Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KONSERVASI ENERGI (01a & c)

Dosen: Dra. Ermi Media S

Disusun oleh:

TOTO ADI NUGROHO


5115111684

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (S1) REGULER 2011
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
NAMA : TOTO ADI NUGROHO
NO.REG : 5115111684
PRODI : PEND. TEKNIK ELEKTRO
NAMA PERCOBAAN : KONSERVASI ENERGI
HARI/JAM : JUMAT/10.00 WIB -
TANGGAL : 26 APRIL 2013
PARTNER : - DHONI KALISTYAWAN
- SANTOSA EKO PRABOWO

Judul Praktik : Konservasi Nama Mahasiswa : Toto Adi


Energi Nugroho
Kode Praktik : 01a & c No. Pokok Mhs : 5115111684
Lama Praktik : 90 menit Program Studi : Pend. Teknik
Elektro
Hari/Tgl Praktik : Jumat / 26-04- Jurusan : Teknik
2013
Dimulai : 10.00 WIB Sekolah Tinggi : SMA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara
Praktek Fisika Dasar.
2. Mempelajari konsep konservasi energi dengan menggunakan model
roller coaster.

B. ALAT ALAT DAN BAHAN YANG DIPERGUNAKAN


1. Kumparan pemadam, terdiri atas induktor dan tahanan jadi satu
2. Sistem Roller Coaster lengkap (1 Buah) tipe ME 9812
3. Phototage Head (2 buah) tipe ME-9498A
4. Smart Timer (1 buah) tipe ME-8930

C. TEORI SINGKAT
Pada percobaan ini akan diteliti tentang konservasi energi mekanik.
Benda pada ketinggian tertentu akan mendapatkan gaya potensial mekanik
yang dapat mempengaruhi kecepatan gerak benda. Sebuah benda akan
dilepaskan pada lintasan berbentuk kurva tertentu selanjutnya akan dicari
kecepatan benda pada 4 titik, dengan ketinggian yang berbeda.
Energi total (Em) sama dengan energi kinetik (Ek) dan energi Potensial
(Ep).
keterangan :
Em = Ek + Ep m = masa mobil

Ek = mv2 V = kecepatan
g = percepatan gravitasi
Ep = mgh
h = ketinggian mobil
jika gaya gesek diabaikan, energi total mobil tidak diubah. Hukum
konservasi energi mengatakan :

Em = konstan Ek (awal) + Ep(awal) = Ek(akhir) = Ek(akhir) + Ep(akhir)

D. KESELAMATAN KERJA
1. Periksalah alat yang akan dipergunakan dalam praktek, pastikan
dapat dipergunakan dengan baik.
2. Alat dan bahan jangan sampai jatuh kelantai.
3. Jangan praktek dahulu sebelum ada instruksi dari dosen dan sebelum
membaca materi praktek.

E. LANGKAH PERCOBAAN
LANGKAH KERJA Ia
1. Susun lintasan mobil seperti gambar 1.

Gambar 1. Lintasan mobil


2. Tempatkan phototage pada posisi tegak dipuncak bukit sesuai
gambar 2. letakan juga penangkap mobil pada ujung lintasan agar
mobil tidak melompat keluar dari rel.

Gambar2. Phototage dipuncak bukit.


3. Hubungan phototage dengan smart timer seperti gambar 3.

Gambar 3. Smart timer dengan photogate


4. letakan mobil mini pada posisi awal. Tandai pada papan tulis posisi
awal mobil. Ukur ketinggian mobil. Ukur dari permukaan meja
sampai pusat meja mobil. Pusat masa mobil adalah pada posisi slot
dimana flag dimasukan. Pusat masa yang tepat dapat ditentukan
dengan menyeimbangakan mobil.
5. Ukur masa mobil.
6. Letakan mobil mini pada pusat puncak bukit tepat ditengah bukit
dan ukur ketinggian mobil.
7. Letakan pengaturan pada smart timer pada velocity: one gate ode,
untuk mengukur kecepatan mobil dipuncak bukit kemudian tekan
start.
8. Letakan mobil pada posisi awal yang telah ditentukan kemudian
lepaskan.
9. Catat angka yang tertera pada smart timer .
10. Ulangi percobaan 10 x kemudian hitung rata-rata hasil
percobaan.
11. Tambahkan beban sebesar 50 gr, kemudian ulangi langkah kerja.
12. Catat pengukuran pada table 2.

F. DATA PERCOBAAN Ia
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kecepatan di Puncak Bukit
Mobil tanpa beban
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 Vavg
8.5 8.6 8.5 8.6 8.6 8.6 8.5 8.6 8.5 8.5 8.55 cm/s

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kecepatan dengan Tambahan Beban 50 Gram


Mobil dengan beban (50 gram)
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 Vavg
12. 12. 12. 12. 12. 12. 12. 12. 12. 12. 12.45
3 4 3 3 5 6 6 5 5 5 cm/s

LANGKAH KERJA PERCOBAAN Ic


1. Susun lintasan mobil seperti gambar 1.

Gambar 1. Lintasan mobil


2. Tempatkan phototage pada posisi tegak di titik a dan titik b sesuai
gambar2 letakan juga penangkap mobil pada ujung lintasan agar
mobil tidak melompat keluar dari rel.

Gambar 2. Phototage dititik a dan b


3. Hubungan Phototage dengan smart timer seperti gambar 3
Gambar 3. Smart timer dengan phototage
4. letakan mobil mini pada posisi awal. Tandai pada papan tulis posisi
awal mobil. Ukur ketinggian mobil. Ukur dari permukaan meja
sampai pusat meja mobil. Pusat masa mobil adalah pada posisi slot
dimana flag dimasukan. Pusat masa yang tepat dapat ditentukan
dengan menyeimbangakan mobil.
5. Letakan mobil pada titik a kemudian ukur ketinggian mobil.
6. Letakan mobil pada titik b dan ukur ketinggian dari permukaan meja.
7. Lakukan pengaturan pada smart timer pada velocity : two gate
mode, untuk mengukur selisih waktu yang dibutuhkan dari titik aq ke
b, kemudian tekan start.
8. Letakan mobil pada posisi awal kemudian lepaskan.
9. Catat angka yang tertera pada smart timer.
10. Ulangi percobaan sebanyak 10 x kemudian hitung rata-rata hasil
percobaan.
11. Ukurlah jarak Horizontal dan jarak lintasan dari titik a ke titik b.

G. DATA PERCOBAAN Ic
Tabel 1. Hasil pengukuran Waktu dari titik a ke titik b,
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 Tavg
0.746 0.787 0.769 0.763 0.781 0.776 0.772 0.781 0.764 0.767 0.702236
0 2 1 5 7 9 6 5 9 4 5

a. Jarak Horizontal dari titik a ke titik b = 105 Cm


b. Jarak Lintasan dari titik a ke titik b = 115 Cm

H. PERTANYAAN dan JAWABAN


* Soal Percobaan Ia
1. Berapakah energi mekanik, energi kinetik dan energi potensial mobil
pada posisi awal?
2. Berapakah energi mekanik, energi kinetik dan energi potensial mobil di
puncak bukit?
3. Sebutkan faktor yang menyebabkan hilangnya energi mekanik!
4. Apakah hasil antara pengukuran dua percobaan dengan beban yang
berbeda memberikan hasil yang berbeda ? jelaskan!
* Soal Percobaan Ic
5. Hitunglah kecepatan dari titik a ke titik b dengan mengunakan jarak
horizontal dan waktu tempuh a ke b!
6. Hitunglah kecepatan dari titik a ke titik b dengan mengunakan jarak
lintasan dan waktu tempuh a ke b!
7. Bandingkan hasil perhitungan nomor 1 dan nomor 2 dengan V di titik a, V
di titik b, dan V avg!

Jawaban:
1. Diketahui : h (posisi awal) = 34 cm
Massa mobil 1 (tanpa beban) = 53 gr
Massa mobil 2 + beban 50 gr = 103 gr
Pada mobil 1 + beban 0 gr
Energi kinetik = 1/2 m.V2
= 1/2 x 53 x 0
= 0 joule
Energi potensial = m.g.h
= 53 x 10 x 0.34
= 180.2 joule
Energi mekanik = Ek + Ep
= 0 + 180,2
= 180,2 joule

Pada mobil 2 + beban 50 gr


Energi kinetik = 1/2 m.V2
= 1/2 x 103x 0
= 0 joule
Energi potensial = m.g.h
= 103 x 10 x 0,34
= 350.2 joule
Energi mekanik = Ek + Ep
= 0 + 350,2
= 350,2 joule
2. Diketahui : h (posisi puncak) = 23 cm
Massa mobil 1 (tanpa beban) = 53 gr
Massa mobil 2 + beban 50 gr = 103 gr
Pada mobil 1 + beban 0 gr
Energi kinetik = 1/2 m.V2
= 1/2 x 53 x 8.552
= 1937.21625 joule
Energi potensial = m.g.h
= 53 x 10 x 0.23
= 121.9 joule
Energi mekanik = Ek + Ep
= 1937.21625 + 121.9
= 2059.11625 joule

Pada mobil 2 + beban 50 gr


Energi kinetik = 1/2 m.V2
= 1/2 x 103 x 12.452
= 7982.62875 joule
Energi potensial = m.g.h
= 103 x 10 x 0.23
= 236.9 joule
Energi mekanik = Ek + Ep
= 7982.62875 + 236.9
= 8219.52875 joule

3. - Adanya gesekan dengan Udara


- Adanya gesekan roda mobil dengan lintasan
- Adanya pengaruh lintasan
- Adanya perbedaan gravitasi

4. Jelas berbeda karena pada waktu posisi mobil tidak berbeban dia
memiliki masa hanya pada mobil saja. Sehingga jika mobil mulai
diberikan beban lagi maka masa mobil dan masa beban semakain
bertambah. Sehingga pada waktu mobil diluncurkan kecepatan mobil pun
bertambah dan waktu yang terukur di smart timer akan berbeda juga
dengan mobil yang tidak berbeban.

5. Kecepatan dari titik a ke titik b,

s (horizontal) 1,05
V ab= = =1,49
t (ratarata) 0.7022365

s(lintasan) 1,15
V ab= = =1,63
t(ratarata) 0.7022365

Perbandingan Vab horozontal dengan Vab lintasan


Vab horizontal : Vab lintasan
1.49 : 1,63

TEORI RALAT
HARGA RATA-RATA PADA BEBAN 0 gr
8,5+ 8,6+8,5+8,6+ 8,6+8,6+ 8,5+ 8,6+8,5+8,5
X=
10

85 , 5
X=
10

cm
X =8,5 5
s

HARGA RATA-RATA PADA BEBAN 50 gr


12,3+12,4 +12,3+12,3+12,5+12,6+12,6+12,5+ 12,5+ 12,5
X=
10

124 ,5
X=
10

cm
X =12,4 5
s

SIMPANGAN RATA-RATA PADA BEBAN 0 gr


0,05+ 0,05+0,05+0,05+ 0,05+0,05+0,05+0,05+ 0,05+0,05
Sr =
10

0,5
Sr =
10

Sr =0,0 5

SIMPANGAN RATA-RATA PADA BEBAN 50 gr


0,05+ 0,05+0,05+0,05+ 0,05+0,05+0,05+0,05+ 0,05+0,05
Sr =
10

0,5
Sr =
10

Sr =0,0 5

SIMPANGAN BAKU PADA BEBAN 0 gr


Sb=
(0,05)2+(0,05)2 +(0,05)2 +( 0,05)2 +(0,05)2+(0,05)2+(0,05)2+(0,05)2 +( 0,05)2 +(0,05)2
101

Sb=
0,025
9

Sb= 0,0027

Sb=0,0 5

SIMPANGAN BAKU PADA BEBAN 50 gr

Sb=
(0,05)2+(0,05)2 +(0,05)2 +( 0,05)2 +(0,05)2+(0,05)2+(0,05)2+(0,05)2 +( 0,05)2 +(0,05)2
101

Sb=
0,025
9

Sb= 0,0027

Sb=0,0 5

KESALAHAN DALAM PROSES PADA BEBAN 0 gr


Sr 0,05
Kesalahan= X 100 = X 100 =0,58
X 8,55

KESALAHAN DALAM PROSES PADA BEBAN 50 gr


Sr 0,05
Kesalahan= X 100 = X 100 =0, 40
X 12,45

HARGA RATA-RATA PADA t


12,917+ 9,807+9,918+8,499+ 9,181+ 7,601+ 9,119+8,106+ 8,757+7,65
X=
10
90,83 cm
X= =9,083
10 s

SIMPANGAN RATA-RATA PADA t


3,834 +0,724+ 0,835+0,584+ 0,098+ 1,482+ 0,036+0,977+ 0,326+1,433
Sr =
10

10,329
Sr = =1,032 9
10

SIMPANGAN BAKU PADA t

Sb=

(3,834)2 +(0,724 )2+(0,835)2+(0,584)2 +(0,098)2 +(1,482)2 +(0,036)2+(0,977)2+(0,326)2 +(1,433)2
101

Sb=
21,583531
9

Sb= 2,39817

Sb=1,5 4

KESALAHAN DALAM PROSES


Sr 1,0329
Kesalahan= X 100 = X 100 =1,137
X 9,083

DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Fisika Dasar. UNJ. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai