Anda di halaman 1dari 14

STERILISASI ALAT KESEHATAN

NomorDokumen: SOP/PKM HRG/01/III/17 Ditetapkan oleh:


Ka.UPTPuskesmas
NomorRevisi : 00
UPT PUSKESMAS TanggalTerbit: 6 Maret 2017
Dr. CepyTricahyadi
HAURNGOMBONG
NIP.
Halaman: 1 / 2 19700706200604101
7
Sterilisasi alat kesehatan adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman
PENGERTIAN phatogen dan aphatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan
kedokteran dengan cara merebus,panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.

Untuk menjamin kualitas alat kesehatan,laboratorium dan linen dalam


TUJUAN
keadaan steril.

KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas

REFERENSI Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

1. Dekontaminasi
PROSEDUR a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan
clorin 0,5%
c. Memasukan alat-alat kesehatan atau ala tlaboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam bak
perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan pembilasan
a. Membukakran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah
didekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam seperti gunting dan jarum jahit) agar tidak merusak
benda-benda yang terbuat dari karet, jangan dicuci secara
bersamaan dengan peralatan dari logam atau kaca.
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara :
- Menggunakan sikat dengan air, searah dan berulang-ulang
dibawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih disemua permukaan.
- Membuka engsel, gunting dan kleim dengan cara
memutar skrup secara perlahan kekiri sampai terlepas.
Menyikat dengan dengan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan caramenyikat
dengan perlahan, searah dan berulang-ulang dibawah air
mengalir sampai tidak tampak noda darah dan kotoran.
1. UGD
2. POLI GIGI
UNIT TERKAIT
3. KIA
4. LABORATORIUM
PEMELIHARAAN ALAT
KESEHATAN

Nomor Dokumen: SOP/PKM HRG/01/III/17 Ditetapkan oleh: Ka.UPT


Puskesmas
NomorRevisi : 00
UPT PUSKESMAS TanggalTerbit: 6 Maret 2017
Dr. CepyTricahyadi
HAURNGOMBONG
NIP.
Halaman: 1 / 2 19700706200604101
7
Pemeliharaanperalatanadalahsuatukegiatanuntukmemeliharadanmenjaga
PENGERTIAN
alat-alat agar tetapterpantaudanterpeliharadenganbaik.

Sebagaiacuanpenerapanlangkah-langkahpetugasuntukmemeliharaalat-
TUJUAN
alat agar tetap terawat denganbaikdanaman.

KEBIJAKAN SK KepalaPuskesmas

1. PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 75 Tahun


REFERENSI 2014 TentangPusatKesehatanMasyarakat.
2. Dr.Lies Dina Liastuti, DepartemenKardiologidanKedokteran
Vaskuler FKUI, pelaksanaan management
pemeliharaanperalatanmedis.
1. Petugasmencatatsemuaalatkedalambukuinventarisbarang.
PROSEDUR 2. Petugasmembuatdanmemasangceklistkeadaanalat per ruangan.
3. Petugasmembuatdanmemasangkartuinventarisalat per ruangan.
4. Petugasmembuatdanmemasangkartupemeliharaanbarang.
5. Petugasmembersihkanalatsetiap kali habisdigunakan.
6. Petugasmensterilkanalatdanmenyimpansesuaikarakteristikalat.
7. Petugasmenempatkanperalatansesuaikebutuhanpadatiapunit.
8. Petugasmemantaudanmengeceksecaraberkalaalat-alat yang
perludiperbaiki.
9. Petugasmelakukanpemantauan danpencatatanalat-alat yang
perludihapusdanperludiusulkanpenambahan.
10. Petugasmembuatpengajuanusulanpengadaanbarangdanperbaikana
lat.

Pengurusbarang/penyimpananbarang
UNIT TERKAIT

PENDELEGASIAN WEWENANG
KLINIS
Nomor Dokumen: SOP/PKM HRG/01/III/17 Ditetapkan oleh:
Ka.UPT Puskesmas
NomorRevisi : 00
UPT PUSKESMAS TanggalTerbit: 6 Maret 2017
Dr. CepyTricahyadi
HAURNGOMBONG
NIP.
Halaman: 1 / 2 19700706200604101
7
Pendelegasianwewenangadalahpelimpahandaridokterkepadaperawatdalam
PENGERTIAN upaya pelayan kesehatan, dimanaperawatmengerjakantugasdokter
untukmelakukantindakanmedistertentu, yang
apabilatugastersebutdilaksanakansesuaidengan yang dikehendakidokter,
apapunhasilnyaperawattidakmemikulbebantanggungjawabdantanggunggu
gatataskerugianpasien.
Agar pelayanandipuskesmasberjalandenganlancar
TUJUAN apabilapetugaskesehatan yang
berwenangtidakadamakadilakukanpendelegasianwewenangolehpemberiw
ewenangsesuaikompetensidankemampuandari yang diberiwewenang.
SK
KEBIJAKAN KepalaPuskesmastentangkebijakanpeningkatanmutuklinikdankeselamatan
pasien.
1. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2009
REFERENSI tentangpelayananpublik.
2. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 pasal 5
tentangpelayanankesehatandipuskesmas.
3. PermenkesNomor 75 Tahun 2014 tentangpuskesmas.
4. PermenkesNomor 36 Tahun 2009 tentangkesehatan.
5. KeputusanMenteriKesehatan No 1280/Menkes/SK/X/2002
tentangpetunjukteknisjabatanfungsionalperawat.

1. Petugaspemberiwewenangmenghubungikasubagtatausahauntukme
PROSEDUR lihatkompetensicalonpetugas yang sesuai yang
akandiberidelegasiwewenang.
2. Petugaspemberiwewenangmembuat.
3. Petugaspemberiwewenangmenghubungicalonpetugas yang
diberidelegasiwewenanguntukmemintapersetujuan.
4. Petugas pemberi wewenang menyerahkan surat delegasi
wewenang ke administrasi surat untuk diberikan nomor surat.
5. Petugas administrasi surat memintakan persetujuan kepada kepala
puskesmas.
6. Petugas administrasi surat menyerahkan surat delegasi wewenang
yang telah disetujui kepada petugas pemberi wewenang dan calon
petugas yang diberi wewenang.
7. Petugas yang diberi wewenang melaksanakan tindakan sesuai
dengan wewenang yang dilimpahkan.
Rekam medik
UNIT TERKAIT

LAYANAN TERPADU

UPT PUSKESMAS Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh:


Ka.UPT Puskesmas
HAURNGOMBONG Nomor Revisi :
TanggalTerbit :
Dr. CepyTricahyadi
Halaman :1/2
NIP.
19700706200604101
SOP ini mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta rencana
PENGERTIAN layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan antar
profesi disusun dengan tujuan yang jelas, terkordinasi dan melibatkan
pasien/keluarga.

TUJUAN Pasien mendapatkan pelayanan yang profesional dan komprehensif.

KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas

REFERENSI

Langkah-langkah
PROSEDUR 1. Dokter atau petugas medis melakukan kajian terhadap keluhan dan
kebutuhan pasien.
2. Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang
dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana
layanan dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai
dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan
yang ditetapkan.
3. Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli lain jika
didalam rencana layanan, pasien memerlukan kolaborasi dengan
tim kesehatan lain.
4. Penanganan pasien secara interprofesi meliputi pasien
TB,DM,Hiperkolesterolemia,IMS,HIV,Balita dengan gizi
kurang/buruk dan penyulitnya,ibu hamil dengan penyulit
(HT,DM,Preeklampsia/Anemia,perdarahan,jantung),penyakit
menular,dengan keluhan gigi mulut.
UNIT TERKAIT Loket pendaftaran,poli umum,laboratorium,gigi,KIA,gizi
DOKUMEN TERKAIT 1. Status pasien unit pelayanan umum
2. Lembaran resep
3. Form resep
4. Form rujukan

INFORMED CONSENT

UPT PUSKESMAS Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh:


Ka.UPT Puskesmas
HAURNGOMBONG Nomor Revisi :
TanggalTerbit :
Dr. CepyTricahyadi
Halaman :1/2
NIP.
19700706200604101
7
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
PENGERTIAN keluarga terdekat atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang
akan dilakukan terhadap pasien tersebut serta resiko yang mungkin
terjadi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : melindungi pasien
TUJUAN secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa
sepengetahuannya, memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana
tindakan medis dari tuntutan-tuntutan pihak pasien yang tidak wajar serta
akibat tindakan medis yang tidak terduga dan bersifat negatif.

KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008,


REFERENSI peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
tentang pusat kesehatan masyarakat.

Langkah-langkah
PROSEDUR 1. Petugas menjelaskan pengertian, prosedur, tindakan yang akan
dilakukan pada pasien.
2. Petugas memberikan kesempatan pasien untuk bertanya tentang
prosedur yang akan dilakukan.
3. Petugas memberikan lembar informed consent kepada pasien
untuk dibaca secara teliti lembar informed consent tindakan yang
akan dilakukan.
4. Pasien diberi kesempatan untuk memberikan keputusan setuju atau
tidak prosedur yang akan dilakukan.
5. Pasien mengisi informed consent dengan cara melingkari
persetujuan apabila setuju dilakukan tindakan atau melingkari
penolakan apabila tidak bersedia /menolak dilakukan tindakan.
6. Pasien memberikan tanda tangan pada blangko informed consent
bersama saksi dari keluarga (untuk pasien dibawah usia 18 tahun
informed consent ditanda tangani oleh orang tua/keluarga).
7. Petugas memberikan tanda tangan pada lembar informed consent.
8. Petugas menyimpan hasil lembar informed consent dalam rekam
medis pasien.
9. Petugas melaksanakan prosedur selanjutnya.

UNIT TERKAIT Bp umum, Bp gigi, KIA, Laboratorium

EVALUASI INFORMED CONSENT

UPT PUSKESMAS Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh:


Ka.UPT Puskesmas
HAURNGOMBONG Nomor Revisi :
TanggalTerbit :
Dr. CepyTricahyadi
Halaman :1/2
NIP.
19700706200604101
Suatu kegiatan untuk menilai kelengkapan lembar informed consent
7 yang
PENGERTIAN sudah diisi oleh pasien atau keluarga pasien.

Kegiatan evaluasi informed consent ini dilakukan tiap 6 bulan sekali.


1. Mengevaluasi kelengkapan pengisian format informed consent
TUJUAN sesuai dengan format yang berlaku dipuskesmas.
2. Mengevaluasi kelengkapan informasi medis yang disampaikan
oleh dokter.

SK Kepala Puskesmas tentang kebijakan mutu klinik dan keselamatan


KEBIJAKAN
pasien.

REFERENSI

Langkah-langkah
PROSEDUR 1. Kegiatan evaluasi informed consent ini dilakukan tiap 6 bulan
sekali.
2. Petugas mengambil secara acak lembar informed consent
sebanyak 10 lembar.
3. Petugas melakukan pengecekan kelengkapan data isian lembar
informed consent, yang meliputi :
a. Nama dan umur penanggung jawab
b. Nama dan umur pasien
c. Alamat pasien
d. Jenis kelamin
e. Tindakan yang akan dilakukan
f. Nomor rekam medis
g. Tanggal, bulan, tahun pembuatan surat pernyataan
h. Tanda tangan dan nama pasien/keluarga yang memberikan
persetujuan
i. Tanda tangan dokter yang merawat
4. Petugas mencatat dan mengisi ceklist evaluasi informed consent
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

PEMELIHARAAN SARANA
(GEDUNG)

Nomor Dokumen : Ditetapkanoleh:


Ka.UPTPuskesmas
Nomor Revisi :
UPT PUSKESMAS TanggalTerbit :
Dr. CepyTricahyadi
HAURNGOMBONG
NIP.
Halaman :1/2 19700706200604101
7
Usaha mempertahankan kondisi bangunan agar tetap berfungsi
PENGERTIAN sebagaimana mestinya atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan,
serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak, upaya untuk menghindari
kerusakan komponen/elemen bangunan akibat keusangan/kelusuhan
sebelum umurnya berakhir.

Sebagai acuan penerapan langakah-langkah untuk pemeliharaan sarana


TUJUAN
(gedung).

KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014


REFERENSI Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Langkah-langkah :
PROSEDUR 1. Petugas mempersiapkan ceklist pemantauan pemeliharaan
sarana/gedung yang telah tersedia.
2. Petugas memulai pemantauan sarana/gedung sesuai dengan daftar
kegiatan yang ada diceklist.
3. Petugas memantau sarana/gedung puskesmas apakah dalam
kondisi baik atau tidak disetiap ruangan yang ada dipuskesmas.
4. Petugas memantau apakah sarana/gedung berfungsi dengan baik
atau tidak.
5. Petugas melaporkan hasil pemantauan pemeliharaan
sarana/gedung kepada kepala puskesmas.
6. Jika dalam pemeriksaan terdapat kerusakan maka dilaporkan ke
unit administrasi untuk diajukan anggaran perbaikan atau diajukan
diperencanaan anggaran.
7. Petugas mendokumentasikan hasil pemantauan pemeliharaan
sarana/gedung puskesmas.
8. Petugas melakukan pemantauan pemeliharaan sarana/gedung
puskesmas setiap satu bulan sekali.
9. Petugas membuat rencana tindak lanjut.
UNIT TERKAIT 1. Tata usaha
2. Unit UKP
3. Unit Admin

Anda mungkin juga menyukai