Anda di halaman 1dari 2

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR

GEDUNG FAVEHOTEL SURABAYA


MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DAN BALOK
PRATEGANG PADA LANTAI ATAP

Nama Mahasiswa : Candra Nur Arifin


NRP : 3112106047
Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka
2. Dr. Techn. Pujo Aji, ST. MT.

Abstrak

Beton prategang merupakan suatu teknologi konstruksi yang


dapat digunakan pada struktur bentang panjang seperti jembatan, jalan
layang, dll. Saat ini beton prategang sudah mulai banyak digunakan pada
struktur gedung bertingkat. Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah untuk
memodifikasi struktur Favehotel Surabaya menggunakan beton
prategang. Gedung Favehotel Surabaya terdiri dari 13 lantai dengan tinggi
total 43 m, dibangun di kota Surabaya dengan jenis tanah lunak yang
mana menurut peraturan perencanaan ketahanan gempa untuk gedung
(SNI 1726-2012) termasuk dalam kategori desain seismik D. Bangunan
gedung yang termasuk dalam kategori desain seismik D dapat
menggunakan sistem ganda dengan sistem rangka pemikul momen
menengah (SRPMM) dan dinding geser khusus dengan tinggi gedung
tidak lebih dari 48 m. Perencanaan struktur gedung ini meliputi plat,
balok, kolom, shearwall dan tangga mengikuti peraturan beton bertulang
(SNI 2847-2013) dan perhitungan pembebanan mengikuti peraturan SNI
1727-2013. Beban gempa dihitung dengan metode beban gempa dinamis
respons spectrum yang dikontrol dengan metode beban gempa statik
ekivalen, kemudian dianalisis dengan menggunakan program bantu
komputer SAP2000.
Gedung Favehotel dimodifikasi memiliki ruangan bebas kolom
pada lantai 12 sehingga direncanakan menggunakan balok prategang pada
lantai atap. Balok prategang pada gedung bertingkat memiliki kendala
dari sifat beton prategang yang getas maka direncanakan menggunakan
balok prategang parsial agar dapat bersifat daktail yang cukup untuk

i
menahan beban gempa. Perencanaan balok beton prategang parsial ini
menggunakan sistem pascatarik yang dicor monolit pada kolom. Dimensi
balok prategang dengan bentang 13,2 meter ini didapatkan 50/70 dengan
prestresing partial ratio (PPR) 61,4 % yang terdiri dari 1 tendon dengan
24 strand. Struktur bangunan bawah direncanakan dengan pondasi dalam
yaitu tiang pancang.

Kata kunci : beton prategang parsial, pascatarik, sistem ganda,


respons spectrum, pondasi dalam.

ii

Anda mungkin juga menyukai