Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus
Penulis : admin
Tuhan tidak selalu memberi apa yang kita minta, akan tetapi Tuhan selalu memberi yang terbaik
buat umatnya. Demikian juga sebuah keluarga mengharapkan putra-putrinya lahir sempurna,
sehat walafiat. Di dunia ini tidak ada anak manusia yang terlahir sempurna. Setiap orang pasti
memiliki kekurangan, dan tidak ada manusia yang sama satu dengan lainnya, meskipun mereka
lahir dari orang tua yang sama. Anak kembar yang lahir bersamaanpun tidak ada yang sama.
Bila boleh memilih maka setiap orang ingin lahir sempurna tanpa kekurangan yang
berarti.Demikian juga anak berkebutuhan khusus mereka dapat lahir kapan saja dan dimana saja
tanpa memandang latar belakang orang tuanya. Tunanetra dapat lahir dari keluarga dosen,
tunarunguwicara dapat lahir dari keluarga guru, tunagrahita dapat lahir dari keluarga petani,
tunadaksa dapat lahir dari keluarga ulama, tunalaras dapat lahir dari keluarga pemulung, ataupun
anak autis lahir dari keluarga sederhana.Dapat dikatakan anak berkebutuhan khusus dapat lahir
kapan saja, dimana saja seperti coca cola. Siapapun tidak dapat menolak kehadiran anak
berkebutuhan khusus, meskipun kedua orang tuanya sama-sama dokter.
Anak berkebutuhan khusus bukan produk Tuhan yang gagal karena Tuhan tidak pernah gagal,
mereka tidak perlu dikasihani akan tetapi wajib kita beri kesempatan. Tugas mereka adalah
memberi inspirasi. Sekecil apapun anak berkebutuhan khusus masih memiliki potensi yang dapat
dikembangkan. Pada dasarnya setiap anak mempunyai keunikan tersendiri, sudah terbukti anak
berkebutuhan khusus banyak yang mempunyai prestasi yang tidak kalah dengan saudara-
saudaranya yang lain. Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Seperti dalam
UU SPN, warga negara yang memiliki kelainan fisik,emosional,mental intelektual dan atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (UUSPN, pasal 5 ayat 2). Untuk itu kita wajib
memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh kesempatan belajar. Mereka harus kita
beri kesempatan seluas-luasnya agar dapat mandiri sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau
fisik. Yang termasuk ABK antara lain: tuna netra, tunarunguwicara, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras, autisme, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, hiperaktif, ADHD, dan
indigo. Karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan
pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi
tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu
berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Penyebabnya :
1. Pra natal : kehamilan yang mengalami pendarahan, kurang gizi, minum obat-
Obatan
2. Natal : persalinan yangtidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir
rendah
Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan
kekhususannya masing-masing, atau sekolah di sekolah inklusi. SLBbagian A untuk tunanetra,
SLB bagian B untuk tunarunguwicara, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk
tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk tuna ganda.Sedang anak-anak
berkebutuhan yang lain sepewrti hiperaktif, kesulitan belajar, anak berbakat, indigo masih dapat
sekolah pada sekolah pada tempatnya.
Sebelum anak-anak berkebutuhan khusus sekolah di SLB diadakan pemeriksaan oleh tim
yang terdiri dari psikolog, dokter anak, dokter rehab medik, paedagogik. Pemeriksaan awal ini
dibutuhkan untuk mengetahui hambatan yang ada pada ABK. Dengan demikian maka akan dapat
diketahui untuk melakukan tindak lanjut. Assesmen merupakan salah satu cara untuk melakukan
pemberian pelayanan agar tepat sesuai dengan kebutuhan awal melalui pelayanan terapi. Hampir
semua ABK membutuhkan pelayanan terapi, setiap ABK jenis terapi yang dibutuhkan berbeda
sesuai hasil assesmen. Dengan pelayanan terapi diharapakan ABK dapat mempersiapkan untuk
memasuki dunia sekolah. Adapun terapi dapat diikuti di rumah sakit, tempat pelayanan terapi
dan dapat dilanjutkan saat anak sudah bersekolah.
2. Tangan dan kaki sangat lentur dan berbeda dibandingkan anak lain
3. Anak memiliki bentuk wajah yang tidaklazim dengan mata miring, lidah
tebal,leher mungkin juga pendek
4. Mata mendekat pada hidung atau menjauh dari sudut normal . Mata anak juga
terlihat berbeda dari berbagai arah
6. Anak sulit untuk menghisap, tidak mau minum atau memiliki masalah dengan
mulut dan tidak mampu menghisap melalui botol susu atau puting susu
ibunya
7. Bagian ata bibir atau langit-langit mulut terbuka atau seperti terpotong
8. Kepala anak terlalu besar dibandingkan tubuhnya dan berkembang lebih cepat
dari bagian-bagian lain tubuhnya.
9. Sat u tangan lemah dan lambat dan terlihat dalam posisi aneh. Kaki anak pada
sisi yang sama juga terlihat lambat
10. Satu atau kedua kaki atau tangan selalu berputar menghadap atau berbalik ke
belakang
11. Ditemukan benjolan dipunggung anak. Kedua kaki anak juga dapat terlihat
aneh posisinya dan tidak dapat digerakkan, anak tidak merasa jika kakinya
disentuh.
12. Pada anak ditemukan juga benjolan sekitar pusar khususnya pada saat anak
menangis
Tanyakan ibu apakah anak dapat memakai dan membuka bajunya sendiri
2. Menyebut 4 Warna
Taruh 4 mainan dengan warna berbeda. Tunjuk salah satu dan tanyakan warnanya. Ulangi
untuk ketiga mainan lainnya.
Tanyakan anak tentang permainan yang disukainya. Anak harus dapat menjawab
menggunakan 5-6 kata. Tanyakan ibunya apakah anak dapat menggunakan 5-6 kata dalam
kalimat saat berbicara norma.
4. Mendengarkan
Bisikan kalimat Apa kabar? ditelinga anak. Kemudian tanyakan anak apa yang Anda
bisikan.
5. Mengikuti Petunjuk
Taruh selembar kertas dan minta anak menyusun 5 kelereng , 5 kencing, dan 5 kerikil secara
bantuan
7. Penglihatan
Tutup mata sebelah kiri anak dengan saputangan dan minta ia menyusun 5 kelereng sesuai
gambar. Kemudian tutup mata kanan dan minta menyusun 5 kancing sesuai dengan gambar.
8. Kelurusan Pandangan
Anak duduk atau berdiri. Anda berdiri dibelakang anak sambil memegang tongkat kecil kedua
tangan. Minta anak mellihat lurus kedepan. Pegang tongkat pada level mata anak dibelakang
telinganya ( anak sulit melihat). Minta ia melihat kearah tongkat dan gerakkan perlahan satu
tongkat kedepannya sambil bertanya Sudah kelihatan tongkatnya? Ulangi sampai anak harus
dapat melihat tongkat dengan sudut matanya.
Tanyakan ibu apakah anak mau bermain dengan anak lain dalam satu kelompok
Melompat Sebelah Kaki
Melompatlah dengan sebelah kaki. Kemudian minta anak melakukannya. Anak harus
dapat melakukannya 3 kali.
B. Jenis-jenis Ketunaan
1. Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat
diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.
Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah
penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki
penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses
pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.
Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu
tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang
bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS.
Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi
dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra
mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat khusus
tunanetra yang terbuat dari alumunium).
2. Tuna Rungu
Tuna Rungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen
maupun tidak permanen. Klasifikasi tuna Rungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran
adalah:
Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam
berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu
menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan
untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang
dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal,
bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami
konsep dari sesuatu yang abstrak.
3. Tuna Grahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata
dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa
perkembangan.
Adapun yang dimaksud umur mental setaraf dengan anak usia 8 tahun, meskipun anak
tunagrhita berusia 20 tahun secara kelender akan tetapi umur mental anak itu maksimal beruasia
seperti anak usia 8 tahun pada anak umumnya.Maka tidak mengherankan kalau ada anak
tunagrahita berusia 20 tahun tingkah lakuknya seperti anak-anak. Pembelajaran bagi individu
tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
4. Tuna Daksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-
muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk
celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan
yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan
melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi
sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu
mengontrol gerakan fisik.
5. Tuna Laras
Tuna laras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol
sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan
norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal
dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan.
Ciri-Ciri Anak Tuna Laras
1. Cenderung membangkang
6. Kesulitan belajar
Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi
kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi,
brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan
belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-
motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan
perkembangan konsep.
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adl anak yang
memiliki potensi kecerdasan(intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task
commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya
menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berbakat sering juga
disebut sbg gifted & talented.
Ciri-Ciri Anak Cerdas Istimewa Bakat Istimewa
13. Dapat berkonsentrasi dalam jangka waktu panjang terutama terhadap tugas
dan bidang yang diminati
8. Autisme
Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang
membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.
Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas
dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan
autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
1. Interaksi sosial
3. Perilaku-emosi
4. Pola bermain
7. Suka merusak
9.Hiperaktif
Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi
neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
3. Berputar mondar-mandir
6. Membuat-buat alasan
8. Membolak-balikkan kertas
9. Kesulitan konsentrasi
10. ADHD
11. Indigo
Indigo adalah manusia yang sejak lahir mempunyai kelebihan khusus yang tidak dimiliki
manusia pada umumnya.
Macam Indigo :
1. Indigo Humanis,anak yang akan bekerja dengan orang banyak mereka adalah
dokter, pengacara, guru, ahli pemasaran di masa depan bergaul secara luas
sangat aktif sering terbentur karena tidak punya rem.
2. Indigo artis, indigo yang sangat sensitif, perawakan kecil berminat pada seni.
Meski menjadi dokter mereka akhirnya menjadi ahli bedah atau peneliti. Pada
umur 5 10 tahun mereka telah menguasai 15 jenis seni yang berbeda. Jika
tertarik ke musik mereka bisa menguasai lebih 4 jenis alat musik sekaligus
3. Indigo interdimensional, indigo yang paling sakti. Pada umur 2 tahun mereka
sudah bisa diajak bicara banyak hal. Pada umur itu mereka sudah bisa bilang
Saya sudah tahu hal itu , atau Saya bisa atasi itu. Biarkan saja saya
sendiri.
2. Tidak nyaman dengan disiplin dan cara yang otoriter tanpa alasan yang jelas.
8. Tidak bisa menerima hukuman yang tanpa alasan selalu ingin alasan yang
jelas.
10. Kreatif
13. Punya empati yang kuat terhadap sesama atau tidak punya empati sama
sekali.
19. Berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup harmonis.
Sekolah Luar Biasa ialah satuan pendidikan yang menyelenggagarakan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jenis ketunaan yang dilayani adalah semua jenis ketunaan, yang proses
pembelajarannya dikelompokkan berdasarkan masing-masing jenis ketunaan. Misalnya dalam
sekolah tersebut ada anak tunanetra, tunarungu dan ketunaan lainnya, maka anak tunanetra
belajar dengan tunanetra lainya dan terpisah dengan dengan anak tunarungu atau ketunaan
lainnya.
Dalam SLB satu atap menyelenggarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus mulai
jenjang:
Kurikulum yang digunakan di SLB adalah kurikulum nasional sesuai jenis ketunaan yang
sudah di tetapkan rambu-rambunya oleh BNSP. Dalam pelaksanaan kurikulum ini disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan anak berkebutuhan khusus yang dilayani.
Isi kurikulum SLB pada dasarnya sama dengan sekolah umum, ada mata pelajaran akademis dan
mata pelajaran praktis, perbedaanya ada pada perbandingan prosentase antara pendidikan
akademis dan pendidikan praktis (ketrampilan). Untuk Kurikulum TKLB dan SDLB hampir
sama perbandingannya antara pendidikan akademis dan praktis adalah 60:40, sedangkan pada
SMPLB perbandingannya ialah 40:60, dan pada SMALB perbandingannya 30:70.
Pada kurikulum SLB selain pendidikan akademis dan ketrampilan ada juga program khusus.
Program Khusus ini diberikan berdasarkan jenis ketunaan. Adapun program khusus untuk anak
berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut:
2. Pendidikan Inklusi
(1) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki
kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya;
Penilaian hasil belajar bagi peserta didik pendidikan inklusif mengacu pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Peserta didik yang menyelesaikan pendidikan dan lulus ujian sesuai dengan
standar nasional pendidikan mendapatkan ijazah yang blankonya dikeluarkan
oleh Pemerintah.
Peserta didik yang memperoleh surat tanda tamat belajar dapat melanjutkan
pendidikan pada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi pada satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan inklusi atau satuan pendidikan khusus.