Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuk
Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuk
Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuk
Batuan intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di
dalam bumi (15 50 Km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan
astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya
besar besar dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk tekstur
holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan
kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama. (Munir,
1995). Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering
dijadikan hiasan rumah) dan lain-lain.
B. Batuan Granit
Batu granit memiliki warna yang terang, bertekstur kasar dengan susunan
mineral acak. Granit memiliki kilau yang bagus dan tahan cuaca serta hujan asam.
Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan.
Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan banyak digunakan sebagai batuan
untuk konstruksi bangunan. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm dengan
jangkauan antara 1,74 dan 2,80.
a. Terbentuknya Granit
Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, ketika kerak bumi
telah mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses pendinginan yang
sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk membentuk
butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukurannya kurang dari 100 km 2 disebut
dengan galang dan yang lebih besar disebut batolit.
Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang
mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi
daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar pada
permukaan bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan batuan benua
yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan penambahan
volatil (air atau karbon dioksida atau keduanya).
Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar uranium
dan potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan radiokatif.
Proses lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan magma basaltik
naik di bawah benua. Selain panas, karbon dioksida ini melepaskan magma dan air
yang membantu semua jenis batuan meleleh pada suhu lebih rendah. Diperkirakan
bahwa sejumlah besar magma basaltik dapat menempel ke bagian bawah sebuah
benua dalam proses yang disebut underplating. Dengan pelepasan panas dan
cairan yang lambat, sejumlah besar kerak benua bisa berubah menjadi granit pada
waktu bersamaan.
Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu :
1) Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.
2) Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis mineral
lain di
dalamnya.
3) Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak butiran pada
batu
granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya. Batuan dengan komposisi yang
sama
seperti granit bisa terbentuk melalui proses metamorfisme batuan sedimen yang
lama.
akan tetapi, jenis batuan ini memiliki corak yang kuat dan biasanya disebut
dengan granit
gneiss.
b. Stuktur Mineral
Granit yang murni hanya salah satu jenis granitoid. Sebuah granitoid
mengandung 20-60 % kuarsa dan kandungan feldspar. Granit adalah batuan yang
kuat karena memiliki butiran mineral yang terbentuk selama periode proses
pendinginan yang sangat lambat. Penambahan kuarsa dan feldspar menunjukkan
kekuatan granit lebih kuat dibandingkan baja. Karena kekuatannya tersebut, granit
banyak dipakai untuk bangunan dan benda hiasan seperti batu nisan.
Kuarsa dan Feldspar umumnya memberikan granit bercahaya terang, dari warna
merah muda sampai warna putih. Warna dasar tersebut disisipkan oleh mineral-
mineral pengaya lainnya yang warnanya lebih tua. Mineral pelengkap yang paling
umum adalah mika biotit hitam dan hornblenda amfibol hitam.
Granit merupakan batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir
kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %, felsparkalium 30-60 %,
plagioklas natrium 0-35%, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.
Batuan leleran dari granit adalah Riolit. Secara fisik riolit berbutirhalus, bertekstur
holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama
dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam
bentuk retas, sill, dan aliran. Berwarna abu-abu kemerahan hingga kehijauan,
berbutir kasar dengan komposisi mineral feldspar, kuarsa, hornblende dan biotit.
C. Batuan Diorite
Diorite adalah batuan beku plutonik, yaitu batuan antara granite dan gabbro.
Batuan ini mengandung sedikit Kalsium (soda) plagioklas feldspar, mineral berwarna
terang, dan hornblende berwarna hitam. Tidak seperti granit, batuan diorite tidak
mengandung mineral kuarsa atau sangat sedikit, dan juga tidak seperti gabbro,
diorite mempunyai warna yang lebih terang dan mengandung soda, tidak
mengandung kalsit plagioklas. Apabila batuan diorite ini dihasilkan dari letusan
gunung api maka akan terjadi pendinginan menjadi lava andesite.
2. Batuan Efusif
Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku
di dalam
sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di permukaan
bumi dan
dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu aktivitas vulkanisme akan
mengeluarkan
materi materi berupa gas, cair dan padat. Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari
semua
material yang dikeluarkan ke permukaaan bumi baik di daratan ataupun di bawah
permukaan
laut.
Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu
larutan
kental dan panas, cairan ini disebut lava. Ada dua tipe magma intrusi, yang pertama
memiliki
kandungan silika yang rendah dan vikositasnya rendah. Tipe kedua dari lava ini
adalah
bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang tinggi dan vikositas relatif tinggi.
(Graha,
1987)
Contoh batuan beku vulkanik adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi
rumah),
dan dacite.
A. Basalt
Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan magma
berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk
lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga
kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt adalah umum ekstrusif batuan
vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus karena pendinginan
yang cepat dari lava pada suhu permukaan.. Menurut definisi resmi , basal
didefinisikan sebagai batuan beku aphanitic yang mengandung, volume, kurang dari
20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di mana setidaknya 65% dari
felspar dalam bentuk plagioklas.
Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam. Kandungan
mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran
butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.
PEMBENTUKAN BASALT : Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yang
terangkat berbentuk kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang
mengalami rifting (rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti Hawai.
Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava ekstrusi yang
sangat besar sehingga membentuk plateau di kerak benua, contohnya Deccan Trap
di India.
KEGUNAAN BASALT : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri
poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan
sebagai agregat.
B.Andesite
Batu Andesite adalah batuan beku yang mempunyai kandungan silica lebih
tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan silika lebih
rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite. Secara umum mempunyai
warna yang menandakan dengan baik akan kandungan silika dari lava, dengan
kandungan basalt yang terlihat gelap dan kandungan felsitenya terang. Walaupun
demikian para Geologist akan selalu melakukan analisa kimia di dalam identifikasi
batuan andesite ini, di lapangan batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu atau
medium sampai merah dari lava andesite. Nama Andesite dinamakan dari
pegunungan Andes di Amerika Selatan, dimana busur batuan batuan vulkanik
baercampur dengan magma basalt dengan batuan-batuan keras jenis granit yang
menghasilkan lava dengan komposisi intermiediate. Batuan Andesite mempunyai
kandungan fluida lebih sedikit dibandingkan batuan basalt dan diletuskan dengan
hebatnya dikarenakan adanya gas gas terlarut yang terdapat di dalamnya.
Jenis batuan Andesite ini berbentuk kristalin. Bagian-bagian kecil yang
berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih disebut potassium
feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah mineral-mineral gelap lainnya yang
terdapat pada batuan Andesite. Batuan Andesite mempunyai lebih dari 20 persen
kandungan kuarsa dan yang terbanyak adalah mineral plagioklas, walaupun mineral-
mineral ini kadang hanya terlihat di bawah mikroskop. Batuan Andesite mempunyai
kesamaan pembentukannya secara letusan dengan batuan diorite.
Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk jauh sebelum lava terletuskan dan
membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya dapat menceritakan sejarah
dari proses perjalanan magma. Lava yang seperti ini yang mempunyai banyak
phenocrysts, dinamakan bertexture porphyritic.
C. Batuan Decite
Dacite adalah batuan beku, gunung berapi dengan besi tinggi konten yang
ditemukan di banyak kubah lava.
Dacite (diucapkan /desat/) adalah batuan beku, gunung berapi dengan
kandungan besi yang tinggi. Ini menengah dalam komposisi antara andesit dan
rhyolite tetangga, dan, seperti andesit, itu terdiri dari feldspar plagioclase dengan
biotite, hornblende, dan piroksen (dan / augite atau enstatite). Itu memiliki aphanitic
untuk porphyritic tekstur dengan kuarsa seperti bulat, berkarat phenocrysts, atau
sebagai elemen tanah-massa. Proporsi relatif feldspars dan quartz di dacite, dan
banyak lain batuan vulkanik, yang digambarkan dalam QAPF diagram. Dacite juga
ditentukan oleh silika dan alkali isi dalam klasifikasi TAS.
Batu-batu dari kelompok ini terjadi di Rumania, Almeria (Spanyol), Argyll dan
bagian lain dari Skotlandia, Bardon Hill di Leicestershire, Selandia baru, Andes,
Martinique, Nevada dan daerah lain dari Amerika Utara Barat, Yunani (Methana,
Nisyros, Santorini) serta tempat-tempat lain. Mereka sebagian besar berhubungan
dengan andesites, trachytes, dan bentuk aliran lava, tambak, dan dalam beberapa
kasus bentuk besar penyusupan di pusat-pusat gunung berapi. Dacite adalah jenis
penting batu di Gunung St. Helens. Kata dacite berasal dari Dacia, sebuah provinsi
Romawi yang terletak antara sungai Donau dan Pegunungan Carpathia (sekarang
modern Rumania) di mana batu ini pertama kali dijelaskan.
D. Riolit
Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang lazimnya
dari letupan gunung berapi. yang terbentuk daripada pembekuan magma di luar
permukaan bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun sebenarnya sifat asid
batuan ini bergantung kepada kandungan silika di dalamnya. Riolit di anggap
berasid apabila kandungan silikanya melebihi 66%. Riolit sering ditemukan berupa
lava.
Riolit bisa digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran,
isolator temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa
(media) dan campuran makanan ternak.
E.Terahit
F. Obsidian
Batu obsidian sebenarnya bukan batu tambang melainkan sejenis batu lahar
yang dimuntahkan dari kawah gunung api. Batu obsidian sebenarnya bukanlah batu
atau mineral, melainkan kaca natural yang terbentuk dari hasil pendinginan lahar
gunung berapi yang cepat, karena proses pendinginannya terlalu cepat maka jarang
terjadi pembentukan kristal di dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu
obsidian seperti batu mineral lain. Warnanya bening seperti kaca dan warnanya
kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang
yang berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan
dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari
70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu
warnanya akan berubah. Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan
daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api
yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara
horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat
vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular)
akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya
terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi.
Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah :
Feldspar
Kuarsa
Obsidian
Kristobalit
Tridimit
Proses pembentukan
Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan
dengan udara luas secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan gas yang terkandung
didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan
tiba-tiba. Pumice umumya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat
gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah.
Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwarna putih abu-abu,
kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler dengan ukuran lubang yang bervariasi
baik berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang
yang terorientasi. Kadang-kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit atau kalsit.
Batuan ini tahan terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu higroskopis
(mengisap air). Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekan
antara 30-20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat amorf.
Batuan gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan
yang
terbentuk dalam celah celah serta rekahan rekahan dalam kerak bumi. Batuan
yang
terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan hypo-abisik.
Gang disini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar.
Magma yang
membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi
atau
membeku dalam celah celah di kerak bumi. Misalnya magma yang mempunyai
susunan
granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk disebut porfiri
granit
yang berarti batuan granit bertekstur porfiri. (Munir, 1995)
A. Profir Granit
B. Profir Diarit
Profir Diarit adalah batuan yang berpotensi menjadi batuan induk (Host Rocks),
mineralisasi logam dasar dan logam mulia yang terbentuk bersama urat kuarsa,
tersebar
dan mengisi rekahan /retakan dengan ubahan hidrotermal propilit, argilit, pilik dan
potassik. Ditemukannya mineral petunjuk epidot, diopsid aktinolit, (garnet), berasosiasi
dengan magnetit memberi gambaran kearah dugaan bahwa telah terjadi proses
pyrometasomatisma yang menghasilkan mineralisasi skarn.
1.