Anda di halaman 1dari 17

Bab 2: Gambaran Umum Wilayah

`
2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi

Kabupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang
menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan Ibukota Jakarta. Secara geografis,
Kabupaten Indramayu berada pada posisi 1070 51 1080 32 BT dan 060 13 060 40 LS, dengan luas wilayah
Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih 209.942 Ha, dengan panjang pantai kurang lebih 147 Km yang
membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara Kabupaten Cirebon Kabupaten Subang, dimana sejauh
4 mil dari pantai merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon
Sebelah Barat : Kabupaten Subang
Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon
Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2012 terdiri dari 31
kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan. Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di
sepanjang pesisir pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah wilayah desa sebanyak
38 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Gambar 2.1

2.1.2. Topografi

Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan
tanahnya rata-rata 0 2 % yang mengakibatkan bila curah hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-
daerah tertentu. Kisaran ketinggian Wilayah Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian 0-100 m di atas
permukaan air laut. Bagian utara memiliki dataran rendah dan semakin tinggi ke arah selatan. Secara garis besar
topografi Kabupaten Indramayu dapat dibagi atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Ketinggian antara 0-7 m di atas permukaan laut (dpl), meliputi : wilayah Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol,
Kandanghaur, Losarang, Sindang, Lohbener, Arahan, Cantigi, Pasekan, Indramayu, Balongan, Sliyeg,
Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder dan wilayah Kecamatan Krangkeng.
2. Ketinggian antara 7- 25 m dpl, meliputi : wilayah Kecamatan Bongas, Kroya, Gabuswetan, sebagian wilayah
Kecamatan Anjatan, Lelea, Terisi, Widasari, Jatibarang, Kertasmaya, Cikedung, Sukgumiwang, Tukdana dan
Bangodua.
3. Ketinggian antara 25-100 m dpl, meliputi : sebagian wilayah Kecamatan Cikedung, Terisi, Kroya, Haurgeulis
dan keselurahan wilayah Kecamatan Gantar.

2.1.3. Geologi

Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah dan daerah endapan di bagian Timur Laut
Provinsi Jawa Barat. Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari :
Aluvial hadromorf.
Aluvial kelabu tua.
Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial cokelat kelabu.
Asosiasi glie humus rendah dan aluvial kelabu.
Regosal kelabu.
Grumusal kelabu.
Kompleks grumusal dan mediteran.

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Asosiasi latosol cokelat dan regosol kelabu.
Asosiasi latosol merah, latosol cokelat kemerahan dan laterit.
Asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu.

Batuan yang ada di Kabupaten Indramayu terutama disusun oleh endapan aluvium dan beberapa
satuan batuan yang tersusun dari tua ke muda berdasarkan umur geologi berikut ini :
Satuan batu lempung serpihan.
Satuan batu lempung.
Satuan batu pasir.
Satuan konglomerat dan batu pasir tufaan.
Endapan hasil gunungapi muda dan tak teruraikan.
Endapan aluvium.
Sedangkan endapan aluvium tersebut terbagi menjadi :
Endapan pantai.
Endapan pematang pantai.
Endapan limpah banjir.
Endapan delta.
Endapan sungai tua.

2.1.4. Hidrologi

Berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan dataran rendah dan pantai serta
berada pada bagian hilir daerah aliran sungai yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunagara serta SWS
Citarum dan SWS Cimanuk- Cisanggarung. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat
sebagai daerah sentra pertanian dan merupakan daerah penyangga pengadaan stok pangan Provinsi dan
Nasional.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki 14 aliran sungai yang mengalir ke arah utara yaitu ke Laut Utara
Jawa dan sungai yang tergolong besar adalah Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai Cipunegara,
Sungai Cilalanang, Sungai Kumpulkuista, Sungai Pamengkang dan Sungai Cimanis.
Satuan Wilayah Sungai (SWS)
SWS Citarum di wilayah pantai Jawa Barat bagian utara merupakan bagian dari SWS Citarum Hilir yang
mempunyai luas 6.154 km (sekitar 30% dari luas SWS Citarum). SWS Kabupaten Indramayu mempunyai
luas 648 km. Aliran rata-rata di bagian hilir mencapai 13,0 milyar m/tahun yang dimanfaatkan untuk
keperluan pertanian, industri dan sebagainya.
SWS Cimanuk termasuk wilayah kewenangan Provinsi Jawa Barat dan mempunyai luas 4.325 km. Wilayah
Kabupaten Indramayu termasuk kedalam SWS Cimanuk dengan luas 1.238 km. Potensi aliran rata-rata
mencapai kapasitas sebesar 4,0 milyar m/tahun.
Potensi Sumber Air
Wilayah Kabupaten Indramayu yang memiliki kemampuan sebagai lahan mata air di wilayah bagian selatan
Kecamatan Haurgeulis dan Cikedung dan sebagian besar di Wilayah Kabupaten Indramayu mempunyai
zona lahan air tanah bebas (zona air tanah dangkal), sedangkan kemampuan lahan hidrologi pantai sangat
mempengaruhi tata air dengan fungsi penahan intrusi air laut dan abrasi pantai. Kawasan pantai terdapat di
sepanjang pantai timur dan utara Indramayu termasuk sebagian Kecamatan Krangkeng, Juntinyuat,
Balongan, Indramayu, Pasekan, Cantigi, Losarang, Karangampel, Kandanghaur, Patrol dan Sukra.
Kemampuan hidrologi pantai ini dibagi dua zona yaitu zona pantai dan zona rawa.
Air tanah tawar dapat diperoleh dengan cara membuat sumur bor dalam yang selanjutnya akan
memancarkan air tanah tawar. Daerah Kedungdawa-Kedokan-Gabus-Cibereng-Losarang, merupakan
akumulasi air tanah dalam tawar yang cukup besar, serta juga di sekitar Jatibarang-Krasak-Kaplongan-
Jengkok. Kualitas air tanah tertekan umumnya cukup baik, air bening, pH berkisar antara 6,43 8,53.
kandungan Cl di bagian selatan jalur jalan provinsi umumnya rendah yaitu antara 11,2 582,6 mg/l.
Beberapa air tanah dangkal yang diambil di Desa Lohbener, Juntinyuat, Sindang dan Krangkeng

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
menunjukkan kandungan Cl cukup tinggi antara 603-3.120 mg/l, bahkan mencapai 111,0 mg/l yaitu Desa
Krangkeng.

2.1.5. Klimatologi

Keadaan iklim dan cuaca di Kabupaten Indramayu dapat diuraikan sebagai berikut:
Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari hujan per
bulannya 3,25 hari.
Tipe iklim di Kabupaten Indramayu menurut klasifikasi Schmid & Ferguson
termasuk Iklim Tipe D atau iklim sedang.
Suhu udara harian berkisar antara 270 340 C, dengan suhu tertinggi 300 C dan
yang terendah 180 C.
Kelembaban udara berkisar 70-80%.
Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75 hari.
Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan Desember, sedangkan curah hujan maksimum
adalah 6.024 mm yang terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan tertinggi meliputi Kecamatan Anjatan
berkisar 1.869 mm/tahun, Kecamatan Haurgelis berkisar 1.865 mm/tahun. Hari hujan terbanyak adalah
Kecamatan Cikedung dan Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan/tahun.
Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Angin Barat
bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur bertiup bulan Mei sampai Nopember. Selama
periode 14 tahun (1980-1993), angin umumnya berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan
utara (18,32%).
Kecepatan angin di wilayah pesisir Indramayu umumnya (41,35%) bertiup dengan
kisaran 3-5 m/det, sedangkan (0,62%) kecepatan angin sangat lemah yaitu < 1m/det yang dapat
diklasifikasikan pada kondisi teduh.

Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota


Nama DAS Luas (Ha) Debit (M3/dtk)
DAS CIMANUK
DAS CIPANAS
DAS CIPUNEGARA
DAS CILALANANG
DAS KUMPULKUISTA
DAS PAMENGKANG
DAS CIMANIS

Sumber:

Tabel 2.2: Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan


Jumlah Kelurahan Luas Wilayah
Nama Kecamatan
/Desa
(Ha) (%) thd total
Kec. Haurgeulis 10 6083 2.90
Kec. Gantar 6 20331 9.68
Kec. Kroya 9 9774,90 4.66

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Kec. Gabus Wetan 10 7176,60
3.42
Kec. Cikedung 7 9062,40 4.32
Kec. Terisi 9 17422 8.30
Kec. Lelea 11 5385,05 2.57
Kec. Bangodua 8 4422,68 2.11
Kec. Tukdana 13 4726 2.25
Kec. Widasari 10 36064 17.18
Kec. Kertasemaya 13 4239 2.02
Kec. Sukagumiwang 7 3584 1.71
Kec. Krangkeng 11 6549,10 3.12
Kec. Karangampel 11 2838 1.35
Kec. Kedokanbunder 7 2823 1.34
Kec. Juntinyuat 12 5003,8 2.38
Kec. Sliyeg 14 5336 2.54
Kec. Jatibarang 15 4295 2.05
Kec. Balongan 10 3380,6 1.61
Kec. Indramayu 18 4820,6 2.30
Kec. Sindang 10 3247 1.55
Kec. Cantigi 6 2453,7 1.17
Kec. Pasekan 6 1498 0.71
Kec. Lohbener 12 3162.80 1.51
Kec. Arahan 8 3263,30 1.55
Kec. Losarang 12 11747 5.60
Kec. Kandanghaur 13 7659 3.65
Kec. Bongas 8 4429,10 2.11
Kec. Anjatan 13 7676 3.66
Kec. Sukra 8 4316 2.06
Kec. Patrol 8 4438,10 2.11
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2011

Mengenai cakupan wilayah kajian dalam Buku Putih Sanitasi adalah skala kabupaten yang terbagi menjadi
beberapa kluster sesuai dengan hasil indikator dari studi EHRA. Berikut ini adalah peta administrasi Kabupaten
Indramayu :

Peta 2.1 : Peta Administrasi Kabupaten Indramayu dan Cakupan Wilayah Kajian

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
2.2 Demografi

Kondisi demografi penduduk di Kabupaten Indramayu rata-rata mengalami kesamaan untuk tipa kecamatan yaitu
yang paling ramai berada di pusat kecamatan karena disana banyak dijumpai roda perekonomian, sedangkan
permukiman yang lain menyebar di wilayah sekitarnya.

Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2010 sebanyak 1.668.395 jiwa, dengan komposisi jumlah laki-laki
sebanyak 858.942 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 809.453 jiwa. Jumlah rumah tangga Kabupaten
Indramayu tahun 2010 sebanyak 488.546 KK. Kecamatan Indramayu merupakan kecamatan dengan jumlah
penduduk terbesar sebanyak 106.688 jiwa. Konsentrasi sebaran jumlah penduduk terpusat pada kecamatan-
kecamatan bagian utara Kabupaten Indramayu.

Pada akhir Tahun 2009 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat
sebanyak 1.744.897 jiwa. Sedangkan pada akhir Tahun 2010 berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010
angkanya hanya tercatat 1.668.395 jiwa. Turunnya jumlah penduduk bukan berarti terjadi laju pertumbuhan
negatif tetapi karena terabaikannya laporan migrasi keluar penduduk Indramayu selama beberapa tahun terakhir.

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2000 maka terdapat kenaikan rata-rata laju pertumbuhan
penduduksetiap tahunnya 0,54 persen

Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk beserta proyeksi untuk 5 tahun kedepan.

Tabel 2.3: Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Tingkat
Jumlah Penduduk Jumlah KK
Pertumbuhan
Nama Kecamatan
Tahun Tahun Tahun
n n+. n+4 n n+. n+4 n n+. n+4
Kec. Haurgeulis 88.080 22.363 0,64
Kec. Gantar 60.744 15.136 2,00
Kec. Kroya 60.606 17.070 0,75
Kec. Gabus Wetan 54.015 15.639 0,47
Kec. Cikedung 38.688 12.325 0,39
Kec. Terisi 52.663 15.383 0,63
Kec. Lelea 46.981 15.229 0,22
Kec. Bangodua 27.026 8.193 0,45
Kec. Tukdana 50.054 15.769 -0,29
Kec. Widasari 33.581 10.408 0,22
Kec. Kertasemaya 59.865 12.081 0,79
Kec. Sukagumiwang 36.910 8.619 1,65
Kec. Krangkeng 62.527 16.912 0,17
Kec. Karangampel 61.194 15.552 0,30
Kec. Kedokanbunder 43.500 11.524 0,06
Kec. Juntinyuat 76.411 22.743 -0,23
Kec. Sliyeg 57.837 16.204 0,24
Kec. Jatibarang 68.763 18.150 0,08
Kec. Balongan 38.025 10.928 0,85
Kec. Indramayu 106.688 25.919 1,52
Kec. Sindang 49.323 11.379 0,73
Kec. Cantigi 22.531 6.285 0,04
Kec. Pasekan 23.428 5.896 0,77
Kec. Lohbener 53.866 14.783 0,34
Kec. Arahan 31.391 9.143 0,17
Kec. Losarang 55.026 15.598 0,74
Kec. Kandanghaur 84.672 22.740 0,61
Kec. Bongas 46.110 13.097 0,65
Kec. Anjatan 80.849 21.807 -0,03
Kec. Sukra 43.095 11.441 0,31
Kec. Patrol 53.946 13.631 1,07

Sumber: Indramayu Dalam Angka 2011

Untuk jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu juga dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;
Tabel 2.3.1. Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN RUMAH TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
TANGGA
1 2 3 4 5 6
1 Haurgeulis 23.795 45.058 43.022 88.080
2 Gantar 16.326 30.727 30.017 60.744
3 Kroya 17.495 31.126 29.480 60.606
4 Gabuswetan 16.090 27.443 26.572 54.015
5 Cikedung 13.349 19.480 19.208 38.688
6 Terisi 17.192 27.193 25.470 52.663
7 Lelea 16.008 23.654 23.327 46.981
8 Bangodua 8.399 13.804 13.222 27.026
9 Tukdana 16.602 25.783 24.271 50.054
10 Widasari 9.550 17.487 16.094 33.581
11 Kertasemaya 16.213 30.554 29.311 59.865
12 Sukagumiwang 10.559 18.515 18.395 36.910
13 Krangkeng 18.119 32.343 30.184 62.527
14 Karangampel 16.887 31.781 29.413 61.194
15 Kedokanbunder 12.456 22.549 20.951 43.500
16 Juntinyuat 22.408 40.320 36.091 76.411
17 Sliyeg 17.905 30.184 27.653 57.837
18 Jatibarang 20.253 36.515 33.248 68.763
19 Balongan 10.481 19.744 18.281 38.025
20 Indramayu 29.920 54.857 51.831 106.688
21 Sindang 13.439 25.263 24.060 49.323
22 Cantigi 6.512 11.743 10.788 22.531
23 Pasekan 6.091 12.231 11.197 23.428
24 Lohbener 16.257 27.718 26.148 53.866
25 Arahan 9.279 16.165 15.226 31.391
26 Losarang 15.870 28.366 26.670 55.026
27 Kandanghaur 25.615 43.576 41.096 84.672
28 Bongas 14.160 23.530 22.580 46.110
29 Anjatan 23.883 41.579 39.270 80.849
30 Sukra 12.444 22.669 20.426 43.095
31 Patrol 14.988 27.995 25.951 53.946
TOTAL 488.546 858.942 809.453 1.668.395
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2011
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Jelasan mengenai kondisi keuangan dan perekonomian daerah yang meliputi: pendapatan dan belanja modal
sanitasi daerah, kapasitas keuangan daerah, kemampuan fiskal/ruang fiskal, data peta perekonomian, dan data
realisasi belanja modal sanitasi untuk tiap SKPD.
Penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, lihat PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian
Daerah dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.
Lengkapi dengan tabel-tabel berikut:
- Tabel 2.4 Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir
- Tabel 2.5 Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
- Tabel 2.6 Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir
- Tabel 2.7 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir
Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 2.3 selesai disusun
Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir
No Anggaran n-4 n-3 n-2 n-1 n
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Pendapatan

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Pendapatan
1 Asli Daerah 66.453.451.000 86.320.473.000 98.041.710.544 103.497.759.223 125.110.70 8.000
(PAD)
Dana
1.019.047.210.59 1.133.184.574.70
2 Perimbangan 873.092.692.000 930.028.208.000
9 3
1.322.511.038.684
(Transfer)
Lain-lain
3 Pendapatan 109.181.597.034 198.387.322.523 158.195.388.285 210.132.980.100 324.848.254.360
yang Sah
Jumlah 1.214.736.003.52 1.275.284.309.42 1.446.815.314.02
1.048.727.740.034 1.772.470.001.004
Pendapatan 3 8 6
B Belanja
Belanja Tidak
1 609.998.905.266 820.874.411.990 957.977.257.970 978.498.140.896 1.132.630.534.879
Langsung
Belanja
2 448.922.014.803 449.514.527.010 349.213.851.280 597.702.052.298 793.865.960.339
Langsung
Jumlah 1.058.920..920.06 1.288.198.346.56 1.307.191.109.25 1.576.200.193.19
1.926.496.495.218
Belanja 9 9 0 4
Surplus/Defisit
-62.857.654.069 -101.838.001.000 -31.906.799.822 -129.384.879.168 -154.026.494.174
Anggaran
Ket: n = tahun penyusunan buku putih
Sumber: Bappeda

Tabel 2.5: Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
No Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 N
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Air Limbah
1 PSDA
2 PU-CK
3 KLH
B Persampahan
C Drainase
Aspek PHBS (pelatihan, sosialisasi,
D komunikasi, pendampingan)
E Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D)
F Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD
murni (bukan pendamping)
G Total Belanja APBD
H Proporsi Belanja Modal Sanitasi
terhadap Belanja Total (9:10x100%)
I Jumlah penduduk
J Belanja Modal Sanitasi per penduduk
(E:I)
Ket: belanja modal (investasi baru dan pemeliharaan)
Sumber:..
Tabel 2.6: Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir
Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah
Tahun
(IRFD)
n-4
n-3
n-2
n-1

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
n
Sumber:..

Tabel 2.7: Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir


No Deskripsi n-4 n-3 n-2 n-1 n

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1 PDRB harga konstan (struktur


perekonomian) (Rp.)
2 Pendapatan Perkapita
Kabupaten/Kota (Rp.)
3 Upah Minimum Regional
Kabupaten/Kota (Rp.)
4 Inflasi (%) 9,38% 11,72% 9,77%
5 Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber:..

2.4 Tata Ruang Wilayah


Tuliskan informasi mengenai kebijakan penataan ruang kabupaten/kota sesuai dengan dokumen RTRW yang
berlaku.
Peta-peta yang digunakan minimal berskala 1:25.000 atau 1:50.000. Peta dalam skala lebih kecil dan cukup
jelas untuk digambarkan dalam format A3, dapat dicantumkan dalam Laporan ini. Bila ukuran peta A2 atau A1,
maka dicantumkan dalam Lampiran.
Cantumkan informasi mengenai wilayah rawan bencana dan kebijakan penataan ruang untuk wilayah
perbatasan (apabila ada).
Lengkapi dengan peta:
- Peta 2.2 Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota (ukuran A3)
- Peta 2.3 Rencana pola ruang Kabupaten/Kota (ukuran A3)
Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 2.4 selesai disusun

2.4.1. Kebijakan dan Strategi RTRW


Kebijakan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2031 disusun
dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang ruang berkelanjutan dan operasional, serta mengakomodasi
paradigma baru dalam perencanaan. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang, terdiri dari :
1. Pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengembangkan pemanfaatan lahan pertanian sesuai
dengan kaidah penataan ruang.
Strategi :
a. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.
b. Mengembangkan produktivitas pertanian.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian.
d. Mengembangkan irigasi pertanian.
e. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah.
f. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering.
g. Menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
h. Mengembangkan kawasan pusat pengembangan agropolitan.
2. Pengoptimalan produktivitas kawasan peruntukan perikanan.
BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu
WILAYAH
Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanaan sehingga
menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Strategi :
a. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya.
b. Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan.
c. Mengembangkan minapolitan.
d. Mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan
3. Pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan.
Kebijakan ini bertujuan untuk merinci arahan pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan.
Strategi :
a. Mengelola potensi sumber daya hutan.
b. Meningkatkan produksi mutu dan tanaman perkebunan.
c. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
4. Pengembangan kawasan industri.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Strategi :
a. Mengembangkan kawasan peruntukkan industri.
b. Mengembangkan industri kecil dan menengah.
c. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan menengah.

5. Pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi alam.


Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan peruntukkan pariwisata.
Strategi :
a. Mengembangkan obyek wisata unggulan.
b. Mengembangkan zona wisata terpadu di bagian utara wilayah kabupaten.
c. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.

6. Pengembangan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.


Kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan, menata, dan mengendalikan usaha pertambangan mineral,
minyak dan gas bumi.
Strategi :
a. Mengoptimalkan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
b. Menata dan mengendalikan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.

7. Pengembangan kawasan permukiman.


Kebijakan ini bertujuan menyediakan sarana dan prasarana permukiman, meningkatkan kualitas, menata
kawasan, serta mengendalikan pertumbuhannya.
Strategi :
a. Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.
b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman.
c. Menata kawasan permukiman.
d. Mengendalikan pertumbuhan permukiman.
8. Pengembangan pusat-pusat pelayanan.
Kebijakan ini bertujuan membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki serta meningkatkan
interaksi yang sinergis antara pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan.
Strategi :
a. Membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki.
b. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara sinergis menjamin
ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.
9. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan sistem jaringan prasarana wilayah.
Strategi :

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
a. Mengembangkan prioritas jaringan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan
pertanian, perikanan, kehutanan dan industri.
b. Mengembangkan dan memantapkan jaringan jalan dalam mendukung sistem perkotaan, mendorong
pertumbuhan dan pemerataan wilayah.
c. Mengembangkan infrastruktur pendukung pertumbuhan wilayah.
d. Mengoptimalkan dan mengembangkan jaringan kereta api.
e. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan mutu sistem jaringan telekomunikasi.
f. Meningkatkan sistim dan optimalisasi sistem jaringan sumber daya air.
g. Mengembangkan pelayanan prasarana energi.
h. Mengembangkan prasarana pengelolaan lingkungan.
i. Menetapkan jalur evakuasi kawasan rawan bencana.
10. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung
Kebijakan ini bertujuan mengendalikan dan dan melestarikan kawasan lindung.
Strategi :
a. Memulihkan fungsi lindung.
b. Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung.
c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan kawasan.
d. Menghindari kawasan yang rawan bencana sebagai kawasan terbangun.
11. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan fungsi daya dukung lingkungan.
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan fungsi daya dukung
lingkungannya.
Strategi :
a. Meningkatkan kegiatan yang mendorong pengembalian fungsi lindung.
b. Menjaga kawasan lindung dari kegiatan budidaya.
c. Mempertahankan luasan kawasan lindung.
d. Meningkatkan keanekaragaman hayati kawasan lindung.
e. Mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan perlindungan setempat dan ruang evakuasi
bencana alam.
12. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan pertumbuhan ekonomi
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan kepentingan pertumbuhan
ekonominya.
Strategi :
a. Mengembangkan kegiatan ekonomi skala besar.
b. Menyediakan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
c. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah.
d. Mengembangkan kerjasama dalam penyediaan tanah.
e. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
13. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
Kebijakan ini bertujuan meningkatkan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Strategi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan.
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional
untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan
strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan dan keamanan.
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan.

2.4.2. Daerah Rawan Bencana


Kabupaten Indramayu baik secara geologi maupun berdasarkan topografi memiliki tingkat kerawanan
yang tinggi terhadap beberapa jenis bencana, diantaranya adalah banjir, gerakan tanah, dan abrasi. Untuk
potensi bencana kegempaan baik tektonik maupun vulkanik di Kabupaten Indramayu relatif kecil, hal ini

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
disebabkan karena letak Indramayu yang berada di pantai utara Jawa, dan relatif jauh dari pertemuan antara
lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang berada pantai selatan jawa serta jauh dari lokasi keberadaan
gunung berapi. Kawasan rawan bencana dapat dilihat pada Gambar.
Penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Indramayu disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi
dengan durasi di atas normal sehingga menghasilkan air limpasan yang melebihi daya dukung sistem drainase,
perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali serta kondisi geologi dan morfologi lahan terutama pada
Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain itu potensi banjir juga terjadi pada daerah sepanjang Sungai Cimanuk,
terutama pada daerah-daerah dengan kondisi tanggul yang kritis.
Selain itu banjir rob juga sering terjadi di wilayah pesisir Indramayu, hal ini salah satunya karena
gelombang laut pasang serta karena kondisi geografis yang relatif landai. Perubahan iklim yang sudah menjadi
isu global diyakini telah menyebabkan perubahan sistem alam termasuk wilayah pesisir. Gelombang pasang
yang terjadi pada setiap awal dan akhir tahun semakin meluas jangkauannya, dengan periode yang semakin
singkat dan intensitas yang semakin meningkat. Sementara itu bencana abrasi di Kabupaten Indramayu memiliki
tingkat kerawanan yang sangat tinggi, dimana sampai dengan tahun 2009 luasan daerah yang terabrasi yaitu
seluas 1.653,5 Ha dengan panjang pantai terabrasi yaitu sepanjang 42,6 km. Sedangkan kawasan bencana
rawan gerakan tanah di Kabupaten Indramayu seluas 14 Ha berada di Kecamatan Gantar.

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
2.5
Sosial dan Budaya
Kondisi sosial budaya suatu masyarakat merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan
yang dapat dilihat secara kasat mata. Dari berbagai macam kondisi sosial budaya akan dirangkum dalam
beberapa indikator, seperti indikator pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan, keluarga berencana, dan
agama.

2.5.1. Agama
Kehidupan beragama diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama Pancasila. Kehidupan beragama
dikembangkan dan diarahkan untuk peningkatan akhlak demi kepentingan bersama untuk membangun
masyarakat adil dan makmur.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas penduduknya memeluk Agama
Islam. Pada tahun 2010 penduduk yang beragama Islam tercatat sebanyak 1.753.372 jiwa, sedangkan sisanya
tersebar pada empat agama lain seperti Protestan tercatat sebesar 4.102 jiwa, Katolik 1.982 jiwa, Hindu 257
jiwa, Budha 213 jiwa dan Konghucu sebanyak 2 jiwa.

2.5.2. Kesehatan Dan Keluarga Berencana


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi
adalah fasilitas kesehatan yang murah, representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan
kesadaran untuk hidup sehat. Jumlah Puskesmas termasuk puskesmas pembantu di Kabupaten Indramayu
tercatat sebanyak 116 unit. Jumlah tenaga medis yang bertugas di Kabupaten Indramayu pada tahun 2010
tercatat sebanyak 1.203 orang. Banyaknya dokter yang melayani penduduk Indramayu tercatat sebanyak 60
dokter (termasuk dokter gigi). Sedang jumlah bidan yaitu 498 orang.

2.5.3. Pendidikan
Indikator lain dari keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan dibidang pendidikan. Berdasarkan data
dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu pada tahun ajaran 2009/2010 untuk tingkat
Sekolah Dasar jumlah sekolah tercatat sebanyak 885, murid sebanyak 189.726 orang dan guru sebanyak 9.024.
Kemudian di tingkat SLTP jumlah sekolah tercatat sebanyak 157, murid sebanyak 68.850 orang dan guru
sebanyak 3.625 orang. Sedangkan di tingkat SLTA jumlah sekolah tercatat sebanyak 51, murid sebanyak 17.954
orang dan guru sebanyak 1.452 orang. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan tercatat memilik sekolah
sebanyak 61 sekolah, 23.951 murid dan 1.662 guru.

Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

Tabel 2.8: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Indramayu


Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan
Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Kec. Haurgeulis 40 9 2 5 8 4 2
Kec. Gantar 30 5 1 1 1 2 1
Kec. Kroya 27 4 1 1 2 1 1
Kec. Gabus Wetan 31 6 1 4 3 2 0
Kec. Cikedung 18 3 1 1 2 0 1
Kec. Terisi 29 7 2 2 3 4 2
Kec. Lelea 31 3 0 1 2 1 0
Kec. Bangodua 17 4 0 1 1 0 0
Kec. Tukdana 34 5 1 0 6 1 2
Kec. Widasari 21 3 1 1 1 1 0
Kec. Kertasemaya 30 6 3 3 10 4 2
Kec. Sukagumiwang 18 2 1 1 8 3 2
Kec. Krangkeng 37 6 3 2 11 2 2
Kec. Karangampel 32 9 3 2 3 2 1

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Kec. Kedokanbunder 19 4 2 0 4 2
0
Kec. Juntinyuat 40 7 2 3 12 5 0
Kec. Sliyeg 33 3 2 1 2 4 1
Kec. Jatibarang 47 8 3 5 2 3 1
Kec. Balongan 21 5 1 1 4 1 0
Kec. Indramayu 52 10 4 9 5 4 3
Kec. Sindang 25 8 3 2 2 2 1
Kec. Cantigi 15 2 0 0 0 1 0
Kec. Pasekan 14 3 0 0 1 0 0
Kec. Lohbener 29 3 3 3 5 4 2
Kec. Arahan 18 2 1 1 2 2 1
Kec. Losarang 34 5 2 3 2 2 0
Kec. Kandanghaur 38 6 4 4 4 6 2
Kec. Bongas 27 5 0 1 2 2 1
Kec. Anjatan 37 8 2 2 12 4 0
Kec. Sukra 20 2 1 1 4 3 1
Kec. Patrol 21 4 1 0 3 2 0

Sumber: Indramayu Dalam Angka 2011

Tabel 2.9: Jumlah penduduk miskin per kecamatan


Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)
Kec. Haurgeulis 7.197
Kec. Gantar 4.817
Kec. Kroya 7.108
Kec. Gabus Wetan 5.921
Kec. Cikedung 4.991
Kec. Terisi 6.461
Kec. Lelea 6.306
Kec. Bangodua 2.852
Kec. Tukdana 5.274
Kec. Widasari 3.693
Kec. Kertasemaya 4.962
Kec. Sukagumiwang 3.700
Kec. Krangkeng 7.227
Kec. Karangampel 4.780
Kec. Kedokanbunder 3.409
Kec. Juntinyuat 7.930
Kec. Sliyeg 5.456
Kec. Jatibarang 7.599
Kec. Balongan 3.712
Kec. Indramayu 9.962
Kec. Sindang 3.930
Kec. Cantigi 2.925
Kec. Pasekan 2.780
Kec. Lohbener 4.993
Kec. Arahan 3.287
Kec. Losarang 6.484
Kec. Kandanghaur 8.002
Kec. Bongas 5.030
Kec. Anjatan 7.701
Kec. Sukra 4.968
Kec. Patrol 6.263

Sumber: Indramayu Dalam Angka 2011

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Rumah
Kec. Haurgeulis 22.363
Kec. Gantar 15.136
Kec. Kroya 17.070
Kec. Gabus Wetan 15.639
Kec. Cikedung 12.325
Kec. Terisi 15.383
Kec. Lelea 15.229
Kec. Bangodua 8.193
Kec. Tukdana 15.769
Kec. Widasari 10.408
Kec. Kertasemaya 12.081
Kec. Sukagumiwang 8.619
Kec. Krangkeng 16.912
Kec. Karangampel 15.552
Kec. Kedokanbunder 11.524
Kec. Juntinyuat 22.743
Kec. Sliyeg 16.204
Kec. Jatibarang 18.150
Kec. Balongan 10.928
Kec. Indramayu 25.919
Kec. Sindang 11.379
Kec. Cantigi 6.285
Kec. Pasekan 5.896
Kec. Lohbener 14.783
Kec. Arahan 9.143
Kec. Losarang 15.598
Kec. Kandanghaur 22.740
Kec. Bongas 13.097
Kec. Anjatan 21.807
Kec. Sukra 11.441
Kec. Patrol 13.631

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2011

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah


Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan yang dilakukan oleh pemerintahan desa dan
kelurahan di Kabupaten Indramayu, maka dilakukan pemekaran terhadap desa dan kelurahan.
Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 Kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan dengan jumlah satuan kerja
perangkat daerah sebanyak 2 Sekretariat, 1 Inspektorat, 7 Badan, 15 Dinas, 2 Kantor, 1 Satuan Polisi
Pamong Praja, 2 Rumah Sakit, 31 Kantor Kecamatan dan 8 Kantor Kelurahan.
Permasalahan yang dihadapi dalam aspek pemerintahan antara lain masih belum optimalnya peran
pemerintah baik sebagai fasilitator, regulator dan motivator, hal ini terlihat dari masih rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan.

Tabel 2.10.1
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
NO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
JUMLAH
I Sekretariat, terdiri dari: 2
1. Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu.
2. Sekretariat DPRD Kabupaten Indramayu.
II Inspektorat Kabupaten Indramayu 1
III Badan, terdiri dari : 7
1. Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Indramayu.
2. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu.
3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Indramayu.
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berancana
Kabupaten Indramayu.
5. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Indramayu.
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Indramayu.
7. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten
Indramayu.
IV Dinas, terdiri dari : 15
1. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Indramayu.
2. Dinas Pertanian dan Peternaakan Kabupaten Indramayu.
3. Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu.
4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu.
5. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan
Perdagangan Kabupaten Indramayu.
6. Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.
7. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu.
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu.
9. Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu.
10. Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
11. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan, dan Energi
Kabupaten Indramayu.
12. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten
Indramayu.
13. Dinas Kebersihan dan Pertamananan Kabupaten Indramayu.
14. Dinas Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu.
15. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Indramayu.
V Kantor, terdiri dari : 2
1. Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu.
2. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu.
VI Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indramayu. 1
VII Rumah Sakit, terdiri dari : 2
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu.
2. Rumah Sakit Umum Daerah Pantura MA. Sentot Patrol Kabupaten
Indramayu.
VIII Kecamatan, terdiri dari : 31
1. Kecamatan Indramayu.
2. Kecamatan Sindang.
3. Kecamatan Balongan.
4. Kecamatan Pasekan.
5. Kecamatan Arahan.
6. Kecamatan Cantigi.
7. Kecamatan Lohbener.
8. Kecamatan Juntinyuat.
9. Kecamatan Karangampel.
10. Kecamatan Krangkeng.
11. Kecamatan Kedokanbunder.
12. Kecamatan Sliyeg.
13. Kecamatan Jatibarang.
14. Kecamatan Kertasemaya.

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH
NO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
JUMLAH
15. Kecamatan Sukagumiwang.
16. Kecamatan Tukdana.
17. Kecamatan Bangodua.
18. Kecamatan Widasari.
19. Kecamatan Lelea.
20. Kecamatan Cikedung.
21. Kecamatan Terisi.
22. Kecamatan Losarang.
23. Kecamatan Kandanghaur.
24. Kecamatan Gabuswetan.
25. Kecamatan Kroya.
26. Kecamatan Bongas.
27. Kecamatan Patrol.
28. Kecamatan Sukra.
29. Kecamatan Anjatan.
30. Kecamatan Haurgeulis.
31. Kecamatan Gantar.
IX Keluarahan, terdiri dari : 8
1. Keluarahan Paoman.
2. Keluarahan Margadadi.
3. Keluarahan Lemahabang.
4. Keluarahan Lemahmekar.
5. Keluarahan Karanganyar.
6. Keluarahan Karangmalang.
7. Keluarahan Kepandean.
8. Keluarahan Bojongslawi.

Gambar 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Indramayu

Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu

BUPATI

BAPPEDA DINAS DINAS DINAS BADAN KANTOR DINAS DINAS PDAM


KESEHATA KEBERSIHAN CIPTA PEMBERDAYAA LINGKUNGA PERHUBUNGA PENDIDIKAN
N DAN KARYA N DAN N HIDUP N,
PERTAMANA MASYARAKAT KOMUNIKASI
N DESA DAN
INFORMATIKA

BAB 2. GAMBARAN UMUM Pokja Sanitasi Kabupaten Indramayu


WILAYAH

Anda mungkin juga menyukai