Anda di halaman 1dari 8

1. Dapatkah kamu memberikan 2 contoh penilaian beracuan norma?

Jawaban :
Penilaian beracuan norma :
1) Seorang guru yang menggunakan penilaian dengan sistem peringkat dalam
penilaian di raport. Sehingga dari perolehan raport tersebut dapat diketahui siapa
yang paling pintar di kelas.
2) Seorang guru yang menggunakan penilaian dengan sistem perolehan bintang
dalam kelompok. Dimana tiap-tiap kelompok akan berlomba-lomba untuk
mengumpulkan bintang sebanyak-banyaknya. Sehingga dari banyaknya
perolehan bintang dapat diketahui kelompok manakah yang paling berprestasi di
dalam kelas.
2. Dapatkah kamu memberikan 2 contoh penilaian beracuan kriteria?
Jawaban :
Penilaian beracuan kriteria :
1) Seorang guru yang menggunakan penilaian dengan sistem KKM. Apabila siswa
telah melampaui standar KKM tersebut siswa dapat di nyatakan telah mencapai
ketuntasan belajar.
2) Seorang guru yang menggunakan penilaian dengan sistem penyelesaian
penugasan. Dimana siswa diberikan beberapa tugas dan siswa diharuskan untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Apabila siswa telah menyelesaikan semua tugas
yang diberikan, siswa sudah di nyatakan telah mencapai ketutasan belajar.
3. Perhatikan pernyataan di bawah ini:
Seorang guru kimia di sebuah SMA menyusun sistem peringkat dari tahun ke tahun
dimana siswa yang melakukan sejumlah tertentu eksperimen secara sempurna selama
satu semester akan menerima suatu tingkat penghargaan. Singkat kata, jika siswa berhasil
melengkapi paling sedikit empat belas eksperimen yang dijelaskan oleh kelompok di
awal semester mereka mendapat nilai A.
Berdasarkan pertanyaan di atas, jenis penilaian mana yang digunakan? Mengapa
demikian?
Jawaban :
Dari pernyataan tersebut, menurut kelompok kami guru tersebut menggunakan
penilaian acuan norma.

Karena guru tersebut menggunakan sistem peringkat. Walaupun dalam proses


pemeringkatan tersebut terdapat standart penilaian. Dimana siswa harus menyelesaikan
minimal empat belas praktikum terlebih dahulu untuk mencapai nilai A. Sehingga dari
jumlah penyelesaian praktikum, guru tersebut dapat menyusun peringkat yang di peroleh
siwa-siswanya.
4. Perhatikan pernyataan di bawah ini:
Wendy Hiller adalah seorang instruktur Bahasa Inggris di sebuah SMP. Dia berkata
rupa-rupanya kita menjadi amat terikat terhadap migrasi suatu etnis tertentu . Karena
populasi siswa di kelasnya mengalami perubahan yang dramatis dari tahun ke tahun,
Wendy harus menunggu tiap tahun untuk memutuskan sistem penilaian, karena
bergantung kemampuan awal siswanya.
Berdasarkan pertanyaan di atas, penilaian apa yang digunakan? Mengapa demikian?
Jawaban :
Dari pernyataan tersebut, menurut kelompok kami instruktur tersebut sebaiknya
menggunakan penilaian acuan kriteria.
Karena dengan adanya kriteria dalam penilaian dapat memudahkan instruktur tersebut
dalam melakukan penilaian terhadap siswanya. Misalnya instruktur tersebut membuat
standart minimal dalam penilaiannya. Apabila siswanya telah melampaui standar
minimal tersebut, siswa sudah dinyatakan tuntas dalam kompetensi tertentu pada
pembelajaran Bahasa Inggris. Sehingga walaupun tiap tahunnya jumlah populasi
siswanya berubah-ubah dengan kemampuan awal yang berbeda-beda, namun tetap ada
kriteria penilaian yang sama bagi semua siswanya. Sehingga tidak perlu menunggu tiap
tahun untuk memutuskan penilaian apa yang digunakan.
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
Berdasarkan data normative yang terkumpul selama tahun-tahun awal dari pengalaman
mengajarnya, Bapak Joe Jergens telah menyusun beberapa harapan yang terdefinisi secara
jelas tentang latar belakang siswanya. Untuk sebuah proyek tertentu, Joe mengetahui
secara tepat apakah siswa mendapat nilai A,B dan seterusnya. Jika dalam satu tahun,
kelompok siswa gagal untuk mencapai standar yang telah ia tentukan, Joe akan
menganggap kelompok tersebut tidak akan mendapat nilai A dan tidak juga nilai B dan
seterusnya.
Berdasarkan pernyataan di atas, penilaian apa yang digunakan ? Mengapa demikian ?

Jawaban :
Berdasakan pernyataan di atas, metode penilain yang tepat untuk digunakan yaitu
Penilaian Acuan Kriteria atau Penilaian Acuan Patokan (PAK/PAP). Karena, Bapak Joe
Jergens memberikan standar tertentu yang harus dicapai oleh siswa dalam waktu 1 tahun.
6. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
Sally Smith memberikan nilai siswanya dengan terlebih dulu melihat kurva skor siswa
dikelasnya, kemudian membandingkan skor siswa satu dengan yang lain dalam kelas
sebelum memutuskan berapa banyak siswa yang mendapat nilai A,B,C,D, atau E.
Berdasarkan pernyataan di atas, penilaian apa yang digunakan ? Mengapa demikian ?
Jawaban :
Berdasakan pernyataan di atas, metode penilain yang tepat untuk digunakan yaitu
Penilaian Acuan Norma (PAN). Karena, Sally Smith memberikan nilai kepada siswa
dengan melihat kurva skor dalam satu kelas yang kemudian dibandingkan dengan siswa
yang lainnya sebelum memutuskan siswa tersebut mendapat nilai A,B,C,D, atau E.
7. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
Berdasarkan fakta yang telah dia baca tentang bahaya memberi nilai berdasarkan pada
perkembangan skor atau pada hubungannya dengan potensi siswa, seorang pengajar kelas
4 SD memberi penilaian berdasar skor perkembangan pre tes dan post tes sebagai suatu
fungsi terhadap potensinya. Para siswa yang dalam setiap tahun kelasnya menujukkan
perkembangan terbaik berkaitan dengan kecerdasannya maka ia mendapat penilaian
terbaik atau sebaliknya.
Berdasarkan pernyataan di atas, penilaian apa yang digunakan ? Mengapa demikian ?
Jawaban :
Berdasakan pernyataan di atas, metode penilain yang tepat untuk digunakan yaitu
Acuan Kriteria atau Penilaian Acuan Patokan (PAK/PAP). Karena, seorang pengajar
memberi penilaian berdasarkan skor pre tes dan post tes yang dilakukan setiap tahunnya
sebelum memutuskan siswa tersebut mendapatkan nilai terbaik.
8. Perhatikan data dibawah ini :
Skor mentah dari 30 siswa adalah sebagai berikut : (skor max 60 )
46 39 32 31 43 32
37 24 38 44 17 48
51 49 40 45 41 25
42 30 35 36 35 20
34 38 28 27 33 53
Dengan menggunakan standar lima (gunakan PAP), jika Sandy memiliki skor mentah 38,
berapakah nilai yang diperoleh Sandy?
Jawaban :
Skor Maksimal Ideal (SMI) : 60
Pedoman konversi umum :

Tingkat Penugasan Skor Standar


90% - 100% A
80% - 89% B
65% - 79% C
55% - 64% D
0% - 54% E
Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh skor standar minimal C
Batas batas kriteria :
Penugasan 90% skor mentah = (90/100) 60 = 54
Penugasan 80% skor mentah = (80/100) 60 = 48
Penugasan 65% skor mentah = (65/100) 60 = 39
Penugasan 55% skor mentah = (55/100) 60 = 33
Pedoman konversi menjadi :

Skor Mentah Skor Standar


54 60 A
48 53 B
39 47 C
33 38 D
0 32 E
Jika Sandy memiliki skor mentah 38, berarti ia mendapat skor standar D. ini
berarti Sandy belum menguasai batas minimal penugasan tujuan pembelajaran
yang ditetapkan.
9. Di kelasnya, Arman memperoleh nilai B. Di kelas lain dengan data yang lain, apakah
Arman juga memperoleh nilai B? Mengapa demikian?
Jawaban :
Tidak, karena dengan menggunakan metode penilain acuan norma (PAN) maka
kedudukan seseorang akan relatif terhadap orang lain. Dalam sistem penilaian ini,
bertujuan untuk membandingkan prestasi siswa dengan siswa lain dalam kelompoknya.
Sehingga Arman yang mendapat nilai B di kelasnya, belum tentu mendapat nilai yang
sama dengan data yang lain di kelas yang lain. Hal ini tergantung pada nilai kelompok
kelas masing masing.
10. Perhatikan skor mentah dari 30 siswa dibawah ini:
(skor max 60 )
46 39 32 31 43 32
37 24 38 44 17 48
51 49 40 45 41 25
42 30 35 36 35 20
34 38 28 27 33 53
Dengan menggunakan langkah standar sebelas (gunakan PAN), jika Sandy memiliki skor
mentah 38, berapakah nilai yang diperoleh Sandy?
Jawaban :

Interval X f x x2
17 21 19 2 -17,43 303,80
22 26 24 2 -12,43 154,5
27 31 29 4 -7,43 55,2
32 36 34 7 -2,43 5,9
37 41 39 6 2,57 6,6
42 46 44 5 7,57 57,3
47 51 49 3 12,57 158
52 56 54 1 17,57 308,7
Berdasarkan perhitungan :
M =

SD =

SD =

= 5,916

Maka,

Skala sebelas menjadi :

10 M + 2,25 SD = 49,741

9 M + 1,75 SD = 46,783

8 M + 1,25 SD = 43,826

7 M + 0,75 SD = 40,867

6 M + 0,25 SD = 37,909

5 M 0,25 SD = 34,951

4 M 0,75 SD = 31,993

3 M 1,25 SD = 29,035

2 M 1,75 SD = 26,077

0 M 2,25 SD = 23,119

Sandy skornya 38, berarti dalam kelompoknya ia mendapat nilai 7.

11. Perhatikan skor mentah dari 30 siswa di bawah ini:


46 39 32 31 43 32
37 24 38 44 27 48
51 49 40 45 41 25
42 30 35 36 35 20
34 38 28 27 33 53
Berapakah peringkat persentil pada setiap skor mentah tersebut?
Jawaban :
Peringkat persentil pada setiap skor mentah sebagai berikut:
Angka Tes Frekuensi Frekuensi Kumulatoif Peringkat Persentil
53 1 30 98
52 0 29 97
51 1 29 95
50 0 28 93
49 1 28 92
48 1 27 88
47 0 26 87
46 1 26 85
45 1 25 82
44 1 24 78
43 1 23 75
42 1 22 72
41 1 21 68
40 1 20 65
39 1 19 62
38 2 18 57
37 1 16 52
36 1 15 48
35 2 14 43
34 1 12 38
33 1 11 35
32 2 10 30
31 1 8 25
30 1 7 22
29 0 6 20
28 1 6 18
27 2 5 13
26 0 3 10
25 1 3 8
24 1 2 5
23 0 1 3
22 0 1 3
21 0 1 3
20 1 1 2

12. Jelaskan, mungkinkah seseorang memiliki peringkat persentil 100?


Jawaban :
Tidak mungkin, karena dalam suatu kelompok siswa pasti memiliki nilai tertinggi.
Sedangkan untuk memilki perangkat persentil 100, frekuensi pada nilai tertinggi sama
dengan 0.
13. Pada kelas yang sama, Joe memiliki peringkat persentil (pp) = 75 dan Michel memiliki pp
= 45. Jelaskan manakah yang lebih pandai?
Jawaban :
Diketahui bahwa Joe memiliki peringkat persentil (pp) = 75 artinya ada 75% anggota
kelompok yang memiliki nilai dibawahnya. Sedangkan Michel memiliki peringkat
persentil (pp) = 45 artinya ada 45% anggota kelompok yang memiliki nilai dibawahnya.
Berdasarkan perhitungan peringkat persentil (pp) diketahui bahwa semakin besar nilai
atau angka tes siswa maka semakin besar pula peringkat persentilnya (pp). maka dari data
tersebut, nilai Joe lebih besar dibandingkan dengan nilai Michel. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Joe lebih pandai dibandingkan Michel.
14. Mary di kelas X memiliki PP=80 dan Diany di kelas Y memiliki PP=70. Apa yang kamu
pikirkan tentang kasus ini?
Mary di kelas X memiliki PP=80 (skor mentah=65) dan Diany di kelas Y memiliki PP=70
(skor mentah=65). Manakah kelas yang lebih baik? Mengapa demikian?
15. Perhatikan tes berikut ini:
Empat siswa memiliki nilai sebagai berikut:
Melati :87969
Mawar :78888
Anggrek :99966
Kaktus :77799
Siapakah yang menduduki tempat teratas?
16. Perhatikan pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan 1: Apakah yang dimaksud dengan energy ionisasi?
Jawab : Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepas sebuah
elektron dari kulit terluar sebuah atom atau ion dalam keadaan gas.
Pertanyaan 2: Seimbangkan persamaan redoks berikut dengan metode setengah reaksi.
Cr2O7 + H2S Cr3+ + S (larutan asam)
Jawab :
Gunakan langkah-langkah di bawah ini.
Langkah 1. Bagi persamaan ke dalam setengah reaksi.
Cr2O72- Cr3+
H2S S
Langkah 2. Seimbangkan Cr pada persamaan pertama.
Cr2O72- 2Cr3+
H2S S
Langkah 3. Seimbangkan oksigen dengan H2O.
Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
H2S S
Langkah 4. Seimbangkan hidrogen dengan H+.
14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
H2S S + 2H+
Langkah 5. Seimbangkan muatan elektron.
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
H2S S + 2H+ + 2e-
Langkah 6 dan 7. Kalikan persamaan kedua dengan ketiga sehingga membuat elektron
yang diterima sama dengan elektron yang dilepas.
Kemudian tambah setengah reaksi bersama
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O x1
H2S S + 2H+ + 2e- x3
14H+ + Cr2O72- + 3H2S 2Cr3+ + 7H2O + 3S + 6H+
Langkah 8. Coret apa saja yang sama di lain sisi. 6H + dihapuskan dari sisi kanan, yang
meninggalkan 8H+ di kiri. Persamaan akhirnya
8H+ + Cr2O72- + 3H2S 2Cr3+ + 7H2O + 3S
Bagaimana cara penskoran di atas?

Anda mungkin juga menyukai