Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS BUKU :

Judul buku : MENGAPA UMAT ISLAM MUNDUR?


Pengarang : Samih Athef az-Zein
Penerbit asli : Dar al-kitab al-lubnani
Diterbitkan oleh : Pustaka thariqul izzah
Tahun terbit : 2004

POKOK - POKOK ISI BUKU

Buku ini memberikan pengetahuan pada kita betapa bahayanya


tsaqafah(budaya) asing. Tetapi banyak sekali kaum muslim yang mengabaikan hal
tersebut. Kaum muslim telah memerangi para penjajah barat , namun ironisnya
hingga saat ini masih mengambil tsaqafah barat, padahal justru tsaqafah barat
itulah yang menjadi penyebab imperialisme , dan melempangkan jalan untuk
mengokohkan imperialism yang akhirnya mengontrol negeri-negeri kaum muslim.
Kondisi kaum muslim saat ini sangat mengherankan dan juga sangat kontradiktif.
Buku ini berisi bukti-bukti yang faktual yang menegaskan bahwa islam
pernah diterapkan di lebih dari 30 negeri. Buku ini juga membawa bukti-bukti
yang menetapkan pendirian kaum imperalis beserta agen(kaki tanganya) untuk
merusak fakta sejarah, dan menghalang-halangi upaya siapapun yang bersemangat
untuk menerapkan pemerintahan islam. Kaum imperalis dan kaki tanganya
berupaya memelihara kepentingan mereka. Mereka sangat khawatir akan hilangnya
dominasi dan hegemoninya.
ISI BUKU :

Islam Adalah Ajaran Praktis

Sebagian orang yang membenci islam dan kaum muslim suka melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk menyesatkan dan memutar balikan islam. Misalnya,
apakah kaum muslim bias menerapkan islam? Atau, apakah kaum muslim bisa
berbagi bersama untuk menerima agama dan hokum islam serta mengakui untuk
hidup berdampingan dengan non muslim, dan secara bersamaan menerapkan
hokum lainya?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah, bahwa kami menyatakan, kaum muslim
pernah menerapkan islam dan hanya menerapkan islam saja sepanjang sejarahnya.
Yaitu sejak kedatangan rasulullah saw ke madinah hingga Negara islam terakhir
yang jatuh ke tangan imperialis. Keberhasilan penerapan islam malin meluas,
seiring dengan semakin luasnya daerah-daerah yang ditaklukan. Hal itu berlansung
sejak Negara menerapkan syariat islam, dan juga peranan dua lembaga: yaitu
qadli(hakim) yang bertugas menyelesaikan perkara-perkara individu masyarakat
dengan hokum islam, dan wali(gubernur) yang menjalankan administrasi Negara
berdasarkan syariat yang suci.
Peradilan islam telah menorehkan keberhasilan sejak masa Nabi Muhammad
saw hingga khalifah terakhir istambul. Qadli telah memutuskan berbagai
persalisihan antar kaum muslim dan non muslim sesuai dengan hukum syariat atau
fiqih islam.
Pendek kata, islam pernah diterapkan sejak tahun pertama hijriah hingga
tahun 1918 M. Benar, kadangkala ada kesalahan dalam penerapannya, tetapi
kesalahan itu menunjukan suatu kenyataan bahwa manusia itu bukanlah mesin
industri yang hidup dengan menjalankan peraturan sesuai dengan standar-standar
yang sudah baku dan diterapkan secara ketat tanpa ada kekeliruan, melainkan
makhluk sosial yang memiliki kapasitas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara
stu manusia dengan manusia yang lainya. Konsekuensinya wajar jika islam
membawa manusia untuk salong mmelengkapi satu dengan yang lain. Bukan
menganggap mereka dengan sama rata. Wajar pula bila ada beberapa individu yang
menyimpang dari kebanyakan asyarakat dan melanggar syariat, sebagian lainnya
malah tidak merespon berbagai perintah, malah mereka lari menjauh. Didalam
masyarakat sebagaimana dimaklumi- hidup orang-orang fasik, orang kafir,
pendosa, pembohong, murtad dan atheis. Masalahnya adalah bagaimana setiap
ajaran/ideologi harus mempertimbangkan kondisi masyarakat seperti itu, yang
mengandung unsur-unsur pemikiran, perasaan, system/hukum, dan manusianya.
Islam adalah ideologi yang memiliki akidah dan peraturan. Ia merupakan
pedoman kehidupan (way of life). Apabila kita ingin mengetahui dan
mengambilnya, maka sama sekali tidak dibenarkan menjadikan sejarah sebagai
sumber rujukan; tidak dari sisi pengetahuan tentang peraturanya, juga tidak dari
sisi pengetahuan tentang peraturanya, juga tidak dari sisi pengambilan hukum-
hukumnya. (istinbath). Sumber yang komperhensif mengenai peraturan (undang-
undang) dapat diambil dari buku-buku fiqih. Sedangkan sumber pengambilan
hukum (istinbath) dapat diketahui melalui pengambilan dalil-dalilnya yang rinci.
Penerapan islam secara nyata adalah bentuk keberhasilan yang tidak ada
bandinganya, terutama dengan mayoriti dua hal berikut:
Pertama, qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir) islam berhasil
mengubah bangsa arab secara total, dari taraf pemikiran yang sangat rendah dan
dari kegelapan yang selalu dikungkung oleh fanatisme kesukuan dan alam
kebodohan yang teramat sangat, menjadi era kebangkitan berpikir yang cemerlang,
gemerlap dengan cahaya islam, yang pengaruhnya tidak hanya dikecap oleh bangsa
arab saja melainkan juga tersebar luas keseluruh dunia.
Kedua, Negara islam menjadi Negara yang paling hebat di dunia dalam hal
kreatifitas dan penemuannya, baik dalam bidang seni, ilmu penetahuan, politik,
budaya. Dan hal it uterus berlangsung di muka bumi sepanjang dua belas abad.
Keberhasilan dari qiyadah fikriyah islam ini karena islam diterapkan sebagai
sebuah ideologi yang prinsip-prinsip(keyakinan) dan peraturannya diterapkan atas
umat manusia.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: jika islam berhasil meraih
puncak peradabannya didalam sejarah dengan tingakat yang tidak ada
bandinganya, dan jika islam pernah membawa umat islam menjadi sebuah Negara
adidaya dan paling kuat di muka bumi, serta pengaruhnya yang paling pesat, baik
dalam aspek intelektual maupun materi, lalu faktor-faktor apa yang akhirnya
membawa umat islam semakin lemah dan mundur sebagaimana yang kita saksikan
saat ini?

Unsur-Unsur Lemahnya Kaum Muslim


Kekuatan umat islam didasarkan pada ajaran islam, dan itu menjadi satu-
satunya alasan mengapa kaum muslim bisa tetap eksis dan bergerak mencapai
kemajuannya. Jadi islam itu, bagi kaum muslim, adalah sesuatu yang amat vital.
Musuh-musuh islam amat memahami kenyataan ini, dan mereka mengakui
bahwasanya mereka mereka tidak akan mampu melemahkan kaum muslim selama
islam masih ada di dalam jiwa kaum muslim. Dari sinilah musuh-musuh islam
mengkaji seluruh senjata yang bisa melemahkan pemahaman kaum muslim akan
agamanya dan penerapan hukum-hukumnya.
Itu berarti, musuh-musuh islam memanfaatkan brbagai aspek untuk
melemahkan pemahaman kaum muslim akan agamanya, yaitu: dengan
memanfaatkan teks-teks islam (yaitu hadits-hadits nabi Nabi saw), penghancuran
penggunaan bahasa arab, dan penyesuaian islam dengan kenyataan-kenyataan
hidup.

Bangkitnya Nasionalisme melalui serangan misionaris


Eropa melakukan seranganya terhadap dunia islam melalui penjajahan.
Bersamanya turut serta aktifitas missionaris, yang berlindung dibelakang topeng
pendidikan dan bantuan kemanusiaan. Mereka mengucurkan dana yang amat besar
untuk mensukseskan misinya ini yang digunakan untuk memperkuat biro informasi
politik dan budaya yang bisa membuka pintu dunia islam lebar-lebar bagi
masuknya gelombang missionaris. Sebagai akibatnya, komunitas para misionaris
menyebar dengan cepat di berbagai negeri islam. Mereka kebanyakan berasal dari
inggris,perancis dan amerika. Pengaruh inggris dan perancis sangat kuat dan
tersebar hingga masuk ke struktur politik yang ada dinegeri-negeri islam.
Merekalah yang menggiring para pelajar muslim untuk lebih dekat lagi
berinteraksi dengan barat, hingga budaya barat mendominasi mereka, dan mampu
mengarahkan gerakan nasionalisme di arab dan turki meraih tujuan-tujuannya.

Hasil-hasil Serangan Missionaris


Serangan missionaris yang terorganisir merupakan landasan yang meratakan
jalan jalan bagi imperialisme eropa untuk menduduki dunia islam secara politis,
setelah sebelumnya mereka berhasil menjajahnya secara cultural. Kaum penjajah
menggunakan sekolah, baik pada masa sebelumnya maupun setelahnya, untuk
menduduki negeri-negeri islam. Merekalah yang membawa system pendidikan,
membangun dan mendirikan filsafat dan kultur barat. Mereka pula yang
memprogram sejarah kita, dan apa yang harus dijejalkan kedalam otak kaum
muslim. Kaum penjajah masuk lebih dalam lagi hingga kepada rincian dari
program-program pendidikan.

Mencegah Kembali Dominasi Islam di tengah-tengah


Kehidupan

Sejak para penjajah menduduki negeri-negeri muslim mereka mengokohkan


aturan main yang ada dengan berpijak pada dasar-dasar yang telah mereka rancang.
Para penjajah merampas negeri-negeri yang sebelumnya berada dibawah
kekuasaan Negara utsmani pada tahun 1918 M, dan mengenakan hukum militer
atas mereka hingga tahun 1922 M. Para penjajah mengokohkan aturan main di
beberapa negeri dengan memberikan mandat dalam urusan administrasi, dan
dibeberapa negeri lainnya berlindung dibalik topeng otonomi. Namun sejak tahun
1992 M beberapa peristiwa terjadi diberbagai tempat. Pada tahun itu banyak kaum
muslim melakukan pembelaan terhadap islam melawan kaum penjajah.
Kesulitan-kesulitan Yang Menghalangi Kembalinya
Sistem Islam

Kekuatan pemikiran islam bisa diwujudkan secara praktis di dalam


kehidupan islam, asalkan pemikiran itu tertanam didalam benak kaum muslim,
menghunjamdi dalam jiwa mereka, dan sungguh-sungguh diwujudkan didalam
kehidupan mereka. Jika hal itu ada jika hal itu ada didalam kaum muslim maka kita
akan menyaksikan kehidupan islam benar-benar terwujud di dalam kehidupan yang
sebenarnya. Tentu saja sebelum hal itu dapat direalisasikan, harus ditempuh upaya
dan dorongan yang amat besar , karena jika Cuma keinginan, antusiasme dan
harapan saja tanpa ada realisasi berupa aktifitas tertentu, maka penerapan sistem
islam secara praktis ditengah-tengah kehidupan hanya angan-angan kosong.
Oleh karena itu tugas utama kaum muslim adalah mengukur secara tepat
halangan-halangan menakutkan yang berdiri menghalangi jalan islam, kemudian
menyingkirkannya. Aktifitas dakwah adalah suatu keharusan. Pada titik ini tugas
kaum muslim amat berat. Terlebih lagi beban yang dipikul oleh para pemikir,
mereka harus taat dan yakin dengan prinsip-prinsip agama, sehingga antara kata
dan perbuatan mereka bersama-sama bisa berjalan dijalur yang benar, disertai
kesadaran sikap yang tinggi, konsisten, sungguh-sungguh dan berani.
ANALISA ISU
Pada saat ini kaum-kaum muslim banyak yang terpengaruh oleh budaya
barat dan karena kita cenderung tak bisa mengkontrolnya jadi kita tak bisa
membedakan antara pengaruh yang baik dan buruk. Alangkah baiknya jika kita
memfilter pengaruh atau budaya asing yang masuk agar pengaruh yang buruk tidak
mempengaruhi kita. Dan menjauhkan kita dari doktrin-doktrin pengaruh asing
yang akan menghancurkan ideologi agama kita.

Kelebihan Buku
Walaupun buku ini tidak terlalu tebal dan hanya berisi 70 halaman namun isi
dari maksud buku ini tersampaikan dan dapat dimengerti.

Kekurangan Buku
Isi dari buku ini terlalu berbelit-belit dan tidak merujuk pada judul buku atau
tema utama. Jadi memang buku ini dapat dimengerti tapi susah untuk dipahami.

Manfaat Buku
Memberi pengetahuan pada kita terutama kaum muslim betapa bahayanya
pengaruh buruk dari budaya asing terutama budaya barat yang akan merusak moral
kita dan menghancurkan ideology agama kita. Dan dengan membaca buku ini
membuat bertambahnya wawasan kita tentang agama dan musuh-musuh yang
mengancam agama kita.
TUGAS resensi buku

Oleh :
Nama : Dwi Yan Okvarianto
Nim : 1211850013
Jurusan : Musik
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIAYOGYAKARTA
2012

Anda mungkin juga menyukai