TAK Ruangan Nakula
TAK Ruangan Nakula
Topik
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas
kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ
Di Indonesia). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal (Yosep, 2007).
Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok ini
adalah dukungan (support), pendidikan, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan
meningkatkan uji realitas (Birckhend, 2006) sehingga terapi aktivitas
kelompok ini dapat dilakukan pada karakteristik gangguan seperti : gangguan
konsep diri: harga diri rendah, perubahan persepsi sensori: halusinasi, klien
dengan perilaku kekerasan atau agresif dan amuk serta menarik diri/ isolasi
sosial. Selain itu, dapat mengobati klien dalam jumlah banyak, dapat
mendiskusikan masalah-masalah secara kelompok, menggali gaya
berkomunikasi, belajar bermacam cara dalam memecahkan masalah, dan
belajar peran di dalam kelompok.
Sedangkan halusinasi merupakan suatu kondisi individu menganggap
jumlah serta pola stimulus yang datang (baik dari dalam maupun dari luar)
tidak sesuai dengan kenyataan, disertai distorsi dan gangguan respon terhadap
stimulus tersebut baik respons yang berlebihan maupun yang kurang
memadai (Townsend, 2010). Halusinasi adalah satu gejala gangguan jiwa
pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada (Keliat,
Akemat, 2010).
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya:
1. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara-suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
2
2. Tahap II
Menyalahkan, ancietas tingkat berat. Halusinasi menjijikan.
Karakteristik: pengalaman sensori bersifat menjijikan dan menakutkan,
orang yang berhalusinasi mulai merasa kehilangan kendali mungkin
berusaha untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan,
individu mungkin merasa malu karena pengalaman sensorinya dan
menarik diri dari orang lain (non psikotik). Perilaku klien yang teramati:
a. Peningkatan SSO yang menunjukan ancietas, misalanya
peningkatan nadi, TD dan pernafasan.
b. Penyempitan kemampuan kosentrasi.
c. Dipenuhi dengan pengalaman sensori mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dan realita.
3. Tahap III
Pengendalian, ancietas tingkat berat. Pengalaman sensori menjadi
penguasa. Karakteristik: orang yang berhalusinasi menyerah untuk
melawan pengalaman halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai
dirinya. Isi halusinasi dapat berupa permohonan, individu mungkin
mengalami kesepian jika pengalaman tersebut berakhir (psikotik).
Perilaku klien yang teramati:
a. Lebih cendrung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya dari pada menolak.
b. Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
c. Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik,
gejala fisik dari ansietas berat seperti: berkeringat, tremor,
ketidakmampuan mengikuti petunjuk.
4. Tahap IV
Menaklukan, ansietas tingkat panik. Secara umum halusinasi menjadi
lebih rumit dan saling terkait dengan delusi. Karakteristik: pengalaman
sensori mungkin menakutkan jika individu tidak mengikuti perintah,
halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila tidak
diintervensi terapeutik (psikotik). Perilaku yang teramati:
B. Tujuan
1. Umum:
Setelah 30 menit klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, diharapkan
klien mampu mengontrol halusinasinya dengan baik dan benar.
2. Khusus:
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
C. Kriteria Klien
Kriteria klien yang diikutsertakan dalam kegiatan terapi aktivitas
kelompok adalah sebagai berikut:
1. Klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi.
2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk.
3. Klien yang dapat berkomunikasi secara verbal.
4. Klien tidak memiliki gangguan pendengaran.
5. Klien kooperatif ketika diajak berbicara sebelum kegiatan dimulai.
6. Klien dapat mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang akan diadakan mulai
dari persiapan sampai dengan acara selesai.
E. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. Bermain peran atau simulasi.
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan terapi aktifitas kelompok ini
dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Januari 2017
Waktu : Pukul 10.30 WIB s.d. Pukul 11.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan Bangsal Nakula/Sena.
F. Antisipasi Masalah
Selama proses terapi aktivitas kelompok berlangsung ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah mengantisipasi adanya masalah
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evalusi. Untuk itu perlu
G. Proses Evaluasi
Evaluasi terapi aktivitas kelompok dapat diamati dari hasil cacatan yang
dibuat oleh team observer. Team observer membuat lembar catatan dari setiap
tahapan kegiatan. Evaluasi yang diharapkan adalah:
1. 100% klien mampu mengenal halusinasi dan jenis halusinasi yang
dialaminya.
2. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
4. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
5. 100% klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal.
H. Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan seperti:
1. Musik (laptop, handphone, speaker aktif, LCD TV).
2. Lembar undian.
Keterangan:
: Leader : Observer : Fasilitator
J. Langkah-langkah Kegiatan
SESI I Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan
jika halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol
halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Menyebutk Menyebutk Menyebutk
Nama Isi an Waktu an situasi an perasaan
No
Klien Halusinas terjadinya terjadinya saat terjadi
i halusinasi halusinasi halusinasi
Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi;
isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang
timbul dan menyampaikan kepada perawat.
4) Tahap keja
a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai
semua pasien mendapat giliran
b) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul.
d) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
e) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi.
f) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan.
g) setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
5) Tahap terminasi
a) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
6) Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-
cakap dengan orang lain.
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
Nama Klien
Aspek yang
No
dinilai
1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
2 mengatasi halusinasi
Menyebutkan
3 efektivitas cara yang
digunakan
4 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik
halusinasi
Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara
yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang
digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik dan
memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan
klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
b. Orientasi
Validasi perasaan klien setelah diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara 3 yaitu bertemu orang lain dan bercakap-cakap.
Persiapan dan kontrak sesi 4 untuk mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan aktivitas terjadwal.
c. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas terjadwal.
2) Co-leader menjelaskan tentang:
a) Kegiatan sehari-hari yag dapat dilakukan dari pagi sampai
malam hari,
b) Menganjurkan klien untuk segera memikirkan kegiatan apa
yang dipilih, minimal 2 kegiatan,
c) Menganjurkan klien untuk segera memikirkan cara
melaksanakan kegiatan tersebut untuk segera dipraktekkan.
3) Leader menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
4) Fasilitator membagikan undian.
5) Leader meminta masing-masing klien untuk mempraktekkan
cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
6) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap kali klien mampu untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
K. Lampiran Lembar Evaluasi
1. Kemampuan Verbal
N Aspek yang Dinilai Nama Pasien
o
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan usia
4 Menyebutkan asal
5 Menyebutkan hobby
2. Kemampuan Non Verbal
N Nama Pasien
Aspek yang Dinilai
o
1 Kontak mata
2 Duduk tegak dan rileks
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Evaluasi Tindakan
a. Tabel 1
Mengenal Halusinasi Jenis Halusinasi
Nama
No Pendengara Penglihata Penciuma
Inisial Klien Ya Tidak
n n n
b. Tabel 2
Nama Inisial Mengenal Halusinasi
No
Klien Isi Frekuensi Waktu Situasi
c. Tabel 3
Nama Inisial Menyebutkan 4 Cara Mengontrol Halusinasi Secara Berurutan
No
Klien Menghardik Minum Obat Bercakap-cakap Beraktivitas
d. Tabel 4
Nama Inisial Cara 1 Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)
e. Tabel 5
Menyebutkan Hal-hal Tentang Patuh Minum Obat
Nama
No 5 Prinsip Kerugian Jika Efek
Inisial Klien Manfaat MO
Benar MO Tidak MO Samping MO
f. Tabel 6
Nama Inisial Mampu Bercakap-cakap
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)
g. Tabel 7
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. 2007. Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Keliat, B.A dan Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
C. Evaluasi Tindakan
Tabel 1
No Nama Mengenal Halusinasi Jenis Halusinasi
Ya Tidak Pendengara Penglihata Penciuma
Inisial Klien
Program Studi Profesi Ners
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
22
n n n
Keterangan:
Tabel 2
Nama Inisial Mengenal Halusinasi
No
Klien Isi Frekuensi Waktu Situasi
Keterangan:
Tabel 3
Nama Inisial Menyebutkan 4 Cara Mengontrol Halusinasi Secara Berurutan
No
Klien Menghardik Minum Obat Bercakap-cakap Beraktivitas
Keterangan:
Program Studi Profesi Ners
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Tahun Akademik 2016/2017
23
Tabel 4
Nama Inisial Cara 1 Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)
Keterangan:
Tabel 5
Menyebutkan Hal-hal Tentang Patuh Minum Obat
Nama
No 5 Prinsip Kerugian Jika Efek
Inisial Klien Manfaat MO
Benar MO Tidak MO Samping MO
Keterangan:
Tabel 6
Nama Inisial Mampu Bercakap-cakap
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)
Keterangan:
Tabel 7
Nama Inisial Menyebutkan Jenis Kegiatan Yang Dapat Dilakukan di RSJ
No
Klien Ya (mampu) Tidak (tidak mampu)
Keterangan: