Pengendalian internal adalah rencana, metoda, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh
manajemen untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas
operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan
terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain.
3. Perlindungan asset
o Struktur organisasi
o Pengaruh eksternal
Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non
profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan
evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya. Sebuah pengendalian internal yang baik memungkinkan
penaksiran esiko yang dihadapi oleh organisasi baik ynag berasal dari dalam meupun
dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran resiko adalah sebagai berikut:
Dari kedua kategori tersebut semua terlihat atau cenderung bersifat pengendalian
secara umum. Pemeriksaan Prestasi/Capaian kerja:
o Pemantauan (Monitoring)
Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas
pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan
penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Pemantauan seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu dan menyakinkan
bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya diselesaikan dengan tepat. Hal ini
meliputi: