Anda di halaman 1dari 12

SYIRIK DAN CARA MENGHINDARINYA

A. Pendahuluan
Pada asalnya manusia adalah bertauhid. Bertauhid merupakan fitrah yang
diakruniakan Allah untuk manusia. Allah berfirman :

Allah SWT berfirman:

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada
perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,"

(QS. Ar-Rum: Ayat 30)

Syirik adalah hal yang menyusup terhadap fitrah tersebut. Dan yang
pertama kali, syirik itu terjadi pada kaum Nuh. Pada saat itu mereka menyembah
patung patung. Pada masa Jahiliyah sebelum diutusnya Muhammad SAW,
datanglah Amru bin Lahayi Al Khuzai. Dan ia mengubah agama ibrahim serta
membawa patung-patung itu ke tanah Arab dan tanah Hijaz secara khusus,
sehingga patung - patung itu itu yang mereka sembah dan tidak menyembah
Allah. Perbuatan syirik itu menyebar ke negeri suci tersebut dan juga negar-
negara tetangganya. Sampai kemudian Allah mengutus Rasulullah SAW untuk
menyeru manusia kepada Tauhid dan mengikuti agama Ibrahim kembali. Beliau
menghancurkan patung patung dan dengannya Allah menyempurnakan agama
ini serta menyempurnakan nikamtNya untuk segenap alam.

Begitulah generasi-generasi pertama yang diutamakan dari umat ini


berjalan diatasnya, sampai kemudian kebodohan (tentang agama ) datang kembali
di zaman mutaakhirin ini.

Maka generasi- generasi akhir akhir ini dirasuki oleh unsur-unsur dari
agama-agama lain sehingga kembali merebak kesyirikan d tengah umat masa kini.
Hal yang juga disebabkan oleh para dai sesat yang mendirikan sebuah candi atau
bangunan tertentu diatas makam para wali dan orang-orang shaleh dengan
berdalih akan diberikan syafaat dan berdalih atas rasa cinta terhadap mereka, lalu
mereka simpan sesembahan- sesembahan diatas bangunan tadi, maka ia
menyembah kepada yang selain Allah, baik dengan apapun caranya, menyembelih
hewan, baik dengan doa, nadzar kepada kedudukan mereka. Ini juga dikategorikan
sebagai syirik kepada Allah
Dalam alquran seluruhnya membicarakan tentang tauhid. Sesekali ia
datang membawa kabar tentang Allah, nama, sifat, perbuatan dan perkataan-Nya.
Sesekali ia datang membawa seruan untuk beribadah hanya kepadaNya dan
berlepas diri dari segala peribadatan selainNya.

Dan juga datang sesekali datang menerangkan hak-hak tauhid dan


penyempurnaannya berupa perintah, larangan, anjuran untuk senantiasa taat
kepadaNya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Sesekali ia
datang membawa berita tentang balasan orang-orang yang menyelisihi tauhid ini
berupa kabar tentang hal ihwal orang-orang musyrik dan siksa bagi mereka di
dunia dan akherat.

Syirik adalah keterputusaan antara sang hamba dengan Allah SWT,


sedangkan tauhid menghubungkan antara sang hamba dengan al- khaliq Allah
SWT. Masalah ini merupakan bagian yang fundamental dalam persoalan aqidah
islam. Allah SWT masih memberikan dan akan selalu mengampuni terhadap dosa-
dosa lain, akan tetapi jika manusia melakukan kemusyrikan maka sekali-sekali
Allah mengampuni sedikitpun terhadap pelaku kesyrikan. Karena orang musyrik
terhadap Allah SWT, berarti ia telah melakukan sesuatu penghianatan aqidah yang
besar.

Masalah tauhid adalah bagian aqidah yang penting, oleh karena itu Allah
SWT masih memberikan toleransi jika seorang hamba melakukan perbuatan dosa
yang lain, sementara untuk syirik Allah tidak memberikan toleransi sedikitpun.

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-


Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa
yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia
telah berbuat dosa yang besar."

(QS. An-Nisa': Ayat 48)

B. Pengertian Syirik
Perbuatan syirik adalah keterputusan hubungan antara sang hamba
dengan Allah SWT. Sedangkan tauhid adalah menguhubungkan
hamba dengan Allah SWT.

Pengertian syirik menurut ulama ada 5 yakni menurut :


1. Imam Al-Azhar asy-Syafii
Beliau mengatakan Allah SWT menceritakan tentang hambanya
lukman al hakim yang berkata (QS Luqman :13)

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia


memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau
menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah
benar-benar kezaliman yang besar."

(QS. Luqman: Ayat 13)

Syirik adalah menyekutukan Allah dalam ketuhanannya ( Rububiyah).


Maka laa tusyrik dengan memakai huruf ba dalam lafadz billahi
adalah kamu jangan menyepadankan Allah dengan yang lain itu
kemudian kamu jadikan sekutu (kawan) bagi Allah. Begitu pula dalam
firmannya

"Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir,


karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah
tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka
ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-
orang zalim."

(QS. Ali 'Imran: Ayat 151)


2. Imam Raghib al-Ishafahani
Beliau mengatakan syirik yang besar adalah menetapkan adanya
sekutu bagi Allah, syirik ini adalah kekafiran yang paling besar.
3. Al-Alamah Ali as-Suwaidi Asy-syafii
Syirik itu berlawanan dengan tauhid, maka apabila ada orang disebut
muwahid (bertauhid), ini artinya ia mengakui keesaan Allah dan tidak
menyekutukan-Nya. Lawannya adalah musyrik yaitu orang yang
menyekutukan Allah dengan yang lain. Allah telah memerintahkan
dalam Alquran
Artinya : hendaklah kamu menyembah Allah dan jauhilah taghut)
Tagut disini menurut suatu pendapat adalah setan, menurut pendapat
lainnya adalah dukun, lawan dari muwadid (bertauhid) adalah musyrik.
Yang terlahir dari kemusyrikan dalam cara dan bentuk apapun.
4. Syaikh Muhammad Ibnu Abdil wahhab
Beliau berkata, maka macam orang-orang musyrik ini dan yang serupa
dengannya dari kalangan orang-orang yang beribadah kepada para wali
dan orang-orang shalih, kami menghukumi bahwa mereka itu
musyrikun dan kami memmandang mereka itu kafir bila telah tegak
atas mereka hujjah risaliyyah. Dan dosa-dosa selain ini yang tingkatan
dan kerusakannya dibawah (syirik) ini maka kami tidak mengkafirkan
(orang) dengan sebabnya.

5. Syaikh Abdullah Ibnu Abdurahman Aba buthain


Beliau berpendapat dan orang yang mngucapkan La illaha illallah
namun dia suka melakukan syirik akbar, seperti meminta kepada mayit
atau yang doif , memohon kepda mereka pemenuhan kebutuhan dan
diselamatkan dari bencana, taqarrut kepada mereka dengan nadzar dan

sembelihan, maka dia itu musyrik mau tidak mau


C. Pembagian Syirik

Kesyirikan dibagi menjadi dua macam yaitu : syirik akbar ( besar) dan
syirik ashghor (kecil).

"Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)


yang sebelummu, Sungguh, jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.
Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah
engkau termasuk orang yang bersyukur." (QS. Az- Zumar 65-66)

Syirik akbar yaitu memperlakukan selain Allah sama dengan Allah,


dalam hal yang merupakan hak khusus bagi-Nya (QS Al-Anam :
82)

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman


mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa
aman dan mereka mendapat petunjuk."

(QS. Al-An'am: Ayat 82)

Syirik ashghor yaitu perbuatan yang disebutkan dalam Alquran


dan Al hadist sebagai suatu syirik, tetapi belum ketempat syirik
akbar.

Perbedaan antara keduannya dapat di lihat dari segi akibatnya yaitu :

a. Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedangkan syirik kecil


hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
b. Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal dalam neraka,
sedangkan syirik kecil tidak sampai demikian
c. Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari islam sedangkan
syirik kecil tidak
Contoh dari syirik kecil adalah memakai jimat yang diyakini
memberi keamanan
Sedangkan contoh dari syirik besar adalah ia beribadah dan
menyembah selain Allah, bernadzar atas nama selain Allah.
D. Bentuk bentuk Syirik
Di dalam setiap kegiatan memang terdapat beberapa syirik yang secara
halus, atau bisa dikatakan tanpa disadari oleh pelakunya itu sendiri.
Dibandingkan dahulu sangat berbeda karena jaman dahulu masih di jaman
belum mengenal siapa tuhan mereka yaitu Allah SWT dan juga belum
mengetahui siapa yang membuat bumi seisinya. Berbeda dengan jaman
sekarang karena sudah adanya perubahan dan peradaban yang membuat
manusia itu lebih sempurna. Hal yang menjadikan perbedaan dari jaman
sekarang dan jaman dahulu adalah berbedanya metode yang dijadikan
sebagai dasar syirik itu sendiri. Bisa dikatakan bahwa peradaban manusia
berkembang, bahkan peradaban dari syirik itu pun juga berkembang.
Cobaan pada jaman sekarang adalah adanya banyak sumber dari beberapa
media yang cenderung menampilkan sesuatu tanpa dasar, dimana hal itu
dapat menjadikan doktrin secara halus kepada masyarakat sehingga
mereka juga mempercayai. Secara tidak langsung pun mereka termasuk
dari beberapa golongan syirik.

Bentuk bentuk syirik sendiri digolongkan menjadi 4 yaitu:


1. Taqorubb li ghairil llah (mendekatkan diri selain kepada Allah)
(QS. Az-Zumar:3)

"Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari


syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung
selain Dia (berkata), Kami tidak menyembah mereka
melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sungguh,
Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang
apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak
memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang
sangat ingkar."
(QS. Az-Zumar: Ayat 3)

a. Menyembah batu/patung sebagaimana firman Allah (QS.


An Najm 19-23 )
maka apakah patut kamu (hai orang- orang musyrik)
menganggap al lata dan al uzza. Dan yang lain yang ketiga
yaitu manat. Apakah patut untuk kamu laki-laki dan untuk
Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu
pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-
nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada
ngada. Allah tidak menurunkan sesuatu ketergantungan
untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah
mengikuti hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah
datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka

b. Menyembah pohon
Sabda rasulullah dari Abu Waqid Al Laits
Pada saat pergi bersama Rasulullah saw pergi ke gua
Hunain, dimana itu adalah disaat pertama masuk Islam.
Bertabarruk dengan pohon atau semisal dengan keduanya
termasuk kesyirikkan dan merupakan amalan orang
musyrik. Para ulama bersepakat mengkeramatkan benda
benda maupun tempat tertentu tidak ada syariatnya dalam
Islam. Sikap tabarruk ini adalah sikap ghuluw (berlebih
lebihan) terhadap benda yang secara bertahap akhirnya
menyembahnya. Hal berikut termasuk syirik akbar berdasar
kadar kesyirikannya. Ini berlaku umum tak terkecuali
kepada makam - makam para nabi, batu batu, baitul
maqdis, ataupun lainnya.
c. Menjadikan kuburan sebagai tempat orang shalih

2. Istisfa (memohon pertolongan selain kepada Allah)


(QS Yunus : 18)

Artinya : dan mereka menyembah selain dari pada Allah apa


yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada meraka
dan tidak ( pula mendatangkan) kemanfaatan dan mereka
berkata : meraka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di
sisi Allah (QS.Yunus : 18)
Salah satu dari istisfa adalah; i) tamimah yang dimana
dikalungkannya sesuatu pada anak anak yang diyakini dapat
menangkal bala bahaya. Bila yang dikalungkan adalah ayat al
quran sebagian ulama salaf memperbolehkannya. Namun,
sebagian lagi tetap melarangnya; bentuk lainnya adalah ruqyah.
Pada dasarnya, ruqyah diperbolehkan jika terbebas dari syirik,
yaitu ruqyah yang murni untuk penyembuhan dengan lafadz
Allah; selain itu ada tiwalah yaitu hal yang dibuat dengan
anggapan benda itu memberi kekuatan spiritual yang
menjadikan seseorang merasa semakin jatuh cinta pada orang
lain.
3. Cinta dan loyal yang berlebihan selain pada Allah dan Rasul.
Syirik ini adalah syirik terbesar yang sangat melampaui batas
(ghuluw) yang menganggap bahwa orang orang shaleh
memiliki hak khusus. Sesungguhnya, kesempurnaan adalah
mutlak milik Allah. Maka tidak ada hak ubudiyah dan hak
uluhiyah selain Allah. Begitu juga terhadap pemimpin dan
sikap kita terlalu loyal terhadapnya, orang orang yang tidak
boleh dijadikan pemimpin adalah :
a. Orang Yahudi dan nasrani
(QS. Al- Maidah : 51)

Artinya : hai orang orang yang


beriman, janganlah kamu mengambil orang
orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin pemimpin
(kamu), sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian
yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ( QS
Almaidah : 51)
b. Orang kafir
(QS At-Taubah :23)
hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan
bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin
pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran
atas keimanan dan siapa diabtara kamu yang menjadikan
mereka pemimpin-pemiminmu maka mereka itulah orang
yang zalim

c. Orang yang memusuhi Islam


QS. Al-Mujadilah:14)

Artinya :
tidaklah
kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu
kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang
itu bukand ari golongan kamu dan bukan (pula) dari
golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohingan sedang\ mereka mengetahui
d. Orang yang mengejek agama Allah
(QS. Al-Maidah : 57)

Artinya : mereka menajdikan orang orang alimnya dan


rahib-rahib merak sebagai tuhan selain Allah dan (juga
mereka mempertuhankan) al masih putera maryam,
padahal mereka hanya disuruh menyembah tuhan yang
maha esa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan
4. Patuh dan taat pada selain Allah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, para pemimpin yang
berani memutarbalikkan yang hak dan bathil dan tidak takut
terhadap murka Allah tidak berhak kita patuhi.

E. Penyebab Terjadinya Syirik


Terjadinya sesuatu pasti memeiliki tujuan ataupun penyebab kenapa hal itu
dilakukan. Termasuk juga kesyirikan yang sangat dimurkai oleh Allah
SWT. Hal hal penyebab syirik dapat didasari dari beberapa hal, yaitu:
1. Memadamkan Cahaya cahaya dan Hidayah dan Fitrah
Hidayah merupakan sesuatu yang bernilai dan memiliki tingkat derajat
yang tinggi di mata Allah SWT. Karena Allah SWT tidak memberikan
Hidayah dan Fitrah ini kepada manusia, namun hanya manusia yang
mengikuti jalannya dan mengikuti perintah serta menjauhi larangan
dari agama yang mendapatkan sesuatu yang mulia tersebut. Ketika
seseorang itu sudah mendapatkan hidayah namun melakukan syirik,
maka hidayah dari seseorang tersebut akan berkurang bahkan lenyap
dari seseorang tersebut.
2. Mengikuti Syahwat
Awal terjadinya syirik juga dapat terjadi karena seseorang tersebut
gagal dalam berperang melawan syahwatnya sendiri. Karena memang
syahwat adalah sesuatu yang melekat pada manusia itu sendiri. Hal ini
dapat dikategorikan seperti adanya seseorang yang menginginkan
sesuatu namun tidak kepada Allah SWT, melainkan kepada benda dan
zat lain. (QS. Al-Hajj : 31).
3. Hilangnya Harga Diri.
Dihadapan Allah, ketika ada seseorang yang melakukan suatu tindakan
kesyirikan maka tidak ada sesuatu yang dapat dibanggakan lagi
darinya. Jadi dimata Allah seseorang yang telah melakukan syirik itu
tidak memiliki nilai apapun lagi (dimurkai).

F. Tindakan Rasulullah Dalam Menangal Syirik


Kemurnian tauhid sangat diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Dikarenakan
kemurnian tauhid tersebut menurun dan bahkan hilang karena adanya
kemusyrikan pada umat manusia. (HR. Muslim)
1. Sifat Memuji akan Menyebabkan Bangga Diri
Sebagai teladan bagi para umatnya, Rasulullah Saw memiliki sifat
yang tidak suka dibanggakan atau dipuji terlalu berlebihan dari para
umatnya. Karena hal itu dapat menjerumuskan umatnya sendiri kepada
perbuatan kesyirikan tersebut. Karena sesungguhnya memuji adalah
sifat dari setan. Setiap kali manusia itu mendapatkan pujian, pasti
mereka akan bersifat bangga diri dan cenderung menyebabkan dirinya
sendiri di dalam lingkup yang lebih tinggi. Padahal hal itu adalah
sesuatu yang bisa membuat bahwa diri mereka sendiri menjadi tidak
taat lagi kepada aturan aturan agama karena mereka beranggapan
lebih tinggi. Karena itulah kenapa Rasulullah Saw memiliki sifat yang
rendah diri dan sebagai contoh kenapa tidak boleh ada orang yang
memuji terlalu berlebihan.
2. Kebesaran adalah Selendang Allah
Sifat dari tunduk dan patuh itu memiliki tujuan dimana hanya untuk
Allah SWT. Jika amalan itu memang hanya semata karena Allah, maka
dapat dikatakan murni dan benar amalanya. Namun hal itu menjadi sia
sia jika mereka memiliki tindakan yang sifatnya hanya untuk
kepentingan lain atau mencampuri dengan sikap yang dapat
menodainya. Jika hal itu memang terjadi, maka Allah akan mencabut
derajatnya saat itu juga. Ketika seseorang tersebut merasa besar dan
bangga akan pujian, maka mereka adalah seseorang yang akan
mendapatkan masalah besar. (Hadist Abu Huraira.)
3. Menyebut Seseorang dengan Sayyid
Menyebut seseorang dengan sayyid tidak diperbolehkan oleh
Rasulullah Saw. Hal ini dikarenakan sayyid itu adalah Allah sendiri.
Maka seseorang tidak boleh dikatakan sebagai sayyid.
4. Solusi Penyebutan Sayyid dan Semacamnya.
Jika dasarnya pemanggilan sayyid itu tidak diperbolehkan. Namun jika
kata tersebut dikatakan seperti wahai Rasulullah hal itu masih
diperbolehkan oleh Rasulullah Saw. Namun selebihnya tidak boleh
ditambah dengan kalimat apapun yang sifatnya lebih dari artian
memuji atau yang semacamnya.
5. Kelembutan dan Kemurnian Tauhid
Tauhid adalah sebagai dasar dari agama yang sifatnya sangat bersih,
jernih, lembut, jelas, dan paling benar. Jika Tauhid tersebut terkotori
oleh perkataan maupun tindakan seperti perbuatan buruk dan syahwat,
maka harus cepat cepat untuk dibersihkan kembali. Jika hal itu
segera dihapus, maka akan cepat hilang. Namun jika dibiarkan, maka
akan menjadi kebiasaan buruk yang akan terus terjadi hingga akhir
keburukan.
6. Sahabat Mengikuti Jejak Rasulullah dalam Memurnikan Tauhid
Hal ini seperti cerita dari Khalid, yaitu salah satu sahabat Rasulullah.
Pada masa khalifah Umar, Khalid dikenal sebagai seseorang yang
gagah perkasa hingga menakhlukkan beberapa daerah di Timur Tengah
tersebut dalam kajian untuk menyebarkan tauhid islam kepada kaum
kaum di seluruh dunia. Namun Umar mencabut paksa kedudukannya
sebagai panglima perang dikarenakan ketakutan Umar ketika ia
berfikir akan banyak orang yang menganggap Khalid tersebut orang
yang besar sehinggan mendapatkan banyak pujian yang dapat
menyebabkan sebuah kesyirikan jika tidak ditangani secara langsung,
karena sifatnya yaitu membanggakan diri. Hal itu merupakan contoh
dari sahabat untuk memurnikan tauhid. Dimana menjadi kewajiban
seorang khalifah dalam menyelamatkan umatnya dari kesyirikan.
G. Bahaya Kemusyrikan.
Apabila tauhid memberi efek positif, maka syirik mendatangkan mara
bahaya
a. Pelecehan terhadap martabat manusia
Apabila sesama mahluk menyembah sesama mahluk, dan apabila
mahluk yang dirasa suci itu disembah maka sungguh martabat
manusia sangat dilecehkan, bagaimana bisa manusia yang memiliki
akal pikiran menganggap sapi sebagai tuhan, pohon, manusia yang
hina dan lain-lain yang berjenis sama.
b. Memberikan khufarat
Hal ini dapat terjadi manakala manusia berkeyakinan, bahwa
mahluk itu dapat memberikan manfaat dan menimpakan bahaya
kepada yang lain, seperti halnya Allah.
Kemudian dari keyakinan itu timbul cerita-cerita khufarat, takhayul
dan kisah kisah bathil yang tidak rasional.
c. Terhapusnya amal
Sudah barang tentu telah berbuat syirik , maka semua perbuatan
syirik menghapus segala amal kebajikan yang telah dilakukannya
dan tidak bernilai.
d. Masuk ke dalam neraka
Orang yang syirik tidak allah beri toleransi dan syirik itu
menghapus semua amal kebajikan, maka sudah pasti tempat yang
paling cocok untuk orang orang syirik adalah neraka, karena
tidak ada apapun amal yang akan di perhitungkan

Sumber:

2012. AIK Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah.


Malang. UMM Press.

Ayat ayat diakses di Tafsirq.com

Anda mungkin juga menyukai