Semua sel dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang terpolarisasi,
dengan kata lain terjadi perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari
suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial
antara bagian luar dan dalam membran ini disebut potensial membran. Informasi
yang diterima oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls. Impuls
tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur
sepanjang akson suatu neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain
melalui sinapsis dan akan seperti itu terus hingga mencapai otak, dimana impuls
itu akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls menuju organ atau indra
yang dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan melalui mekanisme
pengiriman impuls yang sama.
Membran hewan memiliki potensial istirahat sekitar -50 mV s/d -90 mV, potensial
istirahat adalah potensial yang dipertahankan oleh membran selama tidak ada
rangsangan pada sel.
Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis,
neuron yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan
menerima rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron
membentuk tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria untuk
menyediakan ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula
sinapsis yang berisi neurotransmitter umumnya
berupa asetilkolin(ACh), adrenalin dan noradrenalin.
Ketika rangsang tiba di sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan
membuat vesikula sinapsis mendekat dan melebur ke membrannya.
Neurotransmitter kemudian dilepaskan melalui proses eksositosis. Pada ujung
akson neuron pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul
neurotransmitter dan merespon dengan membuka saluran ion pada membran
akson yang kemudian mengubah potensial membran (depolarisasi atau
hiperpolarisasi) dan menimbulkan potensial kerja pada neuron pasca-sinapsis.
Ketika impuls dari neuron pra-sinaps berhenti neurotransmitter yang telah ada
akan didegradasi. Molekul terdegradasi tersebut kemudian masuk kembali ke
ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses endositosis.
a. Acetylcholine(ACh)
b. Asam amino
Asam amino tidak hanya berperan sebagai penyusun protein saja, tapi beberapa
asam amino juga berperan sebagai neurotransmitter. Salah satu contohnya
adalah glutamat dan aspartat yang berperan sebagai sinyal eksitatori. Glutamate
dan aspartat ini berfungsi untuk mengaktifkan reseptor N-metil-D-aspartat
(NMDA). Reseptor NMDA ini bermanfaat untuk neuron karena sangat berperan
dalam proses belajar dan perkembangan neuron. Walau bagaimanapun, jika
terlalu banyak stimulasi NMDA, akan terjadi kematian sel. Selain itu, gamma-
aminobutyric acid (GABA) dan glisin, juga berperan sebagai inhibitor dari neuron.
c. Catecholamines
d. Serotonin
e. Peptida
Peptida adalah kumpulan asam amino yang saling berikatan. Peptida otak yang
berperan sebagai neurotransmitter adalah opioid. Opioid ini berperan dalam
menekan rasa nyeri dan juga tidur walaupun prosesnya masih belum jelas.
Diperkirakan, opioid ini diproduksi oleh otak saat kita berada dalam kondisi
stress. Salah satu derivat opioid yang biasa digunakan adalah morfin.
f. Gas
d. Setelah prosesnya selesai, maka GTP akan diubah kembali menjadi GDP
Daftar Pustaka
1. Carey J (ed.). Brain Facts: A Primer on the Brain and Nervous System.
Washington: The Society for Neuroscience; 2002.p. 4-7.
http://jokbelakang.blogspot.com/2011/09/neurotransmitter-dan-reseptor.html 5
maret
Gerak Refleks
Mungkin Anda pernah memeriksakan kesehatan Anda di rumah sakit. Salah satu hal
yang dilakukan dokter adalah menyuruh duduk dengan posisi kaki dapat bergerak bebas
di atas tanah, dokter juga menyuruh menutup mata. Tiba-tiba tanpa sepengetahuan
Anda, dokter memukul lutut Anda menggunakan martil. Apa yang terjadi? Ya, tungkai
kaki bawah Anda bergerak ke depan. Itu adalah salah satu contoh gerakan
refleks. Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak
ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian tiba-tiba
misalnya menarik kaki dengan segera setelah menginjak puntung rokok yang masih
menyala. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Berdasarkan tempat konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis
dan refleks kranialis.
a. Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat di sumsum
tulang belakang. Contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh benda panas atau
kaki terkena duri. Perhatikan Gambar 3.
Gambar 3. Jalur perjalanan gerak refleks pada kaki dan tangan manusia
b. Refleks otak (refleks kranialis) yaitu jika konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata
terpejam karena kilat.
1. Asetilkolin
a. Dopamin
b. Norephineprin
4. Serotonin
Serotonin memiliki aktivitas yang luas pada otak dan variasi genetic pada
reseptor serotonin dan transporter serotonin, yang juga memiliki kemampuan
untukreuptake yang jika terganggu akan memiliki dampak pada kelainan
neurologist.
Pada beberapa studi yang telah dilakukan dapat dibuktikan bahwa pada
beberapa orang dengan gangguan cemas memiliki serotonin transporter yang
tidak normal dan efek dari perubahan ini adalah adanya peluang terjadinya
depresi jauh lebih besar dibanding orang normal.Dari peneltian terbaru juga
didapatkan bahwa serotonin bersama-sama dengan asetilkolin dan norepinefrin
akan bertindak sebagai neurotransmitter yang dilepaskan pada ujung-ujung
saraf enteric. Kebanyakan nuclei rafe akan mensekresi serotonin yang
membantu dalam pengaturan tidur normal. Serotonin juga merupakan salah satu
dari beberapa bahan aktif yang akan mengaktifkan proses peradangan, yang
akan dimulai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal sampai pada tahap
pembengkakan sel jaringan, selain itu serotonin juga memiliki kendali pada aliran
darah, kontraksi otot polos, rangsang nyeri, system analgesic, dan peristaltic
usus halus.
5. GABA
Reseptor GABAB yang secara selektif dapat diaktifkan oleh obat anti
spastik baklofen, tergabung dalam saluran kalium dalam membran pascasinaps.
Pada sebagian besar daerah otak IPSP terdiri atas komponen lambat dan cepat.
Bukti-bukti menunjukkan bahwa GABA adalah transmiter penghambat yang
memperantarai kedua componen tersebut. IPSP cepat dihambat oleh antagonis
GABAA, sedangkan IPSP lambat oleh antagonis GABA B. Penelitian imunohistokimia
menunjukkan bahwa sebagian besar dari saraf sirkuit local mensintesis GABA.
Satu kelompok khusus saraf dari sirkuit local terdapat di tanduk dorsal sumsum
tulang belakang juga menghasilkan GABA. Saraf-saraf ini membentuk sinaps
aksoaksonik dengan terminal saraf sensoris primer dan bekerja untuk inhibisi
presinaps.
Pada vertebrata, GABA berperan dalam inhibisi sinaps pada otak melalui
pengikatan terhadap reseptor spesifik transmembran dalammembran plasma
pada proses pre dan post sinaps. Pengikatan ini menyebabkan terbukanya
saluran ion sehingga ion klorida yang bermuatan negatif masuk kedalam sel dan
ion kalium yang bermuatan positif keluar dari sel. Akibatnya terjadi perubahan
potensial transmembran, yang biasanya menyebabkan hiperpolarisasi. Reseptor
GABAA merupakan reseptor inotropik yang merupakan saluran ion itu sendiri,
sedangkan Reseptor GABAB merupakan reseptor metabotropik yang membuka
saluran ion melalui perantara G protein (G protein-coupled reseptor)
6. Glisin
Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling
sederhana. Rumus kimianya NH 2CH2COOH. Glisin merupakan asam amino
terkecil dari 20 asam amino yang umum ditemukan dalam protein. Kodonnya
adalah GGU, GGC, GGA dan GGG.
7. Aspartat
8. Epinefrin
Epinefrin merupakan salah satu hormon yang berperan pada reaksi stres
jangka pendek. Epinefrin disekresi oleh kelenjar adrenal saat ada keadaan gawat
ataupun berbahaya. Di dalam aliran darah epinefrin dengan cepat menjaga
kebutuhan tubuh saat terjadu ketegangan, atau kondisi gawat dengan memberi
suplai oksigen dan glukosa lebih pada otak dan otot. Selain itu epinefrin juga
meningkatkan denyut jantung, stroke volume, dilatasi dan kontraksi arteriol pada
gastrointestinal dan otot skeleton. Epinefrin akan meningkatkan gula darah
dengan jalan meningkatkan katabolisme dari glikogen menjadi glukosa di hati
dan saat bersamaan menurunkan pembentukan lipid dari sel-sel lemak.
Epinefrin memiliki banyak sekali fungsi di hampir seluruh tubuh,
diantaranya dalam mengatur konsentrasi asam lemak, konsentrasi glukosa
darah, kontrol aliran darah ginjal, mengatur laju metabolisme, kontraksi otot
polos, termogenesis kimia, vasodilatasi, vasokonstriksi, dll.
9. Asetilkolin
NO adalah substansi molekul kecil yang baru ditemukan. Zat ini terutama
timbul di daerah otak yang bertanggung jawab terhadap tingkah laku jangka
panjang dan untuk ingatan. Karena itu, transmitter yang baru ditemukan ini
dapat menolong kita untuk menjelaskan mengenai tingkah laku dan fungsi
ingatan. Oksida nitrat berbeda dengan transmitter molekul lainnya dalam hal
mekanisme pembentukan di ujung presinap dan kerjanya di neuron post sinap.
Zat ini tidak dibentuk sebelumnya dan disimpan dalam gelembung ujung
presinap seperti transmitter lain. Zat ini disintesis hampir segera saat diperlukan
dan kemudian berdifusi keluar dari ujung presinap dalam waktu beberapa detik
dan tidak dilepaskan dalam paket gelembung-gelembung. Selanjutnya zat ini
berdifusi ke dalam neuron post sinap yang paling dekat, selanjutnya di neuron
postsinap, zat ini tidak mempengaruhi membran potensial menjadi lebih besar,
tetapi sebaliknya mengubah fungsi metabolik intraseluler yang kemudian
mempengaruhi eksitabilitas neuron dalam beberapa detik, menit, atau
barangkali lebih lama.
11. Neropeptida
Neuropeptida merupakan kelompok transmitter yang sangat berbeda dan
biasanya bekerja lambat dan dalam hal lain sedikit berbeda dengan yang
terdapat pada transmitter molekul kecil.
c. Gelembung transmitter ini dibawa ke ujung serabut saraf lewat aliran aksonal
dari sitoplasma akson, berkeliling dengan kecepatan lambat hanya beberapa
sentimeter per hari.
http://explore-3p.blogspot.com/2012/01/macam-macam-neurotransmitter.html