Sekolah Menengah
Pertama
KELAS VII
SEMESTER 2
T.A. 2011/2012
TINJAUAN MATA
PELAJARAN
1. Deskripsi Singkat
Biologi adalah salah satu ilmu alam yang berkaitan dengan cara mengamati alam secara
sistematis sehingga dapat menjadi sarana bagi siswa untuk belajar mengenai diri sendiri dan
lingkungan sekitar. Ilmu alam, khususnya biologi dipelajari melalui pengalaman secara
langsung untuk meningkatkan kompetensi siswa sehingga mereka dapat mengeksplorasi dan
memahami lingkungan sekitarnya secara ilmiah. Itulah sebabnya siswa dibimbing untuk
selalu mencari dan melakukan untuk mencapai pemahaman yang lebih komprehensif
mengenai lingkungan mereka.
Pendekatan yang digunakan dalam mempelajari Biologi adalah integrasi pengalaman dan
pemahaman produk ilmiah. Pertimbangannya didasarkan pada tingkat perkembangan mental
siswa SMP yang berada dalam tahap transisi, yaitu dari fase konkret ke fase abstrak. Oleh
karena itu, akan lebih mudah bagi para siswa untuk belajar bagaimana memahami konsep
secara induktif berdasarkan bukti empiris yang mereka temukan di lingkungan.
IPA sebagai ilmu terdisi dari produk dan proses. Produk terdiri atas fakta, konsep, prinsip,
prosedur, teori, hukum dan postulat. Dari segi proses, maka IPA memiliki berbagai
keterampilan sains, seperti :
Selain itu juga keterampilan dalam menerapkan konsep, baik konsep dalam situasi baru,
menggunakan konsep dalam pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi,
maupun dalam menyusun hipotesis.
Mata Pelajaran IPA pada kelas VII semester 2 ini salah satu materinya adalah mempelajari
tentang Sains, Biologi dan Kerja Ilmiah yang terimplementasi dengan pengamatan biologi
dan keselamatan kerja. Hal ini sangat berkaitan erat dengan dasar pemahaman siswa
mengenai alam sekitar dan logika kritis ilmiah terhadap sesuatu yang terjadi di alam yang
pengamatannya dapat dilihat di lapangan maupun di dalam ruang (laboratorium). Materi ini
juga mempelajari tahapan untuk melakukan kerja ilmiah yang dilakukan bila kita akan
melakukan percobaan/ eksperimen. Dalam menyusun bahan ajar ini kami mengambil materi
tentang Sains, Biologi dan Kerja Ilmiah.
Memahami Prosedur Ilmiah untuk peneletian dan penggunaan alat laboratorium melalui
pengamatan
Kompetensi Dasar: Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk
memperoleh gejala alam
Pada pertemuan ini peserta didik mendiskusikan tentang awalan/ pengenalan biologi.
Apakah biologi itu, apa saja yang dipelajari, istilah-istilah dan cabang-cabang biologi,
tahapan kerja ilmiah, cara melaksanakan dan melaporkannya agar terbentuk pemikiran siswa
yang kritis, sistematis dan ilmiah.
gii
log gii
log
h biioolobaan
b g biioolo
b a
nyya
ti
--iissti ngl
laa h
- ccaab n g
m h
iiaah lap nn
oorraan
g - a i
ill m t l ap
--ccaab baan n kkeerrjja n b uaat
a p
p aan k d
d aan bu
t
--ta a h
h a t
kt e
e k
pprraak
--ccaarraa
Pada pertemuan ini peserta didik mempelajari tentang pengertian mikroskop, bagian-bagian
mikroskop, fungsinya, bagaimana cara menggunakan mikroskop, membuat preparat basah
dan membuat gambar dari hasil pengamatan menggunakan mikroskop tersebut. Dengan
demikian, siswa akan memperoleh pemahaman bahwa pengamatan benda-benda kecil dapat
di lihat dan diamati bagian-bagiannya menggunakan alat mikroskop
-bagian-bagian
mikroskop
-fungsi mikroskop
-membuat preparat
basah
-mengamati benda
kecil dengan
mikroskop
Untuk mempelajari bahan ajar ini harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan yang
tersusun dalam buku ajar ini. Hal ini untuk memudahkan peserta didik dalam mempelajari
materi yang telah disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai
Fun
learning
in nature
PERTEMUAN PERTAMA
PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Apakah yang kamu ketahui tentang biologi? Apa sajakah yang dipelajari di biologi?
Pernahkah kamu melakukan pengamatan terhadap hewan, tumbuhan, manusia atau
bahkan pada makhluk hidup yang sangat kecil ukurannya. Itu semua merupakan
bagian dari biologi. Seringlah mengamati alam ini dan berpikirlah untuk selalu
menanyakan apa, bagaimana, dimana, kapan, siapa dan mengapa dari peristiwa alam
yang diamati. Dengan demikian kalian akan menjadi aktif, kreatif dan selalu berpikir
serta bersikap secara ilmiah. Setelah mempelajari materi ini, kamu akan dapat
memahami gejala alam di kehidupan kita sehari-hari dan mampu berpikir secara
kritis, sistematis dan ilmiah dan menerapkan prinsip kerja ilmiah untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Relevansi
Materi ini sangat penting karena berkaitan dengan hal-hal dasar dari biologi yang
akan memudahkan pemahaman materi-materi selanjutnya. Selain itu materi ini juga
akan memudahkan peserta didik untuk memahami diri dan lingkungan alam
sekitarnya serta mendidik peserta didik untuk bersikap dan berpikir ilmiah
3. Standar kompetensi
Memahami prosedur ilmiah untuk penelitian dan penggunaan alat laboratorium
melalui pengamatan
4. Kompetensi Dasar
a. Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk
memperoleh gejala alam
b. Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala
kehidupan
c. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan praktek
5. Indikator
1. Mengenal istilah-istilah biologi
2. Mengenal tahapan kerja ilmiah
3. Menjelaskan proses tahapan metode ilmiah
4. Melakukan praktek metode ilmiah
5. Membuat laporan pengamatan
6. Mempresentasikan hasil laporan
7. Mengenal bagian-bagian mikroskop
8. Mendeskripsikan fungsi bagian-bagian mikroskop
9. Menggungakan mikroskop dengan benar
10. Membuat salah satu contoh preparat basah
11. Membuat gambar hasil preparat yang dilihat di mikroskop
12. Mengidentifikasi simbol-simbol dalam laboratorium
13. Mendeskripsikan alat dan bahan yang berbahaya
14. Menjelaskan arti simbol-simbol dalam laboratorium
15. Menentukan alat dan bahan-bahan yang berbahaya
16. Melakukan praktek menggunakan alat dan bahan secara aman.
URAIAN MATERI
SAINS, BIOLOGI DAN KERJA
ILMIAH
Kompetensi Dasar: Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan
sistematis
untuk memperoleh gejala alam
Sains dan Biologi
Istilah-istilah biologi yang sering kita dengar adalah makhluk hidup. Selain
makhluk hidup ada banyak istilah biologi yang akan ditemui pada pembelajaran ini.
Mulai dari gejala alam yang biotik (benda hidup) seperti hewan, tumbuhan, manusia
dan yang abiotik (benda mati) seperti batu, matahari, tanah, air, udara dan lain-lain.
Sains atau Ilmu pengetahuan berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti
memiliki pengetahuan atau mengetahui. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang
disusun secara konsisten dan telah teruji kebenarannya dengan menggunakan
metode ilmiah. Pengetahuan adalah kumpulan ilmu yang diperoleh berdasarkan
kemampuan kita merasakan dan berpikir. Sehingga ilmu pengetahuan adalah fakta
yang diperoleh berdasarkan penelitian secara cermat dan sistematis. Orang yang ahli
dalam ilmu pengetahuan adalah saintis. Biologi adalah ilmu yang mempelajari
makhluk hidup.
Cabang-cabang ilmu biologi itu yaitu:
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain, sebagai berikut:
1. Mencintai kebenaran
Sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan obyektif.
2. Tidak berburuk sangka
Tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal.
3. Bersifat toleran terhadap orang lain
Pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka menghargai pendapat orang lain dapat digunakan
untuk memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang
lain.
4. Ulet
Tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran walaupun sering tidak
memperoleh apa-apa.
5. Teliti dan hati-hati
Teliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan
mengeluarkan pendapat.
6. Ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu
lebih banyak dalam melakukan sesuatu.
7. Optimis
Selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen.
Diskusikan
Apa yang terjadi jika seorang ilmuwan tidak memiliki sikap ilmiah?
Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan. Faktor-faktor
tersebut dinamakan variabel.
Terdapat empat macam variabel, yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel manipulatif
Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.
2. Variabel terikat atau variabel respon
Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan.
4. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak
dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data. Terdapat dua (2) macam
data, yaitu:
1. Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka
contohnya: warna daun, bau
2. Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.
contohnya: data tinggi tanaman, jumlah daun
Tujuan :
Mengetahui pengaruh sinar matahari terhadap tanaman kacang hijau
Cara kerja:
Sebagai variabel kontrolnya adalah sembilan buah biji kacang hijau. Pilihlah biji-biji yang
seragam ukuran dan warnanya. Setelah itu, letakkan 3 biji pada kapas basah yang telah
diletakkan di dasar gelas plastik
Variabel kontrol adalah faktor yang dibuat sama dalam hal ini 3 buah gelas plastik dengan isi
dan keberadaan yang sama persis
Variabel bebas adalah variabel yang telah kita buat. Sinar matahari adalah faktor yang harus
diubah. Oleh karena itu, 1 gelas plastik diletakkan di tempat gelap pekat (seperti di lemari), 1
gelas di tempat remang-remang dan 1 gelas di tempat cahaya penuh (terang).
Siramkan air dengan jumlah yang sama setiap hari pada masing-masing gelas dan ukurlah
pertumbuhan kacang hijau untuk tinggi tanaman (sebagai data kuantitatif) dan warna tanaman
(sebagai data kualitatif). Variable terikat/respon adalah variabel yang diamati/ hasil dari
variabel bebas. Dalam eksperimen ini adalah variabel tinggi tanaman dan warna tanaman.
Variabel pengganggu dalam eksperimen ini sebagai contoh adalah apabila terdapat serangan
jamur atau bakteri yang mengakibatkan beberapa biji kacang hijau tidak dapat tumbuh
normal. Hal ini menyebabkan hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan
Isilah tabel di bawah ini dari hasil percobaan yang telah dilakukan
No Gelap Remang-remang Terang
1
2
3
4
Dari data yang diamati, hasilnya dapat dianalisis dengan diagram. Berbagai macam diagram,
yaitu:
1. Diagram batang adalah menggambarkan data dalam bentuk batang yang berguna
untuk memudahkan dalam membandingkan data yang satu dengan yang lainnya.
2. Selain diagram batang dapat juga digunakan diagram garis yang berguna untuk
menggambarkan kenaikan atau penurunan dari pengamatan terus menerus.
3. Diagram lingkaran dapat juga digunakan berguna untuk menggambarkan persentase
Gambarlah hasil data pengamatan dari eksperimen yang telah kalian lakukan
Gambar diagram batang
Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
Setelah diperoleh data dan digambarkan dalam diagram batang. Analisislah data dan
bagaimanakah hasilnya tersebut. Adakah pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau? Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan dari ketiga perlakuan
tersebut?
Setelah diketahui sebab dan akibat dari hasil eksperimen maka dapat diperoleh kesimpulan
yang menjawab dari hipotesis (dugaan sementar) awal. Apakah hipotesis tersebut terbukti dan
dilakukan pengujian kembali (ulang) untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang ada
secara ilmiah.
Suatu peneletian akan bernilai ilmiah bila hasil penelitian dipublikasikan agar diketahui oleh
orang lain. Kerangka tulisan (outline/format) yang digunakan dalam membuat laporan ilmiah
disusun secara berurutan:
1. Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar isi
4. Pendahuluan (latar belakang dan tujuan)
5. Tinjauan pustaka (kajian teori)
6. Metodologi (bahan dan metode)
7. Hasil dan pembahasan
8. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
PETA KONSEP
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop awalnya
dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda.
Selanjutnya Pada tahun 1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunakan
mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van
Leuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop dengan
satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert
Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan
sel-sel kecil pada
gabus.
Jenis-Jenis Mikroskop
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini
memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada
yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya
pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan sebagai
pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning
(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu bagian optik, penerangan, dan
mekanis.
a. Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi lebih besar.
Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut lensa okuler atau lubang
pengintai.
Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada permukaanya, misalnya 10 dan lain-lain. Lensa
yang dekat dengan benda/ objek pengamatan disebut lensa objektif dan terpasang pada
revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya 10, 20, maupun 40. Lensa objektif
dapat diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar revolver (tempat
lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang berfungsi mengumpulkan cahaya
atau menerangi objek yang diamati. Perbesaran yang tampak pada pengamatan merupakan
hasil
kali dari lensa okuler dan lensa objektif yang digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan
lensa okuler 10 dan objektif 20 maka perbesarannya adalah 10 20 atau sama dengan
200. Ini berarti benda yang diamati melalui mikroskop telah diperbesar 200.
b. Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah pencahayaan yang
cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi
dengan reflektor berupa cermin. Cermin tersebut memiliki 2 sisi, datar dan cekung.
Permukaan yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang
cekung digunakan bila cahaya kurang terang. Di bawah meja objek, dapat kita temukan
bagian yang berfungsi
mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini disebut diafragma, di dalamnya terdapat
lubang-lubang berupa lingkaran yang dapat diputar, ada yang besar maupun kecil. Semakin
kecil diafragma yang digunakan semakin kecil pula cahaya yang masuk ke dalam mikroskop,
demikian juga sebaliknya.
c. Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan mikroskop.
Bagian tersebut di antaranya landasan/ dasar/kaki mikroskop dan pegangan mikroskop.
Selain itu, ada
bagian yang berguna untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar
halus (mikrometer).
a. Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan)
pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada
lapangan
pandang.
b. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
c. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan
menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5
mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek
(Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/ membentur gelas benda. Hal ini dapat
menyebabkan
lensa objektif tergores).
d. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau
menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat,
ulangi langkah (c).
e. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif
agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
f. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/ mengubah lensa objektif dengan
cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka
kamu harus mengulangi dari awal.
Petunjuk Kerja
1. Siapkanlah alat yang akan dipergunakan.
2. Siapkan preparat yang akan diamati.
3. Letakkan preparat pada bidang pengamatan, kemudian atur mikroskop sehingga kamu
mendapatkan objek pengamatan yang baik.
4. Lakukan pengamatan sesuai langkah-langkah yang benar.
5. Tunjukkan pada gurumu, jika kamu telah berhasil mendapatkan objek pengamatan
dengan jelas.
6. Gambarlah hasil pengamatanmu pada kertas.
Keselamatan Kerja
Kompetensi Dasar: Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan praktek
PETA KONSEP
Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup cara penyimpanan, pemakaian, dan
perawatan alat atau bahan laboratorium, serta langkah pertolongan/penanggulangan
kecelakaan. Laboratorium yang baik selalu dilengkapi dengan tempat penyimpanan.
Alat/bahan sesuai dengan sifat atau jenis alat/bahan tersebut. Khususnya bahan kimia yang
mudah menguap, mudah terbakar, beracun atau berbahaya harus memiliki tempat khusus
yang tertutup atau dilengkapi dengan cerobong uap. Bahan kimia cair sebaiknya tidak
diletakkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala kita sehingga mempersulit pengambilan
dan harus disimpan dalam botol/wadah tertutup rapat, serta tidak terkena panas atau cahaya
matahari secara langsung. Usahakan semua botol penyimpanan bahan berlabel untuk
menghindari kekeliruan dalam pemakaian. Alat-alat yang rawan rusak atau rawan pecah
disimpan dalam lemari tertutup dan aman. Biasakan segera mencuci tangan jika terkena atau
setelah menggunakan bahan-bahan kimia cair maupun yang padat. Lebih aman gunakan
sarung tangan karet. Jika bahan kimia mengenai mata, cucilah mata dengan air sebanyak-
banyaknya sampai tidak terasa pedih. Pastikan selalu ada perlengkapan P3K dan alat
pemadam kebakaran di laboratorium serta pahami cara penggunaannya!
g. Kawat kasa, digunakan sebagai pembatas antara api dan gelas kimia yang dipanaskan.
Biasanya kawat kasa dipasangkan dengan kaki tiga.
h. Pipet tetes, digunakan untuk mengambil larutan dan meneteskan larutan dalam jumlah
tertentu.
i. Batang pengaduk, digunakan untuk mengaduk suatu zat yang dilarutkan dalam cairan.
j. Labu ukur, digunakan untuk menakar suatu larutan atau bahan kimia dengan volume
tertentu sesuai dengan volume labu ukur. Dengan demikian terdapat labu ukur dengan
berbagai volume, misalnya 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan sebagainya.
k. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume suatu larutan kimia.
l. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu.
m. Pembakar spiritus, digunakan sebagai sumber api untuk memanaskan larutan atau bahan
kimia. Berhati-hatilah ketika memanaskan berbagai bahan kimia. Semua alat di atas harus
kamu gunakan sesuai dengan fungsinya. Kamu dapat minta bantuan kepada guru atau petugas
laboratorium untuk mengetahui fungsi alat yang lain yang terdapat di laboratorium
sekolahmu.
Adapun penggunaan alat yang menggunakan sumber listrik, kamu harus memperhatikan hal-
hal berikut.
a. Memeriksa kelengkapan alat seperti kabel dan tomboltombol. Kelengkapan yang tidak
memadai atau tidak tersedia akan membuat kesulitan saat mengoperasikan alat tersebut.
b. Menjauhkan dari air. Alat yang menggunakan sumber listrik, mutlak harus dijauhkan dari
air karena akan membuat alat menjadi rusak atau dapat menyebabkan terjadinya hubungan
singkat.
c. Mengetahui kegunaan alat. Kamu dapat membaca petunjuk praktikum atau menanyakan
langsung kepada guru atau petugas laboratorium.
d. Mengetahui prosedur penggunaan alat. Kamu dapat membaca buku petunjuk penggunaan
alat dan bila kurang jelas dapat menanyakannya kepada guru atau petugas.
e. Mengetahui cara kerja alat, meskipun tidak mutlak diperlukan tetapi dapat membantu
memahami cara menggunakan alat dengan benar. Kamu dapat memperoleh informasi dari
berbagai sumber atau dengan bertanya kepada guru.
2. Simbol Bahaya
Untuk keselamatan kerja dan mengenali sifat bahan-bahan yang ada di laboratorium,
khususnya bahan kimia berbahaya, biasanya pada botol bahan kimia tertempel label simbol-
simbol bahaya. Suatu bahan kimia dapat mempunyai lebih dari satu simbol. Simbol-simbol
itu antara lain tercantum pada tabel berikut.
Simbol-Simbol Bahan Berbahaya
Diskusikan
Bagaimana tata tertib yang ada di laboratorium sekolahmu?
Cobalah bandingkan dengan contoh tata tertib di atas!
RANGKUMAN
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Objek kajian Biologi sangat luas dan
mencakup semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang Biologi yang
mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme.
Metode ilmiah adalah suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk
memecahkan
suatu masalah. Langkah metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah,
mengemukakan hipotesis, melakukan eksperimen, observasi, pengumpulan data, dan
menarik kesimpulan.
Sikap ilmiah yang dimiliki ilmuwan adalah jujur, objektif, teliti, dan
peduli pada lingkungan.
Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk hidup dan
disebut sebagai komponen biotik. Benda-benda seperti air, tanah, udara, cahaya
matahari,
suhu, kelembaban, maupun bebatuan merupakan benda tak hidup dan disebut sebagai
komponen abiotik. Komponen biotik dan abiotik senantiasa berkaitan.
Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil (mikroskopis).
Bagian-bagian mikroskop meliputi: optik, penerangan, dan mekanis. Untuk membuat
objek pengamatan atau preparat sederhana, diperlukan alat-alat antara lain silet untuk
memotong, kaca objek untuk penempatan objek pengamatan, kaca penutup, dan
bahan pewarna yang berfungsi memperjelas bagian-bagian dari objek yang diamati.
Untuk keselamatan kerja di laboratorium, khususnya dalam penggunaan bahan kimia
biasanya pada label botol bahan kimia terdapat simbol-simbol bahaya.
UJI KOMPETENSI
2. Sebutkan empat cabang ilmu Biologi lengkap dengan keterangan bidang kajiannya!(skor 8)
3. Menurutmu, apakah perbedaan dari kerja ilmiah, metode ilmiah, dan sikap ilmiah? (skor
10)
5. Jelaskan perbedaan pengamatan kuantitatif dan kualitatif lengkap dengan contohnya (skor
12)
10.Sebutkan bagian mikroskop yang ditunjuk pada gambar berikut ini! (skor 15)
-GOOD LUCK-
Total skor : 100
Refleksi Diri
Setelah kamu mempelajari materi ini,
1. Manfaat apa yang kamu peroleh?
2. Kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?
3. Persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?
Konsultasikan kesulitan dan persoalan yang kamu temui kepada gurumu!
PENILAIAN
Rubrik Penilaian Kegiatan ayo coba 2 bereksperimen/ praktikum Biologi
1.Mempersiapkan Alat:
Skor 3: Jika semua alat dan bahan praktikum lengkap dan siap pakai.
Skor 2: Jika alat & bahan praktikum lengkap tetapi belum siap pakai.
Skor 1: Jika alat dan bahan praktikum tidak lengkap.
2. Melaksanakan Percobaan
Skor 3: Jika bahan percobaan yang dibuat dengan sayatan yang tipis, ditetesi dengan
air/pewarna, menutup dengan cover glass pada kaca preparat
Skor 2: Jika bahan percobaan dibuat dengan sayatan yang kurang tipis (tebal), ditetesi dengan
air/pewarna, menutup dengan cover glass pada kaca preparat
Skor 1: Jika bahan percobaan dibuat dengan sayatan yang kurang tipis, tidak ditetesi dengan
air/pewarna, tidak menutup dengan cover glass pada kaca preparat
Jumlah skor
Nilai = ---------------- x 10
Skor maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional.
Ani Winarsih. 2008. BSE Belajar IPA: IPA TERPADU Untuk kelas VII SMP/MTs. Pusat
Perbukuan. Jakarta. Hal 37-54.
Suyitno A, Sukirman. 2008. Biology Billingual for Junior High School Grade 1. Yudhistira.