian fragmen DNA asing
masuk dalam sel inang dengan harapan plasmid rekombinan itu mengalami
replikasi dan mengekspresikan sifat baru pada DNA asing tersebut, sehingga sifat
berikut :
1. penentuan terlebih dahulu jenis plasmid yang hendak digunakan sebab ada
beberapa jenis plasmid seperti pBR 322 dan pUC19 yang bisa digunakan untuk
penyisipan DNA asing dan marker untuk menandai masuk tidaknya plasmid pada
sel inang
3. apabila telah diketahui tempat pengenalan restriksi dan markernya maka langkah
yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan pemotong DNA
telah dipotong juga dengan enzim restriksi yang sama dengan pemotong plasmid
D. Enzim restriksi sebagai pemotong plasmid
Untuk memotong plasmid digunakan enzim restriksi. Enzim restriksi
adalah enzim yang digunakan untuk memotong DNA secara spesifik. Enzim
restriksi disebut sebagai gunting biologi. Enzim ini diisolasi dari bakteri. Restriksi
yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan pemotong DNA
asing agar urutan basanya bisa sesuai sehingga antara plasmid dan DNA asing
pemotong ini mengenali DNA pada situs kusus dan memotong pada situs tersebut
2. Situs pengenalan enzim restriksi adalah daerah yang simetri dengan poliandrom,
artinya bila kedua utas DNA tersebut masing-masing dibaca dengan arah yang
penyambungan plasmid dengan DNA asing dengan sifat tertentu dapat dilihat
pada media hingga mencapai masa di sekitar pertengahan fase log. Lalu sinyal
berukuran kecil seperti DNA dapat masuk. Efisiensi dari metode ini berbanding
metode yang paling efisien. Metode ini juga dapat digunakan untuk
mentransformasikan DNA ke dalam bakteri gram negatif dan positif lainnya (tidak
hanya E. coli).
2. Metode CaCl2
Transformasi sel kompeten E. coli dengan metode CaCl 2 pertama kali
diperkenalkan oleh Mandel dan Higa (1970). Metode ini cukup efisien dan tidak
membutuhkan alat khusus. Dagert dan Ehrlich (1974) memodifikasi metode ini
dengan meningkatkan lama paparan sel terhadap CaCl2. Kushner (1978) berusaha
meningkatkan efisiensinya.
3. Metode Kalsium Fosfat
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Wigler dkk (Wigler et al, 1979)
dari metode ini adalah relatif murah dan mempunyai transformasi efisiensi yang