Anda di halaman 1dari 3

PENCAHAYAAN DAN PENGELOLAAN LISTRIK

Tahun 2016 merupakan era dengan persaingan tinggi dalam bidang teknologi dan
sumber daya manusia, MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh dalam persaingan antar Negara di Asia. Bukan hanya berpengaruh pada
persaingan antar Negara, masyarakat pun menuntut kemajuan teknologi ini dengan gaya
hidup masing-masing. Gaya hidup masa kini juga menuntut desain arsitektur, desain interior
dan mekanikal elektrikal yang terpadu agar dapat memberi kecepatan gerak/mobilitas serta
kemudahan kontrol juga akses dari arah mana pun dan waktu kapan pun.
Berbagai elemen dalam bangunan dihadirkan mulai dari cahaya lampu (lighting),
pendingin (AC), keamanan pada pintu-jendela (security) dan komunikasi yang mudah hingga
peralatan audio video (sound system) saling terhubung dan terkoordinasi di dalam satu sistem
otomatisasi yang disebut Smart Building/Intelligent Building. Melalui aplikasi konsep ini,
pemilik bangunan dapat mengatur tampilan ruang sesuai dengan keinginannya melalui
beberapa pilihan skenario suasana/mood sehingga benar-benar memanjakan pemilik
bangunan sekaligus menegaskan citra bangunan modern.
Konsep smart lighting misalnya dapat mencakup instalasi kabel listrik, aksesoris
seperti sakelar dan stopkontak, armature lampu (rumah lampu yang digunakan untuk
mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang
didalamnya, dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali
listrik) (SNI 03-6575-2001) dan bias cahaya yang dihasilkan oleh lampu melalui satu alat
kontrol. Cara memasang perangkat keras (hardware), menyetel program (software) sampai
pengawasan sistem ini telah diatur sedemikian rupa baik secara manual maupun secara
digital. Namun, ada pula yang telah terpadu dengan internet.
Terdapat banyak pilihan produk smart lighting di pasaran. Setiap produsen dalam
industri building intelligent berlomba untuk memikat konsumennya dengan berbagai
keunggulan produk. Oleh karena itu konsumen harus lebih memahami seluk-beluk produk
yang tergolong high end ini agar tepat pakai dan memuaskan.
Mengacu pada tren mutakhir, produk smart lighting seperti sakelar, bentuknya
cenderung simpel minimalis dengan finishing, material dan wiring device yang bervariasi.
Warna netral seperti hitam, putih dan cokelat masih menjadi warna favorit. Cahaya yang
dihasilkan dari lampu jenis Light Emmitting Diode (LED) yang juga lebih hemat pemakaian
energi listriknya akan mendukung program pelestarian lingkungan (eco product) yang tengah
marak dewasa ini.
Alat kontrol dalam sistem smart lighting ini juga hadir dilengkapi oleh tombol
konvensional atau berupa monitor yang dilengkapi oleh monitor dengan sistem sentuh (touch
screen interfaces) sehingga tampil lebih bergaya (stylish). Dengan demikian produk building
intelligent ini dapat disesuaikan dengan rancangan baik di hunian maupun bangunan
komersial.
Pemakaian listrik per kapita sering digunakan sebagai indikator perkembangan suatu
negara. Di negara yang sedang berkembang, industri merupakan pemakai listrik terbesar dan
sekitar 30 persen masyarakat belum dapat menikmati listrik
Gambar 1: Penambahan pembangkitan & investasi sampai tahun 2030
(Badan Energi Internasional, 2004)
Badan Energi Internasional meramalkan skenario berikut untuk tahun 2030 (IEA,
2004) mengenai akses terhadap listrik di negara yang sedang berkembang mencapai 78
persen dari populasi penduduknya, dengan pemakaian rata-rata per kapitanya 2.136 kWh dan
1,4 milyar penduduk belum akan dapat memiliki akses terhadap lis trik. Investasi tambahan
diperlukan sebesar $665 milyar untuk mencapai akses 100 persen (lihat Gambar 1) dan
memberikankan akses keuntungan bagi masyarakat rata-rata 526 kWh/kapita. Mula-mula
setiap orang hanya akan mendapatkan akses penggunaan listrik sebagai substitusi bahan
bakar tradisionil (LPG, minyak tanah) yang digunakan untuk menutupi kebutuhan dasar.
Hampir seluruh pasokan tambahan akan diperlukan di Afrika (437 TWh) dan Asia Selatan
(377 TWh), atau masing-masing terdapat peningkatan sebesar 25 persen dan 18 persen.
Badan Energi Internasional juga merekomendasikan hal- hal untuk menjamin akses
terhadap listrik secara universal (IEA, 2004), seperti renovasi dan modernisasi pembangkit
listrik konvensional, dan sistim jaringan dan pendistribusian dengan teknologi baru yang
efisien dalam energi, manajemen dari sisi permintaan: adopsi dan pelaksanaan penggunaan
teknologi yang efisien dalam energi, dan menciptakan kepedulian diantara anggota pengguna
energi untuk pelaksanaan pemantauan penghematan energi dan menerima teknologi baru
bilamana tersedia.
Badan Energi Internasional, 2004)
SNI 03-6575-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung.
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia www.energyefficiencyasia.org
International Energy Agency. World Energy Outlook 2004.
www.iea.org/textbase/nptoc/WEO2004.toc.pdf
http://majalahasri.com/konsep-smart-building/

Anda mungkin juga menyukai