Anda di halaman 1dari 7

Tugas individu

METODE PENELITIAN SOSIAL


Peran orang tua dalam mengasuh anak

OLEH :

NIKMATUL FAUZIAH

NIM: N1 A1 16 295

JURUSAN ANTROPOLOGI SOSIAL


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
A. Latar belakang.
Nama saya Nikmatul Fauziah saya mempunyai keluarga inti yang sangat
sanyang kepada saya.Latar belakang keluarga saya ayah berasal dari daerah jawa
( tulung agung), dan ibu saya pula berasal dari daerah yang sama dengan ayah
saya. Nama ayah saya adalah Ridwan sekarang beliau berumur 45 tahun , dan
nama ibu saya adalah Supartin sekarang beliau berumur 35 tahun, dan nama kakak
saya adalah Khusnul Khotimah. Dalam keluarga saya mempunyai 4 anggota
keluarga, yang terdiri dari ayah,ibu, kakak dan pastinya saya sendiri. Saya adalah
anak terakhir dalam keluarga , karena saya hanya memiliki satu saudara kandung
yaitu kakak saya. Mamun kakak saya sudah berkeluarga ( menikah), sehingga
hanya saya yang tinggal dengan orang tua karena kakak sudah mempunyai
keluarga sendiri. Meskipun kakak saya sudah menikah dan mempunyai keluarga
sendiri tapi ia masih sering datang ke rumah untuk menjenguk atau menengok
ayah dan ibu dan ian juga sering membantu pekerjaan yang di kerjakan oleh ayah
dan ibu saya.

Dalam keluarga saya menganut sitem kekerabatan partilineal, yaitu dimana


ayah berperan penting dalam keluarga di bandingkan dengan ibu, dimana ayah
menjadi pemimpin dalam keluarga dan ayah juga yang menjadi panutan anak
anaknya. Sehingga semua keputusan ada pada ayah. Ibu juga berperan penting
dalam keluarga namun tidak seperti peran yang di pegang oleh ayah. Peran ayah
dalam keluarga sangatlah besar selain sebagai pemimpin dalam keluarga ia juga
mempunyai banyak tugas seperti mencari nafkah untuk anak dan istrinya ,
menjadi contoh bagi anak anak nya dan lain sebagainya. Meskipun peran ibu
tidak berat seperti peran yang dipegang oleh ayah tapi ibu juga membantu ayah
dalam melakukan pekerjaan seperti berkebun dan pekerjan yang bisa di
membantu meringankan pekerjan ayah.

B.Metode
Dalam penelitian ini saya menggunakan dua metode yakni:
metode pengamatan terlibat ( participant observation)
metode wawancara secara mendalam ( idepth intervie).

Dalam pengumpulan data tersebut kenapa saya menggunakan dua metode karena
dalam metode pengamatan terlibat saya juga ikut terlibat dalam objek
penelitian( keluarga), sedangkan dalam metode wawancara saya melakukan
wawancara dengan informan ayah dan ibu saya sendiri, dan saya juga melibatkan
kakak saya. Meskipun kakak saya sudah mempunyai kerluarga sendiri namun dia
juga tau bagaimana keluarga inti.

Dalam menggunakan metode pengamatan terlibat saya mengamati bahwa di


dalam keluarga saya yang berperan sangatlah penting adalah ayah, dan ayah pula
yang mengambil semua keputusan yang ada dalam keluarga, dan semua sesuatu
mengikut pada ayah baik itu bahasanya ataupun yang lainnya . ibu juga berperan
dalam keluarga tapi tidak seperti peran yang di pegang oleh ayah, dalam
pengamatan itu saya mengamati peran ibu dalam keluarga adalah mengurus
pekerjaan dalam rumah tangga seperti memasak, dan lain sebagainnya,
mengasuh anak anaknya, dan menjadi penasehat bagi anak- anaknya. Dalam
keluarga saya saya juga mengamati bahwa semua anggota keluarga baik itu
kakak saya atupun saya sendiri sangatlah dekat dengan keluarga dari ibu, di
bandingkan keluarga dari ayah. Karena kami kami mengangap keluarga dari
ayah sangat lah kurang perhatian terhadap keluarga saya. Sedangkan dari keluarga
ibu, saya dan kakak saya sangatlah dekat dan akrab karena keluarga dari ibu
sangatlah perhatian terhadap kami. Dan saya mengamati dalam keluarga saya
meskipun kami lebih dekat dengan keluarga dari ibu. Ayah saya pernah tidak
pernah marah atau pun melarang kami untuk dekat dengan keluarga mana pun.
Sehingga kami tidak merasa tertekan dengan kondisi yang biasanya orang tua
menekan anak anaknya untuk dekat dengan keluarga yang lain. Dan dalam
pengamatan itu juga saya melihat meskipun semua keputusan ada pada tangan
ayah tapi ibu juga ikut terlibat dalm mengambil sebuah keputusan, misalnya
dalam mengambil keputusan anak anaknya kedua orang tua saya selalu
berunding untuk kebaikan anaknya.

Sedangkan dengan metode wawancara secara mendalam saya menggunakan


beberapa bentuk pertanyaa . karena apabila hanya satu bentuk pertanyaan yang
saya ajukan menurut saya, saya tidak akan mendapatkan suatu informasi yang
sempurna. Adapun bentuk pertanyaan yang saya ajukan pada ayah ibu dan kakak
saya sebagai informan yaitu bentuk:

pertanyaan deskriptif
pertanyaan structural
dan pertanyaan kontras

Bentuk pertanyaan yang saya ajukan tidak mesti untuk pertanyaan untuk
ayah, untuk ibu ataupun untuk kakak saya tapi saya tanyakan kepada semuanya.

1. Bentuk pertanyaan deskriptif yaitu bentuk pertnayaan gambaran atau kaitananya


dengan pertanyaan (apa). Adapun bantuk pertanyaannya yakni:

Kenapa harus ayah yang menjadi pemimpin dalam keluarga?


Peran apa yang di pegang oleh ayah dalam keluarga?
Apa yang menyebakan semua keputusan ada pada tangan ayah?
Adakah factor yang menyebabkan kenapa peran yang di pegang oleh
ayah dan ibu itu berbeda?
Peran apa yang di pegang oleh ibu dalam keluarga?
Apa menyebabkan ayah sangatlah berperan penting dalam
keluarga?
Adakah faktor yang menyebabkan kenapa peran ayah sangat besar
dalam keluarga .?

2. Bentuk pertanyaan structural yaitu bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan


petanyaan ( bagaimana). Adapun bentuk pertanyaannya yakni:

Bagaimana cara ayah dalam memimpin keluarganya.?


Bagaimana seorang ayah dalam mengambil sebuah keputusan untuk
kebaiakan keluarganya?
Bagaimana cara didikan yang di berikan kepada ayah terhadap anak
anaknya?
Bagaimana tindakan ayah jika salah satu anaknya berbuat kesalahan?

3. Bentuk pertanyaan kontras yaitu bentuk pertanyaan yang membandingkan dengan


sesuatu. Adapun bentuk pertanyaannya yakni:

Apakah yang membedakan pengasuhan yang di berikan oleh ayah dan


pengasuhan yang di berikan oleh ibu.
Adakah factor yang menyebabkan kenapa pengasuhan yang di berikan
oleh masing masing orang tua berbeda baik itu ayah atupun ibu.?
Apakah beda perlakuan yang di berikan oleh ayah atau ibu jika salah satu
dari anaknya melakukan kesalahan. ?
Adakah perbedaan bahasa dari bahasa ayah atau ibu yang di gunakan
sehari- hari?

Dalam penelitian tersebut saya juga melihat bahwa seorang peneliti


harus melibatkan dirinya dalam aktivitas yang di lakukan oleh objek. Karena saya
termaksut dalam anggota keluarga yang teliti jadi saya harus mengikuti semua
yang ada dalam keluarga saya, baik itu aturan atuapun yang lainnya. Kita ambil
sebuah contoh saja Misalnya dalam sebuah kelurga saya melakukan suatu upacara
atau ritual yang masih di percayai oleh keluarga saya , saya harus tetap
mengikutinya. Karena apabila saya tidak mengikuti apa yang di lakukan oleh
keluarga saya berarti saya tidak melibatkan diri saya dalam aktivitas yang di
lakukan oleh objek. Karena posisi peneliti dalam objek ada dua yaitu

Posis etik peneliti bukan dari obkjek( dari luar)


Posisi emik peneliti bagian dari dalam objek (dari dalam)

Dalam suatu metode pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan, baik itu
yang dalam metode pengamatan terlibat atau pun dalam metode wawancara.
Dalam suatu metode pengamatan terlibat ia mempunyai kelebihan:

Akses lebih mudah


Pendengatan dengan objek sangat gampang
Sedangkan dalam metode wawancara :

Penelitian sangat objektif di bandingkan dengan metode


pengamatan terlibat

Adapun kelemahan dari masing masing metode yaitu:


Pengamatan terlibat : penelitian tidak objektif
Wawancara secara mendalam : tantangan lebih besar atau sulit untuk masuk
dalam objek.
Oleh karena itu saya menggunnakan dua metode sekaligus karena saya juga
terlibat langsung dalam suatu keluarga yang saya teliti , jika saya hanya
menggunakan satu metode saya tidak akan menggunakan data yang saya
inginkan.

C. Teori
Dalam penelitian keluarga ini saya menggunakan satu teori. Dimana
teori yang saya gunnkan adalah teori structural fungsionalisme. Penjelasan dari
teori structural fungsionalisme itu sendiri adalah, sejak tahun 1930. Teori
structural fungsionalisme berlandaskan empat konsep yaitu :
System
Structural sosial
Fungsi
Keseimbangan

Teori ini membahas bagaimana perilaku seseorang di pengaruhi orang


lain dan oleh intusi sosial , dan bagaimana perilaku tersebut pada gilirannya
mempengaruhi orang lain dalam proses aksi reaksi berkelanjutan. Teori ini
memandang suatu individu daan system yang berfungsi secara independen,
melainkan di pengaruhi dan pada gilirannya mempengaruhi orang lain atau sitem
lain ( winton 1995) serta mengakui adanya keragaman dalam kehidupan sosial
yang merupakan sumber utama struktural masyarakat ( megawangi 1999).

Perana teori structural fungsionalisme dalam kontes keluarga

Anda mungkin juga menyukai