Anda di halaman 1dari 11

BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rukun Iman yang kedua ialah iman kepada malaikat. Para malaikat
berada di alam ghaib yang tidak bersifat materi, tetapi sebagai tabiatnya
dia dapat menjelma ke alam materi. Pengetahuan kita tentang malaikat
semata-mata berdasarkan Al-Quran dan keterangan-keterangan Nabi
Saw.1[1]
Malaikat pernah datang menjelma ke tempat Nabi Ibrahin as yang
terkandung di dalam surat Hud ayat 69-71. Allah SWT menciptakan
malaikat lebih dahulu daripada manusia. Ini dimengerti dari dialog Allah
dengan para malaikat yang termuat dalam surat Al-Baqarah ayat 30.
Pembawaan malaikat secara sempurna berbakti kepada Allah, tunduk dan
patuh kepada kekuasaan dan keagungan-Nya serta melaksanakan semua
perintah-Nya.
Malaikat diciptakan Allah dari nur (cahaya). Bentuk tubuh dan
rupanya hanya Allah-lah yang lebih mengetahuinya. Adapun jumlahnya
sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya, yang tidak bertambah
ataupun berkurang dan tidak akan mati sebelum tibanya hari kiamat. Para
malaikat merupakan hamba-hamba Allah yang sangat taat, berbakti dan
selalu menuruti apa-apa yang diperintahkan-Nya. Karena itu mereka
sangat dimuliakan oleh Allah SWT.2[2] Malaikat tidak membutuhkan
makan dan minum dan dapat menjelma seperti manusia. Hanya para Nabi
dan Rasul yang dapat mengenal jasadnya yang asli maupun pada waktu

2
menjelma seperti manusia biasa. Malaikat itu hanya mempunyai akal dan
tidak mempunyai hawa nafsu. Karena itu malaikat terpelihara dari
kesalahan dan dosa. Di dalam Al-Quran Aziz banyak difirman Allah yang
berhubungan dengan malaikat beberapa diantaranya:
w tbqt !$# !$tB NdttBr& tbq=ytur $tB
tbrsDs
Artinya:
Malaikat-malaikat tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa-apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6).
Firma-Nya lagi:

. . . /tB Ait\R sps3n=yJ9$# w) d,pt:$$$


Artinya:
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar. (QS. Al-Hijr:
8)
Masih banyak firman-firman Allah yang berkaitan dengan malaikat yaitu
seperti yang terkandung di dalam (QS. Az-Zumar: 76), (QS. Al-Maarj: 4).
Dan kita mempercayai malaikat-malaikat Allah, dan mereka
semuanya hamba-hamba Allah yang mulia, sebagai firman-Nya:
@t/ $t6 cqBt3B w mtRq)7o 4
Aqs)9$$/ Ndur nBr'/ cq=yJt
Artinya:
Sebenarnya malaikat-malaikta itu adalah hamba-hamba yang
dimuliakan. Mereka itu tidak pernah mendahului-Nya dengan perkataan
dan mereka senantiasa mengerjakan perintah-perintah Allah SWT. (QS.
Al-Anbiya: 26-27).
Para malaikat itu dijadikan oleh Allah SWT dan mereka selalu
memperhambakan dari kepada Allah dan putih akan segala perintah-Nya.
Firman Allah dalam Al-Quran dalam QS. Al-Anbiya ayat 19-20:
`tBur nyZ w tbr93tGo `t m?y$t7 4 . . .
wur tbrstGt tbqsm7| @9$#
u$pk]9$#ur w tbrIt
Artinya:
Dan para malaikat yang berada disisi-Nya mereka tiada mempunyai rasa
angkuh dan sombong untuk menyembah-Nya dan tiada pula mereka
merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20).3[3]

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT?

2. Apa hikmah dari beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun yang menjadi tujuandalam pembahasan pada makalah ini adalah:

1. Agar kita sebagai mahasiswa yang berdasarkan pada ilmu-ilmu


agama agar lebih mematuhi bagaimana sebenarnya cara beriman
kepada malaikat-malaikat Allah SWT.

2. Dan guna menambah khazanah pengetahuan keislaman kita dan


mengetahui hikmah-hikmah dari beriman kepada malaikat-malaikat
Allah SWT.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Beriman Kepada Malaikat-Malaikat Allah

Yaitu kepercayaan yang pasti tentang keberadaan para malaikat dan


bahwasanya mereka adalah salah satu jenis makhluk Allah yang tidak
pernah mendurhakai apa yang diperintahkan Allah di atas mereka dan
senantiasa melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
@t/ $t6 cqBt3B w mtRq)7o 4 . . .
Aqs)9$$/ Ndur nBr'/ cq=yJt
Artinya:
. . .Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang
dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan
mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (QS. Al-Anbiya: 26-27).
Beriman kepada para malaikat mencakup empat hal yaitu:

1. Beriman kepada keberadaan mereka.


2. Beriman kepada mereka yang kita ketahui nama-namanya dan
terhadap mereka yang tidak kita ketahui nama-namanya, kita
beriman kepada mereka secara global.

3. Beriman kepada apa yang kita ketahui dari sifat-sifat mereka.

4. Beriman kepada apa yang kita ketahui dari tugas-tugas yang


mereka lakukan atas perintah Allah, seperti bertasbih dan beribah
kepada-Nya siang dan malam tanpa lelah ataupun jenuh.4[4]

Beriman kepada malaikat-malaikat Allah adalah salah satu rukun


dan rukun-rukun imam. Allah berfirman:
z`tB#u Aq9$# !$yJ/ tAR& ms9) `B mn/
tbqZBsJ9$#ur 4 <@. z`tB#u !$$/ mFs3n=tBur
. . . m7F.ur &#ur
Artinya:
Rasul telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadanya dari
Tuhannya dan juga orang-orang yang beriman. Semua telah beriman
kepada Allah, kepada malaikat, kepada kitab-kitab dan rasul-Nya. . ..
(QS. Al-Baqarah: 285).
Nabi Saw bersabda tentang iman:





,

.
Artinya:
Hendaklah engkau beriman kepada Allah para malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada qadar (takdir)yang
baik maupun yang buruk. (HR. muslim).
Rukun iman kedua ialah beriman kepada malaikat. Kata malaikat
)
adalah kata jama dari kata malak yang berasal dari kata alukah (
yang berarti risalah. Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang
mewajibkan setiap mukmin untuk beriman kepada adannya malaikat. 5[5]
Dalam Al-Quran terdapat kira-kira 75 ayat yang di dalamnya
disebut kata malaikat dalam berbagai munasabah. Ada yang berkaitan
dengan tugasnya dengan sifatnya, hakikatnya. Setiap orang mukallaf

5
menurut syara wajib mengimani para malaikat alaihimus
shalaatuwassalaam. Artinya ialah harus mengitikadkan dengan seteguh-
teguhnya, bahwa malaikat itu benar-benar ada bahwa mereka itu adalah
hamba Allah yang mukminin serta dimuliakan.6[6]

B. Sifat-Sifat Malaikat

Di antara sifat (ciri) fisik malaikat, sebagaimana yang disebutkan


Rasulullah Saw, adalah bahwa mereka diciptakan dari cahaya Rasulullah
Saw bersabda:

. . .





Artinya:
Malaikat itu diciptakan dari cahaya. . . (HR. muslim).
Dan Allah SWT menggambarkan bahwa Dia menjadikan sayap-
sayap untuk para malakat yang jumlah bilangannya berbeda-beda sesuai
dengan Firman Allah dan surat Al-Fathir ayat 1. Adapun hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim bahwa malaikat Jibril memiliki
600 sayap.7[7] Malaikat-malaikat itu disesuaikan dari kesyahwatan-
kesyahwatan hawawaniah, terhindar sama sekali dari keinginan-keinginan
hawa nafsu, terjauh dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah. Mereka
tidak seperti manusia yang suka makan, minum, berjenis laki-laki atau
perempuan. jadi mereka mempunyai suatu alam yang tersendiri, berdiri
dalam bidangnya sendiri, bebas menurut hal ihwalnya sendiri, tidak
dihinggapi oleh sifat yang biasa diterapkan terhadap manusia, misalnya
hubungannya dengan kebendaan (materi keduniaan). Mereka mempunyai
kekuasaan dapat menjelma dalam rupa manusia atau bentuk lain yang
dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan.8[8]
Di antara sifat-sifat malaikat itu ialah:

8
1. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya (Nur).
2. Malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia walaupun berada tengah
mereka.
3. Malaikat dapat membentuk diri dalam wujud manusia rupawan seperti
malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luthr, sehingga kaumnya
terpedaya dengannya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Hud/11:
77.
4. Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan izin Allah. Allah
berfirman dalam surat Al-Najmi/53: 4-5.
5. Malaikat senantiasa bertasbih siang dan malam memuji Allah dan tidak
pernah durhaka kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya/21:
19-20.
6. Malaikat tidak mempunyai hawa nafsu dan karenanya mereka tidak
makan dan tidak kawin dan tidak beranak. Mereka tidak tidur dan tidak
mempunyai sifat-sifat manusia, seperti sakit lupa, ketawa, mengeluh,
kecewa dan sebagainya. Allah mencela ornag-orang kafir yang
mengatakan bahwa malaikat itu mempunyai isteri. Sesuai dengan firman
Allah dalam surat Al-Zukhruf/43: 19.9[9]
7. Malaikat senantiasa tunduk dan patuh sepenuhnya kepada perintah Allah
dan tidak melanggar sedikitpun larangan-Nya sesuai dengan firman Allah
dalam surat An-Nahl/6: 49-50.

C. Tugas-Tugas Malaikat

Adapun tugas-tugas malaikat antara lain adalah:

1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah SWT


kepada para Rasul. Dalam Al-Quran Jibril disebut juga sebagai Ruhul
Amin atau Ruhul Qudus, seperti yang tersebut dalam firman Allah
SUrat Asy-Syuara/26: 192-193 dan surat Al-Baqarah/2: 87.

9
2. Mikail bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk, seperti
makan, minum, hujan, panas. Dalam Al-Quran malaikat ini disebut
Mikail seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah/2: 98.

3. Israfil ditugaskan Allah untuk meniup terompet sangkakala pada


hari kiamat (hari pembalasan/penghabisan) untuk mematikan
seluruh makhluk dan juga untuk membangkitkan kembali semua
makhluk yang mati, untuk diperiksa amal-amal perbuatannya baik
yang baik maupun yang buruk dan inilah yang disebut Al-Hisab.
Allah berfirman dalam surat An-Naba/78: 18.

4. Izrail ditugaskan Allah untuk mengambil ruh manusia (mencabut


nyawa seluruh makhluk) dengan disertai beberapa pembantu
seperti yang disebut dalam firman Allah dalam surat As-Sajadah/32:
11 dan Al-Anam/6: 61.

5. Munkar dan Nakir, dua malaikat ini bertugas megajukan pertanyaan


kepada orang-orang yang baru dikuburkan.

6. Raqib dan Atid, tugasnya mencatat semua kebaikan dan keburukan


manusia (amal baik dan amal buruk manusia).

7. Malik tugasnya sebagai penjaga neraka Jahanam. Malaikat Malik


disebut juga malaikat Zabaniyyah (surat Al-Alaq/96: 17-18, Al-
Muddasir/74: 27-30, dan Zukhruf/43: 77).

8. Ridwan tugasnya sebagai penjaga surge (surat Ar-Rad/13: 23-24).

Itulah 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya masing-masing yang


wajib diketahui dan dipercayai oleh setiap orang beriman. Adapun
malaikat-malaika yang lainnya tidak wajib diketahui hanya cukup diyakini
serta dipercayai saja. Perhatikanlah firman Allah SWT dalam surat Al-
Baqarah ayat 98 sebagai berikut:10[10]

10
tB tb%x. #xrt ! mGx6n=tBur &#ur`
@9_ur @8s3Bur c*s !$# Art z`s3=j9

Artinya:
Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya,
Jibril, Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh orang-orang kafir. (QS. Al-
Baqarah: 98).
Adapun tugas atau pekerjaan para malaikat menurut Al-Quran dan hadis
antara lain sebagai berikut:

a. Mendoakan orang mukmin, memohon rahmat da ampunan bagi


mereka (Al-Mumin/40: 7-9).

b. Mencatat perbuatan manusia (AL-Muhaffin/83: 10-12), (Al-Qaf/50:


16-19).

c. Memperkukuh pendirian orang mukmin (Al-Anfal/8: 12).

d. Mencabut nyawa (Al-Anam/6: 61) dan (As-Sajdah/32: 11).

e. Menggembirakan hati orang mukmin (Fushilah/41: 30).

f. Membaca doa bersama orang-orang shalat.

g. Hadir dalam shalat-shalat Subuh dan Ashar.

h. Mendengarkan bacaan Al-Quran.

i. Menghadiri majelis dzikir dan pengajian.

j. Memberitahu tentang orang-orang yang dicintai Allah dan orang-


orang yang dibenci-Nya.11[11]

D. Pengaruh Beriman Kepada Para Malaikat.

Beriman kepada para malaikat memiliki pengaruh yang agung


dalam kehidupan setiap mukmin, di antaranya:
11
1. Mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan kekuasaan-
Nya.

2. Senantiasa istiqamah (meneguhkan pendirian) dalam mentaati


Allah.

3. Bersabar dalam mentaati Allah serta merasakan ketenangan dan


kedamaian.

4. Bersyukur kepada Allah atas perlindungan-Nya kepada anak Adam,


di mana ia menjadikan di antara para malaikat sebagai penjaga
mereka.

5. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan tidak kekal yakni untuk
mencabut nyawanya. Karena itu, ia akan semakin rajin
mempersiapkan diri menghadapi hari akhir dengan beriman dan
beramal shalih.12[12]

E. Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Adapun hikmah dari beriman kepada malaikat yaitu sebagai berikut:

1. Membangkitkan semangat mukmin untuk selalu berbuat baik di


segala tempat dan waktu.

2. Mendorong mukmin untuk menghampirkan diri kepada Allah dan


malaikat-Nya, mensucikan hati, dan membersihkan diri dari sifat-
sifat yang tak disukai Allah dan Rasul-Nya.13[13]

12

13
BAB III

KESIMPULAN

Orang mukmin percaya sepenuhnya adanya malaikat di dalam ruh,


juga karya-karya mereka di alam semseta ini. Mereka selalu menyertai
manusia dan mencatat amal-amalnya, termasuk segala kebaikan dan
keburukan kita. Mereka bertindak dengan benar dan jujur. Mereka adalah
makhluk Allah yang diciptakan dari Nur (cahaya) yang tidak mempunyai
nafsu, seperti halnya manusia. Malaikat adalah makhluk yang paling
patuh, taat beribadah kepada Allah. Jumlah malaikat itu banyak dan tak
terhitung namun hanya 10 malaikat saja yang wajib kita ketahui, yaitu
malaikat Jibril, Mikail, Izrail, Raqib, Atid, Munkar dan Nankir, Israfil, Ridwan
dan Malik.
Hikmah dari beriman kepada malaikat adalah:

1. Membangkitkan semangat mukmin untuk selalu berbuat baik


disegala tempat dan waktu.

2. Mendorong mukmin untuk menghampirkan diri kepada Allah dan


malaikat-Nya, menyucikan hati dan membersihkan diri dari sifat-
sifat yang tak disukai Allah dan Rasul-Nya.

DAFTAR PUSTAKA
Akiy Al-Kaaf, Abdullah, Muara Ilmu Tauhid, Bandung: Pustaka Setia,

h. 105-107.
Al-Jisr Ath-Thorabilisiy, Sayyid Husen Afandy, Memperkokoh Aqidah

Islamiyah Dalam Perspektif Ahlussunah Waljamaah, Cet. 1,

Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.


Al-Uthaimin, Shiekh Mohammed bin Saleh, Aqidah Ahli Sunnah

Waljamaah, Departemen Agama, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan

Islam Arab Saudi: 1416H.


Chirzin, Muhammad, Konsep dan Hikmah Akidah Islam, Cet. 1,

Jakarta: Mitra Pustaka, 1997.


Daudy, Ahmad, Kuliah Akidah Islam, Cet. 1, Jakarta: Bulan Bintang,

1997.
Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan, Cet II, Jakarta: Yayasan Al-

Sofwa, 2000.
Sabid, Sayid, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, Cet. II,

Bandung: CV. Diponegoro, 1974.

Anda mungkin juga menyukai