Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER

NOMOR 12 TAHUN 2010

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2008


TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASER,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor


21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah tersebut, dengan pertimbangan teknis
berdasarkan analisis satuan kerja sesuai dengan
analisis tugas dan fungsi, maka perlu dilakukan
perubahan Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan
Sipil menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
serta penggabungan Dinas Tenaga kerja dengan Urusan
Pemerintahan di bidang Sosial, perubahan nomenklatur
pada Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas
Pertanian dan Perkebunan, kemudian penambahan
urusan pemerintahan di bidang Asset ke Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah ;
b. bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah bahwa perubahan jumlah besaran organisasi
dapat dilakukan setelah Organisasi Perangkat Daerah
ditetapkan dan dilaksanakan sekurang-kurangnya
dalam waktu 1 (satu) tahun ;
c. bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959


Tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820) ;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana

1
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di
provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4182);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ;
6. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009, tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5043);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2007
tentang Perubahan Nama Kabupaten Pasir Menjadi
Kabupaten Paser Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4760);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi Perangkat
Daerah;

2
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 267/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 19 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Paser (Lembaran Daerah Kabupaten Paser Tahun 2008
Nomor 19 );

Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASER
dan
BUPATI PASER
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 21
TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH.
Pasal I
Beberapa ketentuan Dalam Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembar Daerah
Kabupaten Paser Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembar Daerah
Kabupaten Paser Nomor 21) diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan pada BAB II Pasal 2 ayat (3), (7), (11) dan (13) diubah,
sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut :
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah, yakni:
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial;
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
5. Dinas Bina Marga, Pengairan dan Tata Ruang;
6. Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Perumahan;
7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
8. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga;
9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah,
10. Dinas Pertanian dan Perkebunan;
11. Dinas Kelautan, perikanan dan Peternakan;
12. Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi;
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2. Ketentuan pada BAB IV Bagian Pertama Paragraf 3 Pasal 6 ayat (1)
hurup f angka 3 diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai
berikut :

Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 6

(1)Susunan organisasi Dinas Pendidikan, terdiri atas:


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan :

3
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Subbagian Keuangan;
c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan;
1. Seksi Kurikulum dan Pembelajaran SD/MI;
2. Seksi Kurikulum dan Pembelajaran SMP/MTs; dan
3. Seksi Prasarana dan Sarana Pendidikan Dasar;
d. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan :
1. Seksi Kurikulum dan Pembelajaran SMA/MA;
2. Seksi Kurikulum dan Pembelajaran SMK; dan
3. Seksi Prasarana dan Sarana Pendidikan Menengah;

e. Bidang Pendidikan Non Formal, membawahkan :


1. Seksi Pendidikan Luar Sekolah;
2. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; dan
3. Seksi Kesetaraan;
f. Bidang Peningkatan Mutu ;
1. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
2. Seksi Peningkatan Mutu Siswa; dan
3. Seksi Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)Bagan susunan organisasi Dinas Pendidikan tercantum dalam
lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peraturan daerah ini.
3. Ketentuan pada Bab IV Bagian Ketiga Paragraf 1 Pasal 10, Paragraf 2
Pasal 11, Paragraf 3 Pasal 12 ayat(1) dan (2) diubah sehingga
keseluruhan berbunyi sebagai berikut :

Bagian Ketiga
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Paragraf 1
Tugas
Pasal 10

Dinas Tenaga Kerja dan Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan


pemerintahan daerah di bidang tenaga kerja dan Sosial berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan.
Paragraf 2
Fungsi
Pasal 11

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,


Dinas Tenaga Kerja dan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan program di bidang tenaga kerja dan sosial
sesuai dengan rencana strategis pemerintah daerah;
b. penetapan kebijakan di bidang tenaga kerja dan sosial;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang
ketenagakerjaan dan sosial yang meliputi pelatihan tenaga kerja dan
transmigrasi, pengembagan dan penempatan tenaga kerja,
perlindungan dan pengawasan tenaga kerja, pemberdayaan sosial,
Bantuan dan jaminan sosial sesuai dengan norma, standar, prosedur
dan kriteria yang ditetapkan pemerintah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan

4
e. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan.

Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 12
(1)Susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas yang membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Subbagian Keuangan;

c. Bidang Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi,


membawahkan:
1. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
2. Seksi Perijinan, sertifikasi dan akreditasi;
3. Seksi Transmigrasi;
d. Bidang Pengembagan dan Penempatan Tenaga Kerja,
membawahkan:
1. Seksi Informasi Pasar Kerja;
2. Seksi Perluasan Kerja dan Pemberdayaan SDM;
3. Seksi Pemagangan dan Penempatan Tenaga Kerja;
e. Bidang Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja,
membawahkan :
1. Seksi Syarat Kerja, Pengupahan dan Jamsostek;
2. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; dan
3. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan;
f. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahkan;
1. Seksi Pemberdayaan keluarga, Fakir Miskin dan komunitas
Adat Terpencil;
2. Seksi Pengembangan Potensi Sumberdaya Kesejahteraan
Sosial; dan
3. Seksi Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial;
g. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial;
1. Seksi Bantuan Sosial;
2. Seksi Pengumpulan Sumbangan dan Pengawasan Undian;
dan
3. Seksi Jaminan Sosial Penyandang Cacat, Lansia dan Anak
Terlantar;

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan


i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)Bagan susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari peraturan daerah ini.

4. Ketentuan pada Bab IV Bagian Keempat Paragraf 2 Pasal 14 Angka 3


dan Paragraf 3 Pasal 15 Ayat (1) huruf c dan huruf e serta ayat (2)
diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut :

Paragraf 2
Fungsi
Pasal 14

5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan
fungsi:
1. penyusunan perencanaan program dan kegiatan operasional di
bidang perhubungan, komunikasi dan informatika sesuai dengan
rencana strategis pemerintah daerah;
2. penetapan kebijakan di bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika;
3. pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika yang meliputi perhubungan darat, udara,
laut, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi
informasi, sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang
ditetapkan pemerintah;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
fungsi dan tugasnya;
5. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 15

(1) Susunan organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan


Informatika terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan;
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Subbagian Keuangan;
c. Bidang Perhubungan Darat dan Udara, membawahkan;
1. Seksi Lalu Lintas;
2. Seksi Angkutan Darat dan Sungai; dan
3. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Bidang Perhubungan Laut, membawahkan;
1. Seksi Angkutan Laut;
2. Seksi Pelabuhan; dan
3. Seksi Keselamatan Pelayaran;
e. Bidang Komunikasi dan Informatika, membawahkan;
1. Seksi Pos dan Telekomunikasi;
2. Seksi Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi;
3. Seksi Jaringan Sistem Elektronik.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatikal tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

5. Ketentuan pada BAB IV Bagian Ketujuh Paragraf 1 Pasal 21, Paragraf 2


Pasal 22, Paragraf 3 Pasal 23 Ayat (1) dan Ayat (2) diubah sehingga
keseluruhan berbunyi sebagai berikut :

Bagian Ketujuh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Paragraf 1
Tugas

6
Pasal 21

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas


melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan
dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Paragraf 2
Fungsi
Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21,


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan program dan kegiatan operasional di
bidang kependudukan dan pencataan sipil sesuai dengan rencana
strategis pemerintah daerah;
b. penetapan kebijakan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

c. pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan


dan pencatatan sipil yang meliputi; pendaftaran, mutasi dan
informasi kependudukan, serta pelayanan pencatatan sipil,
pembinaan dan pengendalian penduduk sesuai dengan norma,
standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
fungsi dan tugasnya;
e. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 23

(1) Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan;
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Subbagian Keuangan;
c. Bidang Kependudukan, membawahkan;
1. Seksi Pendaftaran Penduduk;dan
2. Seksi Mutasi Penduduk; dan
3. Seksi Informasi Adminsitrasi Kependudukan;

d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahkan;


1. Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak; dan
2. Seksi Kelahiran dan Kematian; dan
3. Seksi Pengolahan dan Pemeliharaan Data:
e. Bidang Pembinaan dan Pengendalian Penduduk, membawahkan;
1. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan;
2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Penduduk; dan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil tercantum dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

7
6. Ketentuan pada BAB IV Bagian Kesepuluh Paragraf 3 Pasal 32 Ayat (1)
huruf c, d, dan e dan Ayat (2) diubah sehingga keseluruhan berbunyi
sebagai berikut:

Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 32
(1). Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan;
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Subbagian Keuangan;

c. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura,


membawahkan:
1. Seksi Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan
Holtikultura;
2. Seksi Pengolahan Hasil, Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
dan Holtikultura;
3. Seksi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura;
d. Bidang Pengelolaan Air, Lahan Tanaman Pangan dan Holtikultura,
membawahkan:
1. Seksi Pengelolaan Air Tanaman Pangan dan Holtikultura;
2. Seksi Pengelolaan Lahan Tanaman Pangan dan Holtikultura ;
3. Seksi Perluasan Areal Tanaman Pangan dan Holtikultura;
e. Bidang Sarana dan Perlindungan Tanaman Pertanian,
membawahkan :
1. Seksi Perlindungan Tanaman Pertanian;
2. Seksi Pupuk dan Pestisida; dan
3. Seksi Alat dan Mesin Pertanian;
f. Bidang Produksi dan Pengembangan Lahan Perkebunan,
membawahkan;
1. Seksi Benih dan Budidaya Tanaman Perkebunan;
2. Seksi Pengembangan Lahan Perkebunan; dan
3. Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan;
g. Bidang Pembinaan Usaha, Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perkebunan membawahkan;
1. Seksi Pembinaan Usaha Perkebunan;
2. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perkebunan; dan
3. Seksi Pembiayaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan,
tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
7. Ketentuan pada BAB IV Bagian Ketiga Belas Paragraf 1 Pasal 39,
Paragraf 2 Pasal 40, Paragraf 3 Pasal 41 Ayat(1) huruf c, d, dan e dan
Ayat (2) diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut :
Bagian Ketiga belas
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Paragraf 1
Tugas

8
Pasal 39

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai


tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.

Paragraf 2
Fungsi
Pasal 40
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39,
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menyelenggarakan fungsi;
a. penyusunan perencanaan program dan kegiatan operasional di
bidang anggaraan pendapatan dan anggaran belanja dengan
rencana strategis pemerintah daerah;
b. penetapan kebijakan di bidang pengelolaan adminsitrasi keuangan
dan aset daerah;

c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang


pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi
penyusunan, pembinaan dan pengendalian angaran pendapatan dan
belanja daerah, anggaran pendapatan dan belanja desa,
penatausahaaan keuangan daerah, pelaksanaan akuntansi dan
pelaporan keuangan dan aset daerah, sesuai dengan norma, standar,
prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
e. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
Paragraf 3
Susunan Organisasi
Pasal 41
(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri
atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan;
1. Subbagian Perencanaan Program ;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Subbagian Keuangan;
c. Bidang Pendapatan, membawahkan;
1. Seksi Perimbangan, Penilaian dan Penetapan;
2. Seksi Penerimaan dan Penagihan;
3. Seksi Penyuluhan, Pengawasan dan Penyelesaian Sengketa
d. Bidang Anggaran, membawahkan;
1. Seksi Belanja Langsung; dan
2. Seksi Belanja Tidak Langsung;
e. Bidang Aset, membawahkan :
1. Seksi Analisis Kebutuhan dan Standarisasi; dan
2. Seksi Pendayagunaan dan Alih Status;
f. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
1. Seksi Pengelolaan Kas Daerah; dan
2. Seksi Administrasi Perbendaharaan;
g. Bidang Akuntansi, membawahkan;
1. Seksi Akuntansi Keuangan Daerah;
2. Seksi Akuntansi Aset Daerah; dan

9
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah tercantum dalam lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

8. Lampiran I, III, IV, VII dan XIII diubah sehingga keseluruhan berbunyi
sebagaimanan tercantum dalam lampiran I, II, III, IV dan V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Paser.

Ditetapkan di Tanah Grogot


pada tanggal 23 Desember
2010

BUPATI PASER,

H. M. RIDWAN SUWIDI

Diundangkan di Tanah Grogot


pada tanggal 23 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASER,

H. HELMY LATHYF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASER TAHUN 2010 NOMOR 12

10
No. Nama Jabatan Paraf
1. H. Andi Azis Kasubbag. Produk Hukum

2. H. Suwardi Kepala Bagian Hukum

3. A.S. Fathur Asisten Tata Pemerintahan


Rahman
4. H. Helmy Lathyf Sekretaris Daerah

11
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER
NOMOR 12 TAHUN 2010
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2008
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

I. UMUM

Dasar utama penyusunan dan pembentukan organisasi perangkat


daerah adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Namun tidak
berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk
ke dalam organisasi tersendiri.
Dengan telah diimplementasikannya Peraturan Daerah Kabupaten
Paser Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah dalam pelaksanaannya mengalami kendala bilamanan tidak
menyesuaikan dengan peraturan perundangan lainnya tentang disain
kelembagaan yang dibentuk oleh pemerintah daerah khususnya urusan
pemerintahan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Berkaitan
dengan hal tersebut maka Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil
menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana yang
diamanahkan peraturan di bawah ini :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan;
2. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009
tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk
Kependudukan Secara Nasional; dan
3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
471.13/3091/SJ tanggal 24 Agustus 2009 perihal Penerapan KTP
berbasis NIK secara Nasional.
Sejalan dengan maksud tersebut di atas, maka dalam rangka
penyesuaian penataan kelembagaan perangkat daerah telah ditetapkan
Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 21

12
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Paser dengan berlandaskan pada besaran dan kompleksitas urusan
yang menjadi kewenangan daerah, maka dalam penataan kelembagaan
perangkat daerah, pemerintah Kabupaten Paser menerapkan prinsip-
prinsip yang menjadi dasar pembentukan sebuah organisasi, yakni
mengacu pada visi dan misi daerah, pelembagaan fungsi staf, fungsi lini
fungsi pendukung, fungsi pelayanan dan fungsi teknis kewilyahan
secara tegas, efisiensi dan efektivitas, rentang kendali serta tata kerja
yang jelas.
Agar kelembagaan perangkat daerah Kabupaten paser dapat
mewadahi urusan yang menjadi kewenangan daerah, terwujudnya visi,
misi dan strategi pembangunan daerah serta mengantisipasi perubahan
lingkungan strategis yang berkembang saat ini, maka penyusunan dan
pembentukan organisasi perangkat daerah disamping memperhatikan
rambu-rambu sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007, juga memperhatikan potensi, kondisi, karakteristik,
ketersediaan sumberdaya, dan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi perangkat daerah yang telah dibentuk
sebelumnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat, perlu penataan kembali kelembagaan perangkat daerah
dengan membuat Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Paser Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL.


Pasal I
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 6
Seksi Data dan Teknologi Informasi Pendidikan menjadi Seksi
Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan di Bidang Peningkatan Mutu
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Paser.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Bidang Penempatan dan Pengawasan Tenaga Kerja menjadi Bidang
Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja serta Bidang
Perlindungan Tenaga Kerja menjadi Bidang Perlindungan dan
Pengawasan Tenaga Kerja yang selanjutnya tersusun bidang-bidang
urusan pemerintah di bidang sosial.
Pasal 14
Pada urusan pemerintah daerah di bidang perhubungan meliputi
perhubungan darat, udara dan laut.
Pasal 15
Pada Bidang Komunikasi dan Informatika terdapat penambahan
seksi yaitu Seksi Jaringan Sistem Elektronik (E-Government) yang
tugas dan fungsinya menyelenggarakan sistem elektronik di
Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24

13
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 21 TAHUN


2010

Pasal II

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Paser.

Ditetapkan di Tanah Grogot


pada tanggal 23 Desember
2010

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Diundangkan di Tanah Grogot


pada tanggal 23 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASER,

ttd
H. HELMY LATHYF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASER TAHUN 2010 NOMOR 12

14
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser

H.Suwardi,SH,M.Si
Pembina
NIP. 19620424 199303 1 011

15

Anda mungkin juga menyukai