Anda di halaman 1dari 6

RESUME KULIAH UMUM

BLOK MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Disusun Oleh :
Ajeng Oktri Dewanti
NIM. G1A013090

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

Pengembangan Karakter
BAB II
PEMBAHASAN

Narasumber : Bupati Banyumas


Ir. H. Achmad Husein
Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2013

Manusia adalah mahkluk yang paling beruntung, sebagai mahkluk Tuhan


kita telah diberikan banyak anugerah. Salah satu yang utama adalah akal. Dengan
akal, kita dapat mencari segala sesuatu yang dapat memudahkan kita untuk
bertahan hidup. Seperti sabda nabi bahwa setiap manusia diwajibkan untuk
mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Kemudahan seseorang jika memiliki ilmu
menjadikan hidup lebih mudah didunia. Seseorang dapat berkomunikasi dengan
orang lain, mencari mata pencaharian, dan mencari kebahagiaan hidup.
Karena kita telah diberikan kelebihan yang luar biasa oleh Allah SWT
maka kita harus selalu bersyukur atas kesehatan, menikmati hidup, dan jangan
sampai kita hidup didunia ini sia-sia begitu saja. Kita sebagai seorang manusia
harus memiliki arti dalam dunia ini, karena kita memiliki nilai atau jati diri.
Memiliki arti didunia ini salah satunya adalah jejak hidup, jejak hidup berawal
dari kemahiran, maupun ilmu yang telah kita wariskan kelak.
Setiap manusia pasti memiliki hal dasar yang tidak mungkin dihilangkan,
yaitu karakter atau perilaku. Hal ini merupakan hal yang paling sulit dan dasar.
Jujur, komitmen, tangung jawab, dan memiliki integritas adalah karakter utama
yang dibutuhkan setiap orang dimanapun dia berada.
Sebagai seorang dokter salah satu karakter yang harus dimiliki adalah
empati (sensitif terhadap orang lain). Hal itu berkaitan dengan hubungan pasien
dengan dokter yang harus berjalan baik agar semua berjalan selaras oleh karena
itu dokter membutuhkan empati atau pengertian terhadap pasienya. Karakter lain
yang harus dimiliki seorang dokter adalah profesional. Walaupun kita dituntut
untuk bersikap empati terhadap pasien tetapi sikap profesional sebagai seorang
dokter harus dijunjung tinggi. Bisa menentukan sampai mana kita harus berempati
terhadap pasien, tidak boleh terlalu dalam. Niat awal untuk menjadi dokter juga
harus dibenahi, menjadi seorang dokter harus tulus mengabdi untuk masyarakat
tidak boleh berorientasi pada uang, fasilitas, dan hal-hal lain yang bertolak
belakang dengan tujuan awal.
Kita sebagai manusia, dan khususnya calon dokter harus bisa
mengembangkan diri sehingga kita dapat menjadi modal untuk memajukan dunia.
Modal untuk memajukan dunia :
RESOURCES : - manusia
- alam
- aset
- budaya
- aturan

Pandangan kesehatan saat dulu adalah individualistik yaitu setiap orang


hanya bertangguang jawab dengan kesehatan masing-masing saja. kemudian
reaktif yaitu hanya bertindak saat sudah sakit atau berobat saat sudah sakit bukan
bertindak preventif. Pandangan kesehatan sekarang adalah tidak lagi
individualistik dan besifat pastisipatif.
Undang undang no. 36 tahun 2009 tentang semua masyarakat berhak
mendapatkan akses kesehatan. Dari 100 orang baru 70 orang yang mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Hal itu akhirnya mendorong terbentuknya kebijakan pemerintah
Banyumas yaitu, KARTU BANYUMAS SEHAT yang digagas oleh
pemerintahan Banyumas yang baru. Yaitu sebagai jaminan kesehatan untuk
seluruh masyarakat Banyumas.

Sikap khas yang dimiliki warga banyumas adalah sikap cablaka atau
berbicara jujur apa adanya. Tokoh yang melambangkan sikap cablaka itu adalah
Jenderal Soedirman. Beliau menggambarkan sikap yang harus diteladani yaitu
cablaka atau berbicara jujur apa adanya. Selain itu gigih atau pantang menyerah
dan peduli merupakan sikap lain yang dimiliki Jenderal Soedirman yang harus
kita teladani untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sebagai caalon dokter alangkah baiknya jika dapat meneladani sikap sikap
Jenderal Soedirman yang jujur, gigih, dan peduli. Jujur dalam bertindak maupun
berbicara (cablaka), selalu gigih atau pantang menyerah dengan segala hambatan
yang ada saat proses untuk menjadi seorang dokter atau saat sudah menjadi
dokter. Dan yang terakhir adalah peduli, bisa dihubungkan dengan sikap empati
atau pengertian kepada pasien tetapi harus tetap menjunjung tinggi
profesionalitas.

BAB III
KESIMPULAN

Sebagai seorang manusia yang telah diberikan anugerah besar dari Allah
SWT yaitu akal dan secara otomatis kita bisa mendapatkan ilmu yang berguna
bagi kehidupan. Kita harus senang tiasa bersyukur dan terus belajar sepanjang
hayat. Sebagai seorang dokter kelak kita haraus memanfaatkan ilmu yang kita
punya untuk mengabdi pada masyarakat dan mampu bersikap atau berkarakter
baik seperti Jenderal Soedirman (jujur, peduli, gigih).
Selain itu sistem kesehatan yang ada harus terus ditingkatkan, karena hal
itu merupakan kebutuhan bersama. Antara pelaksana sistem dengan warga
masyarakat harus mampu bekerjasama agar semua kebijakan-kebijakan yang telah
dibuat untuk kemajuan bersama dapat terlaksana dengan baik. Dan juga segala
kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah diharapkan dapat dilaksanakan
dengan maksimal agar tidak merugikan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai