Marus Suti
Dosen Fakultas Teknik UNM
e-mail: marsusayuti@yahoo.com
Abstrak
atau instansi yang bebas mengatur dirinya pembelajarannya. Keempat, sarana dan
sendiri. prasarana meliputi kecukupan dan
Pengertian otonomi bersifat multi- keefektifan dalam mendukung proses
dimensional, artinya otonomi berlaku dalam pembelajaran. Kelima, partisipasi masyarakat
berbagai aspek kebutuhan dan sektor (orang tua, pengguna lulusan dan perguruan
kehidupan antara lain : kebutuhan individu tinggi) dalam pengembangan program-
atau berkeluarga dalam menentukan lokasi program pendidikan sekolah.
tempat kediaman, menentukan jenis
makanan, mencari dan menentukan jodoh, 4. Pendekatan mutu pendidikan
menentukan bentuk dan lokasi rumah Pendekatan yang perlu diperhatikan
tinggal, melakukan perjalanan dari satu dalam peningkatan mutu pendidikan yaitu
tempat ketempat lain dan yang lebih penting pertama, perbaikan secara terus-menerus
lagi otonomi dalam menentukan bentuk (continuous improvement). Konsep ini
jenis dan jenjang pendidikan. mengandung pengertian bahwa pihak
Dengan demikian yang dimaksud pengelola senantiasa melakukan berbagai
dengan otonomi pendidikan adalah perbaikan dan peningkatan secara terus-
bagaimana setiap daerah dapat mengelolah menerus untuk menjamin semua komponen
pendidikan sesuai keinginan dan penyelenggara pendidikan telah mencapai
kemampuannya. standar mutu yang telah ditetapkan. Konsep
ini senantiasa memperbaharui proses
2. Pengertian mutu pendidikan pendidikan berdasarkan kebutuhan dan
Pengertian mutu dapat dilihat dari dua tuntutan pelanggan. Jika tuntutan dan
sisi, yaitu segi normatif dan segi deskriptif. kebutuhan pelanggan berubah, maka pihak
Dalam arti normatif, mutu ditentukan pengelola institusi pendidikan dengan
berdasarkan pertimbangan instrinsik dan sendirinya akan merubah mutu, serta selalu
ekstrinsik. Berdasarkan kriteria intrinsik, memperbaharui komponen produksi atau
mutu pendidikan merupakan produk komponen-komponen yang ada dalam
pendidikan yakni manusia yang terdidik institusi pendidikan.
sesuai standar ideal. Sedangkan berdasarkan Kedua, menentukan standar mutu
kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan (quality assurance). Paham ini digunakan
instrumen untuk mendidik tenaga kerja yang untuk menetapkan standar-standar mutu
terlatih. Adapun dalam arti deksriptif, mutu dari semua komponen yang bekerja dalam
ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya proses produksi atau transformasi lulusan
misalnya hasil tes prestasi belajar. institusi pendidikan. Standar mutu
Dengan demikian, mutu pendidikan pendidikan misalnya dapat berupa
adalah derajat keunggulan dalam pemilikan atau akuisisi kemampuan dasar
pengelolaan pendidikan secara efektif dan pada masing-masing bidang pembelajaran,
efisien untuk melahirkan keunggulan dan sesuai jenjang pendidikan yang
akademis dan ekstra kurikuler pada peserta ditempuh. Selain itu, pihak manajemen juga
didik yang dinyatakan lulus untuk satu harus menentukan standar mutu materi
jenjang pendidikan atau menyelesaikan kurikulum dan standar evaluasi yang akan
pembelajaran tertentu. dijadikan sebagai alat untuk mencapai
standar kemampuan dasar.
3. Komponen mutu pendidikan Standar mutu proses pembelajaran
Komponen yang terkait dengan mutu harus pula ditetapkan, dalam arti bahwa
pendidikan adalah pertama, kesiapan dan pihak manajemen perlu menetapkan standar
motivasi siswa. Kedua, kemampuan guru mutu proses pembelajaran yang diharapkan
profesional dan kerjasama dalam organisasi dapat berdaya guna untuk mengoptimalkan
sekolah. Ketiga, kurikulum meliputi proses produksi dan untuk melahirkan
relevansi isi dan operasional proses produk yang sesuai, yaitu yang menguasai
Marsus Suti, Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan
i. Profesionalisme dalam melakukan semua wali kelas, guru, guru pembimbing, dan
pekerjaan. penyuluh pendidikan, penilik dan pengawas
j. Entrepreneurship dalam setiap melakukan pendidikan, dinas pendidikan) yang
pekerjaan secara kreatif, berani memikul melaksanakan manajemen otonomi
risiko yang tak dapat diasuransikan, siap pendidikan di semua wilayah dan
menghadapi perubahan dan memandang dimanapun lembaga itu berada.
jauh ke depan. Dalam realitas penyelenggaraan
k. Budaya organisasi terdiri dari prinsip otonomi pendidikan program inti dari upaya
menjunjung nilai-nilai organisasi pemberdayaan dan peningkatan kapasitas
pemerintahan daerah, lembaga pada hakikatnya juga upaya untuk
pemerintahan, lembaga pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua
seluruh aparatur penyelenggara otonom bentuk, jenjang, dan jenis pendidikan.
daerah/otonom pendidikan, sebgai Komitmen/kepedulian terhadap
wadah pengembangan nilai-nilai peningkatan mutu pendidikan menjadi
kebersamaan, koordinasi dan keterpaduan keharusan bagi setiap daerah di seluruh
kerja; kepedulian terhadap visi, misi, Republik Indonesia. Selama hampir empat
tujuan, fungsi, arah, strategi, kebijakan dasa warsa sejak tahun 1960 memang secara
dan program-program yang sudah kuantitatif pendidikan di Indonesia sudah
menjadi keputusan bersama. berkembang.
l. Budaya kerja mencermati seluruh uraian, Data menunjukkan peningkatan
wewenang, dan tanggung jawab secara jumlah-jumlah lembaga pendidikan dasar,
tepat waktu, tepat perilaku, tepat orang, menengah, dan tinggi secara signifikan.
tepat jabatan (the right man in the right Namun peningkatan jumlah tersebut tidak
place), tepat sasaran, tepat anggaran. disertai peningkatan mutu pendidikan. Oleh
Dengan pemberlakuan prinsip-prinsip karena itu wajar bila desentralisasi dan
good governance dalam melaksanakan upaya otonomi pemerintahan berikut
pemberdayaan dan peningkatan kapasitas penyelenggaraan otonomi pendidikan juga
dalam rangka melaksanakan otonomi daerah membawa misi dan tugas untuk
dan juga otonomi pendidikan, maka meningkatkan mutu pendidikan.
diharapkan pemerintah daerah untuk
meningkatkan kinerja manajemen otonomi 6. Penerapan aspek efisiensi internail
pendidikan agar dapat mencapai tujuan dan pendidikan
sasaran yang diharapkan. Upaya untuk meningkatkan efisiensi
Dalam konteks penyelenggaraan internal pendidikan mengharuskan para
otonomi pendidikan juga harus diupayakan manajer otonomi pendidikan memfokuskan
agar seluruh jajaran yang berkiprah dan perhatiannya pada tiga hal:
mengabdi di dunia pendidikan ikut serta a. Faktor input pendidikan
melaksanakan prinsip-prinsip tersebut b. Faktor proses pendidikan
sebagai kaidah normative yang harus secara c. Faktor output pendidikan
sadar dan tanpa pamrih mampu Dari ketiga faktor efisiensi internal
melaksanakannya. Secara tidak langsung pendidikan tersebut maka faktor-faktor
prinsip-prinsip pemberdayaan dan tersebut yang meliputi Unsur-unsur sebagai
peningkatan kapasitas tersebut termasuk berikut :
prinsip-prinsip good governance yang juga 1) Unsur SDM berupa jumlah dan mutu
menjadi pedoman kerja dalam upaya guru, pelatih, instruktur dan semua
pemberdayaan dan peningkatan kapasitas di orang yang berfungsi sebagai fasilitator
sector pendidikan khususnya manajemen pendidikan
otonomi pendidikan. Secara wajar hal-hal 2) Unsur mutu dan peran serta stake holders
tersebut juga dengan sendirinya berlaku bagi pendidikan (peserta didik, siswa, orang
seluruh aparatur pendidikan (kepala sekolah, tua, peran serta masyarakat)
Marsus Suti, Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan