Anda di halaman 1dari 12

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI


1. Anatomi Jantung

Gambar 2.1Anatomi Jantung


Sumber: (http://www.google.co.id/image)

Gambar 2. 2. .Anatomi pembuluh darah


Sumber: (http://www.google.co.id/image)

2. Fisiologi Jantung

1
a. Pengertian jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan serat
otot lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita
(dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk jantung seperti bentuk jantung
pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Letak
jantung didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior) sebelah
kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat
dibelakang kiri antara kosta V dan kosta VI dua jari dibawah papila mamae. Pada
tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis . Ukurannya
kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira kira 250 300
gram.
Diantara dua lapisan jantung terdapat lendir sebagai pelicin agar pergesekan antara
perikardium dan pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung
bekerja selama kita masih hidup , karena itu jantung membutuhkan makanan yang
dibawa oleh darah. Pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk
jantung dari aorta assendens dinamakan arteri coronaria.
Jantung dipersarafi oleh nervus simpatikus / nervus akselerantis, untuk menggiatkan
kerja jantung dan nervus parasimpatikus , khususnya cabang dari nervus vagus yang
bekerja memperlambat kerja jantung. Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan
menguncup yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf
otonom. Rangsangan ini diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat pada
atrium dekstra dekat masuknya vena kava yang disebut nodus sinoatrial (sinus knop
simpul kith flak). Dari sini rangsangan akan diteruskan kedinding atrium dan juga
kebagian septum kordis oleh nodus atrioventikuler atau simpul tawara melalui berkas
wenkebach. Dari simpul tawara rangsangan akan melalui bundel atrioventrikuler
(berkas His) dan pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel yang
disebut anulus fibrosus, rangsangan akan berhenti sekitar 1-10 detik. Seterusnya
rangsangan tersebut akan diteruskan kebagian apeks kordis dan melalui berkas
purkinje disebarkan melalui seluruh dinding ventrikel dengan demikian jantung
berkonstraksi
Dalam kerjanya jantung memiliki tiga periode :

1. Periode konstriksi (periode sistole )


Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup . Katup
bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup vulva semilunaris aorta dan valvula

2
semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra
mengalir kearteri pulmonalis masuk keparu paru kiri dan kanan. Sedangkan
darah dari ventrikel sinistra mengalir keaorta kemudian dialirkan keseluruh tubuh
2. Periode dilatasi (periode diastole)
Keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikus dan trikuspidalis terbuka ,
sehingga darah dari atrium sinistra ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium
dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada diparu paru kiri
dan kanan melalui vena pulmonalis masuk masuk ke atrium sinistra dan darah dari
seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke atrium dekstra.
3. Periode istirahat
Yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira
kira 1/10 detik. Pada waktu kita istirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80
kali / menit. Pada tiap tiap konstraksi jantung akan memindahkan darah keaorta
sebanyak 60 70 cc
Kalau kita bekerja jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah lebih
banyak dialirkan keseluruh tubuh. Kerja jantung dapat diketahuai dengan jalan
memeriksa perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan
mengembang jika kedalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini akan
menyebabkan denyutan pada arteri. Sesuai dengan kuncupnya jantung yang disebut
denyut nadi. Baik buruknya, teratur tidaknya denyut nadi bergantung pada kembang
kempisnya jantung.
b. Lapisan jantung
1. Perikardium
Merupakan lapisan jantung paling luar yang merupakan selaput pembungkus
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu
dipangkal jantung membentuk kantung jantung
2. Miokardium
Merupakan lapisan inti jantung yang terdiri dari otot otot jantung.
Otot otot jantung ini membentuk bundalan bundalan otot yaitu :
a). Bundalan otot atria yang terdapat dibagian kiri /kanan dari baris kiri yang
membentuk serambi atau aurikula kordis
b.) Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cicin
atrioventikuler merupakan dinding pemisah serambi dan bilik jantung
c). Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi
dan bilik jantung
3. Endokardium
Lapisan jantung yang terdapat dibagian paling dalam yang terdiri dari jaringan
endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung

3
c. Siklus jantung
Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran
darah . Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu konstriksi (sistole) dan
pengendoran (diastole) konstriksi dari kedua atrium terjadi secara serentak yang
disebut sistole atrial dan pengendorannya yang disebut diastole atrium.
Lama konstriksi ventrikel kurang lebuh 0,3 detik dan tahap pengendoran selama
0,5 detik . konstriksi kedua atrium lebih pendek . Sedangkan konstriksi ventrikel
lebih lama dan lebih kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena
mendorong darah keseluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik.
Meskipun ventrikel kanan juga memompakan darah yang sam tetapi tugasnya
hanya mengalirkan darah kesekitar paru paru ketika tekananannya lebih rendah.
d. Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh
katup katup yang menutup. Bunyi pertama disebabkan oleh menutupnya katup
atrioventrikel dan bunyi kedua karena menutupnya aorta dan arteri pulmonar
setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi yang pertama adalah panjang, yang kedua
pendek dan tajam. Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lebih
keras, tetapi bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka dapat
berbunyi bising.
e. Debaran jantung
Debaran jantung (debaran apeks) merupakan pukulan ventrikel kiri terhadap
dinding anterior yang terjadi selama konstriksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba
dan sering terlihat pada ruang interkostalis kelima kira kira 4 cm dari garis
sternum

f. Sifat otot jantung


Otot jantung memiliki ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot jantung
sewaktu sistole maupun diastole tidak bergantung pada ransangan konduktivitas
(hanya daya hantar) konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus
sekali dan sangat jelas dalamberkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang
dimiliki otot jantung secara otomatis dengan tidak bergantung pada ransangan
saraf.
g. Denyut arteri
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompakan keluar jantung. Debyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri
dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke

4
arteri yang merambat lebih cepat . Kecepatan jantung dalam keadaan sehat
sipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dan umur.
h. Daya Pompa Jantung
Dalam keadaan istirahat jantung berdebar 70 kali permenit. Pada waktu banyak
pergerakan , kecepatan jantung dapat mencapai 150 Kli permenit .
Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialihkan dari
ventrikel kejantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel
mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena vena dekat jantung
jadi membengkak dan berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalamjangka
waktu lama dan dapat menyebabkan edema
i. Katup katup jantung
Didalam jantung terdapat katup katup yang sangat penting artinya dalam
susunan peredaran darah dan pergerakan jantung manusia
1) Valvula bikuspidalis, terdapat antara atrium sinistra dengan ventrikrl sinistra
yang terdiri dari 3 katup
2) Valuva semilunaris arteri pulmonalis, terletak antara ventrikel dekstra dengan
arteri pulmonalis tempat darah mengalir menuju paru paru
3) Valuva semilunaris aorta , terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta
tempat darah mengalir keseluruh tubuh

j. Sirkulasi darah
Pembuluh darah pada peredaran darah kecil terdiri atas Arteri pulmonalis
merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju ke paru
paru , mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru paru kanan dan
kiri yang banyak mengandung karbon dioksida dalam darahnya dan Vena
pulmonalis merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru paru masuk
kejantung menuju atrium sinistra didalamnya berisi darah yang banyak
mengandung oksigen. Pembuluh darah aorta pada peredaran darah besar yaitu
aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar. Pembuluh darah aorta keluar dari
jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens , lalu membelok
kebelakang melalui radiks pupmonalis sinistra , turun sepanjangkolumna
vetebralis menembus diafragma lalu turun kebagian perut.

k. Fungsi sirkulasi
1. Arteri menstranspor darah dibawah tekanan tinggi kejaringan , untuk ini arteri
memiliki dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir cepat pada arteri
2. Arteriola , cabang kecil dari arteri . sistem arteri berfungsi sebagai kendali
darah yang dikeluarkan kedalam kapiler. Arteriol mempunyai dinding otot

5
yang kuat mampu menutup arteriol dalam melakukan dilatasi beberapa kali
lipat, mengubah aliran darah kekapiler sebagai respon terhadap kebutuhan
jaringan
3. Kapiler untuk pertukaran cairan , zat makanan elektrolit, hormon dan bahan
lainnya antara darah dan cairan interstisial. Dinding kapiler bersifat sangat
tipis dan permeabel terhadap molekul kecil
4. Venula mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap , bergabung menjadi
vena semakin besar
5. Vena saluran penampung dan pengangkut darah dari jaringan kembali
kejantung, karena tekanan pada sistem vena sangat rendah . Dinding vena
sangat tipis akan tetapi dinding vena mempunyai otot untuk berkontraksi
sehingga berfungsi sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan
berdasarkan kebutuhan tubuh.

l. Sistem vaskuler
Sistem pembuluh darah yang berfungsi untuk tempat mengalirnya darh dari
jantung menyebar keseluruh jaringan tubuh kembali kejantung. Pembuluh darah
aorta sampai ke arteriole disebut pembuluh darah arteri. Sedangkan pembuluh
darah venolus sampai dengan vena kava disebut pembuluh darah vena
Fungsi Utama pembuluh darah arteri untuk mendistribusikan darah yang kaya
oksigen dari jantung keseluruh jaringan tubuh. Sedangkan fungsi utama pembuluh
darah vena mengalirkan darah yang membawa sisa metabolisme dan
karbondioksidadari jaringan kembali kejantung.

m. Pembuluh darah dan aliran arteri


Aliran dalam pembuluh darah , terbukanya katup aorta dan arteri pulonalis pada
fase ejeksi sistolik mengakibatkan darah terdorong dari rongga vertikel jantung
sesuai dengan denyut kontraksi jantung. Semakin jauh dari jantung semaki kecil
pulsasi alirannya. Kecepatan aliran darah berbanding balik dengan luas
penampangtotal pembuluh darah, sehingga semakin distal maka aliran darahnya
semakin menurun dan terendah dari kapiler.
Tekanan darah arteri dapat dibedakan :
1. Tekanan sistolik, merupakan tekanan darah tertinggi pada saat jantung dalam
keadaan sistolik
2. Tekanan diastolik, merupakan tekanan darah terendah pada saat jantung dalam
keadaan diastole
3. Tekana nadi, merupakan selisih antara tekanan sistolik dan diastolik
4. Tekanan darah rata rata , merupakan tekanan diastolik ditambah sepertiga
selisih tekanan sistolok dan diastolik (pembuluh darah perifer)

6
n. Pembuluh dan aliran vena
Biasanya tekanan darah vena sangat rendah dan bahkan pada daerah vena kava
hanya 4-5 mmHg. Didaerah atrium kanan dalam keadaan normal 2 4 mmHg,
dan kadang kadang mencapai -4 samapai dengan -7 mmHg pada keadaan
inspirasi.

B. DEFINISI
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari tekanan 90 mmHg. Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk
penyakit kardiovaskular aterosklerotik , gagal jantung, stroke ,dan gagal ginjal. Hipertensi
menimbulkan risiko morbiditas atau mortalitas dini, yang meningkat saat tekanan darah
sistolik dan diastolik meningkat. Peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan
meruska pembuluh darah di organ target (jantung,ginjal,otak,dan mata).

C. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak memiliki penyebab yang spesifik , hipertensi
terjadi sebagai respon cardiac output peningkatan tekanan darah perifer. Namun ada
beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
a. Genetik (Keturunan)
Riwayat keluarga penderita Hipertensi juga sangat mempengaruhi terjadinya
penyakit hipertensi, karena hipertensi merupakan penyakit yang diturunkan
karena adanay respon neurologi terhadap stress kelainan akresi dan transport
Na
b. Obesitas (Kegemukan)
Berat badan merupakan factor determinan pada tekana darah tinggi untuk
semua kalangan. Prevelensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks
Masa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) jauh lebih beresiko terkena hipertensi dari
pada mereka yang memiliki IMT < 25 (status gizi normal)
c. Stress lingkungan
d. Usia
Bagi sebagian orang peningkatan tekanan darah terjadi seiring dengan
bertambahnya usia , bagi kaum pria hal ini terjadi lebih cepat dari pada kaum
wanita . Kaum pria cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi pada saat
berusia 45 50 tahun sedangkan wanita cenderung mengalami hipertensi 7-10
tahun setelah menopause

7
e. Ras
Ras African American (kulit hitam )memiliki tekanan darah yang cukup
tinggi dibandingkan dengan ras Caucasian (kulit putih) karena mereka lebih
cenderung sensitive terhadap natrium
f. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alcohol dan kurang olah raga
juga menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Didalam rokok terdapat zat
nikotin dimana zat nikotin ini merangsang enzim catocolamin. Sedangkan
mengkonsumsi alkohor > 250 ml perhari dapat mengakibatkan peningkatan
tekanan darah, melemahnya otot jantung, kegemukan dan artherosklerosis
(penyempitan pembuluh darah)

D. EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data dari catatan medik medikal record rumah sakit Suaka Insan
Banjarmasin di dapatkan bahwa angka kejadian pasien dengan hipertensi dari bulan
januari sampai bulan mei 2016 ditemukan 91 pasien hipertensi dan 3 orang meninggal
dunia . Dari jumlah tersebut 70 (76,92 persen) orang perempuan dan 21 (23,08 % )orang
laki laki. Presentase hipertensi berdasarkan rentang usia adalah dari usia 27-45 tahun
terdiri dari 33 orang (36,26 %) , usia 45-55 tahun terdiri dari 22 orang (24,17 %),usia 56-
75 tahun terdiri dari 36 orang(39,56 %), usia 76-84 tahun terdiri dari 9 orang (9,89 %)
(Medical Record RSSI,2016)
WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer karena banyak masyarakat
menaruh perhatian terhadap penyakit yang kadang dianggap sepele oleh sebagian besar
masyarakat. Didunia hampair 1 milyar orang didunia terkena hipertensi. Hipertensi
merupakan penyakit kronis serius yang dapat merusak organ tubuh. Setiap tahun
hipertensi menjadi menjadi 1 dari 7 penyebab kematian (7 juta pertahun) disamping
menyebabkan kerusakan jantung, mata , otak dan ginjal. Berdasarkan data WHO 50 %
penerita hipertensi hanya 25 % yang mendapatkan pengobatan.

E. PATOFISIOLOGI
1. Narasi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaxsasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis , yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di thoraks dan abdomen . Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui system saraf

8
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepas asetikolin
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke ppembuluh darah, dimana
dengan dilepaskannya noreepineprine mengakibatkan konstriksi pembuluh darah .
Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokonstriksi . Individu dengan hipertensi
sangat sensitive terhadap norepinefrine , meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bias terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis
merangsang pembulh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang , mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mengseksresi epinefrin yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mengsekresi kortisol dan sterosid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan
aliran darah ke ginjal., meneyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosterone oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal ,
meneyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi. Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi
perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh darah perifer bertanggung
jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.Perubahan tersebut
meliputi arterosklerosis hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam
relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pada pembuluh darah. Konsikuensinya aorta dan arteri besar
kurang kemampuannya dalam mengakomodasi kemampuan darah yang dipompa oleh
jantung, yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan
perifer. Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya hipertensi palsu yang
disebabkan oleh kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer.
Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel
jugularis. Dari sel jugularis ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal , maka akan mempengaruhi eksresi pada renin yang
berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen
II berakibat pada terjadinya vasokonstriksi pada pembuluh darah , sehingga terjadi
kenaikan tekanan darah. Selain itu juga dapat mengakibatkan peningkatan hormone

9
aldosterone yang menyebabkan retensi natrium.Hal tersebut akan berakibat darah.
Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ
organ jantung.( Muttaqin 2011 ).

2. Skema

Predisposisi Presipitasi
Usia Gaya hidup
Jenis kelamin

Hipertensi

Kerusakan Vaskuler Pembuluh Darah

Perubahan Struktur

Penyumbatan Pembuluh Darah

Vasokonstriksi

Ganguan Sirkulasi

Otak Ginjal Pembuluh Darah Retina

Vasokonstriksi Sistemik Koroner Spasme

10
Resistensi Suplai O2 PD Ginjal Vasokonstriksi Arteriol
PD otak Iskemik
Ggn. Perfusi Blood Flow Afterload Miokard Diplopia
Jaringan Resti
Nyeri dada Injuri

Nyeri Ggn. Pola Respon RRA Penurunan curah


Kepala Tidur Jantung
Rangsangan
Aldosteron Patique

Retensi Na Intoleransi
Aktivitas
Edema

F. Tanda dan Gejala


1. Pemeriksaan fisik dapat mengungkap bahwa tidak ada abnormalitas lain selain
tekanan darah tinggi
2. Perubahan pada retina disertai dengan hemoragi, eksudat , penyempitan arteriol, dan
bintik katun-wol (cotton-wool spots) (infarksio kecil), dan papiledema dapat terlihat
pada kasus hipertensi berat.
3. Gejala biasanya mengindikasikan kerusakan vaskular yang berhubungan dengan
sistem organ yang dialiri oleh pembuluh darah yang terganggu.
4. Penyakit arteri koroner dengan angina atau infark miokardium adalah dampak yang
paling sering terjadi.
5. Hipertrofi ventrikel kiri dapat terjadi; berikutnya akan terjadi gagal jantung.
6. Perubahan patologis dapat terjadi di ginjal (nokturia dan peningkatan BUN dan kadar
kreatinin).
7. Dapat terjadi gangguan serebrovaskular (stroke atau serangan iskemik transien [TIA]
[yi.,perubahan dalam penglihatan atau kemampuan bicara,pening,kelemahan, jatuh
mendadak, atau hemiplagia transien atau permanen]).

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ, termasuk urinalis,
kimia darah (natrium,kalium,kreatinin,glukosa puasa, lipoprotein total densitas darah)
2. EKG
3. Ekokardiografi mengkaji hipertrofi ventrikel kiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and suddart.2012.keperawatan medical bedah.jakarta:EGC.


https://www.google.com/search?q=anatomi+jantung+manusia.

12

Anda mungkin juga menyukai