A. Meningitis
Meningitis merupakan salah satu penyakit yang akhir-
akhir ini sering sekali di sebut di dalam berita. Apalagi
setelah penyakit Meningitis ini menimpa salah seorang
artis terkenal di Indonesia yang akhirnya kemudian
meninggal dunia, Meningitis semakin menjadi
perbincangan banyak orang. Pengertian dan definisi
penyakit Meningitis adalah sebuah penyakit yang
berupa gejala peradangan yang menyerang lapisan selaput
pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang yang
di akibatkan oleh bakteri atau virus. Penyakit meningitis ini
bisa menyerang siapa saja, baik yang tua maupun yang
muda. Meski gejala awal dari penyakit ini tak mudah untuk
di kenali, namun penyakit meningitis ini termasuk jenis
penyakit yang harus segera di tangani karena letak dari
penyakit ini adalah berdekatan dengan otak dan tulang
belakang yang dapat menyebabkan berkurangnya fungsi
gerak, pikiran yang bisa berujung pada kematian.
B. Difteri
Difteri menyerang selaput lendir pada hidung serta
tenggorokan dan terkadang dapat memengaruhi kulit.
Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius
yang dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri,
yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium
ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh
sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga
lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit ini
meliputi:
C. Pertusis
Pertusis atau yang sering orang sebut sebagai batuk
rejan merupakan infeksi bakteri yang terjadi pada paru-
paru dan juga saluran pernapasan yang sangat mudah
menular. Batuk rejan pernah dianggap penyakit anak-anak
ketika vaksin pertusis mash belum ditemukan. Sebenarnya
pertusis atau batuk rejan juga bisa diderita oleh orang
dewasa, akan tetapi penyakit ini bisa mengancam nyawa
jika dialami oleh lansia dan anak-anak, yang terutama bagi
bayi yang masih belum cukup usia untuk memperoleh
vaksin pertusis.
Penyakit batuk rejan memiliki ciri rentetan batuk
yang keras dan terjadi secara terus menerus dan diawali
dengan tarikan napas yang panjang melalui mulut (whoop).
Seseorang dapat menderita batuk rejan sampai tiga bulan,
sehingga penyakit batuk rejan ini juga sering disebut
sebagai batuk seratus hari. Pertusis dapat membuat
penderita mengalami kekurangan oksigen yang ada dalam
darahnya. Di samping itu bisa terjadi berbagai komplikasi,
contohnya pneumonia. Bahkan penderita pertusis dapat
secara tidak sengaja menyebabkan luka pada tulang rusuk
mereka sebab batuk yang terlalu keras. Pertusis bisa
menyebar secara cepat dari penderita ke orang lain. Oleh
arena itu, vaksin pertusis sangat diperlukan untuk
mencegah masyarakat terkena batuk rejan. Selengkapnya
mengenai pertusis dapat anda simak pada ulasan berikut.
Penyebab Pertusis
Pertusis atau batuk rejan disebabkan oleh kuman
jenis gram negatif yaitu Bordetella pertusis. Bakteri
Bordetella pertussis dapat menyebar lewat udara. Bakteri
ini masuk ke dalam tubuh dan menyerang dinding trakea
serta bronkus yaitu percabangan trakea yang akan menuju
ke paru-paru bagian kanan dan kiri.
D. Tetanus
E. Campak
Morbili atau yang lebih sering disebut campak
merupakan infeksi yang disebabkan virus. Campak bisa
memunculkan ruam pada seluruh tubuh serta sangat
menular. Campak dapat sangat mengganggu serta dapat
mengarah pada suatu komplikasi yang serius. Gejala
campak dapat mulai muncul sekitar 1 sampai 2 minggu
sesudah virus masuk dalam tubuh. Campak lebih sering
dialami oleh anak-anak yang berusia lima tahun ke bawah.
Akan tetapi pada dasarnya seluruh umur dapat terinfeksi
virus ini, yang terutama sekali bagi mereka yang belum
pernah menderita campak ataupun yang belum
memperoleh vaksinasi campak.
Mekanisme virus campak/ virus rubella menular dan
komplikasinya
Di dalam lendir di hidung dan tenggorokan orang yang
terinfeksi terdapat virus campak. Saat bersin atau batuk
penularan campak dapat terjadi. Saat mereka bernapas
atau memasukkan jari-jari meraka di dalam mulut atau
hidau setelah menyentuh permukaan yang terindeksi,
lendir yang terinfeksi dapat hingga di hidung orang lain.
Selama 2 jam di permukaaan yang terinfeksi viru tetap
aktif dan menular. Siapa pun yang tidak diimunasai campak
akan ditramisi campak terjadi secara begitu mudah. Orang
yang terinfeksi virus campak/ virul rubella sebagian besar
sembuh, tapi jangan dianggap sepele komplikasi campak.
Komplikasi campak akan berkembang sekitar 6 sampai 20
persen orang yang terkena penyakit. Hampir 1 dari setiap
10 anak yang mendapatkan infeksi virus campak
disebabkan infeksi telinga. Campak yang mendapat
pnemonia sebanyak 1 dari 20 anak dan campak
berkembang ensefalitis terdapat pada sekitar 1 di setiap
1.000 anak.
Penyebab penyakit campak
Penyebab campak dikarenakan terdapat 2 jenis virus
yaitu rubeola dan rubella. Jenis campak disebabkan virus
yang berbeda. Campak merah yang terkenal atau disebut
juga campak keras disebabkan virus rubeola. Kondisi juwa
sepeti pnemonia dan ensefalitis disebabkan penyakit ini,
walaupun kebanyakan orang sembuh dari penyakit ini.
Disisi lain, campak jerman disebabkan virus rubella.
Beberapa kerusakan terutama pada ibu hamil yang juga
disebabkan campak jerman, walaupun dianggap bentuk
campak yang lebih ringan, yang membuat anak yang
belum lahir beresiko lebih tinggi memiliki cacat lahir yang
yang disebabkan campak jerman ini.
Baik rubeola maupun rubella bersifat sangat menular.
Rubeola merupakan salah satu virus yang paling cepat
menyebar, yang diketahui manusia.. Untungnya, banyak
tersedia vaksin campak ini, itu sebabnya kenapa wabah
campak jarang terjadi di banyak negara lain sebagai
alasanya di seluruh dunia. Tapi, virus ini dapat tersebar
dengan cepat di daerah yang sangat rentan terserang.
Karena hal ini Sebelum gejala utama dari penyakit campak
muncul membutuhkan 7-18 hari.
Campak, rubeola atau measles (di beberapa daerah
disebut juga sebagai tampek, dabaken atau morbili) adalah
penyakit infeksi yang menular atau infeksius sejak awal
masa prodromal, yaitu kisaran 3-4 hari pertama sejak
munculnya ruam pada kulit.
Campak di sebabkan oleh virus campak
( Paramiksovirus ). Penularan terjadi melalui percikan ludah
dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak
(air borne disease). Masa inkubasi adalah 7-14 hari
sebelum gejala awal muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah
vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang
bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1
tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
- bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak
mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang
belum mendapatkan imunisasi kedua.
F. Hepatitis B
Hati memiliki ratusan fungsi sehingga menjadi salah
satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Fungsi hati di
antaranya adalah memproduksi cairan empedu yang dapat
membantu pencernaan lemak, menyimpan karbohidrat,
memproduksi senyawa yang penting dalam pembekuan
darah, serta menghilangkan racun dari tubuh.