Nim : 11521114
Kelas/Sem/Jur : E/4/EI
Kasus 2 Korelasi
Seorang mahasiswa fakultas kedokteran ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara berat badan dengan kandungan gula darah seorang pasien penderita diabetes
melitus di Kota Pontianak. Untuk itu dicatat hasil pemeriksaan laboraturium sebagai berikut:
Penyelesaian :
n X Y X2 Y2 XY
1 60 150 3600 22500 9000
2 65 200 4225 40000 13000
3 70 220 4900 48400 15400
4 75 300 5625 90000 22500
5 55 155 3025 24025 8525
6 60 200 3600 40000 12000
7 45 150 2025 22500 6750
16000
8 90 400 8100 0 36000
12250
9 70 350 4900 0 24500
10 55 160 3025 25600 8800
JUMLA 59552 15647
H 645 2285 43025 5 5
Setelah diolah dengan Ms. Excel didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,889819146
dibulatkan keatas menjadi 0,890. Kemudian dibuktikan dengan cara manual
mencari koefisien korelasi dengan penyelesaian sebagai berikut :
Koefisien Korelasi :
n x2
n y 2 ( y 2 )
[( x 2)]
n xy ( x y )
r xy=
10 43025
2
10 595525(2285 )
[ (6452) ]
10 156475( 645 2285 )
r xy=
430250
5955250(5221225)
[( 416025)]
15647501473825
r xy=
14225
()(734025)
15647501473825
r xy=
90925
r xy=
10441505625
90925
r xy=
102183,68571
T hitung :
t=r
n2
1r 2
t=0,890
102
1(0,890)2
t=0,890
102
1(0,890)2
t=0,890
8
10,7921
t=0,890
8
0,2079
t = 0,890 38,48003848
t = 0,890 6,2032280693
t = 5,5208729817
t = 5,521
T tabel :
T tabel = t ;n1 diketahui nilai adalah 5 % = 0,05
2
0,05
; 101
=t 2
= t 0,025 ; 9
Kesimpulan :
T hitung T tabel
5,521 > 2,26216
Maka H0 ditolak
Artinya : Terdapat Hubungan yang signifikan antara berat badan dengan
kandungan gula darah pada pasien penderita diabetes melitus. Diuji
kembali dengan data yang diolah dengan SPSS sehingga didapatkan tabel
korelasi di bawah ini:
Correlations
N 10 10
**
Gula Darah Pearson Correlation ,890 1
N 10 10