Myoma Piet
Myoma Piet
PENDAHULUAN
6. Riwayat haid
Menarche
Siklus
Lama
Banyaknya
Warna
Bau
Fluor Albus
Keluhan
HPHT
Untuk mengetahui kesehatan alat reproduksi pasien normal/ tidak
7. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahuinberapa lam ibu sudah meikah, hal ini dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksi ibu dan apakah hal tersebut menjadi
penyebab suatu gangguan kesehatan reproduksi/ tidak.
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untu mengetahui apakah dimasa kehamilan, persalinan, nifas mengalami
gangguan maupun komplikasi yang menyertainya.
9. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu pernah mnjadi akseptor KB, jenis KB yang
digunakan dan berapa lama penggunaan jenis KB yang pernah digunakan
ibu
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan pasien baik pada saat sebelum
dan pada saat menderita sakit yang terdiri atas pola nutrisi, pola istirahat,
pola eliminasi, pola aktifitas, pola kebiasaan, dan pola rekreasi.
11. Riwayat psikologis
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan pasien serta mengantisipasi jika
terjadi gangguan psikis sehubungan dengan penyakit yang diderita ibu.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 110/70 120/80 mmHg
N : 60-90 x/menit
S : 36,5-37,5oC
RR : 16-24 x/menit
BB : Untuk menentukan dosis pmberian obat dan kebutuhan
cairan
TB : untuk mengetahui apakah sesuai dengan berat badan ibu
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak berketombe, rambut tidak rontok
Wajah : Tidak tampak pucat, tidak tampak oedem
Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva anemi (pucat)
Hidung : Tidak ada polip, bersih, septu nasi ditengah
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi,
lidah bersih tidak pucat
Telinga : Simetris, tidak ada sekret yang berlebih
Leher : Tidak terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar limfe,
kelenjar tiroid, maupun vena jugularis
Dada : Payudara simetris, tidak ada retraksi pada kedua payudara,
putting susu menonjol, tidak ada retraksi dada
Abdomen : Tampak membesar, pusar tampak oedem, tidak aa bekas
operasi
Genetelia : Bersih, tidak tampak oedem, tampak flek berwarna merah
kecoklatan (menstruasi)
Esktrimitas :
- Atas : Pergerakan aktif, tidak oedem
- Bawah : Pergerakan aktif, daerah inguinalis sampai lutut bagian atas
tampak oedem, sedangkan kaki tidak oedem.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal
Payudara : Tidak teraba benjolan/ massa yang abnormal, tidak teraba
pembengkakan kelenjar limfe pada daerah axila.
Abdomen : Teraba benjolan yang abnormal pada perut bagian bawah
(1/2 sympisis pusat), padat/ kenyal, mobile (dapat
digoyangkan), terdapat nyeri tekan, pusar oedem.
Ekstrimitas :Akral teraba hangat, turgor kulit baik
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada bunyi ronchi dan wheezing
Abdomen : Bising Usus (+)
d. Perkusi
Refleks patella +/+
II. Identifikasi Diagnosa / Masalah
Dx : Ny ...Usia ... Tahun P ... Ab ... Dengan Myoma Uteri
Ds : Data yang diperoleh dari anamnesa yang menunjang diagnosa
Do : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang terjadinya
masalah
Masalah : -
Ds : Data yang diperoleh dari anamnesa yang menunjang terjadinya masalah
Do : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang terjadinya
masalah.
III. Antifipasi Masalah Potensial
Mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul dari kondisi yang ada/ sudah
terjadi, dengan mengidentifikasi masalah potensial yang dapat muncul dari
diagnosa/ masalah aktual sehingga dapat dirumuskan tindakan yang perlu
dilakukan untuk menghindari masalah potensial yang akan terjadi.
IV. Identifiaksi Kebutuhan Segera
Tindakan segera baik konsultasi, kolaborasi dengan dokter berdasakan kondisi ibu
yang bersifat emergensi untuk menyelamatkan jiwa ibu.
V. Intervensi
Dx : Ny ...Usia ... Tahun P ... Ab ... Dengan Myoma Uteri
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan operasi dapat berjalan
lancar dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria hasil :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV dalam batas normal tanpa adanya komplikasi
TD : 100/70 130/90 mmHg
Suhu : 36,5 37,5 oC
Nadi : 70 90 x/mnt
RR : 18-24 x/menit
Intevensi :
1. lakukan pendekatan terapeutik
R/ dengan pendekatan terapeutik dihaapkan terjadi hubungan saling percaya
dan ibu dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan
I. Pengkajian
Hari / tanggal : Kamis, 4 Juni 2009
Jam : 09.00 WIB
No. Reg :-
A. Data subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny H Nama suami : Tn L
Umur : 34 thn Umur : 35 thn
Suku : Jawa Suku : jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Penghsilan :- Penghsilan : -
Alamat : Pakis Alamat : Pakis
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaan dirinya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya ada benjolan dan semakin lama semakin
membesar.
4. Riwayat penyalit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, penyakit kuning maupun penyakit menurun seperti kencing
manis, darah tinggi dan asma.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini ibu sedang menderita penyakit tumor
kandungan, denagn keluhan perut yang membesar dan nyeri perut
bagian bawah jika dibuat bekerja yang berat - berat.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa didalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti penyakit kuning, TBC maupun
penyakitmenurun seperti kencing manis, darah tinggi atau penyakit
tumor maupun kanker.
7. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 tahun
Lama : 7 hari
Jumlah : Sedikit, pada hari I II ganti 2 pembalut (3/4
pembalut penuh)
Keluhan : Tidaka ada
Flour albus : Tidak ada
8. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1x
Lama Menikah : 10 tahun
Usia Pertama kali menikah : 24 tahun
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun
selama menikah.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Dirumah : makan 3x sehari dengan porsi sedang (nasi, lauk,
sayur) kadang buah + susu, namun air putih 5-7
gelas /hari
b. Aktivitas
Dirumah : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
mencuci, membersihkan rumah, memasak dan
kadang-kadang ibu menonton TV
c. Istirahat
Dirumah : ibu mengatakan istirahat siang 1-2 jam / hari dan
tidur malam 7 -8 jam / hari
d. Personal hygiene
Dirumah : Ibu mandi 2x / hari dan gosok gigi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali mandi keramas 3x seminggu
e. Eliminasi
Dirumah : BAB 1x / hr
BAK 6-7 x/hr
11. Riwayat psikososial dan Budaya
Psikologi : ibu mengatakan ingin segera memperoleh penanganan dan
lekas sembuh
Sosial : Ibu tinggal serumah dengan suami,Hubungan ibu dengan
keluarga terjalin baik. Ibu berkomunikasi dengan keluarga
berbahasa jawa. Hubungan ibu dengan masyarakat
terjalin baik.
Budaya : Ibu masih percaya dengan kebiasaan adat istiadat seperti
selamatan. Jika ibu dan suami sakit berobat ke tenaga
kesehatan
13. Riwayat Spiritual
Ibu beragama islam, setiap hari ibu menjalankan sholat 5 waktu. Ibu
selalu berdoa agar ibu di beri kemudahan dalam proses
kesembuhannya.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,7 oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak berketombe, rambut tidak rontok.
Muka : pucat, tidak tampak oedem
Mata : simetris, sclera tidak icterus, conjungtiva anemis
Hidung : simetris,tidak tampak sekret, tidak tampak polip
Mulut : bibir tidak tampak pucat , tidak pecah-pecah, tidak ada
stomatitis,liadh bersih, gigi tidak caries
Telinga : simetris, bersih, tidak tampak serumen, pendengaran
baik
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar limfe,kelenjar
tyroid dan tidak tampak pembengkanan vena jugularis
Dada : simetris, tidak tampak retraksi dada, payudara simetris
membesar,puting susu menonjol
Abdomen : Tampak membesar, pusar tampak oedem, tidak ada
bekas operasi.
Genetelia : Bersih,tidak tampak oedem, tidak tampak adanya
varises, tampak flek berwarna merah kecoklatan
(menstruasi)
Esktrimitas:
Atas : Pergerakan aktif, tidak oedem, terpasang selang infus
Bawah : Pergerakan aktif, daerah inguinalis sampai lutut
bagian atas tampak oedem, sedangkan kaki tidak
oedem.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, serta tidak ada pembendunan vena jugularis
Dada : tidak teraba benjolan abnormal pada kedua mammae,
tidak ada nyeri tkan pada kedua mammae
Abdomen : Teraba benjolan abnormal pada perut bagian bawah
(1/2 sympisis pusat, mobile dapat digoyangkan), tidak
ada nyeri tekan pusar oedem.
Ekstemitas : Akral teraba hangat, turgor kulit baik, dan tidak
oedem pada kedua ekstremitas atas dan bawah.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada suara ronchi dan wheezing
Abdomen : Bising usus (+)
c. Perkusi
Perut : tidak kembung
Kaki : reflek patela (+)
3. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Inspekulo
Hasil :
Tampak portio tertutup licin
Tampak ada fluxus
- Pemeriksaan Vagina Toucher (VT)
Hasil :
Teraba portio tertutup licin
Tidak ada fluxus, tidak ada fkex
Corpus Uteri Ante Flexsi
II. Identifikasi Diagnosa / Masalah
Dx : Ny H umur 34 tahun P0000 Ab000 Dengan Myoma Uteri
Ds : Ibu mengatakan bahwa ibu menderita penyakit tumor kandungan
Do : K/U : cukup
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,2 oC
1. Pemeriksaan Fisik
- Palpasi
Abdomen : Teraba benjolan abnormal pada perut bagian
bawah (1/2 sympisis pusat, mobile dapat
digoyangkan), tidak ada nyeri tekan pusar
oedem.
2. Pemeriksaan Inspekulo
Hasil :
Tampak portio tertutup licin
Tampak ada fluxus
3. Pemeriksaan Vagina Toucher (VT)
Hasil :
Teraba portio tertutup licin
Tidak ada fluxus, tidak ada fkex
Corpus Uteri Ante Flexsi
III. Antifipasi Masalah Potensial
-
IV. Identifiaksi Kebutuhan Segera
-
V. Intervensi
Dx : Ny H umur 34 tahun P0000 Ab000 Denagn Myoma Uteri
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharaokan operasi
dapat berjalan lancar dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 100/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-90 x/mnt
Pernafasan : 16-24 x/mnt
Suhu : 36,5-37,5 oC
Myoma uteri dapat segera ditangani tanpa ada komplikasi
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R/ Dengan pendekatan terapeutik diharapkan terjalin hubungan saling
percaya dan ibu dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ Dengan informasi tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini
dapat menambah pengetahuan dan mengurangi kecemasan ibu
terhadap keaadaan bayinya.
3. Berikan diit TKTP rendah sisa pada ibu
R/ Dengan diberikan diit makanan cair TKTP rendah sisa diperoleh
pertambahan protein untuk pertumbuhan sel dan jaringan baru,
mengganti sel/ jaringan yang sudah rusak dan kalori sebagai cadangan
energi serta kandungan rendah glukosa dapat menurunkan kadar
glukosa dalam darah ibu.
4. Anjurkan ibu untuk membersihkan alat kemaluannya dengan betadine
douche pagi dan sore hari
R/ Bethadine douche berfungsi untuk membersihkan dan membunuh
kuman-kuman patogen yang ada didaerah vagina.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ Istirahat dapat merelaksasikan seluruh kerja organ sehingga energi
yang diperlukan dapat disimpan sebagai cadangan energi yang
nantinya sangat diperlukan pada masa post operasi.
6. Berikan surat rujukan pada pasien
R/ Dengan melakukan rujukan pasien dapat segera memperoleh tindakan
dan pengobatan yang dibutuhkan secara tepat
VI. Implementasi
Tgl : 4 Juni 2009
Dx : Ny H umur 34 tahun P0000 Ab000 Dengan Myoma Uteri
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu denagn membina hubungan
saling percaya agar ibu dapat lebih kooperatif.
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan yang baik .
3. Menganjurkan ibu untuk membersihkan alat kemaluannya dengan
bethadine douche sore hari.
4. Menganjurka ibu untuk beristirahat yang cukup, hal ini untuk
mengurangi rasa nyeri.
5. memberikan surat rujukan pada pasien yang ditujukan pada Dokter di
poli Gynekologi RSSA yang berisikan hasil pemeriksaan dan agar pasien
segera memperoleh tindakan yang tepat.
VII.Evaluasi
Hari / tanggal : Kamis, 4 Juni 2009
Jam : 10.00 WIB
Dx : Ny H umur 34 tahun P0000 Ab000 Dengan Myoma Uteri
1. Ibu tampak tenang dan sudah mengerti dengan kondisi dirinya saat ini.
2. Ibu akan membersihkan kemaluannya dengan vaginal douche
3. Ibu bersama suaminya akan datang ke poli Gynekologi untuk
memeriksakan dirinya dengan membawa surat rujukan dari Bidan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari kasus Ny. H Umur 34 tahun P0000 Ab000 Dengan Myoma Uteri
penulis mendapatkan tidak adanya kesenjangan. Oleh karena itu penulis
mencobanya untuk membahas satu persatu dari kasus tersebut.
1. Faktor Predisposisi dari Terjadinya Myoma Uteri
Salah satu faktor predisposisi dari terjadinya myoma uteri adalah paritas,
sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif infertil dibanding
pada multipara, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertilitas atau
sebaliknya myoma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua
keadaan ini saling mempenagruhi.
http://medika.blogspot.com
Sedangkan pada kasus Ny.H belum memiliki anak dan menderita
myoma uteri menunjukkan adanya adanya kesenjangan antara teori dengan
fakta yang ada dilapangan.
Faktor lain yang dapat menjadi faktor resiko terjadinya myoma uteri yaitu
genetik, estrogen, progesteron, dan human growth hormon. Estrogen memacu
tumbuhnya dari jaringan grandurale dari myoma ini sehingga menyebabkan
myoma tumbuh menjadi lebih besar. Terutama pada masa reproduksi dan pre
menopause dimana terjadi peningkatan yang signifikan sebelum terjadi
klimakterium.
(Sarwono, 1999: 340)
Deari kasus Ny.H ini didapatkan oleh penulis ibu adalah wanita yang
relatif infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertilitas
menyebabkan myoma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua
keadaan ini saling mempengaruhi.
2. Manifestasi Klinis yang Terjadi
Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarng myoma uteri
ini berada (servik, intramural, sub mukosa, dan subserous), besarnya tumor,
perubahan dan komplikasi yang terjadi. Pada sebagian besar kasus myoma
uteri ini terjadi perdarahan abnormal, adanya rasa nyeri yang timbul
diakibatkan karena gangguan sirkulasi darah pada sarang myoma dan gejala
lain yang menyertai dan tergantung dari tempat penekanan seperti penekanan
pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat
menyebabkan retensio urine, pada ureter dan hidronefrosis, pada rectum dapat
menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh
limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri pangul.
(Sarwono, 1999: 342)
Pada kasus Ny. H penulis menemukan adanya kesenjangandan
ketidaksenjangan pada manifestasi klinis yang terjadi. Kesenjangan ditemukan
ketidak adanya perdarahan abnormal maupun rasa nyeri maupun nyeri tekan. Pada
Ny. H hanya ditemukan adanya oedem pada tungkai sarang myoma yang
menekan pembuluh darah dan limfe di panggul sehingga menyebabkan adanya
gangguan sirkulasi pada daerah sekitar pelvis.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Diagosis myoma uteri ini ditegakkan dari kesimpulan adanya
beberapa pemeriksaan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan fisik,
pemeriksaan inspekulo. Pada umunya kasus myoma ini tidak memerlukan
pengobatan operatif, hanya pada kasus yang disertai dengan komplikasi lain
yang memungkinkan adanya myoma ini keselamatan jiwa ibu dapat
terancam dengan keadaan umum ibu yang sudah cenderung akan turun perlu
dilakukan tindakan pembedahan sebagai pengobatan operatif.
5.2. Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan
a. Diharapkan dalam memberikan asuhan memegang prisip memenuhi
kebutuhan pasien.
b. Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
cukup untuk dapat melakukan tindakan secara komprehensif.
c. Memberikan dukungan dan motivasi serta bimbingan pada ibu
mengenai masalah-masalah gynekologi.
2. Bagi Keluarga
a. Selalu kooperatif dengan petugas kesehatan dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
b. Untuk selalu memberikan dukungan kepada ibu agar psikologisnya
kuat.
DAFTAR PUSTAKA