Anda di halaman 1dari 2

Darul Arqam Dasar I Al-Zahrawi FK UMM 2015 Al-Zahrawi

Ke Al-Zahrawi -an

a. Biodata
Bernama lengkap Abu Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, Dia kadang dipanggil al-Anshari
karena nenak moyangnya berasal dari madinah al Munawarah. Orang Eropa mengenalnya dengan
Albucasis atau Abucasis. Dilahirkan pada tahun 325 H(937M), di kota Al-Zahra yaitu sebuah kota
dipinggiran Cordoba, kota yang dibangun pada ke khalifahan Umawiyah dan wafat pada tahun
404 H(1013M).
b. Perjalanan Hidup
Kisah masa kecilnya tak banyak terungkap. Sebab, tanah kelahirannya Al-Zahra dijarah dan
dihancurkan. Sosok dan kiprah Al-Zahrawi baru terungkap ke permukaan, setelah ilmuwan
Andalusia Abu Muhammad bin Hazm (993M-1064M) menempatkannya sebagai salah seorang
dokter bedah terkemuka di Spanyol. Sejarah hidup alias biografinya baru muncul dalam Al
Humaydis Jadhwat al Muqtabis yang baru rampung setelah enam dasa warsa kematiannya. Al
Zahrawi mendedikasikan separuh abad masa hidupnya untuk praktik dan mengajarkan ilmu
kedokteran. Sebagai seorang dokter termasyhur, Al-Zahrawi pun diangkat menjadi dokter istana
pada era kekhalifahan Al-Hakam II di Andalusia.
Para dokter di zamannya mengakui bahwa Al-Zahrawi adalah seorang dokter yang jenius
terutama di bidang bedah. Jasanya dalam mengembangkan ilmu kedokteran sungguh sangat
besar. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya bagi ilmu
kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil-sebuah ensiklopedia kedokteran.
Kitab yang dijadikan materi sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas
mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran
secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam
bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodorant, hand lotion, pewarna rambut
yang berkembang hingga kini merupakan hasil pengembangan dari karya Al-Zahrawi.
Popularitas Al-Zahrawi sebagai dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seantero Eropa.
Tak heran, bila kemudian pasien dan anak muda yang ingin belajar ilmu kedokteran dari
Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu Cordoba
menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di puncak
kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang dari 50 rumah sakit yang memberikan pelayanan
prima.
Sebagai seorang guru ilmu kedokteran, Al-Zahrawi begitu mencintai murid-muridnya. Dalam
Al-Tasrif, dia mengungkapkan kepedulian terhadap kesejahteraan siswanya. Al-Zahrawi pun
mengingatkan kepada para muridnya tentang pentingnya membangun hubungan yang baik
dengan pasien. Menurut Al-Zahrawi, seorang dokter yang baik haruslah melayani pasiennya
sebaik mungkin tanpa membedakan status sosialnya.
Al-Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter berpegang pada norma dan kode etik
kedokteran, yakni tidak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.
c. Karya dan Penemuan
Dari fikiran dan tangan Al-zahrawi lahirlah beberapa karya yang sangat monumental dan
berpengaruh bagi perkembangan khazanah keilmuan, terutama dalam bidang kedokteran bedah
modern, dibawah ini beberapa karya yang berhasil dilahirkannya:
1. Karyanya yang paling fenomenal adalah At-Tashrif Liman Ajiza an Talif sebuah ensiklopedi
kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku.
2. Menemukan berbagai macam obat-obatan untuk bedah

3. Menjadi orang pertama yang mengikat urat nadi dan pembuluh darah dengan menggunkan
benang sutera.
Darul Arqam Dasar I Al-Zahrawi FK UMM 2015 Al-Zahrawi

4. Al-Zahrawi adalah orang yang pertama kali menemukan cara mengeluarkan penumpukan zat
kapur pada saluran kencing
5. Selama karirnya Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah
6. Menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk
memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga.
7. Selain dikenal sebagi dokter bedah modern Al-Zahrawi juga dikenal sebagai dokter gigi

d. Pokok Pemikiran
Seorang sastrawan dan sejarawan, Al-Humaidi, mengatakan dalam bukunya Jadzwatul
Muqtabas fii Akhbari Ulamail Andalus bahwa Al-Zahrawi merupakan orang terhormat,
agamis, dan berilmu. Sebagaimana ada juga yang berpendapat bahwa Al-Zahrawi menggunakan
separuh waktu siangnya secara khusus untuk mengobati orang yang sakit secara Cuma-cuma
1. Dalam kitab At-tashriff Al-Zahrawi digambarkan sangat menghargai muridnya
2. Nasehat yang selalu disampaikan ke murid-muridnya agar selalu menghormati pasien dan
menekankan bahwa profesi kedokteran adalah profesi kemanusian jangan dinodai dengan
meraup keuntungan materi belaka.
3. Dalam berbagai sumber Al-Zahrawi dikenal sebagai sosok yang religius hal ini yang selalu
di ejawantahkan dalam lingkup sosialnya.

e. Spirit Al-Zahrawi

AL ZAHRAWI NILAI TRILOGI IMM

Religius Keagamaan

Pioner Bedah / cendekiawan Kemahasiswaan

Respect Kemasyarakatan

Oleh: Firman A. Islami

Sumber :
Ramen, Fred. Albucasis (Abu alqasim Al-Zahrawi ) Renowned Muslim surgeon of The Tenth
Century
Brill Leiden, 1963. A Pharmaceutical View of Abulcasis Al-Zahrawi in Moorish Spain

Anda mungkin juga menyukai