Anda di halaman 1dari 24

A.

Topik
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas
kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ
Di Indonesia). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal (Yosep, 2007).
Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok ini
adalah dukungan (support), pendidikan, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan
meningkatkan uji realitas (Birckhend, 2006) sehingga terapi aktivitas
kelompok ini dapat dilakukan pada karakteristik gangguan seperti : gangguan
konsep diri: harga diri rendah, perubahan persepsi sensori: halusinasi, klien
dengan perilaku kekerasan atau agresif dan amuk serta menarik diri/ isolasi
sosial. Selain itu, dapat mengobati klien dalam jumlah banyak, dapat
mendiskusikan masalah-masalah secara kelompok, menggali gaya
berkomunikasi, belajar bermacam cara dalam memecahkan masalah, dan
belajar peran di dalam kelompok.
Sedangkan halusinasi merupakan suatu kondisi individu menganggap
jumlah serta pola stimulus yang datang (baik dari dalam maupun dari luar)
tidak sesuai dengan kenyataan, disertai distorsi dan gangguan respon terhadap
stimulus tersebut baik respons yang berlebihan maupun yang kurang
memadai (Townsend, 2010). Halusinasi adalah satu gejala gangguan jiwa
pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada (Keliat,
Akemat, 2010).
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya:
1. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara-suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
2

apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan


sesuatu.
2. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang
luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3. Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadangkadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
4. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
5. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
6. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan
urine.
Adapun tahapan dari halusinasi, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap I
Menenangkan, ansietas tingkat sedang. Secara umum menyenangkan.
Karakteristik : merasa bersalah dan takut serta mencoba memusatkan
pada penenangan pikiran untuk mengurangi ancietas. Individu
mengetahui bahwa pikiran dan sensori yang dialaminya dapat
dikendalikan dan bisa diatasi (non psikotik). Perilaku yang teramati :
a. Menyeringai/ tertawa yang tidak sesuai
b. Menggerakan bibirnya tanpa menimbulkan suara
c. Respon verbal yang lambat.
d. Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasikan.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
3

2. Tahap II
Menyalahkan, ancietas tingkat berat. Halusinasi menjijikan.
Karakteristik: pengalaman sensori bersifat menjijikan dan menakutkan,
orang yang berhalusinasi mulai merasa kehilangan kendali mungkin
berusaha untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan,
individu mungkin merasa malu karena pengalaman sensorinya dan
menarik diri dari orang lain (non psikotik). Perilaku klien yang teramati:
a. Peningkatan SSO yang menunjukan ancietas, misalanya
peningkatan nadi, TD dan pernafasan.
b. Penyempitan kemampuan kosentrasi.
c. Dipenuhi dengan pengalaman sensori mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dan realita.
3. Tahap III
Pengendalian, ancietas tingkat berat. Pengalaman sensori menjadi
penguasa. Karakteristik: orang yang berhalusinasi menyerah untuk
melawan pengalaman halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai
dirinya. Isi halusinasi dapat berupa permohonan, individu mungkin
mengalami kesepian jika pengalaman tersebut berakhir (psikotik).
Perilaku klien yang teramati:
a. Lebih cendrung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya dari pada menolak.
b. Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
c. Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik,
gejala fisik dari ansietas berat seperti: berkeringat, tremor,
ketidakmampuan mengikuti petunjuk.

4. Tahap IV
Menaklukan, ansietas tingkat panik. Secara umum halusinasi menjadi
lebih rumit dan saling terkait dengan delusi. Karakteristik: pengalaman
sensori mungkin menakutkan jika individu tidak mengikuti perintah,
halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila tidak
diintervensi terapeutik (psikotik). Perilaku yang teramati:

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
4

a. Perilaku menyerang teror seperti panik


b. Sangat potensial melakukan bunuh diri atau mebunuh
orang lain
c. Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti:
amuk, agitasi, menarik diri
d. Tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang
komplek
e. Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang.

B. Tujuan
1. Umum:
Setelah 30 menit klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, diharapkan
klien mampu mengontrol halusinasinya dengan baik dan benar.
2. Khusus:
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.

C. Kriteria Klien
Kriteria klien yang diikutsertakan dalam kegiatan terapi aktivitas
kelompok adalah sebagai berikut:
1. Klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi.
2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk.
3. Klien yang dapat berkomunikasi secara verbal.
4. Klien tidak memiliki gangguan pendengaran.
5. Klien kooperatif ketika diajak berbicara sebelum kegiatan dimulai.
6. Klien dapat mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang akan diadakan mulai
dari persiapan sampai dengan acara selesai.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
5

D. Uraian Struktur Kelompok


Pertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang
telah disepakati. Sebagai berikut:
1. Leader : Anggit Bagus Sudibyo
2. Co. Leader : Ridho Handoko
3. Fasilitator : 1. Aris
2. Ahmad Chaidir
3. Densy Dwiyanto
4. Rian Fajar R A
4. Observer : 1. Anwar Priyoko
2. Rudiyono
Adapun uraian tugas pelaksana adalah sebagai berikut:
1. Leader:
a. Membuka acara.
b. Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK.
c. Menyampaikan aturan kegiatan TAK.
d. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
e. Menjadi role model pada saat kegiatan.
f. Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
g. Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara
memotivasi kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan.
h. Menutup acara.
2. Co. Leader:
a. Menjadi role model.
b. Mengambil alih posisi leader jika leader pasif (bloking).
c. Mengingatkan leader jika kegiatannya menyimpang atau ada
kegiatan yang terlupakan.
d. Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
6

e. Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara


memotivasi kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan.
3. Fasilitator:
a. Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK.
b. Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan.
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan.
d. Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif.
e. Ikut serta dalam kegiatan kelompok dan berperan sebagai role
model bagi klien sebagai proses aktivitasi kelompok.
4. Observer:
a. Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK yang dilakukan oleh
Leader, Co. Leader, Fasilitator dan Klien (dicatat pada format yang
tersedia).
b. Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari
persiapan sampai acara selesai.
c. Menyampaikan hasil observasi pada kelompok.

E. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. Bermain peran atau simulasi.
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan terapi aktifitas kelompok ini
dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Januari 2017
Waktu : Pukul 10.30 WIB s.d. Pukul 11.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan Bangsal Nakula/Sena.

F. Antisipasi Masalah
Selama proses terapi aktivitas kelompok berlangsung ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah mengantisipasi adanya masalah
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evalusi. Untuk itu perlu

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
7

dilakukan hal-hal yang dapat digunakan untuk mengantisipasi masalah


tersebut, yaitu:
1. Membuat perjanjian (kontrak waktu) dengan klien maksimal sehari
sebelum pelaksanaan.
2. Pada pagi hari H dikontrak ulang waktu pelaksanaan sebagai bentuk
antisipasi klien lupa dengan agenda hari tersebut.
3. Diusahakan tepat waktu karena klien sangat tidak nyaman jika waktu
pelaksanaan tidak sesuai dengan kontrak awal.
4. Pada saat pelaksanaan dibuat kesepakatan bahwa peserta yang tidak
termasuk dalam kriteria peserta tidak diperbolehkan untuk mengikuti
kegiatan dengan adanya penjelasan dari fasilitator.
5. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana waktu
yang ada, dan dilaksanakan di tempat pertemuan yang sudah ditentukan.
6. Tempat pelaksanaan sebaiknya disiapkan satu jam sebelum acara dimulai
(menyalakan AC ruangan).

G. Proses Evaluasi
Evaluasi terapi aktivitas kelompok dapat diamati dari hasil cacatan yang
dibuat oleh team observer. Team observer membuat lembar catatan dari setiap
tahapan kegiatan. Evaluasi yang diharapkan adalah:
1. 100% klien mampu mengenal halusinasi dan jenis halusinasi yang
dialaminya.
2. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
4. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
5. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal.
H. Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan seperti:
1. Musik (laptop, handphone, speaker aktif, LCD TV).
2. Lembar undian.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
8

3. Bola plastik kecil.


4. ID card pasien.

I. Setting Tempat Pelaksanaan


Adapun setting tempat pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Keterangan:
: Leader : Observer : Fasilitator

: Co Leader : Penguji : Peserta

J. Langkah-langkah Kegiatan
SESI I Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
9

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien


(beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
izin kepada leader
4) Lama kegiatan 30 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada
saat halusinasi muncul
2) Fasilitator menyalakan musik dari laptop atau handphone.
3) Leader memberikan bola dan bola tersebut diberikan bergilir
secara berputar sampai musik berhenti.
4) Leader meminta klien yang mendapat bola pada saat berhenti
untuk menceritakan apa yang dirasakan terkait isi, frekuensi,
waktu, dan situasi pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana
hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran.
5) Leader memberikan pujian setiap klien selesai bercerita.

Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
10

2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan
jika halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol
halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Menyebutk Menyebutk Menyebutk
Nama Isi an Waktu an situasi an perasaan
No
Klien Halusinas terjadinya terjadinya saat terjadi
i halusinasi halusinasi halusinasi

Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi;
isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
11

b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang
timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Sesi II Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik


a. Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
b. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam terapeutik
Klien dan terapis pakai papan nama
b) Orientasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini
Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
b) Menjelaskan aturan main
Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada leader
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
12

4) Tahap keja
a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai
semua pasien mendapat giliran
b) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul.
d) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
e) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi.
f) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan.
g) setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

5) Tahap terminasi
a) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
6) Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-
cakap dengan orang lain.
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

c. Evaluasi dan Dokumentasi


1) Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
13

Kemampuan Menghardik Halusinasi

Nama Klien
Aspek yang
No
dinilai

1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
2 mengatasi halusinasi
Menyebutkan
3 efektivitas cara yang
digunakan
4 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik
halusinasi

Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara
yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang
digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik dan
memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan
klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
14

Sesi III Mengontrol Halusinasi dengan Cara Patuh Minum Obat


a. Persiapan
Melanjutkan sesi kedua, diberikan permainan untuk menggugah
semangat dengan adanya senam otak diselingi musik. Berikan pujian
untuk klien yang bisa melakukan.
b. Orientasi
Validasi perasaan klien setelah diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara 1 yaitu menghardik. Persiapan dan kontrak sesi 2 untuk
mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
c. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan cara
patuh minum obat.
2) Leader menjelaskan tentang 5 prinsip benar minum obat yang
terdiri dari benar nama klien, jenis obat, dosis, cara dan waktu.
3) Co-leader menjelaskan tentang:
a) jenis atau macam obat yang diminum klien,
b) dosis dan frekuensi minum obat,
c) manfaat minum obat,
d) kerugian bila berhenti minum obat,
e) efek samping minum obat,
4) Leader menganjurkan klien untuk minum obat tepat waktu dan
segera melaporkan kepada perawat atau dokter jika merasakan
efek yang tidak menyenangkan setelah minum obat.
5) Leader meminta semua klien untuk menyebutkan 5 prinsip
benar minum obat.
6) Fasilitator membagikan undian.
7) Leader meminta masing-masing klien untuk menyebutkan 5
prinsip benar minum obat sesuai urutan undian.
8) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap kali klien mampu menyebutkan 5 prinsip benar
minum obat.
d. Tahap Terminasi

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
15

1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.

Sesi IV Mengontrol Halusinasi dengan Cara Bercakap-cakap


a. Persiapan
Melanjutkan sesi ketiga, permainan dengan menyaikan lagu sedang
apa dan klien dibagi ke dalam 2 kubu, sayap kanan dan sayap kiri,
kedua kubu saling bersautan menyanyikan lagu tersebut.
b. Orientasi
Validasi perasaan klien setelah diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara 2 yaitu patuh minum obat. Persiapan dan kontrak sesi 3
untuk mengontrol halusinasi dengan cara menemui orang lain dan
bercakap-cakap.
c. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan cara
menemui orang lain dan bercakap-cakap.
2) Co-leader mempraktekkan cara bercakap-cakap dengan baik,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Temui orang lain (klien, perawat, mahasiswa)
b) Menyapa dengan sopan,
c) Meminta dengan baik kepada orang yang ditemui untuk
mendengarkan ceritanya,
d) Bercerita sambil meminta pendapat agar ada percakapan,
e) Menyampaikan terima kasih telah mendengarkan ceritanya.
3) Leader menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
4) Fasilitator membagikan undian.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
16

5) Leader meminta masing-masing klien untuk mempraktekkan


cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap sesuai
urutan undian.
6) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap kali klien mampu untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.

Sesi V SP 4 Mengontrol Halusinasi dengan Cara Melakukan


Aktivitas Terjadwal
a. Persiapan
Melanjutkan sesi keempat, permainan berburu ular, dengan cara
setiap klien dan fasilitator membentuk lingkaran, dengan telunjuk
tangan kanan mengarah ke bawah sebagi ular dan tangan kiri
menengadah ke atas menjadi pemburu, dengan tangan semua klien
dan fasilitator menyatu menjadi lingkaran. Dibuat adanya cerita
tentang berburu ular liar, setiap kali mendengar kata ular maka
tangan kiri segera menangkap ular yang ada di atasnya.

b. Orientasi
Validasi perasaan klien setelah diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara 3 yaitu bertemu orang lain dan bercakap-cakap.
Persiapan dan kontrak sesi 4 untuk mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan aktivitas terjadwal.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
17

c. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas terjadwal.
2) Co-leader menjelaskan tentang:
a) Kegiatan sehari-hari yag dapat dilakukan dari pagi sampai
malam hari,
b) Menganjurkan klien untuk segera memikirkan kegiatan apa
yang dipilih, minimal 2 kegiatan,
c) Menganjurkan klien untuk segera memikirkan cara
melaksanakan kegiatan tersebut untuk segera dipraktekkan.
3) Leader menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
4) Fasilitator membagikan undian.
5) Leader meminta masing-masing klien untuk mempraktekkan
cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
6) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap kali klien mampu untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
K. Lampiran Lembar Evaluasi
1. Kemampuan Verbal
N Aspek yang Dinilai Nama Pasien

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
18

o
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan usia
4 Menyebutkan asal
5 Menyebutkan hobby
2. Kemampuan Non Verbal
N Nama Pasien
Aspek yang Dinilai
o
1 Kontak mata
2 Duduk tegak dan rileks
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Evaluasi Tindakan
a. Tabel 1
Mengenal Halusinasi Jenis Halusinasi
Nama
No Pendengara Penglihata Penciuma
Inisial Klien Ya Tidak
n n n

b. Tabel 2
Nama Inisial Mengenal Halusinasi
No
Klien Isi Frekuensi Waktu Situasi

c. Tabel 3
Nama Inisial Menyebutkan 4 Cara Mengontrol Halusinasi Secara Berurutan
No
Klien Menghardik Minum Obat Bercakap-cakap Beraktivitas

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
19

d. Tabel 4
Nama Inisial Cara 1 Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

e. Tabel 5
Menyebutkan Hal-hal Tentang Patuh Minum Obat
Nama
No 5 Prinsip Kerugian Jika Efek
Inisial Klien Manfaat MO
Benar MO Tidak MO Samping MO

f. Tabel 6
Nama Inisial Mampu Bercakap-cakap
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

g. Tabel 7

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
20

Nama Inisial Menyebutkan Jenis Kegiatan Yang Dapat Dilakukan di RSJ


No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. 2007. Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Keliat, B.A dan Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

NANDA. 2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.


Cetakan 2011. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Townsend. M.C. 2010. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana


Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
21

Lampiran Lembar Evaluasi untuk Observer


A. Kemampuan Verbal
N Nama Pasien
Aspek yang Dinilai
o
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan usia
4 Menyebutkan asal
5 Menyebutkan hobby
Keterangan:

B. Kemampuan Non Verbal


N Nama Pasien
Aspek yang Dinilai
o
1 Kontak mata
2 Duduk tegak dan rileks
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan sampai selesai
Keterangan:

C. Evaluasi Tindakan
Tabel 1
No Nama Mengenal Halusinasi Jenis Halusinasi
Ya Tidak Pendengara Penglihata Penciuma
Inisial Klien
Program Studi Profesi Ners
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
22

n n n

Keterangan:

Tabel 2
Nama Inisial Mengenal Halusinasi
No
Klien Isi Frekuensi Waktu Situasi

Keterangan:

Tabel 3
Nama Inisial Menyebutkan 4 Cara Mengontrol Halusinasi Secara Berurutan
No
Klien Menghardik Minum Obat Bercakap-cakap Beraktivitas

Keterangan:
Program Studi Profesi Ners
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
23

Tabel 4
Nama Inisial Cara 1 Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

Keterangan:

Tabel 5
Menyebutkan Hal-hal Tentang Patuh Minum Obat
Nama
No 5 Prinsip Kerugian Jika Efek
Inisial Klien Manfaat MO
Benar MO Tidak MO Samping MO

Keterangan:

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
24

Tabel 6
Nama Inisial Mampu Bercakap-cakap
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

Keterangan:

Tabel 7
Nama Inisial Menyebutkan Jenis Kegiatan Yang Dapat Dilakukan di RSJ
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)

Keterangan:

Program Studi Profesi Ners


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai