KELAS :
NO.STAMBUK : 02320140315
TUGAS : PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II
SEJARAH EKONOMI INDONESIA
Sejak masa orde lama hingga berakhirnya masa orde baru dapat
dikatakan, bahwa indonesia telah mengalami dua orientasi kebijakan
ekonomi yang berbeda, yaitu dari ekonomi yang tertutup yang berorientasi
sosialis pada zaman rezim soekarno ke ekonomi terbuka yang berorientasi
sosialis pada zaman rezim soeharto. Perubahan orientasi kebijakan ekonomi
ini membuat kinerja ekonomi nasioanl pada masa pemerintahan orde baru
menjadi jauh lebih baik dibandingkan pada masa pemerintahan ored lama.
Pengalaman ini menunjukkan, bahwa ada beberapa kondisi utama yang
harus dipenuhi terlehih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat
berjalan dengan baik, yakn sebagai berikut :
Pada tanggal 14 dan tanggal 15 Mei 1997 nilai tukar baht Thailand
terhadap dolar AS, mengalami suatu gocangan hebat akibat para investor
asing yang mengambil keputusan jual. Merka mengambil sikap demikian,
karena tidak percaya lagi terhadap prospek perekonomian negara tersebut,
paling tidak untuk jangka pendek.
Indonesia tidak ada jalan lain selain berkerja sama sepenuhnya dengan IMF,
terutama karena dua hal yaitu:
Program stabilisasi
Rekstrukturisasi perbankan
Reformasi struktural
Selain itu pada periode 2008-2009 erjadi krisis ekonomi global yang
berawal dari krisis keuangan di AS dan merembet ke sejumlah negara maju
lainny, seperti jepang dan negara-negara zona Euro (EU) yang pada
akhirnya mengakibatka suatu resesi ekonomi dunia. Krisis global ini yang
membuat permintaan dunia merosot juga berdampak pada perekonomian
Indonesia terutama lewat penurunan ekspor dari sejumlah komoditi
penting. Sedangkan kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah terdiri atas
4 kebijakan dalam satu paket yang disebut paket kebijakan penyelamatan
ekonomi (yang sebenarnya adalah kebijakan sementara antara pemerintah,
BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertama, memperbaiki defisit transaksi
berjalan (TB) dan nilai tukar Rupiah yang isinya secara umum menawarkan
insentif fiskal bagi perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor di industri-
industri pada karya serta relaksasi kuota ekspor mineral. Kedua, menjaga
pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Ketiga, menjaga stabilitas harga
dan inflasi dengan mengubah tat niaga daging sapi dan holtikultura dari
berbasis kuota mennjadi berbasis harga. Dan Keempat, mmpercepat
/menigkakan investasi dan aliran modal.