PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dari
makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia dibanding makhluk
lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi.
Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan sehingga manusia dapat memenuhi
segala keinginannya yang diberikan Tuhan YME.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik, baik itu positis maupun negatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa
yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Proses Sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan
dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada / dengan kata
lain proses social diartikan sebagai pengaruh timbale balik antara berbagai segi
kehidupan bersama.
1.Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan sosial
2.Bagaimana ciri-ciri masyarakat pada umumnya?
3.Apa yang dimaksud dengan urbanisasi dan urbanisme?
4.Apa yang dimaksud dengan intteraksi sosial , proses sosial, stratifukasi sosial, dan
mobilitas sosial ?
1.3 TUJUAN
1.Mengetahui peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial
2.Megetahui ciri-ciri masyarakat pada umumnya
3.Mengetahui yang di dimaksud dengan urbanisasi dan urbanisme
4.Mengetahui yang dimaksud dengan intteraksi sosial , proses sosial, stratifukasi
sosial, dan mobilitas sosial ?
BAB II
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang
berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan.Individualitas manusia tampak pada keinginan untuk selalu tumbuh
berkembang sebagai sosok pribadi yang khas atau berbeda dengan lain.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang
tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada
unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis
sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah
faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu
sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak
lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial,
merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita
melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga teman dan kelompok sosial yang lebih
besar. Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap
orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
(genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan di bebankan berbagai peranan, yang
berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Seringkali pula terdapat
konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan
peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat yang namanya
individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial
masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai
individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi maang dalam arti
sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya atau dengan kata lain
proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi
sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang
mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang
sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Istilah masyarakat merupakan terjemahan dan kata society (Inggris). Sedangkan istilah
society berasal dan societas (Latin) yang berarti kawan. Lantas, apa masyarakat itu?
1. Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah
yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki
budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
2. Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah
tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997).
4. Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis
manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different
merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka
maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling
menyakiti "may subsist among different men, as among different merchants, from a
sense of its utility without any mutual love or affection, if only they refrain from
doing injury to each other."
Masyarakat
Masyarakat menurut Max Weber adalah sebagai suatu struktur atau aksi yang
pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya
Ahli Sosiologi dan bapak sosiologi modern, Emile Durkheim, mengatakan bahwa
masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya.
Bapak Komunis, Karl Marx, memberikan definisi masyarakat sebagai suatu
struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara
ekonomis
Dalam Ensiklopedi Indonesia, Pengertian Masyarakat ada tiga yaitu (1) Bentuk
tertentu kelompok sosial berdasarkan rasional yang ditranslasikan (diterjemahkan)
sebagai masyarakat patembayan dalam bahasa Indonesia, lalu kelompok sosial lain
yang tetap berasaskan pada ikatan naluri kekeluargaan (family) disebut gemain-scaft
atau masyarakat Paguyuban
Pengertian kedua masyarakat berdasarkan ensiklopedi manusia yaitu merupakan
keseluruhan masyarakat manusia meliputi seluruh kehidupan bersama (3),
Menunjukkan suatu tata kemasyarakatan tertentu dengan ciri sendiri (identitas) dan
suatu otonomi (relatif) seperti masyarakat barat, masyarakat primitif yang merupakan
suku yang belum banyak berhubungan dengan dunia sekitarnya.
Apabila masyarakat diartikan sebagai komunitas, maka Wilkinson mendefinisikan
masyarakat sebagai kelompok manusia yang hidup bersama dalam ekologi setempat
dengan batasan wilayah yang bias.
Dan berbagai definisi yang ada, dapat dicatat beberapa unsur penting masyarakat
sebagai berikut:
1. Adanya sekelompok manusia yang hidup bersama. Dalam hal ini, tidak dipersoalkan
berapa jumlah manusia yang hidup bersama itu. Sedikitnya ada dua orang.
2. Kehidupan hersama tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Ungkapan
cukup lama bukanlah sebuah ukuran angka. Melainkan, hendak menunjukkan
bahwa kehidupan bersama tersebut tidak bersifat insidental dan spontan, namun
dilakukan untuk jangka panjang.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa
2. orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata
4. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa
5. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa
factor pribadi
6. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu
7. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya
terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali
satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang
erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras,
sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis
pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,
proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah
pekerja-pekerja musiman.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa
seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-
obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut
kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin
meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit
9 | manusia sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial
bertambah, terutama didaerah yang seudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan
jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya
berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian
tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah
penuh.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,
kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang
membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan
sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan
integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Ketiganya saling
terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang
antra ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin
menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota
harus mengarah paa penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial
dan kegiatan usaha masyarakat kota.
Di pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan
peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan
melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini
diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang
terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
10 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
2.2.2 Masyarakat Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa
merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang
terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan
daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa
dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang
bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama
warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena
beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama
di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar
batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt
istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang
perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa
di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan ketegangan sosial. Gejala-
gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
a. konflik
b. kontraversi
c. kompetisi
Pengertian urbanisasi umumnya yang kita kenal adalah perpindahan dari desa ke kota.
Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi
jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan,
urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan
11 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu
perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan
kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa
ke kota karena adanya kegiatan industri.Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk yang
pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.
Pengertian lain dari urbanisasi, dikemukakan oleh Dr. PJM Nas dalam bukunya
Pengantar Sosiologi Kota yaitu Kota Didunia Ketiga. Pada pengertian pertama diutarakan
bahwa urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan
oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan
daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan
masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan
kota. Pengertian keduadari urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala
perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan
psikologi.
Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa
ke kota yang meliputi wilayah/ daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh
aspek-aspek fisik/ morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.
12 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Banyaknya jumlah yang melakukan urbanisasi sehingga tidak terkontrolnya sarana
dan prasarana yang tersedia. Dampaknya adalah tidak adanya tempat tinggal yang memadai.
Banyaknya jumlah urbanisasi mengakibatkan menipisnya penduduk desa.
Akibatnya banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan untuk usaha.
Menjadi ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan dan libih
banyak yang ditolak daripada diterima. Sehingga pengagguran menjadi meningkat.
Adanya pengangguran yang bertambah banyak akibat urbanisasi dan tidak
punya pekejaan tetap membuat para urban tidak bisa pulang ke desa karena tidak
ada biaya pulang sehingga kepadatan penduduk di kota besar semakin bertambah
dengan tempat tinggal seadanya dan kesejahteraan pun menjadi bekurang.
Karena terjepit biaya, bagi mereka yang penganggura banyak yang menjadi
pengemis, pengamen, wanita penghibur, pekerja seks komersial, gigolo, pencopet,
penjambret, penodong, dan pencuri.
Banyak juga yang terjerumus akan dunia malam, narkoba, dan menjadi preman.
13 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi yang paling
kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain itu disusul dengan
faktor tingkat pendidikan.
Penyebab lain dari terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya overruralisasi yaitu
tingkat dan cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang.
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling
bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik
antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi
apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-
individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga
bisa berupa persaingan dan pertikaian.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial oleh karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial antara
kelompok-kelompok terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak
menyangkut pribadi anggota-anggotanya dan juga terjadi di dalam masyarakat. Interaksi
sosial akan lebih terlihat mencolok apabila terjadi pertentangan antara kepentingan
kepentingan orang perorangan dengan kepentingan-kepentingan kelompok.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial yang didasarkan pada berbagai faktor antara lain
:
a.Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam interaksi social. Segi
positifnya imitasi dapat mendorong seseorang untuk dapat mematuhi kaedah-kaedah dan
nilai-nilai yang berlaku. Segi negatifnya jika yang ditiru adalah hal-hal yang menyimpang.
Imitasi juga dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi
seseorang.
b.Faktor sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan / suatu sikap yang
berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Terjadi apabila orang yang
14 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
memberikan pandangan adalah orang yang berwibawa / mungkin orang yang sifatnya
otoriter.
c.Faktor identifikasi
Merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain. Sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat
dibentuk melalui proses ini. Prose situ berlangsung dengan sendirinya tanpa sadar/disengaja
karena seseorang memerlukan tipe ideal tertentu dalam kehidupannya. Bisa terjadi bila
seseorang indifikator benar-benar mengenal pihak lain yang menjadi idealnya/idolanya.
Sehingga pandangan/sikap maupun kaedah yang berlaku pada idealnya/idolanya dapat
melembaga atau menjiwainya. Walau pada awalnya identifikasi dialawi dengan proses imitasi
dan atau sugesti.
1. Faktor Simpati.
Proses seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Perasaan pegang peran penting walau
dorongan utama simpati adalah keinginna memahami pihak lain dan untuk kerjasama
dengannya. Beda dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak
lain yang dianggap lebih tinggi dan dihormati karena punya kelebihan / kemampuan tertentu
yang patut dijadikan contoh. Simpati dapat berkembang bila saling pengertian terjamin.
15 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
4. Sekunder terjadi apabila yang mengadakan hubungan tidak secara langsung / melalui
perantara.
Proses sosial terdiri dari serentetan kegiatan yang saling menyambung dan berakhir pada suatu
ujung yang merupakan hasil dari proses itu. Pemerosesan sosial di alami oleh nilai-nilai sosial
seperti telah dikatakan dimuka. Sejumlah proses sosial dasariah disebut kooperasi, asimilasi,
konflik, oposisi, dan persaingan.
1. Cooperation / kerjasama
2. Competition / persaingan
3. Confict / pertikaian / pertentangan
Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian, yang penyelesaian itu hanya akan
dapat diterima untuk sementara waktu, proses mana dinamakan akomodasi dan ini berarti bahw
kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Menurut Gillin dan Gillin ada dua macam
proses social yang timbul sebagai akibat adanya interaksi social, yaitu:
1. Proses yang assosiatif (Proceses of ossciation) yang terbagi dalam tiga bentuk khusus
yakni :
Akomodasi
Asimilasi
Akulturasi
Sistematika lain yang pernah pula di kemukakan oleh Kimbal Youang, Bentuk-bentuk proses
sosial adalah
16 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
3. Differention yang merupakan proses seseorang memperoleh hak-hak dan kewajiban
yang berbeda dalam masyarakat atas dasar usia. Pekerjaan menghasilkan sistem yang
berlapis-lapis dalam masyarakat.
1. Bargaining
Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antar dua organisasi atau lebih.
2. Co-optation
Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan / pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi. Sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam
stabilitas orang tersebut.
3. Coalition
Kombinasi dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Coalition dapat
menimbulkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua orang itu
mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain. Tapi maksud utamanya adalah mencapai
tujuan bersama maka sifatnya cooperatif.
Ketiga bentuk kerjasama itu bisa terjadi dalam orang pemerintahan, pendidikan dan ekonomi.
Dari ketiga bentuk itu dapat di tambah dengan bentuk keempat yaitu, John Ventureyang
merupakan kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu tertentu, missal pengeboran
minyak, pertambangan, perhotelan, dll. Dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai
proporsi tertentu. Dalam John Venture pihak yang satu mengisi kekurangan pihak lain/ saling
melengkapi.
17 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
b. Akomodasi (Accomodation)
Pengertian Akomodasi mempunyai arti dua, yaitu :
Menunjuk pada suatu keadaan
Menurut Gillin dan Gillin akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan noleh para
sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan social yang sama
pengertian dengan adaptasi yang dipergunakanoleh para ahli biologi menunjuk pada suatu
proses dimana makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya.
Tujuan dari akomodasi dapat berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi yang
dihadapi:
a. Bentuk-bentuk akomodasi
Akomodasi sebagai suatu proses, dsapat mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Coercion
Bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena ada paksaan. Terjadi karena pihak
yang satu lemah dibanding pihak lawan. Misalnya budak dengan tuannya, negara-negara
totaliter.
18 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
2. Compromise
Bentuk akomodasi pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya. Agar terlaksana pihak
yang satu bersedia melaksanakan dan mengerti pihak lainnya, dan sebaliknya. Misal : traktat
antar beberapa Negara, parpol,dll.
3. Arbitration
Cara mencapai compromise bila pihak yang berhadapan merasa tidak sanggup mencapainya
sendiri. Pertentangan diselesaikan melalui pihak ketiga sebagai perdamai yang ditunjuk oleh
kedua belah pihak. Misalnya : penyelesaian pembunuhan.
4. Mediation
Serupa arbitration, pihak ketiga yang netral diundang untuk mengusahakan penyelesaian
secara damai. Ia hanya sebagai penasihat tidak punya wewenang untuk memberi keputusan
penyelesaian sengketa.
5. Consiliation
Usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya
persetujuan bersama. Sifatnya lebih lunak dari coercion dan membuka kesempatan kepada
pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.
c. Asimilation ( Assimilasion)
Asimilasi merupakan suatu proses social dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,
sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan
bersama. Proses Asimilasi timbul bila ada :
19 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
1. Interaksi social yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan juga pihak lain juga
berlaku sama.
2. Interaksi social tidak mengalami halangan atau hambatan atau pembatasan. Asimilasi
akan berhenti bila ada halangan yang mematikan dan pembatasan hal. Melakukan
perkawinan, pembatasan masuk sekolah / lembaga-lembaga tertentu.
3. Proses asimilasi berlangsung cepat bila interaksi social bersifat langsung dan primer.
4. Dalil umum asimilasi diperkuat bila frekuensi interaksi social tinggi dan tetap serta
adanya keseimbangan antar pola-pola interaksi.
1. Toleransi
2. Kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. Sikap terbuka dari penguasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran
7. Adanya musuh bersama di luar.
Asimilasi tidak akan terjadi walau interaksi itu berlangsung intensif dan luas antara
kelompok-kelompok yang bersangkutan. Misalnya hubungan orang Tionghoa di Indonesia
yang bergaul secara intensif dan luas dengan orang-orang Indonesia sejak berabad-abad yang
lalu, akan tetapi mereka juga belum terintegrasikan ke dalam masyarakat Indonesia. Hal itu
dapat dikembalikan pada politik Belanda pada jaman dahulu, sewaktu mereka menjajah
Indonesia. Penduduk Indonesia di bagi atas tiga golongan Eropa, Timur Asing, dan Bumi
Putera. Dasar hukum mengadakan perbedaan tersebut tercantum dalam pasal 163 tercantum
dalam pasal 163 Indische Staatsregeling(IS). Dalam perang kemerdekaan RI mereka lebih
memihak Belanda dan tergantung pada negeri kelahirannya.
2. Proses Disosiatif
Seseorang akan menjadi menekankan pada salah satu bentuk oposisi atau lebih menghargai
kerjasama, hal ini tergantung dari unsure-unsur kebudayaannya terutama yang menyangkut
sistem nilai, struktur masyarakat dan sistem sosialnya. Oposisi juga dapat diartikan cara
berjuang seseorang untuk mencapai tujuan tertentu atau bentuk tetap hidup (strunggle for
axistence) yang dipopulerkan Charles Darwin. Bisa juga perjuangan manusia melawan
manusia-manusia lain. Perjuangan manusia melawan makhluk lain dan perjuangan melawan
alam.
Persaingan pribadi
Misal dua orang bersaing langsung untuk, misalnya mendapat kedudukan dalam organisasi.
Tipe ini dinamakan rivalry.
Misal dua atau lebih perusahaan bersaing untuk mendapatkan monopoli di wilayah tertentu.
21 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Persaingan di bidang ekonomi. Timbul karena terbatasnya persediaan bila
dibandingkan dengan jumlah konsumen.
Persaingan dalam bidang kebudayaan dapat menyangkut misalnya persaingan di
bidang keagamaan, dalam bidang-bidang lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan
unpamanya.
Persaingan untuk mencapai kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat.
Persaingan karena perbedaan ras.Perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, corak rambut,
dsb hanya merupakan suatu perlambang dari suatu kesadaran dan sikap atas perbedaan-
perbedaan dalam kebudayaan.
Fungsi Persaingan
2) Sebagai jalan bagi keinginan, kepentingan serta nilai yang menjadi pusat perhatian
tersalurkan dengn baik dalam pemilihan.
3) Alat mengadakan seleksi atas dasar sex dan seleksi social. Berfungsi untuk
mendudukan orang pada posisi dan peran yang sesuai dengan kemampuan dalam masyarakat.
a).Kepribadian seseorang
Charles H Cooley mengatakan bila persaingan dilakukan secara jujur akan mengembangkan
rasa sosial dalam diri seseorang. Persaingan tidak akan terjadi bila tidak mengenal lawannya.
Persaingan bisa memperluas pandangan, pengertian, pengetahuan dan perasaan simpati.
b).Kemajuan
Dalam masyarakat berkembang dan maju dengan pesat, orang perlu menyesuaikan diri
dengan perkembangan keadaan tersebut.
c).Solidaritas kelompok
Selama persaingan dilakukan secara jujur, solidaritas kelompo tidak akan goyah, lain halnya
jika persaingan menjurus kearah pertikaian / pertentangan.
22 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
d).Disorganisasi
Perubahan yang terlalu cepat kadang sulit diikuti oleh masyarakat. Masyarakat tidak punya
cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan dan tak sempat mengadakan
reorganisasi. Akibat negatifnya kurang pentingnya tenaga manusia, peran mereka diganti
dengan mesin.
b. Controversion
1. Pengertian
Bentuk proses sosial diantara persaingan dengan pertentangan/pertikaian. Ditandai dengan
gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang / rencana dan perasaan tidak suka
disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kegunaan usul, ide, kepercayaan, doktrin,
rencana orang lain, rasa tersembunyi bisa berubah menjadi kebencian walau tidak sampai
pada pertentangan.
Proses contravention menurut Leopold Von Wiese dan Howard Backer mencakup 5 sub
proses :
2. Tipe Contravention
Menurut Von Wiese dan Becker terdapat tiga tipe umum dari contravention, yaitu:
Contoh : hubungan anak dengan orang tua. Awalnya asosiatif seiring perkembangan
kemajuan, usia dan daya pikir anak timbul keraguan akan pendirian orang tua yang dianggap
koloot atau kuno. Orang tua yang terikat tradisi tak akan begitu saja menerima perubahan-
perubahan yang lebih mudah diterima generasi muda yang sepenuhnya berhasil membentuk
kepribadian.
3. Controvention parlementer
Hubungan golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat, yang
menyangkut hubungan kedua golongan tersebut dalam lembaga legislative, lembaga-lembaga
keagamaan, lembaga pendidikan, dst.
Beberapa tipe lain yanb berada di perbatasan antara contravention dengan pertentangan atau
pertikaian. Tipe- tope tersebut dimasukkan dalam kategori contravention, oleh karena pada
umumnya tidak menggunakan ancaman atau kekerasan. Tipe-tipe tersebut antara lain :
c. Pertentangan (Conflict)
Perbedaan kebudayaan
Kepribadian seseorang dipengaruhi latar belakang budayanya atau pendirian kelompok.
Perbedaan kepentingan
Perubahan-perubahan sosial
Perubahan social yang terlalu cepat bisa merubah nilai-nilai dalam masyarakat yang
menimbulkan golongan-golongan yang berbeda pendirian, dll. Pertentangan menjadi atau
24 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
punya akibat positif atau negatif tergantung dari persoalannya. Struktur social, tujuan, nilai-
nilai dan kepentingan-kepentingan. Salah satu yang mencegah akibat negative adalah sikap
toleransi. Disamping itu masyarakat biasanya punya sarana untuk menyalurkan benih-benih
peruntuhan sarana tersebut dinamakan safety value institutions 19 menyediakan obyek-obyek
tertentu yang dapat mengalihkan perhatian pihak-pihak yang bertikai.
1. Pertentangan Pribadi
Dua pribadi yang tidak saling menyukai. Jika permulaan yang buruk itu dikembangkan maka
timbul rasa saling membenci yang berakhir dengan perkelahian yang hanya dapat dilerai
sementara.
2. Pertentangan rasial. Misal pertentangan antara orang negro dengan orang kulit putih di
Amerika Serikat. Sebenarnya sumber pertentangan tidak hanya pada cirri-ciri badaniyah
akan tetapi juga karena perbedaan kepentingan dan kebudayaan di tambah lagi salah satu
ras merupakan golongan mayoritas.
3. Pertentangan antar kelas social. Disebabkan karena perbedaan-perbedaan kepentingan,
misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dengan buruh.
4. Pertentangan politik yang menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun pertentangan antara negara-negara yang berdaulat.
5. Pertentangan internasional, terutama disebabkan karena perbedaan-perbedaan
kepentingan yang kemudian menyangkut kedaulatan negara-negara yang saling
bertentangan.
25 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Stalemate, merupakan suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya. Hal ini disebabkan karena kedua belah pihak sudah tidak ada kemungkinan
lagi baik untuk maju maupun untuk mundur. Misalnya antara Amerika Serikat dan Soviet
Rusia, khusunya di bidang nuklir.
Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
Stratifikasi sosial, secara harfiah berasal dari bahasa latin stratum (tingkatan) dan
socius (teman atau masyarakat). Stratifikasi sosial menempatkan seorang
individu/kelompok pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan
memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu
lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap
berharga dalam masyarakat.
Drs. Robert M.Z. Lawang, stratifikasi social adalah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut
dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
P.J. Bouman, Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara
hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu
menuntut gengsi kemasyarakatan.
Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan
kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari
yang lebih tinggi sampai yang paling rendah
f. Adanya stratifikasi yang bersifat universal (yang berbeda adalah corak dan
perwujudannya).
27 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
1) Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas (perpindahan) dari satu lapisan ke lapisan sosial yang lain. Dalam sistem ini,
satu-satunya kemungkinan untuk masuk pada status tinggi dan terhormat dalam
masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.
Contoh:
- Sistem kasta di India. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan
Brahmana.
- Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah
kedudukan di posisi kulit putih.
Stratifikasi ini
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Setiap orang
memiliki kesempatan berusaha untuk menaikkan, menurunkan, maupun menstabilkan
statusnya. Sebagai contoh :
28 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
2.6.3 Bentuk dan Macam Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan
dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita
pelajari beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi,
sosial, dan politik.
Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga
masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan
orang-orang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta ada yang didasarkan pada
kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapan. Dengan kata lain,
pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam
berbagai lapisan atau kelas-kelas sosial dalam masyarakat.
29 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
2) Petani pemilik tanah dibagi dalam lapisan-lapisan berikut ini.
3) Petani penyewa dan petani penggarap, yaitu mereka yang menyewa dan
menggarap tanah milik petani pemilik tanah yang biasanya menggunakan sistem
bagi hasil.
4) Buruh tani, yaitu tenaga yang bekerja pada para pemilik tanah, petani penyewa,
petani penggarap, atau pedagang yang biasanya membeli padi di sawah.
Pada umumnya, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ini bersifat tertutup. Stratifikasi sosial
demikian umumnya terdapat dalam masyarakat feodal, masyarakat kasta, dan masyarakat
rasial.
Sedangkan sudra merupakan kasta yang terdiri atas orangorang biasa (rakyat
jelata). Di samping itu terdapat orangorang yang tidak berkasta atau tidak
termasuk ke dalam varna. Mereka itu adalah golongan paria.
c) Perkawinan bersifat endogen dan harus dipilih orang yang sekasta. Seorang
laki-laki dapat menikah dengan perempuan yang kastanya lebih rendah, tetapi
tidak dapat menikah dengan perempuan yang memiliki kasta lebih tinggi.
e) Kesadaran keanggotaan suatu kasta tampak nyata antara lain pada nama
kasta, identifikasi anggota pada kastanya, dan penyesuaian yang ketat terhadap
norma kasta.
h) Kasta yang lebih rendah merupakan bagian dari kasta yang lebih tinggi,
sehingga dalam kesehariannya dapat dikendalikan secara terus-menerus.
Di Indonesia, stratifikasi sosial berdasarkan kasta dapat kita jumpai pada masyarakat Bali.
Namun demikian, pengkastaannya tidak terlalu kaku dan tertutup seperti halnya di India.
Pengkastaan di Bali disebut dengan wangsa. Adapun stratifikasi sosialnya adalah sebagai
berikut :
31 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Brahmana, merupakan tingkatan kasta tertinggi di Bali. Biasanya kasta ini
diduduki oleh para pemuka agama. Gelar bagi orang-orang yang termasuk
dalam kasta ini adalah Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk
perempuan.
32 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Bentuk dan sistem kekuasaan selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan pola
perilaku yang berlaku pada masyarakat. Batas yang tegas antara yang berkuasa dengan yang
dikuasai selalu ada, dan batas-batas itulah yang menyebabkan lahirnya stratifikasi atau
pelapisan dalam masyarakat.
Mac Iver dalam bukunya yang berjudul The Web of Government menyebutkan ada
tiga pola umum system lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu tipe kasta,
oligarkis, dan demokratis.
1) Tipe Kasta
Tipe kasta adalah tipe atau sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang
tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta yang
hampir tidak terjadi mobilitas sosial vertikal. Garis pemisah antara masing-masing
lapisan hampir tidak mungkin ditembus.
Puncak piramida diduduki oleh penguasa tertinggi, misalnya maharaja, raja, dan
sebagainya, dengan lingkungan yang didukung oleh kaum bangsawan, tentara, dan para
ahli agama. Lapisan berikutnya berturut-turut adalah para tukang, pelayan, petani, buruh
tani, dan budak.
2) Tipe Oligarkis
Tipe ini memiliki garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Tipe ini hampir sama dengan tipe
kasta, namun individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan
juga dapat dijumpai lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu
lapisan dengan dengan lapisan lainnya tidak begitu mencolok..
33 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
3) Tipe Demokratis
Tipe ini menunjukkan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil
(bergerak) sekali. Dalam hal ini kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang,
melainkan yang terpenting adalah kemampuannya dan kadang-kadang faktor
keberuntungan.
Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore menyebutkan bahwa stratifikasi sosial berfungsi
untuk memberi rangsangan agar manusia mau menempati status sosial. Namun, agar
stratifikasi sosial berfungsi masyarakat harus memotivasi anggota masyarakatnya,
mendorong pribadi-pribadi tertentu untuk melakukan kewajiban yang ditetapkan.
Sementara itu, menurut Karl Marx dan Max Weber, fungsi stratifikasi sosial adalah untuk
membentuk terjadinya perbedaan kekayaan, kekuasaan, hak istimewa, dan gengsi.
Soerjono Soekanto menambahkan fungsi stratifikasi sosial adalah untuk membentuk kelas
sosial yang memberikan fasilitas hidup tertentu bagi anggotanya.
Secara lebih lengkap fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut :
34 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat
kekayaan, dan wewenang.
c. konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai
lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
35 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
Mobilitas sosial diartikan sebagai gerak dalam struktur sosial masyarakat yaitu pola-pola
tertentu yang mengatur organisasi kelompok sosial. Tipe-tipe mobilitas sosial ada dua macam
yaitu mobilitas harizontal dan mobilitas vertikal
1. Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal yang dimaksudkan sebagai suatu peralihan individu atau
obyek sosial dari satu posisi ke posisi lainnya yang sederajat. Mobilitas
horizontal tidak menyebabkan perubahan derajad kedudukan seseorang
ataupun suatu obyek sosial
2. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal yang dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau obyek
sosial dari satu kedudukan ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Sesuai
dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerk sosial yang vertikal yaitu yang
naik dan turun
BAB III
PENUTUP
3.1 RANGKUMAN
Manusia adalah mahluk individu, mahluk Tuhan dan mahluk sosial budaya. Sebagai
mahluk individu, manusia mempunyai karakteristik kepribadian yang mandiri. Sebagai
mahluk Tuhan yang Maha Esa, mahasiswa wajib menjalankan segala perintah dan menjauhi
segala larangan laranganNya. Sebagai mahluk sosial budaya manusia harus beradaptasi
dengan alam dan lingkungannya karena dia hidup berdampingan dengan manusia lain.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidupdan bekerja bersama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka, dan menganggap diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas dan menghasilkan
kebudayaan
36 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial
Proses sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivasi- aktvasi sosial. Bentuk
pokok proses sosial adalah proses sosial yang bersifat menggabungkan dan proses sosial yang
bersifat menceraikan
Stratifikasi sosial terdiri dari stratifikasi terbuka dan tertutup. Pembedaan atas lapisan-
lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat
Unsur- unsur lapisan dalam masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (rule).
Kedudukan dan peranan, di samping merupakan unsur-unsur yang bbaku dalam sistem
pelapisan, juga mempunyai arti yang penting dalam sistem sosial masyarakat.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
TIM DOSEN ISBD Unimed., (2015), Ilmu Sosial Budaya Dasar (edisi revisi), unimed press,
medan
Anonim, http://elerning.gunadarma.ac.id
Calvin,
(2011)http://isbdmakalahmanusiamahlukindividudansosial/20calvinfatmanausia.htm
l,diposting October 20, 2011
Rohman,(2012)http://isbdproses-prosessosial/Rohmanf2Blog.html, 12 febuari
2012
37 | m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k i n d i v i d u d a n m a h l u k
sosial